TUGAS SISTEM OPERASI LK 2 VIDIO 6-8

24 November 2023 13:03:26 Dibaca : 38

NAMA:ASRIL MUSTOFA

NIM:532423008

KELAS:PTI A

PROI:PENDIDIKAN TEKNOLOGI INFORMASI

MATKUL:SISTEM OPERASI

VIDIO 6

"user & group management,file permission"

1.peerintah chmod

2.perintah group &adduser

4.perintah cat/etc/group

5.perintah touch dan chmod

6.perintah chown,echo dan file tidak bisa di rubah

 

VIDIO 7

"management process,ps,top,htop,dan pidof"

1.perintah top

2.perintah htop

3.perintah fre,df,df -h

4.perintah ps dan ps -A

5.perintah ps -e

6.perintah ps -e -f

7.perintah ps -e|head,dan ps -e | tail

8.perintah pidof

 

VIDIO 8

"date,time5,cal,w,zip,which&whatis"

1.perintah date,time,cal dan w

2.perintah which

3.perintah whatis

4.perintah zip

5.unzip compress file

-TERIMA KASIH-

 

 

TUGAS SO PEMBUATAN FILE DIRECTORY

14 November 2023 20:30:11 Dibaca : 38

NAMA:ASRIL MUSTOFA

NIM:532423008

PRODI:PENDIDIKAN TEKNOLOGI INFORMASI

MATA KULIAH:SISTEM OPERASI

 PEMBUATAN FILE DIREKTORI

 

1.LANGKAH AWAL MASUKLAH KEDALAM AKUN ROOT PADA OSBOXES KALIAN.

sebelum ke langkah pembuatan directory pertama masuklah ke dalam akun root kalian dengan mengcommand (sudo su)

di dalam terminal osboxes kalian,kemdian masukan akun osboxes kalian.

 

2.LANGKAH KEDUA MEMBUAT DIREKTORI ROOT

selanjutnya kita akan membuat file root dengan command (mkdir root),membuat folder root(/).dalam linux,root adalah pengguna tertinggi.dengan menggunakan perintah

mkdir root,kita akan membuat root directory.

3.AGAR KITA DAPAT MEMBACA,MENULIS DAN MENJALANKAN PERINTAH GUNAKAN CHMOD 777

setelah itu kita mengcommand (chmod 777 root) dengan command ini kita bisa mengedit mengetik dan melihat dalam 

direktori root.

4.SELANJUTNYA MASUKLAH KE FILE DIREKTORI DENGAN MENGCOMMAND CD ROOT

setelah itu kita akan  langsung masuk file direktori root yang telah kita buat dengan command(cd root) agar bisa memulai pembuatan direktori

lainya.

5.SETELAH ITU MASUKLAH KE DIREKTORI DIREKTORI YANG AKAN DIBUAT DENGAN COMMAND MKDIR

disini kita akan membuat direktori nya dengan command (mkdir nama direktorinya) dan setelah itu kita ketik LS untuk mengecek 

direktorinya.

6.KEMUDIAN KITA AKAN MASUK KE DIREKTORI USR DAN MEMBUAT SUB DIREKTORINYA

setelah itu kita akan masuk ke direktori usr  dengan command (cd usr) setelah itu kita akan membuat subfilenya dengan command (touch dan nama subfile yang 

kalian ingin buat).

7.SELANJUTNYA KITA AKAN MASUK KE DIREKTORI VAR DAN MEMBUAT SUB FILENYA SAMA DENGAN YANG TADI

sama seperti tadi kita menggunakan command (cd var)lalu kita akan menambahkan sub filenya dengan command seperti tadi

(touch dan nama nama subfilenya) .

8.DAN KITA AKAN MELIHAT HASILNYA DENGAN COMMAND LS

dan setelah ini kita hanya perlu kembali ke direktori dengan mengcommand (cd/nama akun/root)dan command (ls).dan lihatlah hasil akhirnya.

TERIMA KASIH....

