KONSEP KETUHANAN DALAM ISLAM

08 October 2022 17:53:25 Dibaca : 241

         Konsep Ketuhanan Dalam Islam

 

 

Nama : SUSILO BINTANG SIMBALANim    : 452422023Kelas  :A, Teknik GeologiNama Dosen Pengampu: Prof. Dr. Noviantika Djafri S.Pd.I M.Pd. I

            Universitas Negeri Gorontalo                     Tahun 2022-2023

 

ABSTRAK

Diketahui bahwa manusia, sejak mula pertama pemikiran,sudah mengetahui adanya kekuatan-kekuatan yang mengatasi manusia, suatu yang dianggap Maha Kuasa, dan mendatangkan kebaikan maupun keburukan serta dapat mengabulkan doa dan ke ingin manusia.Akan tetapi hal tersebut belum dinamai Tuhan. Tetapi baru diberikan nama-nama seperti mana, numia, dewa, dan sebagainya. Dalam sejarah manusia muncul konsepsi-konsepsi tentang Tuhanbeberapa rupa antara lain muncul: (1) Paham Teisme; (2)Paham Deisme (3) Paham Panteisme; (4) Paham Penenteisme. Dari empat paham tersebut tidak ada yang benar-benar memuaskan para agamawan dan filosof.Namun demikian konsepsi-konsepsi ketuhanan di atas telah memberikan sumbangan pemikiran yang konstruktif terhadap pemikiran keagamaan. Akan tetapi tidak lepas dari kelemahan dan kritik.

Kata Kunci : Konsepsi, Ketuhanan, Manusia.

PENDAHULUAN

    Dalam konsep Islam, Tuhan dinamakan Allah dan diyakini sebagai Zat Maha Tinggi Yang Nyata dan Esa, Pencipta Yang Maha Kuat dan Maha Tahu, Yang Abadi, Penentu Takdir, dan Hakim bagi semesta alam.    Islam menitik beratkan konseptualisasi Tuhan sebagai Yang Tunggal dan Maha Kuasa (tauhid). Ia itu wahid dan Esa (hari pertama), Maha Pengasih dan Maha Kuasa. Menurut Al-Quran terdapat 99 Nama Allah (asma'ul husna artinya: "nama-nama yang sangat baik") yang mengingatkan setiap sifat-sifat Tuhan yang berbeda. Semua nama tersebut mengacu pada Allah, nama Tuhan Maha Tinggi dan Maha Luas. Di selang 99 nama Allah tersebut, yang sangat terkenal dan sangat sering digunakan adalah "Maha Pengasih" (ar-rahman) dan "Maha Penyayang" (ar-rahim).   Tuhan dalam Islam tidak hanya Maha Luhur dan Maha Kuasa, namun juga Tuhan yang personal: Menurut Al-Quran, Ia semakin dekat pada manusia daripada urat nadi manusia. Ia menjawab bagi yang membutuhkan dan memohon pertolongan bila mereka berdoa pada-Nya. Di atas itu semua, Ia memandu manusia pada jalan yang lurus, “jalan yang diridhai-Nya."

PEMBAHASAN

   Tuhan dalam bahasa Arab disebut ilaah yang berarti "ma'bud" (yang disembah).Perkataan illah yang diterjemahkan sebagai "Tuhan" dalam Al-Quran dipakai untuk menyatakan berbagai objek yang digunakan untuk menyebut pribadi atau tunggal (mufrad),ganda (mutsanna), atau banyak (jama'). Selain itu Tuhan dalam arti Ilaah dapat pula berwujud benda yang nyata dan memaksakan untuk harus tunduk padanya. Contoh seperti pribadi Fir'aun yang menyebut dirinya sebagai Tuhan atau penguasa yang dipatuhi dan dipuja. Firman Allah dalam Al-Quran Yakni :

