UNG, Kampus Kerakyatan

04 August 2021 15:25:52 Dibaca : 12

        Pada tanggal 1 September 2020 Universitas Negeri Gorontalo (UNG) melaksanakan sidang senat terbuka untuk memperingati Dies Natalis ke 57.Usia yang telah memasuki kematangan, ibarat manusia ia sudah masuk kategori mapan, telah melahirkan puluhan ribu sarjana. Dalam pidatonya, rektor UNG menyampaikan capaian yang telah diraih kampus merah maron, termasuk kekurangan yang perlu dibenahi. Hal menarik dalam pidato Dies Natalis, rektor mencanangkan UNG: Kampus Kerakyata, lebih dari satu dekade sebelumnya dimasa kepemimpinan Prof. Nelson Pomalingo kampus yang telah 8 kali bertransformasi dinisbatkan sebagai –Kampus Peradaban

       Saya mencoba menangkap apa makna kerakyatan yang disematkan kepada UNG, apakah sekedar mentradisikan kelaziman dari sebuah kepemimpinan organisasi hendak menghapus “artefak” kepemimpinan sebelumnya.Tentu tidak sesederhana itu tafsirannya, setiap kepemimpinan memiliki tantangan yang berbeda maka orientasi dan penguatannya juga lain sesuai perkembangan zaman.Lebih penting perguruan tinggi harus menjadi solusi bagi realitas kehidupan masyarakat dan daerah, keberadaan perguruan tinggi tidak dapat melepaskan diri dari kondisi ril disekitarnya.Dari sana biasanya melekat julukan kampus, misalnya UI kampus metropolis karena berada di pusat ibukota, mereka membangun Pusat Studi Perkotaan hingga pendirian Program Studi Manajemen Perkotaan.Dulu UGM dijuluki “Kampus Ndeso”, sekilas bernada ejekan karena mayoritas mahasiswa UGM berasal dari desa, atau UGM berlokasi di sebuah “Kota yang Ndeso”.Dalam dunia keilmuan, julukan sebagai “Kampus Ndeso” sebenarnya adalah bentuk penghargaan. Di masa lalu UGM memang adalah salah satu “center of excellence” dalam kajian pedesaan, bukan hanya di Indonesia, tapi juga di kancah internasional. Reputasi UGM dalam kajian pedesaan mendunia (Nugroho, 2015).Jika UI punya pusat studi perkotaan, maka UGM punya pusat studi perdesaan. Dan itu bukan hanya mewakili dua “positioning” yang berbeda antara UI dan UGM di masa itu, melainkan juga menjadi penanda model dunia kesarjanaan yang dihidupi oleh keduanya (Laksono, 2005).

         Jika menarik benang merah dari “positioning” kedua kampus besar di atas, maka saya mencoba menangkap nukilan pidato rektor, sebagai berikut, —“dimana kerakyatan mengandung makna sistem yang berbasis pada kekuatan (ekonomi) rakyat, kegiatan atau usaha yang dilakukan oleh rakyat kebanyakan yang mengelola sumber daya dengan berdasarkan potensi yang ada di lingkungannya, menurut apa saja yang dapat diusahakan dan dikuasainya.Jadi, intinya terletak pada tujuan kedaulatan rakyat, aktivitas rakyat termasuk kegiatan seperti ini biasanya banyak diidentikkan dengan keberadaan Usaha Kecil dan Menengah (UKM) yang tidak jauh dari sektor pertanian' 

       Nukilan pidato ini dua hal yang urgen untuk digaris bawahi, diantaranya sistem yang berbasis pada kekuatan ekonomi rakyat dan pengelolaan sumber daya berdasarkan potensi di lingkungannya.

       Faktanya UNG berada di Gorontalo, daerah ini sebagai pusat perdagangan dan jasa di Kawasan Teluk Tomini dan sebagian utara Sulawesi.Sekalipun sebagai “center”, tapi realitasnya Gorontalo tetap mengandalkan sektor pertanian sebagai pangsa utama dalam pembentukan ekonomi.Malahan pada Quartal II 2020 sektor pertanian mengalami kontraksi tetapi kontribusinya justru meningkat sebesar 38,69 persen dibanding Quartal I 2020 disaat masih tumbuh positif.Kondisi serupa dialami oleh Provinsi Sulawesi Utara, nampak sektor-sektor lain pangsanya meningkat, namun demikian sektor pertanian tetap menjadi penunjang utama sebesar 20,81 persen, demikian adanya Provinsi Sulawesi Tengah sektor pertanian menyumbang sebesar 26,64 persen.

