Jalur Masuk Seleksi Nasional Masuk Perguruan Tinggi Negeri (SNMPTN)Sebelum masuk lebih dalam pada pembahasan pendaftaran UNG 2020/2021 berbagai jalur masuk via SNMPTN, ada beberapa ketentuan yang wajib kamu baca dahulu. Yakni SNMPTN akan dilakukan berdasarkan hasil penelusuran prestasi akademik dengan menggunakan rapor dan portofolio akademik. Rapor yang digunakan adalah semester satu sampai dengan semester lima bagi SMA/SMK/MA dengan masa belajar tiga tahun atau semester satu sampai dengan semester tujuh bagi SMK dengan masa belajar empat tahun.

Perhatikan juga bagi sekolah yang siswanya mengikuti SNMPTN untuk memastikan harus sudah memiliki Nomor Pokok Sekolah Nasional (NPSN) dan mengisikan data prestasi siswa di PDSS dengan lengkap dan benar. Lalu untuk siswa yang berhak mengikuti seleksi adalah siswa yang juga sudah memiliki Nomor Induk Siswa Nasional (NISN), memiliki prestasi unggul, dan punya rekam jejak prestasi akademik di PDSS.

     Syarat Untuk Siswa PendaftarSelain sekolah, untuk siswa pendaftar juga ada syarat-syarat yang wajib dipenuhi. Apa saja syaratnya, perhatikan poin-poin berikut ini:

Untuk kamu para siswa SMA/MA/SMK kelas terakhir (kelas 12) pada tahun 2020 yang memiliki prestasi unggul.Pastikan sudah memiliki NISN yang terdaftar di PDSSMemiliki nilai rapor semester 1 s.d. 5 yang telah diisikan oleh sekolah di PDSS atau memiliki nilai rapor semester 1 s.d. 7 bagi SMK dengan masa belajar empat tahun.Memiliki prestasi akademik dan memenuhi persyaratan yang ditentukan oleh masing-masing PTN.

Jalur Masuk Seleksi Bersama Masuk Perguruan Tinggi Negeri (SBMPTN)Untuk mengikuti jalur masuk SBMPTN kamu perlu mengetahui beberapa ketentuan umumnya. Yakni peserta hanya diperbolehkan mengikuti UTBK 2020 sebanyak satu kali, dengan ketentuannya adalah UTBK kelompok Saintek, UTBK kelompok Soshum dan UTBK kelompok Campuran (Saintek dan Soshum). Selain mengetahui ketentuan umum, kamu bisa langsung mengecek syarat mengikuti SBMPTN di bawah ini:

SyaratUntuk mengikuti UTBK, ditetapkan beberapa persyaratan yang diantaranya adalah:

Kamu adalah siswa SMA/MA/SMK Kelas XII pada tahun 2020 atau peserta didik Paket C tahun 2020.Atau kamu adalah lulusan SMA/MA/SMK/Sederajat tahun 2018 dan 2019 atau lulusan Paket C tahun 2018 dan 2019.Peserta mengikuti satu kali tes dengan ketentuan sebagai berikut:– UTBK kelompok Saintek mengikuti tes TPS dan TKA Saintek– UTBK kelompok Soshum mengikuti tes TPS dan TKA Soshum– UTBK kelompok Campuran (Saintek dan Soshum) mengikuti tes TPS, TKA Saintek, dan TKA SoshumTidak lupa membayar biaya UTBK.

Jalur Masuk via Mandiri Reguler UNGSelain membuka jalur pendaftaran via SNMPTN dan SBMPTN, UNG juga membuka peluang pendaftaran jalur mandiri. Jadi apabila kamu tidak berhasil lolos dua jalur sebelumnya kamu jangan berkecil hati dulu. Sebab UNG membuka pendaftaran jalur mandiri. Untuk alur pendaftaran UNG 2020/2021 berbagai jalur masuk terutama jalur mandiri.

