Tundukkan Pandangan Agar Hati Menjadi Tenang
Banyak sekali ‘virus’ perusak hati yang harus di waspadai. Salah satunya adalah tidakpandainya kita menjaga pandangan. Gara-gara pandangan, hati kita bisa menjadi kotor, busuk, dan keras membatu. Barang siapa yang di dunia ini tidak pintar menjaga pandangan, gemar melihat hal-hal yang di haramkan Allah, maka jangan terlalu berharap dapat memiliki hati yang bersih.
Tidak hanya terhadap lawan jenis. Tetapi juga, orang yang matanya selalu melihat dunia ini, melihat suatu yang tidak ia miliki; rumah orang lain yang lebih mewah, mobil tetangga yang lebih bagus , atau uang juragan yang lebih banyak. Hatinya akan terus bergejolak memikirkan segala hal yang tidak di milikinya daripada menikmati apa-apa yang dimilikinya.
Maka kunci bagi orang yang ingin memiliki hati yang bersih dan tenang adalah tundukkan pandangan! Mendapati lawan jenis yang bukan muhrim, cepat-cepatlah tundukkan pandangan karena berawalnya maksiat itu tiada lain dari pandangan.
Jika melihat dunia, jangan gemar melihat ke atas. Akan capek kita jadinya karena selalu bergejolak melihat apa-apa yang di miliki orang lain. Mati-matian kita menginginkan sesuatu tapi kalau itu bukan rezeki kita maka tidak akan kita dapatkan. Lebih baik lihatlah ke bawah. Lihatlah orang yang lebih fakir dan lebih menderita daripada kita. Semakin sering kita melihat ke bawah, Subhanalloh, hati ini akan semakin penuh syukur.
Jika kita melihat ke atas, tancapkan pandangan kita ke ‘Atas’ sekaligus, kepada Dzat Penguasa alam semesta. Allahu Akhbar! Lihatlah kemahakuasaan-Nya. Allohlah Maha Kaya dan tidak akan pernah berkurang kekayaan-Nya walaupun selalu kita berbuat dosa dan mohon ampun setiap saat, niscaya ampunan Allah akan selalu di curahkan.
Orang yang selalu melihat ke atas dalam urusan dunia niscaya hatinya akan cepat kotor dan hancur. Sebaliknya, barang siapa yang selalu tunduk dalam melihat dunia dan tengadah dalam melihat kebesaran Allah, maka hatinya akan senantiasa bersih dan sehat. (na/isls)
Sumber : eramuslim
DEPKOMINFO SKI UNG