Beda Antara Sihir, Jin dan Ain.

23 November 2014 13:47:58 Dibaca : 4585 Kategori : Terapi Al-Qur'an

"Saya heran padahal mertua saya itu rajin ibadah mengaji dll tp kok menyarankan nempel ayat itu di pintu dan sudut rumah. Terus ada lagi utk memagari rumah mertua menyarankan AIR BEKAS WUDHU dikumpulin terus dipercikkan sekeliling rumah sambil membaca ayat kursi, 3 kulhu terutama habis magrib dan subuh. gimana itu kang?" Kata seorang penanya di email.

Jawabannya sederhana; "Ini adalah kesalahan yg fatal, bekas air wudhu itu digunakan untuk menanggulangi gangguan AIN, dan caranya bukan dicipratkan namun dimandikan, sementara ayat Qur'an itu bukan untuk ditempel atau dipajang tapi dibacakan!"

Jika menempelkan beberapa ayat untuk menangkal sihir, kenapa tidak ditempelkan saja mushafnya?

AIN adalah penyakit yang ditimbulkan oleh pandangan yang penuh kedengkian dari manusia yg menimbulkan jin didekat dia ikut dengki dan memanfaatkn situasi. Kadang yg dengki ini tidak tahu bahwa pandangannya menimbulkan kedengkian..

Bagaimana pandangan bisa menimbulkan penyakit fisik?Ada sebuah analogi sederhana yang bisa kita jangkau dengan logika paling sederhana; ini bisa kita buktikan dengan perasaan kita semua. Mari fikirkan brsama situsi dibawah ini:

Katakanlah ada 4 orang tokoh, manusia A, B, C, D dan satu tokoh dikalangan jin bernama E.

A dan B menjalin hubungan tidak halal (pacaran) selama 5 tahun, kemudian ia berpisah tanpa status yang jelas karena A pindah ke negara lain katakanlah Saudi Arabia.

10 tahun kemudian A yang pindah ke Saudi menemukan pasangan lain dan mereka menjalin hubungan halal yang disyahkan negara, budaya dan syariat (nikah) dengan C. Begitupun si B yang kemudian bertemu kekasih halalnya di indonesia; beliau adalah si D.

Suatu ketika si A, B, C, dan D ini bertemu dalam sebuah rungan, yaitu di rumah A di saudi Arabia. Tentu saja A dan B ini sama-sama kaget karena mereka bertemu lagi setelah 10 tahun terpisah, dan mereka sudah sama sama memiliki kekasih halal dalam sebuah pernikahan mengikat mereka dengan kokoh. Sementara A dan C ini sahabat yang baik tanpa diketahui B dan D.

Lalu, bayangkanlah ketika misalnya D dan C ini keluar rumah sementara A dan B berdua dirungan tersebut, dan mereka tentu saja masih saling mengenal meski sudah beda status.

Pertanyaannya apa yang terjadi dengan A terhadap B dan sebaliknya?Katakanlah A ini salah tingkah, grogih, malu dan lain lain hingga pipinya memerah. Karena perasaan yang bercampur aduk..

Kenapa pipi A ini merah saat di tatap oleh si B ?Karena dalam jiwa si B ini ada cinta yang membekas. Perasaan sayang itu membekas di jiwa si B hingga ketika menatap A kemudian pipi A ini merah merona, gelisah, dan sebagainya. Hal ini bisa saja menimbulkan penyakit galau akut dan komplikasinya beruba sakit perut, mual-mual bahkan hingga kejang-kejang atau konslet karena ada dua arus yang berlawanan "dalam kurung" benci dan cinta.

Mengertilah kita, jika cinta yang membekas saja bisa menimbulkan sakit berupa pipi yang memerah di lawan jenisnya maka begitupun dengan kebencian mendalam dan itu terjadi berulang-ulang.

AIN ADALAH KEDENGKIAN YANG MEMBEKAS DI JIWA.

Penanggulangannya bagaimana, dan apa hubungannya Rasulullah Shollallahu alaiyhi wa sallam koq menyuruh si A ini Mengambil air wudhu si B padahal yang menimbulkan kesakitan ini justru si B?

Mengambil air bekas air wudhu, selain itu adalah sunnah yang ditunjukan oleh sang Rasul didalamnya ada makna mendalam. Intinya adalah silaturahim, sia A harus menghubungkan lagi tali silaturahimnya dalam ikatan persaudaraan yang halal karena Allah. Yaitu dengan mengutarakan kepada pihak B dan meminta maaf agar terjalin hubungan baik dan menghilangkan kebencian.

