LAPORAN PRAKTIKUM STRUKTUR SEL

11 April 2018 19:04:05 Dibaca : 98048

PRAKTIKUM I
A. Judul
Struktur sel pada tumbuhan
B. Tujuan praktikum
Mahasiswa dapat melihat bagian-bagian sel yang hidup seperti nukleus, kloroplas, plastidaan arus sitoplasma
C. Dasar Teori
Pada umumnya sel itu bersifat mikroskopis yang artinya tidak dapat dilihat dengan mata telanjan. Besarnya dibatasi membran, suatu sel yang sangat aktif melakukan metabolisme tidak akan mempunyai volume yang besar. Sel bergantung pada sel-sel lain untuk melakukan fungsi-fungsi yang tidak dapat melakukan sendiri. Meskipun sel itu bermacam-macam, terdapat persamaan tertentu pada sfat-sifat bentuk dan fungsional yang lazim bagi kebanyakan sel (Kimball, 1991).
Semua makhluk hidup tersusun dari sel. Baik yang bersel satu (uniseluler) dan yang bersel banyak (multiseluler). Sel dikatakan sebagai unit atau kesatuan dasar kehidupan. Sel berasal dari bahasa Latin Cella atau Cellulae yang berarti kamar-kamar kecil atau ruangan yang berukuran kecil (Waluyo, 2006).
Sel terbagi menjadi dua tipe yaitu, prokariotik dan eukariotik. Perbedaan karateristik antara dua sel tersebut adalah keberadaan membran yang meyelubungi nukleus maupun organel lainnya yang mempunyai fungsi spesifik, seperti mitokondria, retikulum endoplasma (RE), badan golgi dan lisosom. Sel eukariotik memiliki karakteristik tersebut, sedangkan pada sel prokariotik tidak (Nelson, 2004).
Sel tumbuhan mempunyai bentuk dan struktur yang bervariasi tergantung pada tempat dan fungsi masing-masing. Sel tumbuhan berbeda dengan sel hewan, karena sel tumbuhan mempunyai dinding sel yang nyata, sedang pada sel hewan bagian disebut dinding sel adalah membran plasma. Selain perbedaan tersebut, pada sel tumbuhan dijumpai adanya plastida serta vakuola sel yang dapat membesar, sedang pada sel hewan tidak demikian (Nelson, 2004).
Sel yang dikatakan hidup adalah sel yang masih memiliki inti sel dan sitoplasma. Apabila dalam ruangan sel terdapat protoplasma maka sel tersebut bisa dikatakan hidup karena pada protoplasma tedapat plasma sel yang mengandung inti sel, butir-butir plastida dan mitokondria (Winarto, 1981)
Sel tumbuhan merupakan kumpulan sel eukariotik, yaitu kelompok sel yang memiliki materi genetik atau DNA yang diselimuti atau dibungkus oleh membran. Dinding pada sel tumbuhan ini tersusun dari senyawa, seperti pectin, lignin, selulosa serta hemiselilosa yang fungsinya menguatkan struktur tumbuhan (Kimball, 1991).
Secara umum struktur sel tumbuhan dapat dibagi menjadi tiga bagian yaitu sel, sitoplasma dan membran plasma, setiap bagian sel tumbuhan memiliki fungsi yang berbeda (Campbell, 2003).
A. Inti sel
Inti sel (Nukleus) adalah salah satu dari tiga bagian utama sel. Nukleus merupakan organel yang ditemukan hampir pada semua organisme eukariotik. Inti sel mengandung beberapa materi genetik seperti DNA, Kromosom dan protein. Sebagian besar sel hanya mempunyai satu nukleus, tetapi ada juga yang mempunyai dua atau lebih nukleus, adapula sel yang tidak mempunyai nukleus sama sekali. Fungsi utama dari Nukleus adalah untuk mengatur aktivitas sel. Fungsi tersebut dijalankan dengan mengelola ekspresi gen,mereka mengatur kapan dan dimana ekspresi gen dimulai, diproses, dan diakhiri. Secara umum terdapat 3 bagian utama dari Inti Sel (Nukleus), yaitu :
a. Membran inti
Membran inti merupakan membran ganda fosfolipid yang menyelimuti seluruh intin sel dan berfungsi sebagai pemisah antara inti sel dengan sitoplasma sel. Sama halnya seperti membran sel, membran inti juga berperan untuk mengatur proses pertukaran zat di dalam inti sel dengan di luar inti sel.

