Makna Logo Dies Natalis ke 57 Universitas Negeri Gorontalo

17 September 2020 19:22:00 Dibaca : 10

Bentuk Logo ini merupakan gabungan beberapa unsur yang diambil dari logo Universitas Negeri Gorontalo (UNG) yaitu:

Kurva segi lima sama sisi adalah ornamen khas daerah Gorontalo yang melambangkan lima sila dari dasar negara Pancasila yang menjadi azas UNG, serta lima sendi peradaban Gorontalo yang disebut (Payu Limo to Talu, Lipu Pei Hulalu).Sayap burung Maleo sebagai burung endemic Sulawesi melambangkan semangat juang yang tinggi serta gerakan dinamis dari seluruh civitas akademika dalam memajukan Universitas Negeri Gorontalo.Sayap burung Maleo tersebut juga melambangkan semangat dan daya juang pribadi-pribadi unggul dan memiliki daya saing di lingkungan Universitas Negeri Gorontalo.Warna

Warna yang digunakan pada logo ini adalah Merah, Kuning Emas, Hijau, Biru dan Ungu yang merupakan warna adat Gorontalo.

Keseluruhan ragam warna ini juga mewakili warna masing-masing fakultas yang ada di UNG. Adapun makna dari warna tersebut adalah:

Merah melambangkan keberanian dan tanggung jawab.Kuning emas melambangkan sikap setia dan kemuliaan.Hijau melambangkan kesuburan dan kesejahteraan.Biru melambangkan ketenangan, kesetiaan dan harapan.Ungu melambangkan keanggunan dan kewibawaan.Selain itu, warna yang digunakan pada logo ini adalah warna-warna gradasi yang sering digunakan di dunia teknologi sekarang, sejalan dengan visi dan misi Universitas Negeri Gorontalo yang mengedepankan inovasi, digital based learning, teknologi terbarukan, jejaring, serta sains dan teknologi menuju good university governance.

Tipografi

Font yang digunakan pada logo ini adalah huruf sans serif yang memiliki keterbacaan yang tinggi, sehingga dapat terbaca meskipun logo dalam ukuran besar ataupun kecil.

GORONTALO – Universitas Negeri Gorontalo telah memasuki usianya yang ke-57 pada bulan September tahun 2020, usia ini telah menunjukkan kematangan bagi UNG sebagai sebuah institusi pendidikan tinggi. Pada Dies Natalis ke-57 UNG kali ini banyak harapan dipanjatkan tidak hanya oleh Civitas Akademika UNG saja, namun juga berbagai harapan dipanjatkan oleh para tokoh-tokoh Nasional bagi perkembangan UNG kedepan.

Sebut saja Drs. Abdul Halim Iskandar, M.Pd, Menteri Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal dan Transmigrasi (Mendes PDTT), menurutnya usia 57 menandakan UNG telah memiliki gagasan dan pengalaman panjang, Ia mengharapkan dengan modal tersebut dedikasi UNG untuk Negara benar-benar terasa khususnya bagi kawasan Timur Indonesia.

“Semoga perjalanan UNG kedepan memperoleh keberkahan dan kesuksesan yang terus menyertai setiap langkah,” ungkapnya.

Menteri Riset dan Teknologi / Badan Riset dan Inovasi Nasional Prof. Bambang Permadi Soemantri Brodjonegoro, Ph.D, juga turut menyampaikan harapannya bagi UNG. Melalui video ucapannya, Menristek/BRIN mengaku UNG telah memberikan kesan mendalam untuknya sejak peringatan Hari Teknologi Nasional 2020 beberapa waktu lalu, saat Dusun Tumba dijadikan sebagai awal pilot project Desa Berinovasi kerjasama Kemristek/BRIN dan Kemendes PDTT.

“Selamat hari Dies Natalis ke-57 bagi UNG semoga UNG semakin sukses, unggul dan berdaya saing dikawasan Timur Indonesia khususnya Wilayah Teluk Tomini. Saya menaruh harapan kedepan UNG agar kedepan bisa lebih memproduksi karya-karya terbaik untuk bangsa,” harapnya.

Sementara itu Wakil Ketua DPR-RI Rahmad Gobel ikut memberikan ucapan selamat atas Dies Natalis. Pencapaian 57 tahun kata Rahmad Gobel, merupakan waktu yang panjang dalam membangun pendidikan di Provinsi Gorontalo. Momentum ini harus dimaksimalkan untuk membangun UNG yang mampu mencetak lulusan yang semakin berkualitas, memiliki kompetensi dan integritas.

“Harapannya UNG memiliki komitmen terhadap Negara kesatuan RI dengan membangun SDM yang tangguh dan memiliki ideologi Pancasila. Semoga UNG bisa menjadi bagian dari Republik ini yang bisa terus dibanggakan dan berkontribusi untuk masyarakat luas,” pungkasnya. (wahid) 

 

UNG Luncurkan 2 Buku Tentang Covid-19

17 September 2020 19:07:48 Dibaca : 10

GORONTALO - Kondisi pandemi Covid-19 yang melanda seluruh Dunia menjadi perhatian bagi seluruh masyarakat. Seperti halnya Universitas Negeri Gorontalo yang menaruh perhatian besar dalam upaya penanganan pandemi tersebut, dengan meluncurkan Buku yang memuat rekomendasi, gagasan dan kontribusi dalam penanganan pandemi Covid-19.

Kedua buku yang diluncurkan pada Momen Dies Natalis UNG ke-57 yakni berjudul UNG Merespon Pandemi, serta buku berjudul Membangun Dari Bawah (kontribusi UNG dalam penanganan pandemi di Indonesia). Kedua karya tulis yang diluncurkan merupakan buku yang memuat kontribusi dan upaya UNG dalam penanganan Covid-19 di Provinsi Gorontalo.

Buku UNG Merespon Pandemi merupakan karya yang berisikan gagasan, rekomendasi dan argumentasi dari UNG untuk merespon pandemi Covid-19. Untuk buku berjudul Membantu Dari Bawah memuat kontribusi UNG dalam penanganan pandemi di Indonesia khususnya di Provinsi Gorontalo, melalui perumusan model penanganan berbasis partisipasi masyarakat yang disebut model Desa Tangguh Covid-19.

Rektor UNG Dr. Eduart Wolok, S.T, M.T, mengapresiasi buku yang diluncurkan terkait pandemi Covid-19. Hasil yang dituangkan dalam buku merupakan bukti kerja nyata UNG dalam merespon pandemi melalui kerja Crisis Center Covid-19 UNG.

“Semoga buku ini dapat memberikan pencerahan bagi pembaca, sekaligus dapat meningkatkan pengetahuan dan pemahaman masyarakat dalam menghadapi pandemic Covid-19,” harapnya. (wahid)

Kategori

  • Masih Kosong

Blogroll

  • Masih Kosong