Mengenal Lebih Dekat tentang Varises
Beberapa sumber ahli kesehatan menyebutkan bahwa faktor genetika atau keturunan sangat dominan untuk mewarisi penyakit varises, dan tak bisa disalahkan jika varises itu sendiri selalu muncul. Jadi, bukan cuma karena disebabkan oleh banyak aktivitas yang berat dan banyak berjalan serta diet, namun ada fakotor X yang sangat menentukan terjadinya varises.
Varises itu sendiri merupakan penyakit yang ditandai dengan adanya penonjolan pembuluh darah, yang biasanya terlihat kebiru-biruan, jika tingkat varises telah tergolong tingkat akut maka bukan lagi berwarna kebiru-biruan, melainkan terbentuk seperti jaring laba-laba berwarna hijau kehitam-hitaman. Pada umumnya varises terjadi pada betis seseorang atau pada lipatan kaki belakang lutut. Tapi pada wajah juga bisa terdapat varises yang ditandai dengan garis-garis tipis berbentuk seperti sarang laba-laba dan percabangan pohon.
Banyak penyebab timbulnya varises, mulai dari faktor genetik dan pola hidup. Orang yang cenderung berprofesi sebagai pekerja yang berjalan di lapangan dengan kondisi kerja keras maka akan sangat memicu timbulnya varises, seperti halnya orang yang sering memikul dan menjinjing benda-benda berat. Selain itu, pemakaian stocking yang terlalu ketak juga akan menimbulkan pembengkakan pada pembuluh darah sehingga darah yang terpompa dari jantung akan mengalami penyumbatan pada betis, akhirnya timbullah varises.
Akibat yang ditimbulkan varises juga dapat kita kenali. Orang yang terkena varises, baik varises ringan, kecil bahkan akut (parah) akan terasa keganjilan pada kebiasaan sebelum ia terkena varises. Tanda-tanda tersebut terasa seperti gejala pada rematik, akan terasa cepat lelah, gatal-gatal pada bagian betis dan akhirnya bisa mengalami iritasi pada kulit.
Untuk itu, sebisa mungkin untuk melakukan hal-hal yang dapat memicu perkembangan pembengkakan pembuluh darah, seperti pemakaian hak tinggi dan stocking ketat, menyilangkan kaki saat duduk berlama-lama, tidak lupa untuk selalu mengonsumsi makanan yang kaya serat. Namun, jangan sering mengonsumsi makanan yang banyak mengandung garam/terasa asin karena sifat garam adalah menahan air, sehingga peredaran darah juga akan terganggu.
Para medis dari tahun ke tahun selalu mengembangkan dan menyempurnakan penanganan penyakit varises ini. Mereka biasanya dalam penanganan varises menggunakan metode injeksi (penyuntikan) yang disebut dengan sclerotherapy. Yaitu menyuntikkan bagian pembuluh darah yang menonjok akibat dari pembengkakan, sehingga pembengkakan tersebut bisa hilang dari permukaan kulit. Selain dengan cara injeksi, kini para dokter bedah juga sudah menggunakan alat modern, yaitu dengan laser, tapi penyembuhannya tidak serta merta seperti injeksi yang hanya beberapa hari kemudian akan nampak hasilnya. Dengan cara laser ini membutuhkan waktu yang relatif tidak singkat, harus dengan tahap demi tahap.
Intinya, selalu menjaga pola hidup sehat dengan makanan makanan yang banyak mengandung serat, perbanyak mengonsumsi vitamin dan harus menjaga keseimbangan berat tubuh, sehingga tidak menjadikan perut buncit. Yang terpenting, selalu mengonsultasikan kepada doktor untuk mendapatkan bimbingan dan saran untuk melakukan pola hidup yang lebih sehat.
Blogroll
- Masih Kosong