      Mahasiswa UNG didominasi dari Sulawesi Tengah, Sulawesi Utara dan Gorontalo sendiri, ketiganya mengandalkan sektor pertanian.Dilihat dari profile mahasiswa UNG, sekitar 30 persen penerima bidik misi. Selebihnya nyaris separuh orang tua mahasiswa berpenghasilan menengah ke bawah yang ditandai dari pembayaran UKT, proporsi UKT grade terendah lumayan besar jumlahnya.

    Padahal kewajiban PTN menampung mahasiswa bidik misi minimal 15 persen, perguruan tinggi excellence semacam UI menyiapkan kuota mahasiswa bidik misi sesuai standar kewajiban.

          UNG tentu tidak dapat serta merta mengikuti jejak kampus besar, realitas kehidupan masyarakat menjadi pertimbangan utama.Mahasiswa yang memilih PTN excellence merupakan multi entry dari berbagai provinsi di Indonesia, kehidupan orang tuanya lebih mapan.

    Maka untuk menyiasati, UNG perlu mencari jalan keluar agar tetap dapat menampung mahasiswa yang memiliki kemampuan akademik tetapi kemampuan finansial kurang dengan “mengulurkan tangan” kepada pemerintah daerah di Kawasan Teluk Tomini dan Utara-Utara Sulawesi agar mereka “peduli” kepada rakyatnya dan turut menanggung beban yang dipikul oleh UNG.

     Dari situ dapat dipahami, mengapa Rektor UNG getol menyambangi pemerintah daerah, sebagian dari mereka telah membangun komitmen memberi beasiswa kepada masyarakatnya yang kuliah di UNG.Komitmen ini bila direalisasikan akan menggeser positioning sebagian mahasiswa dalam hal pembayaran UKT ke grade lebih tinggi.

   Sebagai daerah yang mengandalkan sektor pertanian, idealnya perguruan tinggi juga fokus membantu pemerintah daerah mengembangkan produk-produk pertanian.Inovasi tidak akan mungkin lahir dari petani dan pemerintah daerah, inovasi produk, peningkatan produksi hendaknya muncul dari kampus.Sejalan dengan itu perguruan tinggi penting mengambil peran mendorong sektor-sektor di luar sektor pertanian, melahirkan ekonomi modern (industri dan jasa), sebab sektor industri di Gorontalo terbilang stagnan kontribusinya terhadap pembentukan ekonomi di angka 4 persen setiap tahun. Implikasinya multiplier effect ekonomi rendah berdampak terhadap tingkat pendapatan masyarakat.

      Masalah lain yang cukup pelit dihadapi oleh Provinsi Gorontalo adalah kemiskinan dan ketimpangan, kabupaten atau daerah-daerah yang ada di Kawasan Teluk Tomini juga menghadapi situasi serupa.Tiga kabupaten “termiskin” di masing-masing provinsinya, yakni Kabupaten Bolaang Mongondow Selatan (Provinsi Sulawesi Utara), Kabupaten Boalemo (Provinsi Gorontalo) dan Kabupaten Tojo Una-Una (Provinsi Sulawesi Tengah) berada di kawasan Teluk Tomini.Angka kemiskinan yang tinggi menunjukkan tingkat pendapatan masyarakat rendah, pengeluaran per kapita lebih dari separuh diperuntukkan hanya untuk membeli makanan.Ini menandaskan mereka memiliki kemampuan terbatas untuk membiayai kebutuhan sekundernya, termasuk biaya pendidikan yang tercermin dari APM SMA setiap tahun rata-rata hanya 50 persen, dan APM Perguruan Tinggi kurang dari 30 persen.

   Persoalan ketimpangan turut memperunyam situasi, gini ratio Gorontalo berada pada posisi kedua secara nasional.Artinya, kemajuan pembangunan yang dicapai tidak dapat dinikmati secara merata oleh masyarakat Gorontalo, terjadi konsentrasi kekayaan pada sekelompok tertentu yang jumlahnya kecil.Mereka ini justru menyekolahkan anak-anaknya di luar Gorontalo, sementara kelompok masyarakat berpenghasilan menengah ke bawah dengan jumlah besar tidak banyak pilihan untuk melanjutkan pendidikan.Kemiskinan dan ketimpangan selama ini dipersepsikan seolah urusan pemerintah, perguruan tinggi tidak ada kaitannya.

