Perjalanan menjadi mahasiswa

16 August 2021 20:36:15 Dibaca : 90

NAMA : IMELIA SULAEMAN 

JURUSAN : S1 PENDIDIKAN SENI RUPA 

 

Assalamualaikum wr wb

Disni saya akan berbicara tentang perjalan saya dari yang tadinya seorang siswa di SMK Cokoroaminoto Salongo  sampai menjadi mahasiswa di universitas negeri Gorontalo.

Berkuliah di universitas negeri Gorontalo adalah impian banyak orang karena dekat dan mudah dijangkau universitas ini juga merupakan salah satu universitas terbaik yang di di Gorontalo yang terakreditas A,jadi tidak heran kalau banyak sekali orang yang berkuliah di ung bahkan sampai beribu"orang,dan saya adalah satu di antaranya, untuk lulus di UNG saya melewati 2 tahap yang pertama saya mencoba untuk ikut jalur SNMPTN dan gagal kemudian saya mencoba ikut kembali dengan jalur yang berbeda yaitu SBMPTN dengan jurusan yang di ambil Pendidikan guru sekolah dasar dan seni rupa & desain,dan alhamdulilahnya  saya adalah satu diantara 4.444 orang yang lulus.

Dan pada saat kemarin tepatnya tanggal 11 Agustus 2021 kami seluruh Camaba UNG mengikuti pengenalan kehidupan kampus mahasiswa baru atau yang biasa disingkat PKKMB,disitu kami mendapatkan Banyak pengetahuan yang tidak pernah kita dapat pada saat sekolah SMA dan itu berakhir tepatnya tadi pada tanggal 16 Agustus 2021 dan pada saat itu kami resmi menjadi mahasiswa di universitas negeri Gorontalo.

Sekian wabilahi Taufik walhidayah wassalamu'alaikum wr,wb.

Alasan Memilih Universitas Negeri Gorontalo

05 August 2021 13:18:30 Dibaca : 25

Dari banyaknya kampus kenapa harus memilih unversitas negeri georntalo?

Karena Universitas Negeri Gorontalo merupakan kampus yang berkualitas dan termasuk kedalam 10 Universitas terbaik di Indonesia Timur. Tapi point untamanya saya masuk di UNG karena  kampus tersebut berusaha melahirkan mahasiswa-mahasiswa peradaban baru yang diharapkan mampu mengantarkan daerah dan bangsa pada kesenjangan dengan negara-negara maju lainnya dan jangan hiraukan lagi fasilitasnya sangat berkualitas dan memadai.

Selain Universitasnya yang berkualitas, kampus ini juga masih mempertahankan kearifan lokal Gorontalo. Hal tersebut menjadi daya tarik tersendiri bagi saya untuk memilih kampus ini sebagai tujuan untuk kuliah.

PENGHARGAAN merupakan bentuk perhatian UNG terhadap mahasiswa yang mengharumkan UNG melalui prestasinya.

Berbagai pencapaian membanggakan diberikan kepada mahasiswa-mahasiswa yang berprestasi dalam bentuk pemberian piagam penghargaan dan bonus.Berbagai pencapaian prestasi mahasiswa tersebut diantaranya Program Kreatifitas Mahasiswa yang berhasil lolos hibah dari Kementrian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemendikbud),  pemenang Hibah Program Holistik Pembinaan dan Pemberdayaan (PHP2D),pemenang Kelompok hibah yang lolos Kompetisi Bisnis Manajemen Mahasiswa Indonesia (KBMI),Dan msi ada lagi 

Selain itu pemberian penghargaan juga diberikan kepada sejumlah mahasiswa berprestasi dibidang lainnya baik itu bidang akademik maupun non akademik, baik di tingkat regional maupun nasional. Selain mahasiswa aktif UNG, penghargaan juga diberikan kepada Alumni UNG yang memiliki segudang prestasi dan diberi penghargaan oleh kampus, serta juga Tenaga Kependidikan Bidang Kemahasiswaan serta Dosen Pembimbing mahasiswa yang berprestasi di berikan penghargaan.

Melihat banyaknya prestasi yang ditorehkan mahasiswa UNG,Rektor UNG Eduart Wolok memberikan apresiasi sebesar-besarnya kepada bidang kemahasiswaan UNG yang menurutnya sangatlah membanggakan. 

SEJARAH SINGKAT UNIVERSITAS NEGERI GORONTALO

04 August 2021 19:01:47 Dibaca : 32

Universitas Negeri Gorontalo, disingkat UNG, adalah perguruan tinggi negeri di Gorontalo, Indonesia, yang berdiri pada 1 September 1963. Mulanya Universitas ini diberi nama Junior College, dan menjadi bagian dari FKIP UNSULUTENG. Tahun 1964 statusnya berubah menjadi Cabang FKIP IKIP Yogyakarta Cabang Manado, tahun 1965 bergabung dengan IKIP Manado Cabang Gorontalo.

 

Tahun 1982 lembaga ini menjadi salah satu Fakultas dari Universitas Sam Ratulangi Manado dengan nama Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan (FKIP) Unsrat Manado di Gorontalo. Lembaga ini resmi berdiri sendiri berdasarkan Keppres RI Nomor 9 Tahun 1993 tanggal 16 Januari 1993, dengan nama Sekolah Tinggi Keguruan dan Ilmu Pendidikan (STKIP) Gorontalo.

