ARSIP BULANAN : October 2022

KETUHANAN

07 October 2022 10:43:24 Dibaca : 39

 

 

Nama: Ayu AndaresnaNIM:452422071Prodi: Teknik Geologi

tugas agama

KETUHANAN

     Dalam konsep Islam, Tuhan disebut Allah bahasa Arab dan diyakini sebagai Abadi, Penentu Takdir, dan Hakim bagi semesta alam. Islam menitikberatkan konseptualisasi Tuhan sebagai Yang Tunggal dan Maha Kuasa (tauhidZat Maha Tinggi Yang Nyata dan Esa, Pencipta Yang Maha Kuat dan Maha Tahu, Yang ). 

     Dalam konsep Islam juga, Tuhan dinamakan Allah dan diyakini sebagai Zat Maha Tinggi Yang Nyata dan Esa, Pencipta Yang Maha Kuat dan Maha Tahu, Yang Abadi, Penentu Takdir, dan Hakim bagi semesta alam.

     Islam menitik beratkan konseptualisasi Tuhan sebagai Yang Tunggal dan Maha Kuasa (tauhid). Ia itu wahid dan Esa (hari pertama), Maha Pengasih dan Maha Kuasa.Menurut Al-Quran terdapat 99 Nama Allah (asma'ul husna artinya: "nama-nama yang sangat baik") yang mengingatkan setiap sifat-sifat Tuhan yang berbeda. Semua nama tersebut mengacu pada Allah, nama Tuhan Maha Tinggi dan Maha Luas.Di selang 99 nama Allah tersebut, yang sangat terkenal dan sangat sering digunakan adalah "Maha Pengasih" (ar-rahman) dan "Maha Penyayang" (ar-rahim).

   Penciptaan dan penguasaan alam semesta dideskripsikan sebagai suatu aksi kemurahhatian yang sangat utama bagi semua ciptaan yang memuji keagungan-Nya dan menjadi saksi atas keesan-Nya dan kuasa-Nya. Menurut nasihat Islam, Tuhan muncul dimana pun tanpa wajib menjelma dalam bentuk apa pun.Menurut Al-Quran, "Ia tidak mampu dicapai oleh penglihatan mata, sedang Ia mampu melihat segala yang kelihatan; dan Dialah Yang Maha Halus lagi Maha Mengetahui." (QS Al-'An'am 6:103) 

 Tuhan dalam Islam tidak hanya Maha Luhur dan Maha Kuasa, namun juga Tuhan yang personal: Menurut Al-Quran, Ia semakin dekat pada manusia daripada urat nadi manusia. Ia menjawab bagi yang membutuhkan dan memohon pertolongan bila mereka berdoa pada-Nya. Di atas itu semua, Ia memandu manusia pada jalan yang lurus, “jalan yang diridhai-Nya.”

      Filsafat Ketuhanan adalah pemikiran tentang Tuhan dengan pendekatan akal budi, yaitu memakai apa yang disebut sebagai pendekatan filosofis. Bagi orang yang menganut agama tertentu (terutama agama Islam, Kristen, Yahudi), akan menambahkan pendekatan wahyu di dalam usaha memikirkannya.

     Beberapa teori mencoba menganalisis etimolog dari kata "Allah". salah satunya mengatakan bahwa kata Allah berasal dari gabungan dari kata al-(sang) dan ilah (tuhan) sehingga berarti "sang tuhan". Namun teori ini menyalahi bahasa kaidah arab. bentuk ma'riftat (definitif) dari ilah adalah al-ilah,bukan Allah. Dengan demikian kata al-ilah dikenal dalam bahasa Arab. Penggunaan kata tersebut misalnya oleh Abul A'la al-Maududi dalam Mushthalahatul Arba'ah fil Qur'an (h. 13) dan Syaikh Abdul Qadir Syaibah Hamad dalam al-Adyan wal Furuq wal Dzahibul Mu'ashirah (h. 54).

    Perkataan ilah, yang diterjemahkan “Tuhan”, dalam Al-Quran dipakai untuk menyatakan berbagai obyek yang dibesarkan atau dipentingkan manusia, misalnya dalam QS 45 (AlJatsiiyah): “ Maka pernahkah kamu melihat orang yang menjadikan hawa nafsunya sebagai tuhannya dan Allah membiarkannya berdasarkan ilmu-Nya dan Allah telah mengunci mati pendengaran dan hatinya dan meletakkan tutupan atas penglihatannya? Maka siapakah yang akan memberinya petunjuk sesudah Allah (membiarkannya sesat). 

QS 28 (Al-Qashash):38, perkataan ilah dipakai oleh Fir’aun untuk dirinya sendiri: “Dan berkata Fir'aun: "Hai pembesar kaumku, aku tidak mengetahui tuhan bagimu selain aku. Maka bakarlah hai Haman untukku tanah liat kemudian buatkanlah untukku bangunan yang tinggi supaya aku dapat naik melihat Tuhan Musa, dan sesungguhnya aku benar-benar yakin bahwa dia termasuk orang-orang pendusta"., 

Kategori

  • Masih Kosong

Blogroll

  • Masih Kosong