ARSIP BULANAN : September 2020

Asrama Mahasiswa Nusantara Universitas Negeri Gorontalo (UNG) atau yang lebih dikenal dengan istilah Ramsis kini  mulai sepi penghuni. Pasalnya, mahasiswa penghuni di asrama yang terletak di Jalan Arief Rahman Hakim tersebut, banyak yang pindah.

Informasi yang berhasil dihimpun, sejumlah penghuni Ramsis pindah ke kos-kosan yang terletak di sekitar kampus IV UNG di Bone Bolango.

Kebanyakan dari mereka adalah mahasiswa Fakultas Teknik, Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam (MIPA), Fakultas Sastra dan Budaya (FSB) dan Fakultas Pertanian, yang gedung perkuliahan berada di kampus IV UNG. Alasannya tak lain, yakni jarak kampus IV dengan Asrama Nusantara cukup jauh.

Data yang berhasil dihimpun, saat ini asrama nusantara hanya dihuni 197 mahasiswa. Sementara, asrama tersebut memiliki daya tampung 280 penghuni dengan jumlah kamar sebanyak 136 kamar. Setiap kamar dihuni dua orang.

“Sebelumnya, asrama ini full. Namun, semenjak kampus 4 diresmikan, hampir sebagian penghuninya pindah ke kos – kosan yang ada di sekitar kampus 4,” ungkap Sekretaris Asrama Mahasiswa Nusa, Safina K. Ngangro ketika dikonfirmasi awak media ini, Rabu (04/03/2020) sekitar pukul 16.10 Wita di teras salah satu blok Asrama Nusantara UNG. (mm/12)

Merebaknya Virus Corona di Indonesia menyebabkan kebutuhan hand sanitizer meningkat. Mahasiswa Jurusan Kimia Universitas Negeri Gorontalo (UNG), Anggun Sasmita berhasil menemukan hand sanitizer dengan memanfaatkan limbah kulit udang.

Berawal dari keinginan untuk memanfaatkan limbah kulit udang yang terbuang percuma, Anggun berinisiatif menciptakan produk hand sanitizer.

Untuk pemanfaatan kulit udang, tidak serta merta menjadi hand sanitizer. Itu ada prosesnya," katanya saat ditemui tengah di Laboratorium Analitik dan Biokimia, Fakultas MIPA, UNG.

Menurutnya udang mengandung kitin yang dalam proses kimia dapat diubah menjadi kitosan. Selama ini, kitosan banyak dimanfaatkan sebagai anti bakteri bahkan obat diet.

"Namun saya lebih tertarik untuk mengubah kitosan ini menjadi hand sanitizer," ungkapnya.

Dalam penelitian Anggun mengaku telah menguji aktivitas bakteri dari hand sanitizer ciptaannya. Pengujian dilakukan dengan menggunakan dua bakteri, yaitu E.Coli dan Staphylococcus. Kedua bakteri itu dipilih karena paling banyak berada di tubuh manusia, terutama di tangan.

"Hasilnya, zona hambat dari hand sanitizer limbah kulit udang ini untuk Staphylococcus 8,32 milimeter sedangkan E.Coli 8,30 milimeter. Angka ini termasuk kuat untuk hand sanitizer," katanya.

Anggun mengaku untuk proses pembuatan dari kulit udang hingga menjadi kitosan hingga menjadi produk hand sanitizer dibutuhkan waktu tiga minggu. Ia pun memastikan bahwa produk yang diciptakannya itu aman digunakan sesering mungkin.

Dekan Fakultas MIPA UNG, Astin Lukum mengakui pihaknya baru bisa memproduksi hand sanitizer ini dalam skala laboratorium. Di sisi lain, permintaan masyarakat telah mencapai 100 liter apalagi disaat ini kebutuhan hand sanitizer cukup tinggi seiring dengan merebaknya virus corona.

"Untuk itu, kami siap bekerja sama jika ada investor yang tertarik dengan produk ini. Agar produk ini dapat diproduksi dalam skala industri," tutupnya.

Universitas Negeri Gorontalo Terapkan Kuliah Daring

17 September 2020 13:04:02 Dibaca : 14

Rektor Universitas Negeri Gorontalo (UNG) Eduart Wolok, Ahad (15/3), mengeluarkan surat edaran untuk dosen dan mahasiswa agar menerapkan kuliah daring (online), dalam kegiatan belajar mengajar di perguruan tinggi tersebut. Kebijakan itu berlaku mulai 16 Maret 2020, hingga dengan batas waktu sesuai pemberitahuan selanjutnya.

Langkah itu diambil untuk mengantisipasi dan melakukan pencegahan penyebaran virus coronadi wilayah kampus dan sekitarnya. Eduart juga meminta para dosen tidak melakukan perjalanan dinas ke luar negeri untuk sementara waktu.

"Juga tidak melakukan perjalanan dinas ke luar daerah, kecuali bersifat penting. Mohon segera memeriksakan diri ke fasilitas kesehatan terdekat ketika demam, batuk dan pilek," katanya.

Dosen yang sakit tidak diperkenankan masuk kampus dan dapat melaksanakan KBM secara daring. Sementara itu, kegiatan praktikum di laboratorium dan lapangan dapat dijadwalkan kembali dan metode pelaksanaannya disesuaikan dengan keadaan.

Hal berikutnya yang menjadi kebijakan rektor adalah menunda sementara penyelenggaraan seminar nasional dan internasional, untuk menghindari berkumpulnya massa dalam satu tempat. "Ujian diploma, sarjana dan pascasarjana dapat dilakukan bila pesertanya sedikit," tambahnya.