ARSIP BULANAN : September 2024

 

A. Judul

Percobaan Difusi dan Osmosis Berdasarkan pada Solanum tuberosum. Sifat Zat dan Konsentrasi Larutan Berbeda

B. Tujuan

Tujuan dari praktikum ini yaitu agar praktikan lebih mengetahui bagaimana cara mengamati proses terjadinya difusi dan osmosis

C. Alat dan Bahan

  1. Gelas Beaker
  2. Pipet Tetes
  3. Pengaduk
  4. Stopwatch
  5. Larutan NaCl 30%, 40%, 50%
  6. Kristal CuSO4
  7. Larutan Eosin
  8. Aquadest
  9. Tuber Solanum tuberosum 

D. Prosedur Kerja

  • Pengujian Difusi

              

  • Pengujian Osmosis

             

E. Hasil Pengamatan

F. Pembahasan

Osmosis merupakan suatu fenomena dimana zat terlarut dalam pelarut bergerak dari daerah berkonsentrasi rendah ke daerah berkonsentrasi tinggi melalui sebuah membran semipermeabel. Hal ini terjadi ketika larutan dengan konsentrasi rendah (hipotonik) bergerak ke arah larutan dengan konsentrasi tinggi (hipertonik). Osmosis pada tumbuhan dipengaruhi oleh faktor-faktor seperti daya tekan, temperatur, kelarutan, matriks, atau bahan penyusun lainnya. Osmosis bisa digunakan untuk mengurangi kandungan air dengan meningkatkan konsentrasi gula dan memperpanjang waktu perendaman. Disolusi gula berperan sebagai larutan osmotik yang membantu mengeluarkan air dari sel (Ongga dkk, 2023).

Sedangkan Difusi adalah proses dimana partikel zat terlarut melintasi membran sel dan berpindah ke dalam atau ke luar sel. Hal ini mendefinisikan pergerakan bersih molekul-molekul, seperti nutrisi dan produk limbah, dari area dengan konsentrasi tinggi ke area dengan konsentrasi rendah (Karwatisari dkk, 2024).

Kentang (Solanum tuberosum L) merupakan salah satu tanaman dikotil dari keluarga Solanaceae. Tanaman kentang dapat berkembang biak secara vegetative melalui umbi dan akan tumbuh subur pada daerah yang beriklim dingin. Kentang merupakan salah satu bahan penting sumber karbohidrat untuk kebutuhan manusia (Fuadi & Suharso, 2022).

Larutan eosin atau Eosin adalah pewarna sintesis yang masuk kedalam golongan xanthene. Sifat asam yang dimiliki oleh eosin berfungsi mengikat molekul-molekul protein yang bermuatan positif di sitoplasma dan jaringan ikat. Eosin merupakan counterstain yang mampu mewarnai sitoplasma dan juga jaringan ikat sehingga bernuansa merah dan orange (Shofiyyatunnisaak dkk, 2023).

Pada tahapan pertama yakni pengujian difusi, Langkah awal yang dilakukan adalah menyiapkan alat dan bahan kemudian dilanjutkan dengan menyiapkan gelas beaker yang telah diisi dengan aquadest sebanyak 100 ml lalu di teteskan sekitar 10 tetes larutan eosin ke dalam gelas beaker, dan diamati penyebaran warna merah dari larutan eosin pada gelas beaker yang diaduk dan yang tanpa pengadukan. Hal tersebut dilakukan pula menggunakan kristal CuSO4 tetapi dalam hal ini, kristal CuSO4 kami gantikan dengan Nutrisari. Tahapan yang sama juga dilakukan pada nutrisari dan kemudian di amati serta di dokumentasikan. 

Pada tahapan kedua yaitu pengujian osmosis, Langkah awal yang dilakukan adalah menyiapkan alat dan bahan. Lalu mengambil Solanum tuberosum dengan menggunakan stainless still dan dipotong sepanjang 2 cm. selanjutnya kentang tersebut dibilas dan dikeringkan menggunakan tisu lalu ditimbang sebagai berat awal. Selanjutnya, dimasukkan irisan kentang tadi ke dalam larutan NaCl 50% selama 60 menit dan kedalam Aquadest selama 60 menit. Kemudian diamati apa yang terjadi dan di dokumentasikan.

