PKKMB Daring di Tengah Pandemi
Pelaksanaan Pengenalan Kehidupan Kampus bagi Mahasiswa Baru (PKKMB) yang dahulu dikenal sebagai Ospek atau yang saat ini juga dikenal sebagai Mastama adalah kegiatan awal bagi mahasiswa baru di seluruh Perguruan Tinggi di Indonesia, yang bertujuan untuk memperkenalkan lingkungan Perguruan Tinggi sebelum mahasiswa tersebut memulai kegiatan wajibnya disana.
PKKMB adalah program institusi bukan program mahasiswa, karena itu PKKMB menjadi tanggung jawab pimpinan perguruan tinggi dengan kepanitiaan melibatkan unsur pimpinan perguruan tinggi, dosen, tenaga kependidikan, mahasiswa serta disesuaikan dengan kebutuhan dan kondisi Perguruan Tinggi.
Manfaat PKKMB bagi mahasiswa sendiri merupakan salah satu kegiatan agar mahasiswa baru dapat memiliki gambaran awal mengenai keseharian di kampus yang berbeda dengan kesehariannya selama di sekolah, agar nantinya dapat memanajemen waktu dengan baik, serta dapat menjadi mahasiswa dengan segudang prestasi dan kontribusi yang membanggakan. Selain itu mahasiswa baru dapat mempererat talli silaturahmi baik antar mahasiswa maupun antar dosen.
Namun, PKKMB Universitas Negeri Gorontalo pada tahun ini dilaksanakan secara daring. Hal ini dikarenakan melonjak kasus COVID-19 di indonesia sehingga pemerintah melakukan tindakan PPKM (Pemberlakuan Pembatasan Kegaitan Masyarakat). Kebijakan ini diambil pemerintah untuk membatasi kegiatan masyarakat terutama untuk mengurangi kerumunan. Harapannya, kebijakan ini bisa menekan jumlah penularan kasus Covid-19. Mulanya, PPKM diberlakukan di wilayah Jawa dan Bali namun juga berimbas di daerah-daerah lain termasuk Provinsi Gorontalo. Untuk itu pihak kampus melakukan kebijakan bahwa PKKMB tahun ini dilaksanakan secara daring.
Bagi sebagian pihak mungkin PKKMB secara daring ini memiliki kekurangan bagi mahasiswa baru namun PKKMB daring ini juga memiliki dampak positifnya loh. dilansir dari https://gensindo.sindonews.com/read/101748/700/ospek-daring-positif-dan-negatifnya-buat-mahasiswa-baru-1594796821 yang dirangkum dari hasil wawancara dengan Koordinator Umum Pelatihan Pembelajaran Sukses bagi Mahasiswa Baru (PPSMB) UGM 2020, Muhammad Trianda Kusuma, serta Project Officer Penerimaan Raya Mahasiswa Baru (Prabu) Unpad 2020, Ernest Alija Ash Shiddiqi. berikut dampak positif dan negatif PKKMB online:
Kelebihan PKKMB daring:
1. MENDORONG KITA BERSIKAP ADAPTIF
Menurut Ernest, ospek daring jadi suatu pembuktian mahasiswa dalam menyikapi perubahan. “Ini menjadi pengalaman yang luar biasa dalam membangun sesuatu dari nol. Bisa menjadi baseline evaluasi juga untuk kepanitiaan lain di kampus,” jelas Ernest.
2. BISA TETAP DI RUMAH
Pengembangan dari PJJ ini bikin mahasiswa dari luar kota pun bisa tetap ikut ospek daring meski di rumah aja.
3. MELAKUKAN OPTIMALISASI TEKNOLOGI
Diterangkan Trianda, bahwa platform yang digunakan untuk PPSMB UGM salah satunya adalah asinkronus (penugasan yang bisa diunduh) dan sinkronus. Selain itu, juga melalui sistem situs web yang bisa diakses di dekstop maupun ponsel, dan bisa interaktif. Jadi, ini mengganti bentuk konvensional dari bentuk fasilitator menjadi bentuk baru, tanpa mengurangi esensi dan fungsi ospek.
4. BELAJAR KELUAR DARI ZONA NYAMAN
Kondisi pandemi memaksa kita menyesuaikan diri, dan membuat jiwa kreatif kita muncul. “Bertahun-tahun ospek dilakukan dengan format yang sama, tapi memang berbeda penyajian dan konten setiap tahunnya. Butuh memutar otak untuk keluar dari konvensional menjadi digital,” ungkap Ernest.
Kekurangan PKKMB daring:
1. MOTIVASI MENURUN
“Sumber daya manusia gak full dan antusiasme menurun,” ujar Trianda saat ditanya tentang sisi negatif ospek daring. Untuk mengatasi masalah tersebut, timnya berusaha memperkuat ikatan dan mengakomodir teman-teman yang ada di Yogya.
“Semangat, ekspektasi dan motivasi menurun, engagement panitianya yang perlu dijaga,” tambah Ernest.
2. BISA TERJADI SALAH KOMUNIKASI
Ospek daring rentan terjadi kesalahan menangkap pesan karena terkendala jarak dan jaringan internet. Bukan cuma untuk kalangan panitia aja, tapi juga pada mahasiswa baru yang jumlahnya masif. “Ada perbedaan persepsi. Gak ketemu langsung, tuh, beda banget,” ucap Trianda.
Ernest memberikan tips supaya hal tersebut bisa diminimalisir dalam lingkup internal panitia. Caranya dengan menghadirkan program saling mengenal internal dari tim Manajemen Sumber Daya Manusia (MSDM) Prabu Unpad.
3. AKSES JARINGAN INTERNET TIDAK MERATA
Pemerataan akses jaringan internet menjadi masalah besar. “Bagi kami, untuk mengantisipasinya dengan menganalisis kebutuhan dan ketersebaran teman-teman Gamada (Gajah Mada Muda),” ungkap Trianda.
Dengan mengetahi penyebaran mahasiswa baru, panitia dan universitas bisa memberikan perlakuan serta bantuan yang tepat bagi yang membutuhkan. Ernest juga menambahkan bahwa perlunya melakukan pengawasan kualitas terkait dengan IT, server, dan situs web kepada tim ahli. Sistem yang baik diharapkan dapat meningkatkan aksesibilitas.
4. BUTUH KUOTA INTERNET BESAR
Penggunaan kuota yang besar menyebabkan durasi pelaksanaan ospek daring lebih singkat dibanding ospek tatap muka. Walau begitu, pengenalan nilai-nilai kampus tetap jadi prioritas.
PPSMB UGM mengedepankan nilai kekeluargaan, kerakyatan, anti-bullying, anti-kekerasan, nilai Pancasila, dan nilai ke-UGM-an. Sedangkan Prabu Unpad mengedepankan nilai kesundaan dan nilai kebangsaan.
“Ada kejutan baru, juga jaga ekspektasi dan maintain motivasi. Realistis dengan keadaan. Motivasi tetep di-keep. Sehingga bisa menerima dan melakukan yang terbaik,” tutur Ernest