      Padahal ia akan berpengaruh terhadap input mahasiswa dan pembiayaan perkuliahan, sekaligus efeknya terhadap penerimaan PNBP.Dalam situasi seperti itu, kemiskinan dan ketimpangan tidak boleh menjadi urusan pemerintah sendiri, UNG perlu merubah paradigma, peduli terhadap lingkungan sekitar menjadi penggerak pembangunan.Angka kemiskinan paling tinggi lokusnya ada di desa, hal itulah yang mendasari kenapa perlu bersinergi dengan Kementerian Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal dan Transmigrasi.Membangun desa berarti membangun ekonomi kerakyatan, sebagai realitas kehidupan masyarakat Gorontalo dan sekitarnya.

    Itulah tafsiran sederhana saya terhadap Kampus Kerakyatan, tapi lazimnya sebuah gagasan ataupun branding perlu dijabarkan secara komprehensif baik dari sisi filosifis, makna dan implementasinya lewat diskusi terbuka  

TEKNIK GEOLOGI

04 August 2021 15:12:43 Dibaca : 15

           Kesiapan sumber daya manusia yang handal di bidangnya merupakan kebutuhan yang sangat mendasar dalam pembangunan. Berdasarkan Undang-Undang nomor 22 tahun 1999 tentang otonomi daerah, lebih dari 340 Daerah Tingkat II di Indonesia akan menggali semua potensi baik sumber daya alam maupun sumber daya manusia yang ada. Untuk mendukung pemanfaatan sumber daya alam secara terkendali, keberadaan tenaga sarjana yang mampu dan terampil dalam bidang teknik geologi, yang meliputi konsentrasi geologi tata lingkungan, geologi sumber daya mineral, geologi sumber daya energi, geologi dinamika maupun geologi kelautan, terasa semakin dibutuhkan keberadaannya.

              Teknik Geologi merupakan suatu cabang ilmu rekayasa yang mengembangkan pengetahuan tentang kebumian, khususnya pada bagian kulit bumi, dengan penekanan pada pembahasan materi, komposisi, serta proses-proses yang teriadi. Proses-proses kebumian yang terjadi seringkali terkait dengan kehidupan manusia dan lingkungan. Wilayah Indonesia memiliki kondisi geologi yang kompleks dengan keterdapatan zona kegempaan aktif, sebaran gunungapi aktif, potensi mineral dan energi. Kondisi ini menjadikan Indonesia kaya akan sumberdaya geologi, namun juga rawan akan bencana geologi. Dengan demikian, negara kita membutuhkan tenaga kerja dan ahli geologi yang peka dan mampu menganalisis berbagai fenomena geologi yang sesuai dengan perkembangan ilmu dan teknologi. Pemanfaatan sumber daya geologi yang tepat dan berwawasan lingkungan akan dapat terlaksana di tangan mereka. Hal ini sangat dibutuhkan untuk menghadapi otonomi daerah dan Masyarakat Ekonomi ASEAN di tahun-tahun mendatang yang semakin kompetitif.

          Teknik Geologi merupakan bidang studi yang banyak melakukan penelitian terkait bumi, komposisi, struktur, sifat-sifat fisik, sejarah, hingga proses pembentukannya. Perkembangan ilmu geologi saat ini sangat luas, sehingga tidak hanya terbatas pada sumber daya mineral, tetapi juga konstruksi bangunan hingga bencana   Pengetahuan dan Keahlian yang di gunakan teknik geologi antara lain ;1. Kemampuan melakukan observasi2. Kemampuan melakukan analisis3. Kemampuan berpikir rasional4. Kemampuan berpikir sistematis5. Kemampuan meneliti6. Pemahaman matematika

Prospek kerja teknik geologi di bidang pertambangan, perminyakan, dan kebumian selalu menjadi pilihan utama para lulusan. 

