Simulasi Percobaan Hukum Mendel Dengan Menggunakan Kancing Genetika Pada Persilangan Monohibrid Dan Dihibrid

14 October 2024 02:08:04 Dibaca : 71

A. Tujuan

  1.  Mengidentifikasi istilah gen lokus genotip fenotip genom dominan dan resesif
  2.  Menyusun persilangan dengan suatu sifat beda (monohibrid)
  3.  Menyusun persilangan dengan dua sifat beda (dihibrid)

B. Alat dan Bahan

  1.  Wadah 2 buah
  2.  Kancing genetika

C. Cara Kerja

  1. Sediakan model gen masing-masing 20, buah Lalu Tandai wadah yang satu dengan huruf A dan lainnya dengan huruf B.
  2. Masukkan wadah A dan B masing-masing 10 buah model gen kemudian dikocok selama beberapa menit agar kedua model gen tercampur.
  3. Dengan mata tertutup Ambillah secara serentak model gen dari wadah berulang kali sampai habis.
  4. Amatilah mode gen yang terambil kemudian catatlah kode susunan gen itu ke dalam tabel hasil pengamatan.
  5. Lakukan hal yang sama untuk dua sifat beda yaitu setiap orang praktikum menerima 2 buah contoh masing-masing berisi 16 kancing genetik yang terdiri dari :
  •  4 merah-hijau (RB) Bunga Merah, Buah Bulat
  •  4 merah-hitam (Rb) Bunga merah, Buah oval
  •  4 putih-hijau (rB) Bunga putih, Buah bulat
  •  4 putih-hitam (rb) Bunga putih, Buah oval
  1.  Kantung itu diumpamakan alat kelamin individu (RrBb) dihibrid sedangkan kombinasi kancing seperti tersebut di atas merupakan gamet gamet yang dibentuk oleh dihibrid itu.
  2.  Ambillah dengan menggunakan tangan kiri digantung kiri dan dengan tangan kanan digantung kanan pada wadah yang bersamaan sebuah kombinasi kancing pertukaran dari kedua kombinasi kancing di kedua belah tangan anda merupakan zogot.
  3. Catatlah hasil yang anda peroleh di kertas buram setelah dicatat hasilnya kembalikan kombinasi Kancing itu ke dalam kantung asalnya kemudian kocoklah agar kombinasi dari kantong itu tercampur kembali.
  4. Ulangi pengambilan kombinasi kancing seperti diterangkan di muka sampai berjumlah 80 kali akan tetapi harus selalu diingat bahwa sebelum mengambil komunikasi kancing dari kantung kembalikan terlebih dahulu kombinasikan yang telah anda ambil itu ke dalam kantung asalnya dan kocok lah catatlah hasil yang anda peroleh setiap kali

D. Dokumentasi dan Pembahasan

      

 

   

Persilangan monohibrid adalah persilangan dengan satu sifat beda. Maksudnya adalah pada persilangan ini, kita hanya memperhatikan satu sifat saja, Sebagai salah satu kesimpulan dari percobaan monohobrid, mendel menyatakan bahwa setiap sifat organisme ditentukan oleh faktor yang disebut gen. faktor tersebut kemudian diwariskan dari satu generasi kegenerasi berikutnya. Dalam setiap gen terdapat dua faktor (sepasang) untuk masing-masing sifat, yang kemudian didapati atau dikenal dengan istilah 2 alel. Satu faktor berasal dari tetua jantan dan satu lagi berasal dari tetua betina. Dalam penggabungan tersebut setiap faktor tetap untuk dan selalu mempertahankan identitasnya, pada saat pembentukan gamet setiap faktor dapat dipisah kembali secara bebas. Peristiwa ini kemudian dikenal sebagai hokum mendel I yaitu hokum segregasi. Tujuan praktikum ini yaitu untuk membuktikan perbandingan mendel F2 persilangan monohibrid dengan perbandingan mendekati 3:1 antara jumlah monohobrid dengan cirri dominan : resesif. Pada persilangan monohibrid kancing genetika berwarna merah merupakan warna merah, kancing genetika warna putih tetap warna putih.

Persilangan dihibrid adalah persilangan dua sifat beda. Pada persilangan dihibrid kami mencoba untuk menyilangkan dua sifat beda yaitu warna dan bentuk. Dimana warna adalah warna Merah dan Kuning, sedangkan bentuk adalah bulat dan lonjong. Pada persilangan dihibrid kancing genetika berwarna merah merupakan warna merah, kancing genetika warna kuning tetap warna kuning, kancing genetika warna hijau adalah bulat sedangkan kancing genetika warna hitam merupakan bentuk lonjong dengan maksud untuk membuktikan percobaan hukum Mendel II dengan perbandingan 9 : 3 : 3 : 1. Pada percobaan ini dihasilkan fenotip setelah persilangan adalah merah-bulat, merah-oval, kuning-bulat, dan kuning-oval. Dengan perbandingan genotipnya adalah 13 : 17 : 11 : 8 atau 3 : 3 : 2 : 1. Hasil yang didapatkan tidak sesuai dengan hukum Mendel II. Kemungkinan akan mendapatkan hasil yang sesuai jika melakukan percobaan beberapa kali.

Kategori

  • Masih Kosong

Blogroll

  • Masih Kosong