Berdasarkan praktikum yang telah dilakukan, pada pengujian difusi hasil yang diperoleh adalah penyebaran lebih cepat terjadi pada sampel yang diaduk yakni hanya memerlukan waktu 39.63 sekon untuk CuSO4 (Nutrisari) dan 26.66 sekon untuk Larutan eosin. Pada pengujian osmosis, pada cairan Aquadest, warna, bau dan tekstur dari kentang tidak ada yang berubah dari segi bentuknya tetapi kentang tersebut lebih berat dari sebelumnya atau mengalami proses Hipertonik. Selanjutnya pada cairan NaCl, kentang mengalami adanya perubahan bentuk yakni mulai mengecil dan tekstur dari kentang tersbeut menjadi kenyal. Hal ini sama seperti yang dilakukan oleh Ulfa dkk (2020), dimana kentang yang telah direndam dalam cairan NaCl warnanya tetap kuning tetapi bentuknya mulai mengecil dan berstektur lunak sehingga sulit dipatahkan. Hal ini menandakan adanya kentang yang direndam pada larutan NaCl dapat mengalami osmosis.

DOKUMENTASI

ANALISIS STRUKTUR SEL HEWAN DAN SEL TUMBUHAN_PRAKTIKUM 1

24 September 2024 16:11:16 Dibaca : 33

A.  Judul

Analisis Perbedaan Struktur Sel Hewan dan Sel Tumbuhan

B. Tujuan

Tujuan dari praktikum ini yaitu agar praktikan lebih mengetahui bagaimana struktur sel hewan dan sel tumbuhan, mengetahui bagian-bagian sel hewan dan sel tumbuhan, serta mengetahui apa saja perbedaan sel hewan dan sel tumbuhan.

C. Alat dan Bahan

  1. Mikroskop
  2. Pipet Tetes
  3. Gelas Objek
  4. Gelas Penutup
  5. Tusuk Gigi
  6. Selaput dalam umbi Allium cepa
  7. Aquadest
  8. Mukosa Pipi

D. Prosedur Kerja

  • Pembuatan Preparat Sel Tumbuhan

  • Pembuatan Preparat Sel Hewan

 

E. Hasil Pengamatan

 

F. Pembahasan

Bawang merah adalah komoditi pertanian yang tergolong sayuran rempah. Kulit bawang merah (Allium cepa L) sering dipakai karena kulit bawang merah merupakan lapisan umbi yang setiap selnya telah kehilangan plasma sel namun metabolit sekundernya tidak hilang (Suryandari & Kusumo, 2022).

Sel epitel rongga mulut merupakan elemen kunci dalam struktur dan fungsi mulut manusia. Sel-sel ini membentuk lapisan pelindung yang melapisi permukaan dalam rongga mulut, termasuk lidah, gusi, dan dinding pipi (Anantyarta, 2024).

Kata "sel" berasal dari kata latin "cella" yang berarti ruangan kecil. Membran yg menyelubungi sel mengandung protoplasma, disebut juga cairan natriks dan dikelilingi oleh strukgur subseluler yang disebut organel sel (Rahmadina, 2024).

Unit structural dan fungsional atau dikenal dengan sel merupakan fundamental dari organisme, seperti halnya atom dalam struktur kimia. Organel sel memiliki beberapa fungsi penting menyebabkan makhluk hidup dapat bertahan dan mati yaitu aktivitas enzimatik pada sitoplasma (Agustina dkk, 2021).

Pada tahapan pembuatan preparat tumbuhan yang dilakukan pertama adalah menyiapkan alat dan bahan, kemudian bawang merah (Allium cepa) dikupas dan diambil selaput bagian dalam yang berwarna putih menggunakan pinset, kemudian selaput putih diletakkan diatas kaca preparat dan ditetesi aquadest secukupnya. selanjutnya kaca preparat di letakkan dibawah mikroskop dan dilakukan pengamatan sel menggunakan mikroskop dengan perbesaran 40x10.

Pada tahapan pembuatan preparat hewan yang dilakukan pertama adalah menyiapkan alat dan bahan, kemudian mengambil tusuk gigi lalu mengorek secara perlahan bagian mukosa pipi dan setelah di dapati mukosa pipi kemudian diletakkan di atas kaca preparat dan ditetesi aquadest secukupnya. selanjutnya kaca preparat diletakkan dibawah mikroskop dan dilakukan pengamatan sel hewan dengan menggunakan perbesaran 40x10.

Setelah diamati, sel pada bawang merah dapat dilihat beberapa bagian sel yaitu dinding sel, nukleus dan sitoplasma. Dinding sel ditunjukkan dengan adanya garis seperti pemisah antara bagian satu dan bagian lainnya. Nukleus adalah inti sel. Sitoplasma berada didalam membran. Hal ini sama seperti yang dilakukan oleh Deazzahra dkk (2023) dalam penelitiannya, pada sel epidermis bawang merah dilihat adanya dinding sel yang tebal dan kaku, nukleus dan sitoplasma. Pada preparat hewan setelah diamati dapat dilihat adanya dinding sel, sitoplasma dan inti sel.

 

DOKUMENTASI

Kategori

  • Masih Kosong

Blogroll

  • Masih Kosong