Artikel Ketuhanan
Nama / NIM : Sri Maghfira mamonto (452422050)
Prodi/ Kelas : Teknik Geologi / B
Dosen pengampuh: Prof.Dr. Novianti Djafri, M.pdi
Tuhan dalam bahasa arab disebut ilaah yang berarti “ ma’bud”(yang disembah). Kata illah sendiri banyak digunakan dalam berbagai objek untuk menyebut pribadi atau tunggal (mufrad),ganda (mutsanna),atau banyak (jama’). Selain itu tuhan dalam arti illah dapat pula berwujud benda yang nyata dan memaksakan untuk harus tunduk padanya.
Berdasarkan konsep islam, Tuhan dinamakan Allah dan diyakini sebagai Zat Maha Tinggi Yang Nyata dan Esa, Pencipta Yang Maha Kuat dan Maha Tahu, Yang Abadi, Penentu Takdir, dan Hakim bagi semesta alam. Karena kesempunaan Allah itulah maka makhluk-Nya termasuk menusia tidak mampu melihat wujud Allah. Namun bukan berarti wujud Allah tidak ada, justru al-Qur’an mengisyaratkan kehadiran Tuhan ada dalam diri setiap insan, dan hal tersebut merupakan fitrah (bawaan) manusia sejak asal kejadiannya, wujud Tuhan dapat juga dibuktikan lewat ciptaanNya, dan bukti wujud Tuhan juga dapat dibuktikan bahwa Allah Swt. sebagai sebab dasar dari segala sebab.
“Dan dialah Allah (yang disembah), baik dilangit maupun dibumi. Dia mengetahui apa yang kau rahasiakan dan apa yang kamu lahirkan dan mengetahui (pula) apa yang kamu usahakan.”[Q.S.Al-An’am:3]
Keesaan Allah SWT meliputi hal-hal sebagai berikut:
a. Ke-Esaan allah dalam Zat-Nya
Kemaha Esaan Allah dalam Zat-nya dapat dirumuskan dengan kata-kata bahwa Zat Allah tidak sama dan tidak dapat dibandingkan dengan apapun juga.
b. Ke-Esaan Allah dalam sifat-sifatnya
Kemaha Esaan Allah dalam sifat-sifatnya mempunyai arti bahwa sifat-sifat Allah penuh kesepurnaan dan keutamaan, tidak ada yang menyamainya. Di dalam Ilmu Tauhid dijelaskan ada dua puluh sifat Allah yang dapat kita ketahui.
c. Ke-Esaan Allah dalam Berkehendak
Berlaku untuk seluruh alam semesta,termasuk manusia didalamnya. Konsekuensi keyakinan yang demikian adalah kehendak atau Iradah Allah Yang Maha Esa yang wajib diikuti oleh setiap muslim, Allah berfiman yang artinya:
“Allah adalah tuhan yang bergantung padanya segala sesuatu”.[Q.S. Al-Ikhlas:2]
d. Ke-Esaan allah dalam Penciptaanya
Kita meyakini bahwa Tuhan Yang Maha Esa Allah SWT menciptakan segala sesuatu dari yang tidak ada menjadi ada.
e. Ke-Esaan Allah dalam wujudnya
Meskipun usaha manusia untuk membuktikan tentang wujud Allah melalui ciptaannya, pengalaman batin atau fitrah manusia, namun untuk membuktikan secara langsung dengannya, hal itu merupakan nisbi dan terbatas.
Keesaan Allah adalah mutlak yang tidak didampingkan atau disejajarkan dengan yang lain. Sebagai umat islam yang mengikrarkan kalimat syahadat laa ilaaha illa Allah harus menempatkan Allah sebagai priritas utama dalam setiap gerak tindakan dan ucapkan.
Konsep ketuhanan dalam Islam ada dua yaitu :
1. Konsep Ketuhanan Menurut Pemikiran manusia
proses perkembangan manusia terhadap tuhan
a. Animisme dimana masyarakat masih mepercayai adanya roh pada setiap benda yang diniali baik
b. Dinamisme selain animisme masyarakat primitif juga masih mempercayai roh-roh gaib non benda.
c. Politelisme mempercayai 1 dewa sebagai tuhan
d. Honoteisme mepercayai banyak dewa,
e. Monoteisne manusia yang percaya pada satu satu wujud tuhan
2. Konsep Ketuhanan Menurut Pemikiran Umat Islam
Pemikiran terhadap Tuhan yang melahirkan Ilmu Tauhid, Ilmu Kalam, atau Ilmu Ushuluddin di kalangan umat Islam, timbul sejak wafatnya Nabi Muhammad SAW. Secara garis besar, ada aliran yang bersifat liberal, tradisional, dan ada pula yang bersifat di antara keduanya. Sebab timbulnya aliran tersebut adalah karena adanya perbedaan metodologi dalam memahami Al-Quran dan Hadis dengan pendekatan kontekstual sehingga lahir aliran yang bersifat tradisional.
a. Mu’tazilah yang merupakan kaum rasionalis di kalangan muslim, serta menekankan pemakaian akal pikiran dalam memahami semua ajaran dan keimanan dalam Islam. Orang islam yang berbuat dosa besar, tidak kafir dan tidak mukmin. Ia berada di antara posisi mukmin dan kafir (manzilah bainal manzilatain).
b. Qodariah yang berpendapat bahwa manusia mempunyai kebebasan dalam berkehendak dan berbuat. Manusia sendiri yang menghendaki apakah ia akan kafir atau mukmin dan hal itu yang menyebabkan manusia harus bertanggung jawab atas perbuatannya.
c. Jabariah yang merupakan pecahan dari Murji’ah berteori bahwa manusia tidak mempunyai kemerdekaan dalam berkehendak dan berbuat. Semua tingkah laku manusia ditentukan dan dipaksa oleh Tuhan.
d. Asy’ariyah dan Maturidiyah yang pendapatnya berada di antara Qadariah dan Jabariah Semua aliran itu mewarnai kehidupan pemikiran ketuhanan dalam kalangan umat islam periode masa lalu.
Pemahan terhadap konsep ketuhanan didalam islam dapat membentuk sebuah aqidah yang kokoh pada diri seseorang.kunci ketakwaan hanya ada dua hal yakni menjalankan perintah Allah SWT dengan sebenar-benarnya, dan menjauhkan larangan-Nya. karenananya untuk mencapai ketakwaan selamanya berpijak pada landasan iman yang mantap dan sempurna.
pkkmb ung22
kesan saya selama mengikuti pkkmb ung yaitu dapat bertemu dengan banyak teman serta kakak-kakak panitianya yang ramah, dan mengenal lingkungan perkuliahan itu seperti apa.
pesan saya untuk pkkmb selanjutnya agar bisa lebih baik dan lebih sukses kedepannya