1. Teknisi tambang, minyak, dan material      Pekerjaan yang satu ini akan menjadi pilihan utama prospek kerja teknik geologi. Pilihan karier ini disebutkan misalnya oleh Geoscience Jobs.Dalam pekerjaan ini, kamu akan bertanggung jawab dalam upaya pencarian dan pencarian dan pengolahan minyak bumi dan gas alam.Tidak hanya itu saja, kamu juga akan mengembangkan material dan teknologi pengolahan.Keterampilan yang kamu miliki dalam melakukan analisis, meneliti, dan berpikir rasional akan sangat dibutuhkan dalam pekerjaan ini.

2. Ahli sistem informasi geografis    Prospek kerja teknik geologi yang satu ini berkaitan dengan keterampilan kamu dalam menggunakan komputer dan beberapa teknologi lainnya.Nah job description kamu akan meliputi pekerjaan yang berkaitan dengan aplikasi software dan hardware untuk GIS atau sistem informasi geografi.Contohnya adalah merancang dan mempersiapkan representasi grafis data yang kamu terima.Job description lainnya juga meliputi analisis data yang berkaitan dengan peta dan grafik, memodifikasi database, memasukan data ke dalam database serta menganalisisnya lebih lanjut.  

3. Interpreter seismik     Pekerjaan sebagai interpreter seismik juga tidak kalah menarik dibanding peluang karier teknik geologi lainnya.Dalam pekerjaan ini, kamu akan menganalisis data mengenai jumlah mineral atau minyak dan gas yang terdapat di dalam struktur batuan.Dari data yang kamu dapatkan, nantinya akan diproses dan analisis lebih lanjut lagi untuk mengetahui potensi kedepannya.Jika kamu tertarik dalam bidang ini, tidak hanya keterampilan analisis data yang baik yang kamu perlukan. Kamu juga harus mampu menginterpretasikan model 2D, 3D, dan 4D pemetaan batuan.Keterampilan berpikir sistematis dan pemahaman matematika juga diperlukan untuk kamu mengukur volume batuan untuk mengetahui konten mineral, minyak, dan gas di dalam tanah.

4. Geologi tata lingkungan     Prospek kerja teknik geologi yang satu ini bisa menjadi impian kamu loh. Peluang karier ini diungkapkan misalnya oleh Prospects.Tugas yang akan kamu kerjakan nantinya akan meliputi pelaksanaan penelitian, penyelidikan, dan perekayasaan, serta pelayanan di bidang air tanah, geologi teknik, dan geologi lingkungan.Salah satu tanggung jawab yang akan kamu lakukan adalah menyiapkan penyusunan kebijakan teknis, prosedur, dan kriteria, serta rencana dan program di bidang air tanah, geologi, dan geologi lingkungan. dan banya lagi prospek kerja yang bisa diambil di teknik geologi contohnya ( bkmg,wirausaha ,ilmutanah ,dosen, konselator dall.)

                    Sudah pernah dengar nama Kampus Merah Maron? Kalau belum, yuk kita kenalan dengan kampus unik ini. Kampus Merah Maron merupakan nama gaul dari Universitas Negeri Gorontalo. Dalam tulisan ini, aku ingin berbagi tentang tujuh fakta unik yang harus kamu tahu dari Univeritas tertua di Gorontalo ini.

1. Kampus Tengkorak Cerdas

              Jangan takut kalau kamu menemukan banyak simbol tengkorak yang tersebar di sudut-sudut kampus. Ini bukan kampus film horor, tapi tengkorak itu adalah tengkorak cerdas yang dimiliki oleh fakultas teknik. Mereka memasang logo itu karena mereka ingin tampil berbeda dari fakultas lain. Tapi meski tampilannya mengerikan, otaknya sekelas Einstein lho! Banyak lulusan dari fakultas tengkorak ini jadi tenaga professional di perusahaan-perusahaan besar. Bukan itu saja, kamu bakal ketemu orang-orang mengenakan logo tengkorak ini di forum-forum diskusi.

.2. Kampus bahasa "Logo"

               Kampus ini kampus yang sangat mencintai bahasa. Itulah mengapa kampus maroon ini sering disebut kampus bahasa logo, yang artinya kampus yang kaya akan bahasa lokal dan global. Di Kampus Merah Maroon ini, kalian akan menemui bahasa Inggris, bahasa Arab dan bahasa asing lainnya. Eitss jangan panik, kampus maroon ini juga mementingkan bahasa lokal. Buktinya penunjuk arah pun menggunakan bahasa daerah, baru dibagian bawahnya ada bahasa asing. Bahasa daerah itu sengaja ditaruh diatas. Hal itu supaya bahasa daerah ditinggikan derajatnya ketimbang bahasa asing.