TUGAS SO asril mustofa

31 October 2023 02:31:43 Dibaca : 55

Nama:Asril mustofa Nim:532423008

Prodi(Kelas)PTI(A)

 

1.Program Control

"Program control" (atau kontrol program) biasanya merujuk pada mekanisme yang memungkinkan eksekusi kode komputer untuk mengikuti alur tertentu berdasarkan kondisi atau situasi yang spesifik. Dalam pemrograman, kontrol program meliputi konsep-konsep dasar seperti:

a.Sequencing: Instruksi dijalankan satu demi satu secara berurutan.b.Selection (Pemilihan): Melibatkan penggunaan pernyataan kondisi (seperti if, else dalam banyak bahasa pemrograman) untuk menentukan blok kode mana yang harus dieksekusi berdasarkan         apakah suatu kondisi benar atau salah.c.Iteration (Pengulangan): Menggunakan struktur kontrol seperti loop (for, while, dll.) untuk menjalankan blok kode berulang kali.d.Jump: Instruksi seperti break dan continue dalam loop atau return dalam fungsi/subrutin, yang memungkinkan program untuk melompat ke instruksi tertentu atau keluar dari blok kode.e.Subroutine, Function, or Procedure Call: Pemanggilan ke bagian lain dari kode yang telah didefinisikan sebelumnya untuk dieksekusi. Ini memungkinkan modularitas dan penggunaan ulang kode.   Dengan menggabungkan mekanisme kontrol ini, programmer dapat menciptakan algoritma dan program yang kompleks untuk menyelesaikan berbagai tugas dan masalah komputasi.

2.I/O (Input dan Output)

"Input" dan "Output" adalah konsep dasar dalam komputasi dan pemrograman:

1.Input: Merujuk pada data atau informasi yang dimasukkan ke dalam sistem. Dalam konteks komputer atau perangkat lunak, input bisa berupa:

  • Ketikan dari keyboard.
  • Gerakan dari mouse.
  • Data dari sensor atau perangkat lain.
  • File atau informasi dari database.
  • Pemasukan data melalui antarmuka pengguna (seperti form di aplikasi web).

2.Output: Merupakan hasil atau informasi yang dihasilkan oleh sistem setelah mengolah input. Output bisa berupa:

  • Tampilan pada layar (seperti teks atau grafik).
  • Suara melalui speaker.
  • Data yang disimpan ke file atau database.
  • Kontrol sinyal ke perangkat lain (seperti menggerakkan motor pada robot).
  • Respon yang dikirim kembali melalui antarmuka pengguna.

Sebagai contoh sederhana: ketika Anda menggunakan kalkulator untuk menghitung 5 + 7, angka "5" dan "7" adalah input, dan hasil "12" adalah output. Proses komputasi seringkali dapat dilihat sebagai penerimaan input, pengolahan data (dengan menggunakan algoritma atau instruksi tertentu), dan kemudian menghasilkan output. Konsep input dan output ini menjadi pondasi dasar bagi banyak operasi dan aplikasi komputer.

3.File System

"File system" (sistem berkas) adalah cara organisasi dan penyimpanan data pada media penyimpanan seperti hard drive, SSD, flash drive, atau media penyimpanan lainnya. Sistem berkas mengatur bagaimana data disimpan dan ditemukan kembali, memungkinkan komputer untuk mencatat dimana file atau direktori berada, mengelola ruang yang tersedia, dan memastikan integritas data.

Berikut adalah beberapa komponen dan konsep utama yang berkaitan dengan sistem berkas:

  1. File: Satuan dasar informasi yang disimpan dalam sistem berkas. File memiliki nama dan ekstensi yang menunjukkan jenis file tersebut (seperti .txt, .jpg, dll.).
  2. Direktori (atau Folder): Digunakan untuk mengelompokkan file-file dan direktori lainnya, membantu dalam organisasi dan navigasi.
  3. Path: Lokasi atau alamat spesifik dari file atau direktori dalam struktur sistem berkas.
  4. Block/Cluster: Satuan ruang penyimpanan yang ditentukan oleh sistem berkas. Saat file disimpan, ia dapat memakan beberapa blok atau kluster.
  5. Root Directory: Direktori paling atas dalam hirarki sistem berkas.
  6. Metadata: Informasi tambahan tentang file atau direktori, seperti tanggal pembuatan, pemodifikasi terakhir, ukuran, dll.

Terdapat berbagai jenis sistem berkas yang dirancang untuk kebutuhan dan platform yang berbeda, seperti:

  • NTFS, FAT32: Umumnya digunakan oleh sistem operasi Windows.
  • ext3, ext4: Digunakan oleh banyak distribusi sistem operasi Linux.
  • HFS, APFS: Digunakan oleh sistem operasi macOS.
  • NFS: Digunakan untuk sistem berkas jaringan di lingkungan UNIX.
  • exFAT: Dirancang untuk flash drive dan media penyimpanan eksternal.

Pilihan sistem berkas akan mempengaruhi kecepatan, efisiensi, dan bagaimana data dikelola, dilindungi, dan diakses pada media penyimpanan tersebut.