Artinya, tidak bisa, ketika si A ini menderita ain karena tatapan dengki si B lalu si A memaksa meminta air wudhu si B. Disinilah silaturahim dan kata maaf berperan, setelah saling memaafkan dan menjalankan sunnah Rasul maka effect kedengkian ini akan hilang total. Insya Allah...

Lalu si E apakabar?Si E adalah jin yang selama ini ikut serta dalam diri si B, ia ikut benci ketika B benci kepada seseorang. Sama seperti 2 orang manusia bersahabat, ketika sahabatnya membenci seseorang lain maka ada kecendrungan ia ikut benci dan menyerang manusia tersebut. Apalagi jin, dan, makanya jangan bersahabat dengan jin atau berprilaku sama dengan jin kair atau jin islam munafik sehigga mereka mengkondisikan kita sebagai sahabat tanpa kita sadari.

Satu lagi, banyangkanlah jika si A tadi punya ternak jin? Maka akan banyak sekali balatentara jin dari teman temannya yang akan menyerang orang yang ia dengki. Dalam hal ini Rasul telah mewanti-wanti bahwasannya "Jika saja ada hal yang mendahului takdir, maka itu adalah Ain" Artinya, banyak kematian yang ditimbulkan oleh kedengkian dalam hati manusia.

Salah satu solusi moderennya adalah Rehab Hati Qur'ani, Ikuti pelatihannya di Jakarta 7 July mendatang, atau hadiri Sinergi pelatihannya dengan ust Rahmat Bekam di Palembang 22-23 Juni 2013 ini. INsya Allah.

Setidaknya disana kita akan mengenal dan membedakan bagaimana cara terhebat penanggulangan penyakit yang disebabkan oleh Jin, Sihir dan Ain. Karena ketiganya memiliki karakteristik yang berbeda.

AIN sudah dijelaskan diatas, JIN itu gangguan yang ditimbulkan oleh jin sepenuhnya, baik itu yang diundang oleh manusia itu sendiri berupa wirid-wirid overdosis ataupun ritual pemujaan yang menimbulkan kesaktian dll, jin keturunan, gangguan jin yang ditimbulkan oleh kesalahan manusia yang mendzalimi jin, kedengkian jin itu sendiri dan jin yang mencintai manusia. Sehingga jin itu tinggal dalam tubuh dan menguasainya; semisal kesurupan dan diamnya jin dalam salah satu atau ribuan sel dalam organ manusia sehingga ia mempengaruhi tingkah laku dan keseluruhan aktifitas hidupnya, terjadi kepribadian ganda, dll.

Sedangkan sihir adalah hal yang berbeda, ini lebih berat dan menahun. Sihir ini bisa ditimbulkan oleh mantra-mantra, ataupun jin suruhan manusia untuk menyihir manusia lainnya. Semisal wanita baik yang disihir kemudian mendatangi dukunya dan memasrahkan dirinya, atau laki laki yang menyukai seorang wanita dan wanita itu menolaknya, lalu laki laki itu mendatangi dukun agar menyihir pandangan wanita itu agar suka dengan dia dan memasrahkan tubuhnya pada laki-laki tersebut, atau memisahkan hubungan suami istri yang syah, atau menyakiti tubuh wanita itu, atau membuatkan ia tidak bisa tidur setiap malamnya karena memikirkan dia, dll. Penanggulangannya adalah dengan ruqyah syar'iyyah dan campuran metode Herbal & Ruqyah ataupun penangkalan dengan dzikir-dzikir dan amaliah sunnah, juga memperkokoh ketahuidan kita agar sihr ini tidak mengenai tubuh.

Secara tuntas akan dibahas dalam buku Rehab Hati Qur'ani dan pelatihan-pelatihan yang kami adakan.

Baca dua kali jika belum faham. Jazakallah Khairan..

Mengenai anjuran menempel ayat Qur'an di pintu untuk menangkal syaitan itu adalah hal bodoh yang diajarkan orang pintar (orang yang mengaku pintar) yang ingin membodohi orang yang bodoh. Hentikan dan ubahlah caranya, lakukan sebuah perubahan agar Allah merubah kita semua.

Salam Bahagia,


Oleh :Nuruddin Al Indunissy.