MENGEMBANGKAN PEMIKIRAN KRITIS MAHASISWA
Sala satu tujuan utam pendidikan tinggi adalah mengembangkan pemikiran kritis (critical thinking) Mahasiswa. Dalam kenyataannya, pemberian matakuliah oleh kebanyakan doesn kepada para mahasiswa belum mamapu mengembangkan pemikiran kritis mereka. Bawah kajian mengenai berfikir selama ini sudah menjadi sala satu bidang harapan piskologi, sebab piskologi lahri dari hasrat untuk memahami bagaimana manusia berfikir dan bertindak penelitian" mengenai proses" kognitif dan pengembangan intelektual manusia telah menghasilkan gambaran mengenai hakekat dan perkembangan pemikiran manusia serta dampaknya pada pengembangan pemikiran kritis
Menurut king, seorang pemikir kirtis adalah seorang yg mempunyai fikiran yg senantiasa ingin tahu (inquiry mind) atau seorang penanya yg baik (good questioner). Bagi seorang pemikir kirtis, maka apa yg di lihat, didingar, dibaca atau dialaminya akan senantiasa di analisis. Dalam model in Mahasiswa akan di bantu untuk mengembangkan kebiasaan ingin tahu sehingga mereka mampu belajar mengajukan pertanyaan" yg meradang fikiran menyangkut bahan" yang mereka baca, dengar daln mereka temui dalam kuliah.
Menganalisis asumsi" dan bias" Mahasiswa diminta untuk mengidentifikasi asumsi" yg mendasari pendapat orang lain maupun diri sendiri. Misalnya mahasiswa di minta membaca suatu kasus mengenai seseorang yg ingin menjadi tukang pembuat kenop. Namun calon tukang tadi agak ragu karena untuk membuat kenop dibutuhkan ketrampilan tangan dan ia tau bawah ketrampilan tangan bersifat pembawaan
Mahasiswa tak perlu dipandang sebagai juru selamat atau ratu adil yang kedatangannya perlu dinantikan. Mahasiswa juga tidak perlu dipandang eksklusif sehingga harus selalu berjuang sendirian. Mari berkolaborasi untuk Indonesia yang lebih baik saya sebagai mahasiswa fakultas matematika dan ilmu pengetahuan alam jurusan pendidikan geografi universitas negeri Gorontalo membuat artikel tentang mengembangkan pemikiran krtis agar suapaya bisa menjadi mahasiswa yang berkualitas dalam aspek sosial pendidikan budaya ekonomi