Peran dan Fungsi mahasiswa

20 September 2020 00:52:41 Dibaca : 49

Sebagai Iron Stock > Mahasiswa harus bisa menjadi pengganti pemimpin-pemimpin kita saat ini di masa depan. mahasiswa merupakan penerus bangsa dan calon pemimpin masa depanAgent of Change > Dituntut untuk menjadi agen perubahan. Maksudnya adalah, jika ada sesuatu yang terjadi di lingkungan sekitar dan itu ternyata salah, mahasiswa dituntut untuk merubahnya sesuai dengan harapan yang sesungguhnya.Social Control > Harus mampu mengontrol sosial yang ada di lingkungan sekitar (lingkungan masyarakat). Jadi, selain pintar di bidang akademis, mahasiswa harus pintar juga dalam bersosialisasi dengan lingkungan.Moral Force > diwajibkan untuk menjaga moral-moral yang sudah ada. Jika di lingkungan sekitarnya terjadi hal-hal yang tak bermoral, maka mahasiswa dituntut untuk merubah serta meluruskan kembali sesuai dengan apa yang diharapkan

Lain dulu lain sekarang. Kini, ketika berbicara tentang mahasiswa yang terbayang adalah sosok individualis dan self centered yang hanya memikirkan diri pribadi saja. Bagaimana bisa MAHASISWA menjadi aktor perubahan, peduli dengan keadaan sekitar pun tidak, peduli dengan kampusnya pun TIDAK!

Dapat dikatakan, mahasiswa telah berubah wujud menjadi sosok autis nan apolitis dan egois yang tidak peduli terhadap lingkungan sekitar. Mahasiswa adalah kaum terpelajar, kaum intelektual. Kaum memiliki intelegensi diatas rata-rata, sehingga dapat memberikan kontribusi positif demi perubahan dan kemajuan di tengah masyarakat.

Sangat disayangkan, ilmu yang mati-matian dikejar pun, bukan karena tuntunan keilmuannya dan bukan pula untuk diaplikasikan dalam kehidupan, tapi semata untuk mengejar-ngejar "nilai dan karir". Sehingga apa yang terjadi? Ilmu hanyalah sebatas angin lalu karena tidak diresapi esensi dari ilmu itu sendiri.

Jika mahasiswa nya saja tidak bisa menjadi tonggak masa depan bangsa, bagaimana jadinya nasib bangsa ini? Ketika mahasiswa mempunyai peran yang lebih yaitu peran intelektual dan tonggak perubahan, seharusnya mahasiswa memfungsikan peran itu.

Bangsa ini membutuhkan mutiara-mutiaranya untuk bisa menerangi masa depan bangsa dalam kegelapan. Siapa mutiara-mutiara umat itu? Mahasiswa!!!

Manfaat Ospek

20 September 2020 00:34:34 Dibaca : 507

Sebetulnya, ikut ospek itu penting nggak sih?” Apakah kamu salah satu yang sedang berpikir demikian Squad? Setelah diterima di perguruan tinggi, biasanya para mahasiswa baru akan diharuskan untuk mengikuti kegiatan orientasi di kampusnya. Kegiatan ini masih kerap memiliki kesan negatif karena biasanya para mahasiswa yang mengikuti kegiatan ini harus mengerjakan tugas-tugas ‘aneh’ dan berat, dimarahi oleh senior, harus datang di pagi hari, dan sebagainya. Eits, jangan dulu memandang ospek sebagai hal negatif Squad, ternyata banyak juga lho manfaat ospek yang bisa kamu dapatkan. Apa saja ya?

1. Lebih mengenal teman satu angkatan Mengenal teman satu angkatan (Sumber: mkels.com)

Selama masa kuliah kamu pasti akan membutuhkan banyak relasi. Bukan hanya dari teman-teman terdekat saja, tetapi juga dari teman satu jurusan, satu fakultas, satu kampus, atau bahkan senior. Banyaknya relasi yang kamu punya akan semakin memudahkan kamu saat ingin ikut kepanitiaan atau organisasi di tingkat jurusan, fakultas atau universitas. Nah, kegiatan ospek ini akan sangat berguna untuk menambah relasi dan kenalan dengan orang-orang baru di lingkungan kampus.

