PENGAMATAN FASE MITOSIS DAN LETAK KROMOSOM PADA ALLIUM CEPA L.

04 October 2024 15:03:09 Dibaca : 33

A. Judul

Pengamatan Fase Mitosis dan Letak Kromosom Pada Allium cepa L

B. Tujuan Praktikum

Praktikan diharapkan dapat mengenal fase-fase mitosis dengan mengamati letak kromosom serta dapat mengenal tahapan dalam pembuatan preparate metode squash yang digunakan dalam pengamatan mikroskop.

C. Alat dan Bahan

  1. Ujung akar Bawang Merah Allium cepa L.
  2. Botol Flakon
  3. HCl 1 N
  4. Alkohol 70%
  5. Acetocarmine
  6. Oven
  7. Silet atau Cutter berkarat
  8. Tisu
  9. Kuas
  10. Gelas Benda dan Gelas Penutup
  11. Bunsen

D. Prosedur Kerja

 

E. Hasil Pengamatan

 

F. Pembahasan

Mitosis adalah peristiwa pembelahan sel yang terjadi pada sel-sel somatis (sangat aktif pada jaringan meristem) yang menghasilkan dua sel anak yang memiliki genotip sama dan identik dengan sel induknya (Kurnianingsih dkk, 2021).

Bawang merah (Allium cepa L.) merupakan sejenis tanaman multiguna yang digunakan sebagai bumbu masakan, sayuran, penyedap masakan, dan sebagai obat tradisional antiseptik. Bahan aktif minyak atsiri bawang merah terdiri dari sikloaliin, metilaliin, kaemferol, kuersetin, dan floroglusin (Ulum M, 2019).

Pada praktikum yang telah dilakukan, tahapan pertama adalah menyiapkan alat dan bahan, kemudian umbi bawang yang telah disiapkan diletakkan pada cawan petri yang berisi air sehingga akarnya tumbuh. Setelah akar tumbuh, ujung akar yang telah tumbuh dipotong dengan silet/cutter berkarat kemudian diambil bagian yang berwarna putih. Selanjutnya diletakkan kedalam gelas arloji dan ditambahkan alcohol 70% dan dibiarkan terendam selama 2 menit. Setelah 2 menit, alcohol 70% dihisap menggunakan kertas penghisap. Kemudian rendam kembali akar kedalam larutan H2O2 selama 5 menit. Ambil potongan akar bawang tersebut dari gelas arloji dan kemudian dipotong bagian ujung (tudung akar) dan diletakkan pada kaca benda. Selanjutnya ditetesi dengan larutan acetocarmine dan dicacah dengan silet/cutter berkarat kemudian ditutup dengan kaca penutup. Preparate dilewatkan diatas lampu spritus dan selanjutnya digilas dengan jempol dan tahapan terakhir adalah diletakkan preparate tersebut dibawah mikroskop dan diamati tahapan pembelahan mitosis.

Penggunaan pewarna dalam preparat bertujuan untuk mempertajam dan memperjelas gambaran sel sehingga mudah diteliti di bawah mikroskop. Dalam praktikum ini menggunakan acetocarmine. Acetocarmin merupakan salah satu pewarna yang sering digunakan karena mudah diperoleh dan penyerapan warnanya lebih cepat. Acetocarmin ini berfungsi untuk memberi pigmen warna pada kromosom dan sel-sel akar bawang supaya mudah diamati (Febriadi dkk, 2023).

Penggunaan larutan H2O2 pada praktikum karena perkosisom menggunakan oksigen (O2) dan hydrogen peroksida (H2O2) untuk melakukan reaksi oksidatif. Peroksisom adalah membran yang mengikat organel yang berfungsi dalam beta oksidasi dari rantai panjang asam lemak dan katabolisme dari metabolit toksik. Peroksisom tidak memiliki DNA dan ribosom sehingga tidak dapat mensintesis protein sendiri, sehingga peroksisom melakukan impor protein melalui membrane (EGC, 2014).

Hasil praktikum yang diperoleh adalah pada fase pertama dalam pembelahan mitosis yaitu pada fase Profase, kromosom mulai terlihat dengan jelas dimana kromatin yang sebelumnya longgar mulai mengkondensasi atau memadat menjadi kromosom yang terdiri dari dua kromatid yang terikat. Kemudian pada fase telofase, terlihat bahwa struktur sel sudah hampir kembali ke kondisi semula seperti sebelum pada pembelahan. Sedangkan pada tahap Anafase dan tahap Metafase, kami tidak dapat mengamati pembelaha nsel yang terjadi.

Hal tersebut sama seperti yang dilakukan oleh Zidan (2023), Pada tahap profase, benang-benang kromatin memadat dan menebal sedangkan pada tahapan telofase, kromosom mulai mengendur, sel membelah menjadi dua dengan terbentuknya dinding sel yang baru.

 

DOKUMENTASI

    

Kategori

  • Masih Kosong

Blogroll

  • Masih Kosong