mengidentifikasikan sistem satuan

27 September 2012 09:26:59 Dibaca : 37

MENGIDENTIFIKASIKAN SISTEM SATUAN

 


 

Konsep Sistem Satuan

 

Sistem satuan yang digunakan di Indonesia dikenal dengan sebutan Satuan SI (Sistem  Internasional des Unites) yaitu sistem satuan yang telah diolah oleh organisasi standart internasional yang juga dikenal dengan nama ISO (Internasional Organization for Standardization).  Contohnya adalah sebagai berikut :

 

·         L      lambang besaran untuk panjang

 

·         E      lambang besaran untuk energi

 

·         Ek    lambang besaran untuk energi kinetis

 

·         .m    untuk meter

 

·         .s      untuk sekon /detik

 

·         A      untuk amper

 

·         N      untuk Newton

 

·         kg     untuk kilogram

 

Bila satuan dibentuk dari perkalian dua atau lebih satuan dapat dituliskan dengan cara memberi tanda titik atau spasi agar tidak keliru dengan lambang satuan tunggal.
Contoh:

 

  1. N.m newton meter (satuan untuk momen) atau N.m  atau m.N atau

 

m N (satuan momen = panjang x gaya)  agar tidak keliru dengan mN untuk milinewton

 

      2. Satuan kecepatan   =  m/s

 

Satuan waktu           =  s

 

Satuan gravitasi      =  m/s2 atau ms-2 (meter per detik kuadrat)

 

Ada daua jenis satuan yang sampai saat ini digunakan, yakni:

 

1.      Sistem metric,  Sistem ini dikenal sebagai; meter, kilogram, dan secon (disingkat MKS).

 

2.      Sistem Inggris (imperial sistem),sistem ini dikenal sebagai: food, pound, dan second (disingkat FPS).

 

Satuan adalah besaran yang dipilih sebagai besaran patokan
Contoh:

 

Gaya tekan sebesar 10 N
F  =  10 N,  maka N melambangkan nilai satuan yang dipilih untuk besaran F dan 10 melambangkan  nilai bilangan dari besaran F bila dinyatakan dalam satuan N.
Besaran F dapat juga dinyatakan dengan satuan lain, misalnya dinyatakan dengan kgf (kilogram force atau kilogram gaya), Jadi besaran tidak tergantung kepada pemilihan satuan.

 

Satuan dapat dipilih secara sembarang, tetapi membuat pilihan satuan yang bebas untuk setiap kategori yang dapat dibandingkan satu terhadap yang lain pada umumnya menimbulkan faktor bilangan tambahan dalam persamaan antar nilai bilangan. Dalam praktik dapat juga dibuat pemilihan satuan dengan suatu cara yang  menghasilkan persamaan nilai bilangan, termasuk faktor bilangannya dan mempunyai bentuk yang sama dengan persamaan besaran yang bersangkutan, hali ini yang sering disebut koheren terhadap sistem besaran dan persamaan dalam soal soal.

 

Konversi (pengubahan) satuan harus dilakukan terutama akibat masih banyak dipakai “sistem satuan lama” pada buku-buku rujukan tertentu. Berikut dapat dilihat hubungan antara Satuan SI dan “sistem satuan lama”.

 

Tabel 1
Konversi Satuan SI dan Sistim Lama

 

 

 

BESARAN

SATUAN

“lama”

SI

Gaya

1 kgf
1 tf

10 N
10 kN

Gaya per satuan panjang

1 kgf/m
1 tf/m

10 N/m
10 kN/m

Gaya per satuan luas penampang

1 kgf/m2
1 tf/m2
1 kgf/cm2

10 N/m2
10 kN/m2
0,1 N/mm2

Gaya per satuan volume (isi)

1 kgf/m3
1 tf/m3
1 tf/cm3

10 N/m3
10 kN/m3
0,01 MN/m3

Momen dari gaya

1 kgfm
1 tfm

10 Nm
10 kNm

 

 

 

Penggunaan alat ukur yang tepat untuk mengukur besaran

 

Mengukur adalah membandingkan sesuatu yang diukur dengan besaran sejenis yang ditetapkan sebagai satuan.
Jenis alat ukur yang dikenal dalam metrologi industri berdasarkan pemakaiannya antara lain:

 

  • Alat ukur linier langsung (mistar ukur, mistar ingsut, dan micrometer).

 

 

 

Kategori

  • Masih Kosong

Blogroll

  • Masih Kosong