PENGAMATAN FASE MITOSIS DAN LETAK KROMOSOM PADA Allium cepa L.

04 October 2024 01:35:12 Dibaca : 93

A. Tujuan Praktikum

pada akhir praktikum ini para mahasiswa diharapkan dapat :

  1. Mengenal fase-fase mitosis dengan mengamati letak kromosom.
  2. Mengenal tahapan dalam pembuatan preparat metode squash yang digunakan dalam pengamatan mikroskop.

B. Alat Dan Bahan

  1. Ujung akar bawang merah (Allium cepa L.)
  2. Botol flakon
  3. HCI I N
  4. Alkohol 70%
  5. Acetocarmin
  6. Oven
  7. Silet atau cutter berkarat
  8. Tisu
  9. Gelas benda dan gelas penutup
  10. Kuas
  11. Bunsen

C. Cara Kerja

 

D. Hasil Pengamatan

Pada awal praktikum, para peserta diminta untuk menyiapkan alat dan bahan yang telah dipesan oleh asisten laboratorium. Setelah itu, mereka diinstruksikan untuk mensterilkan alat yang akan digunakan sebelum meletakkan sampel pada peralatan yang telah disediakan.

Langkah pertama yang kami lakukan adalah menempatkan umbi bawang di dalam cawan petri yang berisi air hingga akarnya tumbuh. Kemudian, kami memotong ujung akar yang telah berkembang menggunakan silet, dan mengambil bagian yang berwarna putih. Bagian tersebut diletakkan di dalam gelas arloji dan direndam dalam alkohol 70% selama 2 menit. Setelah 2 menit, alkohol 70% diserap menggunakan kertas saring.

Selanjutnya, kami merendam akar tersebut ke dalam larutan H2O2 1 N selama 5 menit. Setelah itu, potongan akar bawang diambil dari gelas arloji, dan ujungnya (tudung akar) dipotong lalu diletakkan di atas kaca benda. Langkah berikutnya adalah meneteskan larutan acetocarmine, lalu dicacah menggunakan silet berkarat, kemudian ditutup dengan kaca penutup.

Preparat kemudian dipanaskan di atas lampu spiritus dan dihaluskan dengan jempol atau ujung pensil yang tumpul. Setelah itu, preparat diamati di bawah mikroskop untuk melihat tahapan pembelahan mitosis.

 

Pada praktikum yang berlangsung pada 2 Oktober 2024, kami melakukan pengamatan mitosis pada Allium cepa L. Dalam praktikum ini, para peserta diharapkan dapat mengamati tahap-tahap pembelahan mitosis serta posisi kromosom. Namun, kelompok kami hanya berhasil melihat dua dari empat tahap yang seharusnya ada, yaitu profase dan telofase. Kami tidak dapat mengamati keseluruhan tahapan mitosis karena adanya beberapa faktor yang menyebabkan praktikum kali ini tidak berjalan dengan optimal.

Berikut pembahasan setiap fase mitosis dan letak kromosomnya:

1. Profase

Deskripsi: Pada fase ini, kromatin di dalam nukleus mulai mengental menjadi kromosom. Masing-masing kromosom terdiri dari dua kromatid yang saling terhubung di pusatnya oleh sentromer. Nukleolus menghilang, dan membran nukleus mulai terurai.

Letak Kromosom: Kromosom mulai terlihat sebagai struktur padat dan panjang di dalam nukleus, namun masih belum tersusun secara teratur. Nukleus sedang dalam proses membubarkan diri.

2. Metafase

Deskripsi: Pada metafase, kromosom terkondensasi sepenuhnya. Mereka bergerak ke tengah sel dan membentuk barisan di sepanjang bidang ekuator sel (lempeng metafase).

Letak Kromosom: Kromosom tersusun di tengah sel, terikat oleh serat mikrotubulus di sentromer, yang menghubungkannya dengan kutub-kutub sel. Posisi kromosom sangat teratur, dan ini adalah fase terbaik untuk mengamati struktur kromosom.

3. Anafase

Deskripsi: Sentromer dari setiap kromosom terpisah, dan kromatid kembar ditarik menuju kutub yang berlawanan. Masing-masing kromatid menjadi kromosom anak yang bergerak ke arah kutub yang berbeda.

Letak Kromosom: Kromatid, yang sekarang menjadi kromosom anak, mulai bergerak menjauh dari lempeng metafase menuju kutub sel. Pada akhir anafase, kromosom telah terpisah secara sempurna di setiap kutub.

4. Telofase

Deskripsi: Setelah kromosom mencapai kutub yang berlawanan, mereka mulai mengalami dekondensasi kembali menjadi kromatin. Membran nukleus terbentuk kembali di sekitar kumpulan kromosom pada tiap kutub, dan sitokinesis (pembelahan sitoplasma) dimulai.

