Tugas SISTEM OPERASI
Operating System
Nama : Fahmi hainunisa
Nim : 531423028
Prodi : Sistem Informasi
Kelas : B
Mata Kuliah : Sistem Operasi
1. Program Control
Program control adalah kemampuan sistem operasi untuk mengatur dan mengendalikan program-program yang berjalan di dalamnya. Kontrol program pada sistem operasi adalah salah satu fungsi utama dari sistem operasi. Program control memungkinkan sistem operasi untuk mengontrol dan mengatur sumber daya dari perangkat keras dan perangkat lunak pada komputer. Berikut adalah beberapa contoh program control pada sistem operasi:
1) Pembagian sumber daya : Sistem operasi yang membagi sumber daya komputer, seperti CPU, memori, dan perangkat input/output, di antara berbagai program yang berjalan secara bersamaan. Hal ini dilakukan untuk meningkatkan kinerja sistem. 2) Proteksi memori dan CPU : Sistem operasi melindungi memori agar dapat diakses oleh program-program pengguna dengan aman, dan juga melindungi program-program pengguna satu sama lain. Ketika terjadi kesalahan dalam program, sistem operasi harus secara abnormal menghentikan program tersebut, memberikan pesan kesalahan yang sesuai, dan membebaskan memori yang digunakan oleh program tersebut. 3) Penjadwalan : Sistem operasi menggunakan algoritma penjadwalan untuk mengatur urutan eksekusi program-program yang berjalan. Tujuan dari penjadwalan adalah untuk memaksimalkan penggunaan sumber daya komputer dan memberikan respon yang cepat kepada pengguna.
2. Input/Output
Input/Output (I/O) pada sistem operasi adalah proses transfer data antara perangkat input/output dan memori atau CPU. Input/Output mengacu pada komunikasi antara sistem komputer dan dunia luar. Perangkat input memungkinkan pengguna mengirimkan data ke komputer, sedangkan perangkat output menampilkan atau mengirimkan hasil pemrosesan komputer. Fungsi I/O adalah memungkinkan komputer berinteraksi dengan lingkungannya, baik melalui input pengguna, transfer data, atau komunikasi dengan perangkat lain.Contoh input pada sistem operasi: 1) Keyboard: Ketika pengguna mengetik di keyboard, data karakter dikirim ke sistem sebagai input. 2) Mouse: Gerakan dan klik mouse diinterpretasikan sebagai input oleh sistem. 3) Sensor: Sensor suhu, sensor gerak, atau sensor lainnya dapat memberikan masukan kepada sistem.Contoh keluaran pada sistem operasi: 4) Monitor: Sistem operasi dapat menampilkan teks, gambar, atau video di layar monitor sebagai output. 5) Speaker: Sistem operasi dapat menghasilkan suara melalui speaker sebagai output. 6) Printer: Sistem operasi dapat mengirim data ke printer untuk dicetak sebagai output.
3. File Sistem
Sistem file adalah cara yang digunakan oleh sistem operasi untuk mengatur, menyimpan, dan mengakses data pada perangkat penyimpanan seperti hard drive, SSD, dan flash drive. Setiap sistem operasi memiliki file sistem yang berbeda-beda, dan berikut adalah beberapa contoh file sistem yang umum digunakan: 1) FAT32 : Sistem file ini digunakan oleh Windows sejak versi Windows 95 OSR2 dan masih digunakan hingga sekarang. 2) NTFS : Sistem file ini juga digunakan oleh Windows dan merupakan pengganti dari FAT32. 3) HFS+ : Sistem file ini digunakan oleh komputer Mac sebelum adanya file sistem APFS. 4) APFS : Sistem file ini diperkenalkan oleh Apple pada tahun 2017 sebagai pengganti HFS+. 5) EXT4 : Sistem file ini digunakan oleh banyak distribusi Linux. EXT4 memiliki dukungan untuk ukuran partisi yang sangat besar, ukuran file yang besar, dan jurnal yang kuat untuk pemulihan yang lebih baik setelah kegagalan sistem. 6) exFAT : Sistem file ini dikembangkan oleh Microsoft dan digunakan untuk perangkat penyimpanan portabel seperti flash drive dan kartu SD. exFAT memiliki batasan ukuran file dan partisi yang lebih besar dibandingkan dengan FAT32.
