Universitas Negeri Gorontalo Memiliki Moto Peradaban Kampus
Universitas Negeri Gorontalo mempunyai moto sebagai Kampus Peradaban. Untuk mewujudkannya, kampus ini membuka pintu untuk berbagai upaya pengembangan manusia, termasuk melalui riset dan penelitian.
Rektor Universitas Negeri Gorontalo Prof. Dr. Syamsu Qamar Badu, M.Pd. mengutamakan program tertentu untuk menghadirkan konsep kampus peradaban. Antara lain dengan mendorong jurusan atau program studi untuk bisa mandiri, kreatif dan inovatif tanpa meninggalkan akar budaya lokal.
Sejarah Penggantian Nama Universitas Negeri Gorontalo
Universitas Negeri Gorontalo (UNG) adalah perguruan tinggi negeri di Gorontalo yang berdiri pada 1 September 1963. Awalnya, kampus ini adalah Junior College yang masih menjadi bagian dari FKIP Universitas Sulawesi Utara-Tengah.
Selama lebih dari 50 tahun, universitas ini telah mengalami enam kali perubahan nama dan tujuh kali pergantian pimpinan. Mulai dari berstatus sebagai cabang FKIP IKIP Yogyakarta Cabang Manado sampai diresmikan menjadi Universitas Negeri Gorontalo, oleh Presiden Megawati pada tahun 2004.
UNG Menerapakan Kuliah Daring Karena, Kasus Corona Semakin Tinggi
Universitas Negeri Gorontalo kembali memberlakukan sistem belajar di rumah kepada para mahasiswa dan work from home (WFH) bagi seluruh staf dan dosen. Kebijakan ini diberlakukan demi memutus mata rantai virus Corona (COVID-19)."Saat ini melihat perkembangan Gorontalo terkini dan juga kita menghitung angka reproduksi number (R0) COVID-19 ini, maka UNG segera mengambil langkah untuk kembali mengaktifkan secara penuh pembelajaran online dan work from home, baik untuk dosen dan pegawai. Karena kita benar-benar ingin memutus penyebaran COVID-19. Dengan angka 2,3 (R0) tadi mengambarkan satu pasien bisa menular dua sampai tiga orang," kata Eduart Wolok, Rektor UNG, pada detikcom Rabu (22/7/2020).