b. Nukleoplasma
Nukleoplasma merupakan cairan transparan dan kental yang terdapat di dalam inti sel. Di dalam nukleoplasma terdapat beberapa komponen penting seperti kromatin, granula, nukleoprotein, dan senyawa kimia kompleks. Fungsi dari cairan nukleoplasma kurang lebih sama dengan fungsi sitoplasma.
c. Nukleolus
Nukleolus merupakan anak inti yang teradapat di dalam inti sel (nukleus). Nukleolus tersusun atas fosfoprotein, orthosfatm, DNA, dan beberapa jenis enzim. Nukleus tidak dilindungi oleh membran apapun. Nukleolus berfungsi untuk mensintesis rRNA dan membuat ribosom. Nukleus bukanlah sebuah struktur yang tetap, anak inti ini bisa menghilang atau mengecil setelah mereka selesai melakukan tugasnya (Campbell, 2003).
B. Sitoplasma
Sitoplasma merupakan bagian cair pada sel yang terbungkus oleh membran sel. Setiap sel memiliki sitoplasma, tetapi struktur dari sitoplasma antar sel ini berbeda satu dengan yang lain, tergantung dari fungsi sel tersebut. 70 – 90% sitoplasma merupakan cairan yang tidak berwarna. Selebihnya merupakan sitoskeleton (rangka sel), dan berbagai organel. Sitoplasma merupakan salah satu dari tiga bagian utama sel selain membran sel dan inti sel. Oleh karena itu sitoplasma merupakan bagian yang sangat pending. Fungsi sitoplasma Sebagai perantara transportasi zat dari luar sel ke organel atau inti sel, Tempat berlangsungnya metabolisme dan sintesisi melalui berbagai reaksi kimia dan memberikan bentuk pada suatu sel. Secara garis besar sitoplasma bisa dibagi menjadi tiga yaitu sitosol, organel sel dan inklusi sitoplasma (Campbell, 2003).
a. Sitosol
Sitosol merupakan cairan kental yang terdiri dari ai (70%), garam dan senyawa-senyawa organik. Fungsi sitosol sebagai sumber bahan makanan bagi sel dan organel-organel sel.

