Menuju Gelar 'Maha' dan Mempertanggungjawabkannya

15 August 2021 05:42:48 Dibaca : 38 Kategori : MY NEW JOURNEY

Hi! Pada kesempatan kali ini sama seperti judulnya, kalian udah pahamlah ya. Yap, artikel ini akan sedikit membahas tentang langkah dan perjalanan aku menuju dunia Mahasiswa yang sebenarnya. Btw, Alhamdulillah aku merupakan satu dari sekian banyak siswa SMA yang menjadi lulusan seleksi SNMPTN. Tapi tau gak, yang namanya masuk seleksi SNMPTN pasti ada perasaan bimbang, gelisah, bingung, bahkan galau yang dirasakan oleh sebagian para pendaftar atau peserta seleksi. Kenapa kok bisa kayak orang lagi kasmaran gitu yaa? Apalagi kalau bukan soal pilihan jurusan dan universitas. Masalahnya ini tentang kelangsungan jenjang pendidikan kita, of course kaitannya erat sekali dengan masa depan kita pastinya. Kalau salah langkah sedikit kan bisa ambyar. Bayangkan kalau sampai salah pilih jurusan, bagus kalau baru semester-semester awal, kalau udah setengah jalan terus putus kuliahnya kan sayang. Hal itu yang kebanyakan menjadi polemik ketika ingin masuk ke dunia perkuliahan.

 

Terus kenapa aku bisa sampai memilih jurusan teknik informatika? Jawabannya cuma satu, yaitu 'cuan'. Hehe canda ya teman-teman. Aku milih jurusan ini karena sejak awal SMA sudah tertarik dengan dunia teknologi, bahkan sempat berpikir bahwa kayaknya aku salah masuk sekolah deh, harusnya aku ada di SMK dan ambil konsentrasi jurusan multimedia atau teknik komputer dan jaringan, atau apapun itu yang berbau-bau teknologi. Tapi ya sudahlah mungkin semua sudah berjalan dengan semestinya. Kenapa kok bisa tertarik dengan dunia teknologi? Karena menurutku teknologi selalu menyajikan hal-hal yang baru yang menarik untuk dipelajari seiring dengan perkembangan teknologi itu sendiri. Contohnya, mulai dari kita pakai handphone sampai ke smartphone, itu salah satu bentuk berkembangnya teknologi yang juga dengan keadaan menuntut kita untuk mengikuti perkembangan zaman. Dari yang awalnya masih pakai handphone biasa, setelah munculnya smartphone tentu kita juga terlebih dahulu harus belajar tentang apa itu smartphone sampai saat ini smartphone sudah menjadi sahabat semua orang.

 

Nah yang tadi kan tentang kenapa aku memilih jurusan teknik informatika, sekarang tentang kenapa bisa memilih Universitas Negeri Gorontalo sebagai kendaraan menuju kesuksesan. Sebenarnya UNG bukan satu-satunya kampus impian aku. Sebagai seorang mantan siswa SMA yang bukan saja punya tujuan tapi bahkan ambisi, aku pastinya berkeinginan untuk masuk ke kampus-kampus ternama di dalam atau bahkan di luar negeri. Namun dengan beberapa pertimbangan akhirnya diputuskanlah untuk masuk ke kampus merah marun ini. Karena berbagai pertimbangan inilah yang membuat aku mantap dan yakin untuk memasukkan nama Universitas Negeri Gorontalo pada saat pendaftaran SNMPTN. UNG pun menjadi satu-satunya pilihan kampus aku dalam seleksi SNMPTN, dan aku sangat bangga menjadi bagian dari kampus kerakyatan yang unggul dan berdaya saing ini. Alasan masuk ke UNG sudah sempat aku ceritain di artikel sebelumnya yang judulnya "Why Am I Here" jangan lupa baca ya hehe^^.

 

Namun sebelum sampai di tahap itu, ada sedikit drama yang mewarnai perjalanan sebelum akhirnya sampai ke titik ini. Kebetulan aku adalah salah satu pengurus aktif dalam Forum Generasi Berencana (GenRe) Kota Kotamobagu sejak 2019 sampai sekarang. Aku menjabat sebagai Sekretaris 2 Forum GenRe Kotamobagu periode 2019-2021. Saat itu aku mendapat tawaran dari Kepala Dinas Pengendalian Penduduk dan Keluarga Berencana untuk mejadi staf pegawai honorer di kantor setelah lulus SMA. Ayah ku setuju banget dan lumayan agak maksa untuk nerima tawaran itu, tapi dalam hati, aku masih ingin kuliah, aku masih ingin menempuh pendidikan setinggi mungkin dan semampuku. Karena kuliah menurut ku bukan hanya sekedar belajar di dalam kelas. Kuliah bukan hanya sekedar mencari pengalaman ataupun teman. Tapi kuliah adalah sarana peningkat kualitas diri untuk terus berproses menjadi versi terbaik dari diri saya. Karena itulah aku bertekad untuk terus ingin berproses di dunia perkuliahan.

 

Dan Alhamdulillah setelah melewati diskusi yang lumayan panjang akhirnya ayah ku, kemudian juga ibu dan kakak ku sepenuhnya mendukung aku untuk lanjut kuliah namun dengan syarat bahwa aku harus memang betul-betul kuliah dan bukan untuk main-main.

 

Kategori

Blogroll

  • Masih Kosong