PENGAMATAN FASE MITOSIS DAN LETAK KROMOSOM PADA ALLIUM CEPA L.
A. Judul
Pengamatan Fase Mitosis dan Letak Kromosom Pada Allium cepa L
B. Tujuan Praktikum
Praktikan diharapkan dapat mengenal fase-fase mitosis dengan mengamati letak kromosom serta dapat mengenal tahapan dalam pembuatan preparate metode squash yang digunakan dalam pengamatan mikroskop.
C. Alat dan Bahan
- Ujung akar Bawang Merah Allium cepa L.- Botol Flakon- HCl 1 N- Alkohol 70%- Acetocarmine- Oven- Silet atau Cutter berkarat- Tisu- Kuas- Gelas Benda dan Gelas Penutup- Bunsen
D. Prosedur Kerja
E. Hasil Pengamatan
F. Pembahasan
- Mitosis adalah peristiwa pembelahan sel yang terjadi pada sel-sel somatis (sangat aktif pada jaringan meristem) yang menghasilkan dua sel anak yang memiliki genotip sama dan identik dengan sel induknya (Kurnianingsih dkk, 2021).
Bawang merah (Allium cepa L.) merupakan sejenis tanaman multiguna yang digunakan sebagai bumbu masakan, sayuran, penyedap masakan, dan sebagai obat tradisional antiseptik. Bahan aktif minyak atsiri bawang merah terdiri dari sikloaliin, metilaliin, kaemferol, kuersetin, dan floroglusin (Ulum M, 2019).
- Pada praktikum yang telah dilakukan, tahapan pertama adalah menyiapkan alat dan bahan, kemudian umbi bawang yang telah disiapkan diletakkan pada cawan petri yang berisi air sehingga akarnya tumbuh. Setelah akar tumbuh, ujung akar yang telah tumbuh dipotong dengan silet/cutter berkarat kemudian diambil bagian yang berwarna putih. Selanjutnya diletakkan kedalam gelas arloji dan ditambahkan alcohol 70% dan dibiarkan terendam selama 2 menit. Setelah 2 menit, alcohol 70% dihisap menggunakan kertas penghisap. Kemudian rendam kembali akar kedalam larutan H2O2 selama 5 menit. Ambil potongan akar bawang tersebut dari gelas arloji dan kemudian dipotong bagian ujung (tudung akar) dan diletakkan pada kaca benda. Selanjutnya ditetesi dengan larutan acetocarmine dan dicacah dengan silet/cutter berkarat kemudian ditutup dengan kaca penutup. Preparate dilewatkan diatas lampu spritus dan selanjutnya digilas dengan jempol dan tahapan terakhir adalah diletakkan preparate tersebut dibawah mikroskop dan diamati tahapan pembelahan mitosis.
- Penggunaan pewarna dalam preparat bertujuan untuk mempertajam dan memperjelas gambaran sel sehingga mudah diteliti di bawah mikroskop. Dalam praktikum ini menggunakan acetocarmine. Acetocarmin merupakan salah satu pewarna yang sering digunakan karena mudah diperoleh dan penyerapan warnanya lebih cepat. Acetocarmin ini berfungsi untuk memberi pigmen warna pada kromosom dan sel-sel akar bawang supaya mudah diamati (Febriadi dkk, 2023).
- Penggunaan larutan H2O2 pada praktikum karena perkosisom menggunakan oksigen (O2) dan hydrogen peroksida (H2O2) untuk melakukan reaksi oksidatif. Peroksisom adalah membran yang mengikat organel yang berfungsi dalam beta oksidasi dari rantai panjang asam lemak dan katabolisme dari metabolit toksik. Peroksisom tidak memiliki DNA dan ribosom sehingga tidak dapat mensintesis protein sendiri, sehingga peroksisom melakukan impor protein melalui membrane (EGC, 2014).
- Hasil praktikum yang diperoleh adalah pada fase pertama dalam pembelahan mitosis yaitu pada fase Profase, kromosom mulai terlihat dengan jelas dimana kromatin yang sebelumnya longgar mulai mengkondensasi atau memadat menjadi kromosom yang terdiri dari dua kromatid yang terikat. Kemudian pada fase telofase, terlihat bahwa struktur sel sudah hampir kembali ke kondisi semula seperti sebelum pada pembelahan. Sedangkan pada tahap Anafase dan tahap Metafase, kami tidak dapat mengamati pembelaha nsel yang terjadi.