b. Organel sel
Organel sel pada tumbuhan terdiri dari ribosom, lisosom, retikulum endoplasma, mitkondria, adan golgi, kloroplas, vakuola, mikrotubulus, mikrofilamen, dan peroksisom. Fungsi organel sel secara keseluruhan adalah untuk mendukung aktivitas sel.
1) Ribosom
Ribosom adalah organel sel tumbuhan yang mengandung protein (40%) dan asam ribonukleat atau RNA (60%). Terdapat 2 jenis ribosom yaitu ribosom terikat dan ribosom bebas. Ribosom terikat biasanya bergabung dengan retikulum endoplasma. merupakan komponen seluler yang melaksanakan sintesis protein.
2) Retikulum endoplasma
Retikulum endoplasma adalah organel sel yang berbentuk seperti ruangan labirin, dinding atau membran pada RE terlihat berliku-liku seperti labirin. Pada RE kasar permukaannya ditempeli oleh butiran-butiran ribosom. Sedangkan pada RE halus tidak ditempeli ribosom. Retikulum endoplasma adalah sebagai jalur yang menghubungkan nukleus dan sitoplasma.
3) Mitokondria
Berdasarkan hasil pengamatan menggunakan mikroskop elektron organel sel ini memiliki dua bagian yaitu membran luar dan membran dalam. Di antara keduanya terdapat sebuah celah sempit yang disebut intermembran space. Membran dalam memiliki bentuk berbelit-belit seperti labirin yang disebut sebagai krista. Mitokondria pada tumbuhan berfungsi untuk merubah okesigen dan zat gula menjadi karbondioksida dan energi melalui proses respirasi selular.
4) Badan golgi
Badan golgi atau aparatus golgi adalah organel sel yang berbentuk kantung tipis tersusun secara berlapis-lapis. Fungsi badan golgi adalah sebagai alat sekresi pada sel. Di dalamnya terjadi proses perubahan dari enzim yang tidak aktif menjadi enzim aktif, Selain itu, badan golgi juga berfungsi sebagai tempat penyimpanan sekunder protein dan zat-zat lainnya yang berasal dari retikulum endoplasma.
5) Kloroplas ( plastida)
Kloroplas berbentuk bulat lonjong dan berwarna hijau. Seperti halnya mitokondria, kloroplas juga memiliki 2 membran yaitu membran luar dan dalam. Pada bagian dalam membran dalam terdapat stroma dan tilakoid. Stroma adalah cairan yang mengisi rongga di dalam kloroplas dan tilakoid tersusun dari kantung kecil yang ditumpuk secara vertikal di dalam kloroplas.
6) Vakuola
Vakuola berbentuk seperti karung yang didalamnya terdapat cairan yang mengandung senyawa organik dan anorganik. Vakuola memiliki lapisan membran yang disebut sebagai tonoplas. Fungsi vakuola adalah sebagai tempat menyimpan zat-zat makanan seperti protein dan zat gula. Di dalamnya juga tersimpan pigmen daun, buah, dan daun (Campbell, 2003).
C. Dinding sel (Membran plasma)
Membran sel atau dinding sel adalah lapisan terluar yang menyelubungi seluruh badan sel. Membran sel tersusun atas fosfolipid dan protein. Sehingga menyebabkan membran sel memiliki sifat selektif permeabel. Sifat ini menunjukkan bahwa membran sel hanya bisa dilalui oleh zat-zat atau ion-ion tertentu saja. Beberapa zat-zat tersebut adalah asam amino, glukosa, dan gliserol. Fungsi utama membran sel adalah untuk melindungi bagian dalam sel dan membatasi nya dengan lingkungan diluar sel. Dengan sifat selektif permeabel maka membran sel juga berfungsi untuk mengatur keluar dan masuknya suatu zat yang menuju ke dalam atau keluar meninggalkan sel. Sehingga zat-zat berbahaya dari luar sel tidak dapat masuk ke dalam sel (George, 2006).

D. Bahan Praktikum
1. Preparat 1 : Selaput dalam umbi lapis Allium cepa (dalam air)
2. Preparat 2 : Daun Hydrilla verticullata (dalam air)
3. Preparat 3 : Ganggang Spyrogyra sp (dalam air)
4. Preparat 4 : Irisan melintang akar Daucus carota (dalam air)
E. Prosedur Kerja
1. Preparat 1


2. Preparat 2


3. Preparat 3

4. Preparat 4


F. Hasil Pengamatan
1. Gambar Allium Cepa
Foto Gambar Tangan

Perbesaran mikroskop 10×10
Keterangan Gambar:

2. Gambar Hydrilla verticullata
Foto Gambar Tangan

Perbesaran mikroskop 10×10
Keterangan Gambar:

3. Gambar Spyrogyra sp
Foto Gambar Tangan

Perbesaran mikroskop 10×10
Keterangan:

4. Gambar Daucus carota
Foto Gambar Tangan

Perbesaran mikroskop 10×10
Keterangan:

G. Pembahasan
1. Sel tumbuhan Allium cepa
Saat mengamati sel tumbuhan pada bawang merah (Allium cepa) yang dilakukan pertama adalah mengiris bawang merah secara vetikal, kemudian mengambil selaput bagian dalam. Setelah itu selaput bagian dalam pada bawang merah diletakan pada kaca objek, pada saat meletakan selaput bagian dalam bawang merah jangan sampai terlipat atau sobek, karena itu dapat mempengaruhi pada saat melakukan pengamatan. Kemudian selaput bawang merah yang sudah diletakan di kaca objek ditetesi dengan aquadest, dan sehabis itu ditutup dengan kaca penutup.
Selaput bagian dalam bawang merah yang sudah diletakan, kemudian diamati menggunakan mikroskop. Ketika melakukan pengamatan, ada beberapa bagian sel tumbuhan yang nampak pada sel bawang merah (Allium cepa). Bagian- bagian sel tersebut yaitu:
a. Dinding sel
Dinding sel yang terdapat pada sel tumbuhan bawang merah (Allium cepa) tampak bentuk dindingnya sangat beraturan, seperti susunan batu bata. Dinding sel tersebut berfungsi untuk melindungi, mempertahankan bentuk tumbuhan serta mencegah kehilanagn air yang berlebihan.
b. Sitoplasma
Sitoplasma yang terdapat pada sel tumbuhan bawang merah (Allium cepa) berbentuk cairan yang terdapat didalam sel tersebut. Sitoplasma yang terdapat pada sel tumbuhan bawang merah (Allium cepa) berfungsi sebagai tempat penyimpanan bahan-bahan kimia yang penting bagi metabolisme sel seperti, enzim, glukosa, lipid dan sebagainya.
c. Inti Sel
Inti sel merupakan organel yang nampaknya lebih besar, terdapat pada semua sel. Inti sel yang tampak pada sel tumbuhan bawang merah (Allium Cepa) berbentuk bulat lonjong. Inti sel atau nukleus ini berfungsi untuk menjaga integritas gen-gen tersebut dan mengontrol aktivitas sel dengan mengelola eksperigen.

2. Hydrilla verticillata
Berdasarkan pengamatan pada daun Hydrilla verticillata terlihat beberapa organel sel tumbuhan. Diantaranya adalah dinding sel dengan ruang antar sel yang terlihat jelas, selain itu juga terdapat plastid yang berupa kloroplas dan nucleus serta sitoplasma. Sel pada daun pada Hydrilla verticillata merupakan sel tumbuhan yang hidup selain karena mempunyai bagian-bagian sel di atas, juga didukung oleh adanya gerakan aliran sitoplasma yang searah dengan jarum jam. Pergerakan ini menandakan adanya sifat-sifat hidup. Pengaruh daya hidup dari plasma ini disebut visvitalis. Gerakan kloroplast secara rotasi merupakan gerakan yang berarah melingkar secara tetap. Pada sel Hydrilla yang kami amati ditemukan adanya gerakan sitoplasma dikarenakan sel dari Hydrilla terebut hidup. Gerakan ini terjadi dalam sel-sel yang bervakuola besar dan terlihat jika Hydrilla verticillata di rendam dalam air sehingga sel yang diamati sel hidup.
Hal yang paling mencolok pada sel tumbuhan ini adalah adanya kloroplas (plastida berwarna hijau). Kloroplas berfungsi untuk memproduksi makanan yang digunakan untuk hidup dan berperan penting dalam proses fotosintesis. Kloroplas pada tumbuhan ini berbentuk lensa.
3. Spyrogyra sp
Berdasarkan pengamatan pada sel Spirogyra sp. Terlihat bentuk selnya yang panjang seperti benang, namun di dalam selnya terdapat berbagai organel sel. Pada bagian luarnya terdapat dinding sel dengan ruang antar sel. Selain itu juga terdapat plastida yang berupa kloroplas, sitoplasma, nukleus.
Sel-sel tumbuhan ini membentuk koloni berupa benang (filamen) yang tidak bercabang. koloni tersebut selalu bertambah panjang karena pembelahan selnya yang vegetatif, tiap selnya satu inti dan satu kloroplas (plastida berpigmen hijau) berbentuk pita yang membujur seperti spiral dan menempel pada dinding sel yang mengandung pirenoid. Pirenoid yang berada di tengah kloroplas ini tersusun dari zat-zat protein dan disekitar tempat letaknya banyak terkandung tepung yang sering di sebut tepung asimilasi. Pirenoid berfungsi dalam fotosintesis untuk menghasilkan amilum. Disamping kloroplas, bagian hidup sel lain yang terlihat pada saat pengamatan adalah sitoplasma sel.
Spirogyra ini biasanya ditemukan di kolam air tawar yang jernih dalam massa yang sangat besar, biasanya hidup melayang di permukaan air (planktofit). Talus pada Spirogyramerupakan filamen tidak bercabang. Koloni Spirogyra berbentuk benang. Dinding lateral sel terdiri dari tiga lapis. Lapisan terluar dari pektose, dan dua lapisan dalam dari selulose. Pada beberapa spesies, lapisan pektose tipis, tapi kebanyakan tebal, yaitu antara 10-15 mikron. Dinding transversal tersusun dari 3 lapis: yang tengah merupakan lamela dari pektose, dan dua lapisan di kiri dan kanan lamela tersusun dari selulose. Setiap sel Spirogyra mengandung sebutir kloroplas yang umumnya berukuran besar dan terikat dalam sitoplasma tepat di dalam dinding sel.
4. Daucus carota
Berdasarkan pengamatan sel tumbuhan Daucus carota terlihat di dalam sel umbi Daucus carota terdapat dinding sel yang membatasi sel yang satu dengan yang lain dan diantara dinding sel ini terdapat ruang antar sel. Selain itu juga terdapat kromoplas berupa pigmen karoten (plastida yang berwarna kuning atau jingga) yang berbentuk segitiga. Pada kromoplas terkandung zat warna karotenoid dalam hal ini yaitu alfa dan beta karoten yang menyebabkan warna jingga pada umbi wortel sebagai pigmen karotenoid utama. Kandungan beta karoten yang mencapai minimal 50 % pada umbi wortel juga menyebabkan warna jingga. Di samping kromoplast yang jelas diamati pada percobaan juga terdapat sitoplasma.