 

Tahun 2001 berdasarkan Keppres RI Nomor 19 Tahun 2001 tanggal 5 Februari 2001 status lembaga ini ditingkatkan menjadi IKIP Negeri Gorontalo dengan 5 Fakultas dan 25 Program Studi. Dan akhirnya, pada tanggal 23 Juni 2004 Presiden Megawati meresmikan menjadi Universitas Negeri Gorontalo dengan Keputusan Presiden RI Nomor 54 Tahun 2004, tanggal 23 Juni 2004.

 

Universitas Negeri Gorontalo membuka pintu selebar-lebarnya bagi segala upaya pengembangan martabat manusia melalui riset-riset. Paradigma piramida terbalik yang didorong oleh Rektor Prof. Dr. Syamsu Qamar Badu, M.Pd sangat mengutamakan program-program yang bisa lebih mendorong jurusan/prodi untuk bisa lebih mandiri, kreatif dan inovatif.

 

Berdasarkan hasil akreditasi institusi oleh Badan Akreditasi Perguruan Tinggi tahun 2018, mengukuhkan Universitas Negeri Gorontalo masuk sebagai jajaran Perguruan Tinggi terbaik dengan perolehan akreditasi A. Pada tahun 2017, menempatkan Universitas Negeri Gorontalo pada peringkat 50 berdasarkan peringkat 100 besar Perguruan Tinggi Indonesia Non Politeknik oleh Kementerian Riset, Teknologi dan Pendidikan Tinggi (Kemristekdikti) Republik Indonesia. Selain itu berdasarkan data Peringkat Universitas di Dunia versi Webometrics tahun 2018, menempatkan Universitas Negeri Gorontalo pada peringkat 154 (Asia Tenggara) dan 42 (Indonesia).

 

Pada masa pemerintahan gubernur provinsi gorontalo Rusli Habibie, pergantian nama Universitas Negeri Gorontalo sempat diusulkan menjadi UBJ Habibie (Universitas BJ Habibie). Namun kemudian para mahasiswanya menolak. Sebab dianggap akan menghilangkan entitas jati diri rakyat Provinsi Gorontalo. [3]

Universitas Negeri Gorontalo, disingkat UNG, adalah perguruan tinggi negeri di Gorontalo, Indonesia, yang berdiri pada 1 September 1963. Mulanya Universitas ini diberi nama Junior College, dan menjadi bagian dari FKIP UNSULUTENG. Tahun 1964 statusnya berubah menjadi Cabang FKIP IKIP Yogyakarta Cabang Manado, tahun 1965 bergabung dengan IKIP Manado Cabang Gorontalo.

Tahun 1982 lembaga ini menjadi salah satu Fakultas dari Universitas Sam Ratulangi Manado dengan nama Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan (FKIP) Unsrat Manado di Gorontalo. Lembaga ini resmi berdiri sendiri berdasarkan Keppres RI Nomor 9 Tahun 1993 tanggal 16 Januari 1993, dengan nama Sekolah Tinggi Keguruan dan Ilmu Pendidikan (STKIP) Gorontalo.

Tahun 2001 berdasarkan Keppres RI Nomor 19 Tahun 2001 tanggal 5 Februari 2001 status lembaga ini ditingkatkan menjadi IKIP Negeri Gorontalo dengan 5 Fakultas dan 25 Program Studi. Dan akhirnya, pada tanggal 23 Juni 2004 Presiden Megawati meresmikan menjadi Universitas Negeri Gorontalo dengan Keputusan Presiden RI Nomor 54 Tahun 2004, tanggal 23 Juni 2004.

Universitas Negeri Gorontalo membuka pintu selebar-lebarnya bagi segala upaya pengembangan martabat manusia melalui riset-riset. Paradigma piramida terbalik yang didorong oleh Rektor Prof. Dr. Syamsu Qamar Badu, M.Pd sangat mengutamakan program-program yang bisa lebih mendorong jurusan/prodi untuk bisa lebih mandiri, kreatif dan inovatif.

Berdasarkan hasil akreditasi institusi oleh Badan Akreditasi Perguruan Tinggi tahun 2018, mengukuhkan Universitas Negeri Gorontalo masuk sebagai jajaran Perguruan Tinggi terbaik dengan perolehan akreditasi A. Pada tahun 2017, menempatkan Universitas Negeri Gorontalo pada peringkat 50 berdasarkan peringkat 100 besar Perguruan Tinggi Indonesia Non Politeknik oleh Kementerian Riset, Teknologi dan Pendidikan Tinggi (Kemristekdikti) Republik Indonesia. Selain itu berdasarkan data Peringkat Universitas di Dunia versi Webometrics tahun 2018, menempatkan Universitas Negeri Gorontalo pada peringkat 154 (Asia Tenggara) dan 42 (Indonesia).

Pada masa pemerintahan gubernur provinsi gorontalo Rusli Habibie, pergantian nama Universitas Negeri Gorontalo sempat diusulkan menjadi UBJ Habibie (Universitas BJ Habibie). Namun kemudian para mahasiswanya menolak. Sebab dianggap akan menghilangkan entitas jati diri rakyat Provinsi Gorontalo. [3]

Kategori

  • Masih Kosong

Blogroll

  • Masih Kosong