Hal tersebut sama seperti yang dilakukan oleh Zidan (2023), Pada tahap profase, benang-benang kromatin memadat dan menebal sedangkan pada tahapan telofase, kromosom mulai mengendur, sel membelah menjadi dua dengan terbentuknya dinding sel yang baru.
DOKUMENTASI
PERCOBAAN DIFUSI DAN OSMOSIS BERDASARKAN PADA SOLANUM TUBEROSUM. SIFAT ZAT DAN KONSENTRASI LARUTAN BERBEDA
A. JUDUL
B.TUJUAN
Praktikum yang dilakukan adalah untuk mengamati proses difusi dan osmosis, praktikum biologi umum ini diinginkan mahasiswa mengerti difusi dan osmosis.Adapun tujuan dari praktikum dua adalah mengamati proses terjadinya difusi dan osmosis
C. ALAT DAN BAHAN
D. PROSEDUR KERJA
E. HASIL PENGAMATAN
F. PEMBAHASAN
Dalam praktikum ini kami melakukan percobaan Difusi bagaimana pewarna menyebar dalam air seiring waktu dan nutrisari yang larut saat di aduk maupun tidak diaduk. Dan osmosis kami mengamati perubahan volume sel menggunakan solanum tuberosum sepanjang 2cm lalu di bilas menggunakan aquadest dan sesudah itu di rendam menggunakan larutan NaCl selama 60 menit. beberapa bahan antara lain Larutan NaCl 50% , Nutrisari, Pewarna Makanan, Aquadest, Tuber Solanum Tuberosum.
Difusi adalah suatu proses berpindahnya suatu zat dari tempatdengan konsentrasi yang lebih tinggi ketempat dengan konsentrasi zat yang lebih rendah. Difusi zat terlarut dari suatu larutan ke dalam lainnya dapat berlangsung melalui suatu membran dengan permeabilitas tertentu yaitu permeabel untuk zat tersebut.(Muhammad Rifky, 2019).
Kentang (solanum tuberosum) merupakan umbi-umbian yang dapat melakukan proses difusi dan osmosis. Kentang mengandung banyak kadar air didalamnya, sehingga masa simpan produk tidak cukup lama. Permasalahan tersebut dapat diatasi dengan dehidrasi osmotik, yaitu proses mengurangi kadar air dengan cara merendah pada larutan yang bersifat hipertonik. Larutan hipertonik dapat menggunakan air garam, air gula dan sebagainya. (Afida Silmi Nehladiyah, 2018).
Menurut Hafez et al. (2019), semakin tinggi konsentrasi atau jumlah garam yang diberikan selama proses penggaraman, maka penurunan kadar air semakin tinggi. Penurunan kadar air disebabkan oleh proses osmosis yang lebih besar dibandingkan proses difusi selama proses penggaraman.
Kami mengamati bagaimana proses difusi menggunakan pewarna makanan dengan waktu lama penyebaran yang diaduk 40 detik dan yang tidak diaduk 57 menit 26 detik. lalu pada larutan CuSO4 yang di aduk 35 detik dan yang tidak diaduk 1 jam 9 menit 13 detik. kecepatan penyebaran tergantung pada konsentrasi awal dan suhu, Hal itu sangat mempengaruhi laju difusi.
Pada proses osmosis kami mengamati perubahan panjang,berat,bentuk kami mengamati perubahan volume sel menggunakan solanum tuberosum sepanjang 2cm lalu di bilas menggunakan aquadest dan sesudah itu di rendam menggunakan larutan NaCl selama 60 menit. Diperoleh perbedaan waktu pada sampel yang diaduk dan sampel yang tidak diaduk. Kentang yang awalnya dengan panjang 2cm dan berat 2,2403gr berubah menjadi 2cm dan berat 2,3786. Kentang mengalami yang namanya osmosis.
Dokumentasi
Analisis Perbedaan Struktur Sel Hewan Dan Sel Tumbuhan
A. Tujuan Praktikum
1. Menjelaskan struktur sel dan sel tumbuhan
2. Menyebutkan bagian-bagian sel hewan dan sel tumbuhan
3. Menjelaskan perbedaan sel dan sel tumbuhan
B. Alat dan Bahan
1. Mikroskop
2. Pipet tetes
3. Gelas objek
4. Gelas penutup
5. Tusuk gigi
6. Selaput dalam umbi Allium cepa
7. Aquadest
8. Mukosa pipi
C. Prosedur Kerja
D. Hasil Pengamatan
kesan dan pesan selama pkkmb 2024
saya selama mengukuti pkkmb cukup menarik dan banyak organisasi dan materi
Kategori
- Masih Kosong
Blogroll
- Masih Kosong