4.Comms

"Comms" adalah singkatan dari "communications." Dalam konteks yang paling umum, istilah ini merujuk pada proses pengiriman dan penerimaan informasi antara dua atau lebih pihak. Ini bisa mencakup banyak bentuk komunikasi, mulai dari percakapan sehari-hari hingga komunikasi teknologi tinggi antara mesin.

Dalam beberapa konteks, "comms" dapat merujuk pada:

  1. Komunikasi Personal: Percakapan sehari-hari, baik lisan maupun tertulis.
  2. Komunikasi Bisnis: Komunikasi antar departemen, dengan klien, atau dengan mitra bisnis.
  3. Komunikasi Teknologi: Seperti komunikasi antar perangkat melalui jaringan, protokol komunikasi dalam sistem komputer, atau komunikasi satelit.
  4. Peralatan Komunikasi: Peralatan yang digunakan untuk mendukung komunikasi, seperti headset, walkie-talkie, atau sistem radio.
  5. Media dan Broadcasting: Komunikasi massal melalui saluran seperti televisi, radio, atau media online.

Dalam dunia teknologi, "comms" seringkali merujuk pada perangkat atau protokol yang memungkinkan pertukaran data antara sistem atau komponen, misalnya dalam komunikasi antar mikrokontroler atau antar server di jaringan.

5.Eror Management

"Error management" atau "manajemen kesalahan" merujuk pada pendekatan dan prosedur yang digunakan untuk mengidentifikasi, mencegah, menangani, dan memulihkan dari kesalahan yang mungkin terjadi dalam berbagai konteks, terutama dalam sistem dan aplikasi komputer.

Manajemen kesalahan adalah komponen penting dari desain sistem yang handal dan aman. Dalam dunia komputasi dan teknologi informasi, manajemen kesalahan melibatkan aspek-aspek berikut:

  1. Pendeteksian Kesalahan: Mengidentifikasi adanya kesalahan melalui berbagai teknik, seperti pemeriksaan kode, monitoring sistem, atau audit keamanan.
  2. Pencegahan Kesalahan: Mengimplementasikan praktik terbaik, standar, dan protokol untuk menghindari kesalahan dari awal. Ini mungkin termasuk pelatihan, pengujian perangkat lunak, dan prosedur validasi.
  3. Penanganan Kesalahan: Menentukan tindakan yang akan diambil saat kesalahan terdeteksi. Ini bisa berupa tindakan otomatis oleh sistem (misalnya, memulai ulang layanan) atau memerlukan intervensi manusia (misalnya, mengirim pemberitahuan kepada administrator sistem).
  4. Pemulihan dari Kesalahan: Setelah kesalahan diatasi, langkah-langkah untuk memulihkan sistem ke keadaan normal atau mengembalikan data yang mungkin hilang.
  5. Pelaporan dan Analisis: Mendokumentasikan kesalahan yang terjadi, analisis penyebab mendasarnya, dan pembelajaran dari insiden untuk mencegah terulangnya kesalahan di masa depan.
  6. Komunikasi: Memberi tahu pemangku kepentingan yang relevan tentang kesalahan, dampaknya, dan langkah-langkah yang diambil untuk mengatasinya.

Dalam konteks lain, manajemen kesalahan juga bisa merujuk pada pendekatan psikologis untuk mengatasi kesalahan manusia dalam organisasi atau di tempat kerja, memfokuskan pada bagaimana meningkatkan kesadaran, pelatihan, dan budaya keselamatan.

Secara keseluruhan, tujuan dari manajemen kesalahan adalah untuk meminimalkan dampak negatif dari kesalahan, meningkatkan reliabilitas dan keamanan sistem, serta mendorong budaya yang proaktif dalam mengatasi dan belajar dari kesalahan.

6.Resource

"Resource" adalah kata dalam bahasa Inggris yang merujuk kepada sumber daya atau aset yang dapat digunakan untuk mencapai tujuan tertentu. Dalam berbagai konteks, istilah "resource" dapat memiliki arti yang berbeda:

  • Sumber Daya Alam: Dalam ekologi dan geografi, sumber daya bisa merujuk kepada bahan atau kekayaan alam seperti minyak, batubara, air, tanah, dan hutan.
  • Teknologi Informasi: Dalam bidang IT, sumber daya bisa merujuk kepada komponen komputer, seperti memori, CPU, atau disk space, serta bisa juga merujuk kepada file, jaringan, atau perangkat keras lainnya.
  • Manajemen: Dalam bisnis atau organisasi, sumber daya bisa merujuk kepada waktu, uang, tenaga kerja, atau aset lainnya yang diperlukan untuk menyelesaikan tugas atau proyek.
  • Pendidikan: Dalam pendidikan, sumber daya bisa merujuk kepada bahan belajar, seperti buku, perangkat lunak pendidikan, atau alat bantu mengajar lainnya.

