Dear Calon IstriQu

27 July 2015 08:20:31 Dibaca : 2283 Kategori : Pergaulan


Dear calon istriku    

Apakah kabarnya imanmu hari ini?
Sudahkah harimu ini diawali dengan syukur
Karena dapat menatap kembali fananya hidup ini        
Sudahkah air wudhu menyegarkan kembali ingatanmu atas amanah yang saat ini tengah kau genggam?

Wahai calon istriku…
Tahukah engkau betapa Allah sangat mencintaiku dengan dahsyatnya?

Disini aku di tempa untuk menjadi dewasa,
agar aku lebih bijak menyikapi sebuah kehidupan dan siap mendampingimu kelak.
Meskipun kadang keluh dan putus asa menyergapi, namun kini kurasakan diri ini lebih baik.

Kadang aku bertanya-tanya,kenapa Allah selalu mengujiku tepat dihatiku.
Bagian terapuh diriku, namun kini aku tahu jawabannya.

Allah tahu dimana tempat yang paling tepat agar aku senantiasa kembali mengingat-Nya kembali mencintai-Nya.
Ujian demi ujian Insya Allah membuatku menjadi lebih tangguh, sehingga saat kelak kita bertemu, kau bangga telah “memiliki” aku di hatimu..

Calon istriku..

Entah dimana dirimu sekarang. Tapi aku yakin Allah pun mencintaimu sebagaimana Dia mencintaiku. Aku yakin Dia kini tengah melatihmu menjadi seorang yang tangguh, hingga akupun bangga “memilikimu” kelak

Apa yang kuharapkan darimu adalah keshalihan
Semoga sama halnya dengan dirimu. Karena apabila ketampanan yang kau harapkan dariku, hanya kesia-siaan yang akan kau dapati

Aku masih haus akan ilmu. Namun berbekal ilmu yang ada saat ini, aku berharap dapat menjadi suami yang mendapat keridhaan Allah dan dirimu, calon istriku.

Wahai calon istriku..
Saat aku masih menjadi asuhan ayah dan bundaku, tak lain doaku agar menjadi anak yang sholehah, agar kelak dapat menjadi tabungan keduanya di akhirat

Namun nanti, setelah menjadi suamimu, aku berharap menjadi pendamping yang sholeh agar kelak di syurga cukup aku yang menjadi pangeranmu, mendampingi dirimu yang sholehah.

Aku ini pencemburu berat.
Tapi kalau Allah dan Rasulullah lebih kau cintai daripada aku, aku rela.
Aku harap begitu pula dirimu.

Aku yakin kaulah yang kubutuhkan,
meski nanti kau bukanlah orang yang kuharapkan..

Calon istriiku yang di rahmati Allah…
Apabila hanya sebuah gubung menjadi perahu pernikahan kita, takkan kunamai dengan gubug derita. Karena itulah markas dakwah kita, dan akan menjadi indah ketika kita hiasi dengan cinta dan kasih..

Ketika kelak telah lahir generasi penerus dakwah islam dari pernikahan kita, bantu aku untuk bersama mendidiknya dengan harta yang halal, dengan ilmu yang bermanfaat, terutama dengan menanamkan pada diri mereka ketaatan kepada Allah Ta’ala..

Bunga ini akan indah pada waktunya. Yaitu ketika bermekaran menghiasi taman. Maka kini tengah kupersiapkan diri ini sebaik-baiknya bersiap menyambut kehadiranmu dalam kehidupanku.

Kini aku sedang belajar menjadi yang terbaik. Meski bukan umat yang terbaik, tapi setidaknya menjadi yang terbaik disisimu kelak.

Calon istriku…
Inilah sekilas harapan yang kuukirkan dalam rangkaian kata. Seperti kata orang, tidak semua yang dirasakan dapat diungkapkan dengan kata-kata.

Itulah yang kini kuhadapi.
Kelak saat kita tengah besama, maka disitulah kau akan memahami diriku, sama halnya dengan diriku yang akan belajar memahamimu.

Bersabarlah Calon istriku..
Do’aku Selalu…
Agar Allah memudahkan jalanku Tuk menjemputmu sebagai pangeranmu…

Semoga Allah Selalu Menjagamu,Agar tak tersentuh yang bukan mahrammu, Meski hanya seujung kuku..
Agar Kau bisa Mempersembahkan dirimu “seutuhnya” untukku..

Seperti hal nya aku, Yang ingin mempersembahkan diriku seutuhnya, “hanya” untukmu..

Sudah dulu ya calon istriku..

Salam Cintaku Untukmu..

Wassalaamualaikum Warahmatullahi Wabarakatuh