Letak Kromosom: Kromosom berada di kutub-kutub sel dan mulai melonggar. Membran nukleus mulai terbentuk kembali, dan dua nukleus baru mulai tampak.

 

Pembahasan Umum

            Mitosis pada Allium cepa L. sangat berguna untuk pengamatan kromosom karena ukuran kromosom yang relatif besar dan jelas terlihat. Pewarnaan seperti aceto-orcein membantu membuat kromosom lebih mudah diamati selama fase pembelahan. Ujung akar bawang merah dipilih karena meristem akar aktif melakukan pembelahan, sehingga banyak sel yang sedang mengalami mitosis dapat ditemukan di area tersebut.

           

            Beberapa faktor dapat memengaruhi pengamatan fase mitosis dan letak kromosom pada Allium cepa L. Berikut adalah beberapa faktor penting yang perlu diperhatikan 

1. Kualitas Sampel

  • Umur Sel: Sel yang berada dalam fase aktif pembelahan (misalnya, sel dari akar) lebih mudah diamati dibandingkan dengan sel yang lebih tua.
  • Bagian Tanaman: Pengambilan sampel dari bagian tanaman yang berbeda (seperti akar, batang, atau daun) dapat mempengaruhi jumlah sel yang sedang membelah.

2. Metode Persiapan

  • Pengawetan dan Pewarnaan: Teknik pengawetan yang baik dan pemilihan pewarnaan yang tepat (misalnya, asam asetat dan pewarna metil hijau) sangat penting untuk visualisasi kromosom.
  • Ketebalan Irisan: Irisan yang terlalu tebal dapat menyulitkan pengamatan, sementara irisan yang terlalu tipis bisa kehilangan struktur sel.

3. Kondisi Lingkungan

  • Suhu dan Kelembapan: Kondisi lingkungan yang ekstrem dapat mempengaruhi aktivitas sel dan hasil pengamatan.
  • Nutrisi: Tanaman yang tumbuh di tanah dengan nutrisi yang memadai cenderung menunjukkan mitosis yang lebih aktif.

4. Faktor Genetik

  • Variasi Genetik: Genotipe yang berbeda dapat mempengaruhi laju pembelahan sel dan struktur kromosom.
  • Mutasi: Adanya mutasi pada kromosom dapat mengubah morfologi kromosom yang diamati.

5. Waktu Pengamatan

  • Waktu Siklus Sel: Mitosis terjadi dalam siklus yang teratur, sehingga pemilihan waktu pengamatan dapat memengaruhi fase yang diamati (lebih baik di awal pagi atau sore).

6. Penggunaan Mikroskop

  • Kualitas Mikroskop: Mikroskop dengan resolusi tinggi memungkinkan observasi detail yang lebih baik.
  • Penanganan Lensa: Kebersihan dan penanganan lensa mikroskop yang baik penting untuk mendapatkan gambar yang jelas.

7. Pengalaman Pengamat

  • Keahlian Teknikal: Pengamat yang berpengalaman cenderung dapat mengidentifikasi fase mitosis dengan lebih baik.
  • Keterampilan dalam Menyiapkan Slide: Keterampilan dalam menyiapkan preparat yang baik akan memengaruhi hasil pengamatan.

Kesimpulan dari Pengamatan Fase Mitosis dan Letak Kromosom pada Allium cepa L.

           Pengamatan fase mitosis dan letak kromosom pada Allium cepa L. menunjukkan proses pembelahan sel yang terstruktur dan teratur. Pada setiap fase mitosis profase, metafase, anafase, dan telofase dapat diamati perubahan signifikan dalam morfologi dan posisi kromosom. Kromosom terlihat jelas pada fase metafase, dengan kromatid sister teratur di garis tengah sel, memudahkan identifikasi dan analisis.

           Selain itu, letak kromosom yang teratur dan jumlah kromosom yang spesifik (2n=16) pada Allium cepa memberikan informasi penting mengenai karakteristik genetik tanaman ini. Pengamatan ini juga dipengaruhi oleh faktor-faktor seperti kualitas sampel, metode persiapan, kondisi lingkungan, serta pengalaman pengamat.

           Secara keseluruhan, pengamatan ini memperkuat pemahaman tentang siklus sel dan proses mitosis, serta relevansi Allium cepa sebagai model studi dalam biologi sel. Hasil pengamatan ini dapat menjadi dasar untuk penelitian lebih lanjut mengenai genetika dan pembelahan sel pada tanaman.

 

E. Dokumentasi

Kategori

  • Masih Kosong

Blogroll

  • Masih Kosong