Intinya, "resource" merujuk kepada sesuatu yang dapat dimanfaatkan untuk mendukung atau memudahkan pencapaian tujuan tertentu.

7.Auditing

"Auditing" adalah proses evaluasi sistematis dan independen atas laporan keuangan, sistem, proses, atau operasi suatu entitas untuk menentukan sejauh mana laporan atau operasi tersebut akurat, sah, dan dapat dipercaya. Tujuan utama dari audit adalah untuk memberikan opini objektif tentang kualitas informasi yang disajikan, sehingga pemangku kepentingan dapat membuat keputusan yang didasarkan pada informasi tersebut.

Ada beberapa jenis audit, antara lain:

  • Audit Keuangan: Fokus pada pemeriksaan laporan keuangan perusahaan untuk menentukan apakah laporan tersebut disajikan dengan wajar dan sesuai dengan prinsip akuntansi yang berlaku umum. Auditor akan memberikan opini mengenai keandalan laporan keuangan tersebut.
  • Audit Operasional: Bertujuan untuk menilai efisiensi dan efektivitas operasi suatu organisasi.
  • Audit Kepatuhan: Dilakukan untuk memastikan bahwa suatu entitas mematuhi peraturan, standar, atau pedoman yang berlaku.
  • Audit Informasi Teknologi: Fokus pada sistem IT dan kontrol-kontrol terkait untuk menentukan apakah informasi yang dihasilkan oleh sistem tersebut akurat, sah, dan aman.
  • Audit Forensik: Fokus pada investigasi, biasanya berkaitan dengan kecurangan atau tindak pidana lainnya.

Dalam proses audit, auditor biasanya akan memeriksa dokumentasi, melakukan wawancara, dan melakukan pengujian substantif untuk mengumpulkan bukti yang mendukung kesimpulan mereka. Di akhir proses audit, auditor akan mengeluarkan laporan audit yang mencakup temuan, kesimpulan, dan rekomendasi mereka.

8.Security

"security" (keamanan) merujuk pada praktik-praktik, teknik, dan konsep yang diterapkan untuk melindungi aplikasi dan data dari ancaman atau serangan. Tujuannya adalah untuk memastikan bahwa perangkat lunak yang dikembangkan aman dari kerentanan yang mungkin dieksploitasi oleh penyerang.

Berikut adalah beberapa aspek penting dari keamanan dalam pemrograman:

  1. Pencegahan Injeksi: Seperti SQL injection atau script injection, di mana penyerang memasukkan atau "menyuntikkan" kode jahat ke dalam sistem melalui input yang tidak disaring.
  2. Otentikasi dan Otorisasi: Memastikan bahwa pengguna adalah siapa yang mereka klaim dan hanya memiliki akses ke sumber daya yang sesuai.
  3. Manajemen Sesi: Melindungi data pengguna dan memastikan sesi pengguna aman dan tidak dapat diambil alih atau disalahgunakan oleh penyerang.
  4. Enkripsi: Melindungi data saat disimpan atau saat transit menggunakan algoritma kriptografi.
  5. Pencegahan Serangan Cross-Site Scripting (XSS): Mencegah skrip jahat yang dimasukkan oleh pengguna dieksekusi di sisi klien.
  6. Pencegahan Serangan Cross-Site Request Forgery (CSRF): Mencegah penyerang memanipulasi korban untuk mengirim permintaan palsu ke aplikasi web.
  7. Pemrograman Defensif: Teknik pemrograman yang mempertimbangkan kasus-kasus buruk dan memastikan bahwa aplikasi dapat menangani situasi-situasi tidak terduga tanpa mengekspos kerentanan.
  8. Pembaruan dan Patching: Memastikan bahwa semua komponen perangkat lunak, termasuk pustaka dan kerangka kerja yang digunakan, selalu diperbarui untuk menangani kerentanan yang diketahui.
  9. Pengetesan Keamanan: Melakukan audit keamanan dan pengetesan penetrasi untuk menemukan dan memperbaiki kerentanan sebelum aplikasi diterbitkan atau dikerahkan.

Dalam pemrograman, memahami prinsip-prinsip keamanan dasar dan menerapkannya selama siklus pengembangan perangkat lunak adalah kunci untuk menghasilkan aplikasi yang aman dan dapat dipercaya.

Kategori

Blogroll

  • Masih Kosong