H. Kesimpulan
Berdasarkan percobaan yang telah dilakukan dapat di simpulkan bahwa:
Sel adalah unit terkecil penyusun tubuh makhluk hidup. Pada umumnya sel makhluk hidup terdiri dari membran plasma, sitoplasma, dan inti sel.

Daftar Pustaka

Campbell, Neil. A, dkk. 2008. Biologi Edisi Kedelapan Jilid 1. Jakarta: Erlangga.
George. 2006. Biologi Edisi Kedua, Jakarta: PT. Erlangga.
Kimball, J. W. 1991. Biologi. Erlagga Jakarta.
Nelson, Dl dan Cox, Mm. 2004. Molecular dan Ecullar Biology Edisi Keempat. Jakarta: Erlangga
Waluyo, Joko. 2006. Biologi Dasar. Jember: Universitas Press
Winrarto L. M. 1981. Penuntun Pelajaran Biologi. Ganeca Exact. Bandung.

Tugas
1. Apa yang dimaksud dengan piranoid, kondriokon,fisoda,amiloplas dan elaioplas.
2. Gam barkan 2 (dua) aliran sitoplasma dalam vakuola

Jawab :
1. a.Pirenoid adalah struktur pada kloroplas ganggang yang berfungsi
sebagai tempat penyimpanan cadangan makanan.
b.Kondriokon adalah benang-benang kecil yang terdapt pada
mitokondria dan kondriosom.
c.Fisoda adalah butir-butir halus yang terdapat pada polioplasma dan
polioplas.
d.Amiloplas adalah organel yang tidak mengandung pigmen, yang
terdapat dalam sel tumbuhan. Fungsinya untuk menyimpan udara.
e.Elaioplas adalah organel yang tidak mengandung pigmen,yang
terdapat dalam sel tumbuhan. Fungsinya untuk menyimpan lemak.

Kategori

  • Masih Kosong

Blogroll

  • Masih Kosong