3. Kampus Islam Serambi Madinah

               Kalian pasti kaget kalau masuk kampus ini. Karena ini kampus negeri yang nggak ada label Islamnya, tapi suasana Islam di sini cukup kuat! Ya, itulah mengapa kampus ini sering disebut oleh sebagian orang sebagai Kampus Islamis Serambi Madinah (Gorontalo). Setelah ditelusuri, organisasi paling banyak di kampus itu organisasi Islam.Setiap hari, di kampus ini juga selalu terlihat ada kajian Islam. Entah itu di Masjid ataupun di lapangan terbuka. Salah satu kegiatan menarik di Masjid kampus adalah Walimah, pesta perayaan maulid nabi Muhammad SAW. Nanti di masjid kampus akan ramai-ramai membuat Tolangga, yaitu menara berbentuk kuba runcing ke atas yang dibaluti kue-kue tradisional.

4. Kampus Seribu Puisi 

          Di kampus maroon ini ada istilah Tadarus Puisi, tahu apa itu artinya? Tadarus Puisi adalah pembacaan puisi selama tiga hari tiga malam nonstop. Orang yang melakukan adalah seluruh mahasiswa dan dosen yang berminat baca puisi. 

 5. Kampus Budaya

               Kampus ini adalah brand budaya dunia, terbukti dari acara besar yang hanya diadakan setahun sekali. Bahkan untuk bisa mendapatkan tiket di acara ini, kalian harus beli sebulan sebelumnya! Acara ini adalah ajang pementasan budaya dunia yang terbesar di daratan Gorontalo. Kalian bisa menyaksikan pentas dari wajah budaya dunia, seperti dari Korea, Amerika, China, India, Brazil dan terakhir tentunya Indonesia. Setiap tahun, negara yang tampil akan berubah-ubah. Intinya, acara ini KEREN punya! Cukup datang ke Universitas Negeri Gorontalo.

 6. Kampus Hyper Aktif

              Kampus ini kampus yang paling rajin mendorong mahasiswanya untuk berkompetisi di ajang nasional bahkan internasional. Terbukti dari banyaknya mahasiswa yang dikirim oleh kampus buat pertukaran mahasiswa di luar negeri, dengan biayanya full ditopang kampus.Mereka mendorong mahasiswa untuk hyper aktif. Mereka selalu berpesan agar kita terus bergerak dan mencetak prestasi sebanyak mungkin.

7. Kampus Bisnis

             Yang terakhir, kampus ini selalu menjadi pabrik untuk memproduksi pengusaha muda. Hal itu terbukti dari kampus secara rutin mengundang pengusaha-pengusaha sukses untuk berbagi pengalaman, seperti Harie Tanoe (CEO MNCTV), Rahmat Gobel (CEO Panasonic), Dahlan Iskan dan sederet nama pengusaha terkenal lainnya. Selain dari pengembangan mahasiswanya, kampus ini juga membuat hotel bintang lima. Hotel kampus ini adalah salah satu hotel termegah di Gorontalo. Jadi kalau presiden datang ke kampus maroon ini, menginapnya pasti di hotel ini

  Itu fakta unik  mengenaik kampus merah maron atau universitas negri gorontalo ,  tidak lupa kita dengan sejarah mengenaik kampus atau universitas negri gorontalo yang berada di pulau sulawesi tepatnya sulawesi utara .

                Universitas Negeri Gorontalo (UNG) merupakan universitas yang dikembangkan atas dasar perluasan mandat (wider mandate) dari IKIP Negeri Gorontalo. Keberadaan Universitas Negeri Gorontalo dimulai dari Junior College FKIP Universitas Sulawesi Utara-Tengah (UNSULUTTENG) Manado di Gorontalo berdasarkan surat keputusan pejabat Rektor UNSULUTTENG Nomor 1313/II/E/63 tanggal 22 Juni 1963, Cabang FKIP UNSULUTTENG di Gorontalo berdasarkan Surat Keputusan Menteri PTIP nomor 67 tahun 1963 tanggal 11 Juli 1963, IKIP Manado Cabang Gorontalo berdasarkan Surat Keputusan Menteri PTIP Nomor 114 tahun 1965 tanggal 18 Juni 1965,

FKIP UNSRAT Manado di Gorontalo berdasarkan Keppres nomor 70 tahun 1982 tanggal 7 September 1982, STKIP Gorontalo berdasarkan Kepres RI nomor 9 tahun 1993 tanggal 16 Januari 1993, IKIP Negeri Gorontalo berdasarkan Kepres RI nomor 19 tahun 2001 tanggal 5 Februari 2001.