Artinya: Dan Fir‘aun berkata, “Wahai para pembesar kaumku! Aku tidak mengetahui ada Tuhan bagimu selain aku. Maka bakarlah tanah liat untukku wahai Haman (untuk membuat batu bata), kemudian buatkanlah bangunan yang tinggi untukku agar aku dapat naik melihat Tuhannya Musa, dan aku yakin bahwa dia termasuk pendusta.” (Q.S. Al-Qasas : 38)

   Tuhan dalam falsafah, atau dalam idea manusia merupakan imajinasi manusia, karena itu Tuhan bersifat dengan Citra Manusia. Hal ini sangat bertentangan dengan firman Allah dalam surat Al-Mu'minun: 91 dan Al-An'am: 103 sebagai berikut :

Artinya: "Allah sama sekali tidak mempunyai anak, dan tidak ada Tuhan (yang lain) besertanya kalau ada Tuhan bersama-nya, masing-masing Tuhan itu akan membawa makhluk yang diciptakannya, dan sebagian dari tuhan-tuhan itu akan mengalahkan sebagian yang lain. Maha suci Allah dari apa yang bersifat kan itu". (Q.S. Al-Mu'minun: 91)

Artinya: "Dan tidak dapat dicapai oleh penglihatan mata, sedang dia dapat melihat segala yang kelihatan; dan Dialah Yang Maha Halus lagi Maha Mengetahui".(Q.S. Al-An'am: 103)

     Ayat tersebut memberi petunjuk kepada manusia bahwa sebenarnya tidak ada perbedaan konsep tentang amarah ke tauhidan sejak zaman dahulu hingga sekarang. Melalui Rasul-Rasulnya, Allah memperkenalkan ekstitensinya melalui ajarang yang di bawa para rasul, Adam sebagai Nabi pertama sedangkan Nuh sebagai Nabi ketiga dan Muhammad sebagai rasul terakhir. Jika terjadi perbedaan-perbedaan ajaran tentang ketuhanan di antara agama-agana adalah karena perbuatan manusia. Ajaran yang tdak sama dengan konsep ajaran aslinya merupakan manipulasi dan kebohongan manusia yang teramat besar. 

 

KESIMPULAN

    Tuhan adalah Allah, Esa, Ahad, Ia merupakan dirin-Nya sendiri tunggaldalam sifatnya maupun fa’alnya. Dia unsur yang berdiri sendiri tidak berbilang tidak bergantung pada siapa-siapa melainkan ciptaan-Nyalah yang bergantung pada-Nya seperti malaikat, manusia, iblis, jin, hewan,benda mati, cair, gas, padat, cahaya dan sebagainya adalah ciptaan. Dialah Sang pencipta Sang kholik, semua makhluk berdo’a meminta kepada-Nya, hidup matinya tergantung kepada-Nya, tidak ada makhluk yang tidak tegantung kepada-Nya demikian juga manusia sejak zaman Adam hingga Muhammad

SEMANGAT LURING BERIRING PRESTASI [PKKMB UNG 2022]

21 August 2022 11:36:14 Dibaca : 18

Pesan dan Kesan saya selama mengikuti PKKMB UNG 2022:

PESAN: untuk kakak-kakak panitia PKKMB UNG 2022 yang telah mengsukseskan kegiatan PKKMB UNG secara Offline semoga selalu diberikan kemudahan dalam Studinya dan Untuk UNG saya bangga bisa menjadi bagian dari ribuan Mahasiswa Baru yang telah diterima di UNG

KESAN: Seru, PKKMB UNG 2022 adalah masa pengenalan kehidupan kampus yang sangan berkesan bagi saya, Karena PKKMB tahun ini dilaksanakan secara Luring dimana 2 tahun belakangan PKKMB UNG dilaksanakan secara daring, saya sangat bersyukur merasakan keseruan dalam PKKMB tahun 2022 ini. Ada banyak pengalaman yang saya dapatkan, mendapatkan teman baru, Ilmu dan pengetahuan.

Kategori

  • Masih Kosong

Blogroll

  • Masih Kosong