4. Communication
Communication/Komunikasi dalam sistem operasi mengacu pada pertukaran informasi antara berbagai komponen sistem, seperti proses, thread, dan perangkat. Komunikasi diperlukan untuk mengoordinasikan kegiatan berbagai komponen dan untuk berbagi sumber daya. Ada beberapa jenis mekanisme komunikasi yang digunakan dalam sistem operasi, termasuk memori bersama, penyampaian pesan, dan panggilan prosedur jarak jauh (RPC). Berikut adalah beberapa contoh komunikasi: 1) Sistem SCADA (Supervisory Control and Data Acquisition). Sistem ini digunakan untuk memantau dan mengendalikan proses industri, seperti pembangkit listrik. Mereka mengandalkan komunikasi antara sensor, pengontrol, dan operator manusia untuk memastikan bahwa proses berjalan lancar. Misalnya, sistem SCADA mungkin menggunakan komunikasi untuk mengingatkan operator jika sensor mendeteksi kelainan dalam proses. 2) Sandboxing: Ini adalah teknik keamanan yang digunakan untuk mengisolasi perangkat lunak yang berpotensi berbahaya dari seluruh sistem. Sandboxing mengandalkan komunikasi antara proses yang dimasukkan ke dalam sandbox dan seluruh sistem untuk memastikan bahwa proses tersebut tidak dapat mengakses data atau sumber daya sensitif. Misalnya, sandbox mungkin menggunakan komunikasi untuk membatasi akses proses ke sistem file atau jaringan.
5. Error Management
Error management pada sistem operasi adalah suatu mekanisme yang digunakan untuk mengatasi kesalahan atau kegagalan dalam sistem operasi. Manajemen kesalahan mengacu pada proses mengidentifikasi, mencegah, dan memperbaiki kesalahan yang terjadi di berbagai sistem, termasuk sistem komputer. Fungsi manajemen kesalahan adalah untuk meminimalkan dampak kesalahan terhadap kinerja sistem dan untuk memastikan bahwa kesalahan ditangani dengan cara yang tidak membahayakan integritas sistem. Berikut adalah beberapa contoh error management pada sistem operasi: 1) Error handling. Contohnya, jika suatu program mengalami kesalahan saat berjalan, sistem operasi harus dapat memberikan pesan kesalahan yang jelas dan membantu pengguna untuk memperbaiki masalah tersebut. 2) Fault tolerance. Contohnya, jika suatu hard disk mengalami kerusakan, sistem operasi harus dapat memindahkan data ke hard disk yang lain dan melanjutkan operasi tanpa terganggu. 4) Recovery. Contohnya, jika sistem operasi mengalami crash, sistem operasi harus dapat memulihkan sistem ke kondisi yang stabil dan mengembalikan data yang hilang. 5) Backup. Contohnya, sistem operasi dapat melakukan backup data ke hard disk eksternal atau cloud storage.
6. Resource
Resource pada umumnya Merujuk pada segala sesuatu yang digunakan oleh sistem operasi untuk menjalankan program atau aplikasi. Sumber daya dapat berupa sumber daya manusia, media komunikasi, perangkat lunak, dan lain-lain. Dalam pengelolaan sumber daya, sistem operasi harus dapat mengalokasikan sumber daya secara efektif dan efisien agar program atau aplikasi dapat berjalan dengan baik.Contohnya: 1) Tenaga kerja : Sumber daya manusia yang digunakan untuk mengelola suatu proyek. 2) Media komunikasi : Sumber daya yang digunakan untuk berkomunikasi antar anggota dalam proyek. 3) Perangkat Lunak. program atau aplikasi yang digunakan untuk menjalankan tugas-tugas tertentu pada sistem operasi.
7. Auditing
Auditing adalah proses pemeriksaan yang dilakukan oleh seorang auditor. Proses ini dilakukan untuk memastikan bahwa sistem operasi berjalan dengan baik dan tidak terdapat celah keamanan yang dapat dimanfaatkan oleh pihak yang tidak bertanggung jawab. Berikut adalah beberapa contoh aktivitas auditing pada sistem operasi: 1) Memeriksa log aktivitas sistem operasi untuk mendeteksi aktivitas yang mencurigakan atau tidak sah. 2) Memeriksa konfigurasi sistem operasi untuk memastikan bahwa sistem operasi telah dikonfigurasi dengan benar dan sesuai dengan kebijakan keamanan yang telah ditetapkan. 3) Memeriksa patch dan memperbarui sistem operasi untuk memastikan bahwa sistem operasi telah diperbarui dengan patch keamanan terbaru. 4) Memeriksa pengguna dan hak akses untuk memastikan bahwa pengguna memiliki hak akses yang sesuai dengan tugas dan tanggung jawab mereka.
8. Security
Security pada sistem operasi Merujuk pada upaya untuk melindungi sistem operasi dari ancaman keamanan seperti virus, malware, dan serangan hacker. Keamanan adalah fungsi penting dari sistem operasi, karena bertanggung jawab untuk melindungi sistem dan penggunanya dari berbagai ancaman, seperti malware, peretasan, dan akses tidak sah. Contoh keamanan pada sistem operasi: 1) Analisis Security Voice Authentication pada Sistem Login 2-FA: Program ini menggunakan API otentikasi suara untuk mencegah serangan replay spoofing pada sistem login. 2) Keamanan Informasi (Information Security) pada Aplikasi Sistem Informasi Manajemen Kepegawaian dengan Defense in Depth: Penelitian ini menggunakan metode Defense in Depth untuk menganalisis keamanan informasi pada sistem informasi manajemen kepegawaian.