2. Adaptasi dengan lingkungan kampus Adaptasi dengan lingkungan kampus (Sumber: sheerid.com)

Kampus tentunya menjadi sesuatu yang baru bagi kamu ‘kan? Apalagi kehidupan kuliah itu beda banget sama kegiatan belajar dan mengajar di sekolah. Karena itu, penting untuk kamu mengikuti kegiatan orientasi mahasiswa baru. Dengan mengikuti ospek, secara tidak langsung kamu telah dibantu untuk beradaptasi mengenal lingkungan kampus dan segala sistemnya yang akan kamu hadapi beberapa tahun ke depan.

3. Mengetahui kondisi kampus Mengetahui kondisi kampus (Sumber: onsp.umich.edu)

Saat ospek, kamu bisa mengenal kondisi kampus secara fisik dan sosial. Kamu bisa mengerti berbagai jurusan yang ada di kampus, kondisi lingkungan kampus, berbagai aktivitas menarik yang bisa kamu ikuti, dan sebagainya.

Jadikan ospek sebagai kesempatan kamu untuk mencari tahu sebanyak-banyaknya mengenai organisasi yang tepat untuk kamu ikuti. Siapa tahu kamu juga bisa jadi pengurus atau bahkan berkompetisi ke jenjang yang lebih tinggi.

4. Belajar tentang kerjasama Belajar bekerjasama (Sumber: tickle.utk.edu)

Selama ospek, kamu tentunya tidak sendirian karena kamu juga akan dibagi menjadi beberapa kelompok. Di dalam kelompok, kamu harus mampu untuk melakukan kerjasama dengan baik karena nantinya hal ini akan menentukan kekompakan kelompok. Dengan begitu, kamu akan bisa mengenal dan mengasah skill kerjasama kamu yang juga akan berguna selama kamu berkuliah kelak.

5. Melatih mental Melatih mental (Sumber: youthmanual.com)

Pada dasarnya, kegiatan orientasi mahasiswa baru ini akan melatih mental kamu. Kamu akan dipersiapkan untuk lebih siap menjalani kehidupan kampus yang sepenuhnya berbeda dengan kehidupan sekolah, berhadapan dengan senior, dosen, dan sebagainya.

Tugas-tugas yang diberikan oleh senior juga akan melatih psikologis kamu agar bisa tetap tenang dalam kondisi yang penuh tekanan. Biasanya, kamu akan diberi tugas untuk membuat nametag dari bahan-bahan tertentu, tas dengan motif tertentu, dan sebagainya. Nah, tantangan ini akan melatih kamu untuk tenang dan berpikir positif untuk mencari jalan keluar.

6. Mengetahui sistem akademik Mengetahui sistem akademik (Sumber: usnews.com)

Dalam kegiatan ospek, biasanya ada rangkaian kegiatan di mana dosen akan menjelaskan pada semua mahasiswa baru tentang bagaimana cara menghitung IPK, bagaimana cara memilih kelas, apa saja mata kuliah yang akan kamu hadapi setiap semesternya, dan sebagainya. Nah info-info ini cukup penting karena akan krusial terhadap masa depan akademis kamu di kampus. Jika nggak hadir, bisa-bisa kamu nggak tahu harus mengambil mata kuliah apa di semester depan.

7. Menambah pengalaman Menambah pengalaman (Sumber: shoreline.edu)

Kegiatan ospek merupakan kegiatan pertama kamu di kampus. Dengan mengikuti kegiatan ini, kamu pun jadi bisa menambah pengalaman yang bisa kamu ceritakan kepada teman-teman ataupun orang-orang terdekat kamu nantinya.

Sejarah Universitas Gorontalo

20 September 2020 00:23:15 Dibaca : 46

Universitas Gorontalo awalnya adalah Sekolah Tinggi Ilmu Ekonomi Gorontalo, perguruan tinggi yang berada badan hukum Yayasan Pendidikan Dulu dibawahwo Limo Lopohalaa Gorontalo. Yayasan Pendirian dan STIE Gorontalo diprakarsai oleh Kol. Purn. H. Marten Liputo, SH (Bupati Gorontalo). STIE Gorontalo berdiri dengan SK Kopertis Wilayah IX Nomor: 777 Tahun 1986 Tanggal 8 Oktober 1986, menyelenggarakan 2 Jurusan yakni Jurusan Manajemen dan Jurusan Studi Pembangunan. Jurusan Manajemen STIE Gorontalo memperoleh status Terdaftar pada tanggal 7 Januari 1988 Berdasarkan Surat Keputusan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Nomor: 021/0/1988. Jurusan Manajemen kemudian memperoleh status Diakui pada tanggal 14 Agustus 1998 berdasarkan Surat Keputusan Direktorat Jenderal Pendidikan Tinggi Nomor 302 / Dikti / Kep / 1998. Sedangkan Jurusan Studi Pembangunan berstatus sebagai terdaftar. 

