ANALISIS PERBEDAAN STRUKTUR MORFOLOGI PADA BAKTERI DAN JAMUR
A. Judul
Analisis Perbedaan Struktur Morfologi Pada Bakteri dan Jamur
B. Tujuan Praktikum
Tujuan dari praktikum ini yaitu, agar praktikan dapat:
- Dapar mengetahui morfologi koloni bakteri
- Dapat mengetahui dan mempelajari morfologi koloni jamur (Kapang dan Khamir)
C. Alat dan Bahan
- Roti yang sudah berjamur
- Media NA (Nutrient Agar)
- Bakteri E.coli
- Bakteri S.aureus
- Cawan Petri
- Preparat
- Larutan Ciemsa
D. Prosedur Kerja
1. Bakteri
2. Jamur
E. Hasil Pengamatan
1. Bakteri
- S.aureus
- E.coli
2. Jamur
F. Pembahasan
Escherichia coli merupakan mikroorganisme yang sering dijadikan sebagai indikator kualitas makanan. Bakteri tersebut dapat menjadi patogen jika jumlahnya meningkat dalam saluran pencernaan atau berada di luar usus. E. coli dapat menimbulkan penyakit seperti diare, infeksi saluran kencing, meningitis dan sepsis (Oktaviani dkk, 202).
Ciri-ciri dari bakteri E.coli sendiri adalah termasuk ke dalam bakteri gram negative yang berbentuk basil, ada yang monobasil, saling berpasangan atau diplobasil dan berkoloni membentuk rantai pendek (streptobasil), tidak berspora maupun kapsula. Diameter E. coli adalah kurang lebih 1,1-1,5 x 2,0-6,0 mikrometer dan dapat bertahan hidup di media sederhana (SItanggang dkk, 2019).
Jamur merupakan kelompok fungi multiseluler, heterotrof, makoskopis, dan kosmopolitan. Organisme ini dicirikan dengan ada nya tubuh buah yang terbentuk secara epigeous ataupun hipogeous dengan ukuran yang cukup besar untuk dilihat dengan mata teanjang (Putra, 2020).
Pada percobaan yang telah dilakukan, tahap yang pertama adalah persiapan alat dan bahan. Kemudian untuk tahapan identifikasi bakteri, setelah alat dan bahan disiapkan, selanjutnya dicampurkan media NA (Nutrient Agar) dengan berat 3gram dengan Aquadest sebanyak 150 ml dan dimasak hingga mendidih di suhu 60°C. Setelah dimasak, disetrilkan dengan menggunakan suhu 121°C. kemudian di bagi ke dalam 10 cawan petri yang nantinya akan digunakan sebagai media dari bakteri E.coli dan S.aureus. Setelah didiamkan beberapa menit, kemudian diletakkan pada incubator selama 1x24 jam.
Pada identifikasi jamur, hal pertama yang dilakukan adalah mempersiapkan alat dan bahan, selanjutnya melakukan sterilisasi pada kaca prearate menggunakan alcohol. Kemudian diambil jamur yang ada pada roti dengan menggunakan pinset dan diletakkan pada kaca preparate, kemudian ditetesi dengan larutan ciemsa lali ditutup menggunakan coverglass. Setelah itu, diamati di bawah mikroskop sampai terlihat dengan jelas hasil dari jamur tersebut dan kemudian dicatat dan Digambar hasil yang diperoleh.
Medium NA (Nutrient Agar) adalah medium yang mengandung sumber nitrogen dalam jumlah yang cukup yaitu 3gram ekstrak daging dan 5gram pepton dalam 1000 ml air suling. Medium NA dipilih sebagai medium untuk bakteri karena medium ini mengandung sumber nitrogen dalam jumlah yang besar, yang merupakan sumber nutrient untuk bakteri (Pratiwi dkk, 2019).
Hasil yang diperoleh pada identifikasi bakteri, pada bakteri S.aureus ditemukan ada yang berbentuk Circular, Filamentous, Spindle dan Irregular. Memiliki tepi Entire, Undulate dan Filamentous dengan ukuran Puncitform, Small, Moderate dan Large. Memiliki warna putih dan kuning dengan jumlah kuning sebanyak 234 dan putih 419. Untuk bakteri E.coli ditemukan ada yang bentuknya Circular dan Irregular dengan warna putih dan berjumlah 37. Pada jamur, hasil yang diperoleh adalah tidak memliki Hifa, berspora dan berfilamen pada dinding sel.
Morfologi koloni bakteri secara makroskopis pada media NA, koloni bakteri mempunyai bentuk irregular, circular, dan punctiform. Memiliki elevasi raised dan flat. Tepinya berbentuk lobate, undulate, irregular dan rhizoid. Bakteri ini memiliki warna krem dan putih (Putri, 2019).
DOKUMENTASI
Kategori
- Masih Kosong
Blogroll
- Masih Kosong