Pamdemi Belum Usai, Wisuda Drive Thru Menjadi Alternatif Universitas Negeri Gorontalo

16 September 2020 18:47:16 Dibaca : 14

Pandemi Belum Uasi, Wisuda Drive Thru Menjadi Alternatif Universitas Negeri Gorontalo

 

Wakil Rektor I Bagian Akademik, Harto Malik mengungkapkan bahwa pelaksanaan wisuda Universitas Negeri Gorontalo periode 2020 akan dilaksanakan menggunakan model Drive Thru.

Hal ini dikatakan langsung saat dihubungi terkait pelaksanaan wisuda 2020 nanti, Rabu (19/08/2020).

Harto Malik menjelaskan, model Drive Thru yakni mengkombinasikan (Ofline dan Online). Maksudnya adalah mahasiswa akan diatur satu hari pelaksanaan wisuda hanya berkisar 100 sampai 150 wisudawan. Itu guna menghindari kerumunan ditengah Pandemik Covid-19 dan jumlah kuota wisuda 1.200 orang.“Untuk 100 sampai 150 hanya berlaku satu hari. Jadi, kita perkirakan sebelum zuhur itu sudah selesai. Dan bagaimana dengan yang lainnya. Maka, kita tidak laksanakan wisudah pada besoknya. Itu kita atur dengan jeda 5 hari atau 1 minggu berikutnya. Tidak boleh berturut turut pelaksanaan wisudanya,” jelas Harto.

Harto Malik mengungkapkan, wisuda periode 2020 bisa diperkirakan sampai 10 kali. Hal ini dilakukan karena kondisi pandemik Covid-19.

Wakil Rektor (WR) I Bagian Akdemik Universitas Negeri Gorontalo, Harto Malik menjelaskan pelaksanaan Wisuda Drive Thru akan diatur rute atau arah yang harus dilalui para Wisudawan September 2020 nanti. Kuota wisudawan sebanyak 1.200 orang, untuk hari pertama hanya diberi batas 100 sampai 150 wisudawan.

“Upacara dimulai jam delapan. Mulai masuk dari Pasca Sarjana, mereka yang berkenderaan baik motor, mobil, dan bentor itu akan diatur sebelum masuk ke areal Rektorat UNG,” kata Harto, Rabu (19/8/2020).

Untuk 100 orang, akan diterapkan antrian di areal Gedung Program Kreativitas Mahasiswa (PKM) yang berada di depan Rektorat. Sebelum satu persatu dari 100 orang yang akan menuju ke Rektorat, itu telah disediakan area Foto Booth untuk berfoto. Tetapi, akan dibatasi waktu oleh petugas pelaksanaan wisuda.“Kemudian, selesai berfoto. satu wisudawan maju menuju ke arah depan pintu masuk Rektorat. Tepat sebelum naik ke depan pintu Rektorat, itu kenderaannya. Misalnya Motor harus diparkirkan terlebih dahulu. Lalu wisudawan turun dari kenderaan dan jalan menuju depan pintu Rektorat. Di mana di depan pintu telah disiapkan meja senat untuk penyerahan izajah serta proses pemindahan tali toga. Sesudah itu, dia naik motornya lagi. Terus, pulang menuju arah gapura. Dimana, di areal gapura juga sudah disiapkan foto Booth juga bersama keluarga, tapi diatur. Supaya tidak berkerumun. Dan selesai dari situ, langsung pulang,” jelas Harto.

 

Lanjut Harto, untuk wisudawan yang naik Bentor, rute tetap sama. Diparkirkan sebelum wisudawan jalan menuju depan pintu Rektorat. Tapi, pada saat sudah selesai penyerahan ijazah dan pemindahan tali toga, bentor harus sudah siap menjemput wisudawan dan langsung ke arah gapura. Begitupun wisudawan yang menggunakan Mobil.“Yang kelihatan di video itu hanya, anggota senat kemudian momen wisudawaan saat diberikan ijazah setiap perpindahan kucir atau tali toga. Jadi seperti itu modelnya Drive Thru, Yang menganut ofline dan online. Definisi ofline adalah wisudawaan tetap datang, akan diberikan ijazah secara langsung dan dipindahkan kucirnya secara langsung. kemudian, kehadiran anggota senat dibatasi. Sebagian ikut secara ofline dan sebagian ikut secara online,” tambah Harto.

Kategori

  • Masih Kosong

Blogroll

  • Masih Kosong