  Alur Pendaftaran

1. Kamu harus mengirim pasfoto warna terbaru pada bagian Upload Pasfoto diatas, ukuran pasfoto 4 x 6 cm berformat JPG atau PNG, dengan ukuran maksimum 200 KB, menggunakan kemeja putih polos berkerah dengan latar merah maron, bagi yang berjilbab/ berkerudung diwajibkan memakai jilbab/kerudung putih.
2. Jangan lupa untuk mengisi borang (formulir) pendaftaran sesuai dengan petunjuk yang ada secara benar. Semua informasi yang kamu isi dalam borang harus benar, kesalahan/kecurangan dalam pengisian borang bisa berakibat pembatalan penerimaan. Jadi pastikan pengisiannya sudah benar.
3. Kamu harus mem finalisasi borang pendaftaran dengan menyetujui pernyataan dan meng-KLIK tombol Finish.
4. Jangan lupa untuk mencetak formulir pendaftaran online.
5. Setelah itu kamu harus melakukan pembayaran biaya pendaftaran ke Bank yang ditunjuk, calon peserta akan menerima Tanda Bukti Pembayaran.
6. Tidak lupa membawa berkas untuk diverifikasi oleh petugas pendaftaran di BAKP Universitas Negeri Gorontalo.
7. Setelah itu kamu akan menerima Kartu Peserta Ujian.
8. Kamu bisa langsung mengecek lokasi dan ruangan ujian 1 (satu) hari sebelum pelaksanaan ujian.

Universitas Negeri Gorontalo, disingkat UNG, adalah perguruan tinggi negeri di Gorontalo, Indonesia, yang berdiri pada 1 September 1963. Mulanya Universitas ini diberi nama Junior College, dan menjadi bagian dari FKIP UNSULUTENG. Tahun 1964 statusnya berubah menjadi Cabang FKIP IKIP Yogyakarta Cabang Manado, tahun 1965 bergabung dengan IKIP Manado Cabang Gorontalo.

Tahun 1982 lembaga ini menjadi salah satu Fakultas dari Universitas Sam Ratulangi Manado dengan nama Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan (FKIP) Unsrat Manado di Gorontalo. Lembaga ini resmi berdiri sendiri berdasarkan Keppres RI Nomor 9 Tahun 1993 tanggal 16 Januari 1993, dengan nama Sekolah Tinggi Keguruan dan Ilmu Pendidikan (STKIP) Gorontalo.

Tahun 2001 berdasarkan Keppres RI Nomor 19 Tahun 2001 tanggal 5 Februari 2001 status lembaga ini ditingkatkan menjadi IKIP Negeri Gorontalo dengan 5 Fakultas dan 25 Program Studi. Dan akhirnya, pada tanggal 23 Juni 2004 Presiden Megawati meresmikan menjadi Universitas Negeri Gorontalo dengan Keputusan Presiden RI Nomor 54 Tahun 2004, tanggal 23 Juni 2004.

Universitas Negeri Gorontalo membuka pintu selebar-lebarnya bagi segala upaya pengembangan martabat manusia melalui riset-riset. Paradigma piramida terbalik yang didorong oleh Rektor Prof. Dr. Syamsu Qamar Badu, M.Pd sangat mengutamakan program-program yang bisa lebih mendorong jurusan/prodi untuk bisa lebih mandiri, kreatif dan inovatif.

Berdasarkan hasil akreditasi institusi oleh Badan Akreditasi Perguruan Tinggi tahun 2018, mengukuhkan Universitas Negeri Gorontalo masuk sebagai jajaran Perguruan Tinggi terbaik dengan perolehan akreditasi A. Pada tahun 2017, menempatkan Universitas Negeri Gorontalo pada peringkat 50 berdasarkan peringkat 100 besar Perguruan Tinggi Indonesia Non Politeknik oleh Kementerian Riset, Teknologi dan Pendidikan Tinggi (Kemristekdikti) Republik Indonesia. Selain itu berdasarkan data Peringkat Universitas di Dunia versi Webometrics tahun 2018, menempatkan Universitas Negeri Gorontalo pada peringkat 154 (Asia Tenggara) dan 42 (Indonesia).