                   Perubahan IKIP Negeri Gorontalo menjadi Universitas Negeri Gorontalo ditetapkan dengan surat Keputusan Presiden RI nomor 54 tahun 2004 tanggal 23 Juni 2004. Hari lahir UNG ditetapkan sama dengan lahirnya cabang FKIP UNSULUTTENG di Gorontalo yaitu, tanggal 1 September 1963 sebagaimana dinyatakan dalam surat keputusan menteri PTIP nomor 67 tahun 1963 tanggal 11 Juli 1963. Dalam perjalanannya selama 50 tahun telah mengalami tujuh kali pergantian pimpinan dan enam kali perubahan nama lembaga.

              Secara rinci nama pejabat pimpinan sejak tahun 1963 – sampai sekarang sbb :

Drs. Idris Djalali - Dekan Koordinator  IKIP Yogyakarta Cab. Manado di Gorontalo - 1963-1966Drs. Ek. M. J. Neno - Dekan Koordinator IKIP Manado Cab. Gorontalo - 1967-1969Prof. Drs. H. Thahir A. Musa - Dekan Koordinator    IKIP Manado Cab. Gorontalo - 1969-1981Prof. Drs. H. Kadir Abdussamad - Dekan FKIP Unsrat Manado di Gorontalo - 1982-1988Drs. H. Husain Jusuf, M.Pd - Dekan FKIP Unsrat Manado di Gorontalo - 1989-1992Prof. Dr. H. Nani TuloliDekan  FKIP Unsrat Manado di Gorontalo - 1992-1993Ketua STKIP Negeri Gorontalo - 1993 - 2001Pj. Rektor IKIIP Negeri Gorontalo - 2001 - 2002Prof. Dr. Ir. H. Nelson Pomalingo, M.Pd  Rektor IKIP Negeri Gorontalo - 2002-2004Rektor Universitas Negeri Gorontalo  - 2004-2010Dr. H. Syamsu Qamar Badu, M.Pd - Rektor Universitas Negeri Gorontalo - 2010 - 2019Dr. H. Eduart Wolok, ST, MT - Rektor Universitas Negeri Gorontalo - 2019 - 2023

. terdapat bebara makna simbol dari logo universita negeri gorontalo

Keterangan Logo

1. Kurva segi lima sama sisi adalah ornamen khas daerah Gorontalo melambangkan lima sila dari dasar negara pancasila yang menjadi azas UNG, serta lima sendi peradaban Gorontalo yang disebut {Payu Limo to Talu, Lipu Pei Hulalu}

2. Kerangka bunga teratai yang telah mekar penuh mengandung harapan UNG akan menghasilkan SDM yang utuh dan berkualitas.

3. Lingkaran bola dunia melambangkan komitmen untuk mencapai visi, misi dan tujuan UNG, sedangkan warna biru melambangkan keamanan dan perdamaian.

4. Buku berwarna putih yang terbuka memiliki makna sikap terbuka dan semangat yang tinggi untuk mengembangkan ilmu pengetahuan, teknologi, seni budaya.

5. Pena berbentuk ornamen lima mata melambangkan antara ilmu agama, ilmu pengetahuan, teknologi, seni dan budaya merupakan satu kesatuan yang utuh dalam       dunia pendidikan.

6. Mahkota raja berwarna hitam dengan hiasan kuning emas melambangkan kebudayaan, keteguhan dan kejayaan suatu martabat. 23 butir emas melambangkan             hari bersejarah masyarakat Gorontalo, di mana tanggal 23 Januari 1942 sebagai hari kemerdekaan masyarakat Gorontalo dan sekaligus tanggal 23 Juni 2004 hari       peresmian UNG oleh Presiden RI.

7 . Sayap burung Maleo berwarna jingga melambangkan semangat juang yang tinggi serta gerakan dinamis civitas akademika dalam mengembangkan UNG 

 

                                                        

Kategori

  • Masih Kosong

Blogroll

  • Masih Kosong