Pada akhir tahun 2000 Rencana Alih Status STIE menjadi Universitas Gorontalo dimulai dengan membentuk tim penyusun proposal Status Alih yang di koordinir oleh Bambang Supriyanto dan beranggotakan antara lain; Hamzah Uno, Herman Paneo, Abdul Haris PanaI, Abdu Jabar Mohidin, dibantu Haryono Imran. Pembentuk tim ini di prakarsai oleh Ahmad Hoesa Pakaya, SE, MBA (Bupati Gorontalo), Drs. H. Habu Wahiji (Ketua STIE Gorontalo), Rustam Akilie SE (Ketua BPH Yayasan Pendidikan Duluwo Limo Lopohalaa Gorontalo). Penyusunan Proposal Alih Status selesai dalam jangka pada akhir tahun itu pula yang kemudian tindak lanjuti dengan pengusulannya ke Direktorat Jenderal Pendidikan Tinggi di Jakarta. Menerima perjuangan alih status sangat sulit dicapai, makalah yang dibentuk tim yang bekerja untuk mempersiapkan segala sesuatu yang dibutuhkan dalam proses tersebut. Sehingga secara spontan, terdapat dua tim yang dikoordinir langsung oleh Rustam Akilie, SE sebagai Ketua BPH kala itu, yakni tim Gorontalo yang berkedudukan di STIE Gorontalo dan Tim Jakarta yang berkedudukan di Rawamangun Jakarta Timur. Kedua tempat tersebut merupakan sekretariat dasar peralihan status. Tim di Gorontalo terdiri dari; Jamal Moodoeto, Supardi Nani, SE, Iyan Ayuba, Drs. Ec. Ilyas Lamuda, Moh. Rolli Paramata, SE. Sedangkan tim Jakarta terdiri dari Bambang Supriyanto, Hamzah Uno, Herman Paneo, Haris PanaI, Razak Umar, Kartono Lasieng (alm). yakni tim Gorontalo yang berkedudukan di STIE Gorontalo dan Tim Jakarta yang berkedudukan di Rawamangun Jakarta Timur. Kedua tempat tersebut merupakan sekretariat dasar peralihan status. Tim di Gorontalo terdiri dari; Jamal Moodoeto, Supardi Nani, SE, Iyan Ayuba, Drs. Ec. Ilyas Lamuda, Moh. Rolli Paramata, SE. Sedangkan tim Jakarta terdiri dari Bambang Supriyanto, Hamzah Uno, Herman Paneo, Haris PanaI, Razak Umar, Kartono Lasieng (alm). yakni tim Gorontalo yang berkedudukan di STIE Gorontalo dan Tim Jakarta yang berkedudukan di Rawamangun Jakarta Timur. Kedua tempat tersebut merupakan sekretariat dasar peralihan status. Tim di Gorontalo terdiri dari; Jamal Moodoeto, Supardi Nani, SE, Iyan Ayuba, Drs. Ec. Ilyas Lamuda, Moh. Rolli Paramata, SE. Sedangkan tim Jakarta terdiri dari Bambang Supriyanto, Hamzah Uno, Herman Paneo, Haris PanaI, Razak Umar, Kartono Lasieng (alm).

Pada akhirnya, setelah melalui perjuangan panjang, perubahan status menjadi STIE Gorontalo menjadi Universitas Gorontalo baru mendapatkan titik pada pertentang tahun 2001. Tepattanggal 10 Juli 2001 STIE Gorontalo resmi status menjadi Universitas Gorontalo melewati hal itu tertuang dalam ijin operasional Surat Keputusan Menteri Pendidikan Nasional Republik Indonesia Nomor: 80 / D / 0/2001. Untuk menyelenggarakan Universitas Gorontalo yang baru, maka ditunjuklah Rektor pertama Universitas Gorontalo, yakni Prof. Dr. H. Jasin Tuloli, MPd.

Kategori

  • Masih Kosong

Blogroll

  • Masih Kosong