FUNGSI KEPEMIMPINAN
20 Fungsi Kepemimpinan yang Penting dalam Suatu Organisasi Fungsi sosok yang memangku jabatan kepemimpinan di suatu organisasi bukan hanya mengepalai, memimpin, atau memerintah kelompok untuk bekerja sama mencapai tujuan tertentu.Ada banyak gaya kepemimpinan yang bisa diadopsi seorang atasan, mulai dari kepemimpinan demokratis sampai otoriter.Namun, apa pun tipe kepemimpinan seorang atasan, ia idealnya harus memenuhi fungsi-fungsi utama di bawah ini.
1. MerencanakanPerencanaan adalah fungsi kepemimpinan yang paling awal. Perencanaan strategis adalah fondasi yang mendasari tiga fungsi manajerial lainnya.Seorang pemimpin harus bisa memandang jauh ke depan untuk menentukan tujuan organisasi dalam jangka panjang dan memetakan langkah-langkah apa yang harus dilakukan untuk mencapainya.
Sebagai contoh, tujuan utama organisasi adalah untuk meningkatkan penjualan perusahaan.Manajer pertama-tama perlu memutuskan langkah apa saja yang diperlukan untuk mencapai tujuan itu.Langkah-langkah itu mungkin termasuk memanfaatkan iklan, memberdayakan inventaris, memperbanyak staf sales, meningkatkan operasi, hingga mengubah taktik pemasaran.Langkah-langkah yang diperlukan ini kemudian dikembangkan menjadi rencana konkret. Fungsi perencanaan dalam kepemimpinan juga termasuk memastikan dengan segala cara agar tujuan utama tidak berbelok atau berubah karena terpengaruh hal-hal di luar ekspektasi.
2. PengorganisasianPengorganisasian adalah fungsi kepemimpinan kedua setelah perencanaan.Ketika rencana sudah dibuat, pemimpin dapat mulai menerapkannya dalam perusahaan tersebut untuk mencapai peningkatan penjualan.Pada tahap ini, manajer mulai mengumpulkan dan menyelaraskan semua sumber daya yang dimilikinya (orang, peralatan, dan uang) sehingga rencana tersebut dapat dieksekusi.Sumber daya ini semuanya penting untuk menyelesaikan tugas atau proyek. Fungsi kepemimpinan dalam tahap organizing juga termasuk memastikan ketiga sumber daya digunakan seefektif dan seefisien mungkin.Menetapkan prosedur dan mengembangkan indikator kinerja adalah dua elemen penting dalam fungsi pengorganisasian.
3. Penyusunan stafMerangkum CliffsNotes, staffing adalah salah satu fungsi kepemimpinan berupa penyusunan anggota dalam organisasi. Setelah seorang manajer memahami tujuan dan kebutuhannya, ia dapat memutuskan untuk menambah stafnya.Prosesnya dapat dengan merekrut, memilih, melatih, dan mengembangkan keterampilan mereka, agar setiap orang dapat berkontribusi secara maksimal kepada organisasi.Seorang manajer di sebuah organisasi besar seringnya bekerja sama dengan departemen HRD untuk mencapai tujuan ini.
4. MemimpinMemimpin adalah cara yang ditempuh atasan untuk menyelesaikan pekerjaan.Spesifiknya, melansir TopPR, memimpin adalah bagaimana cara seorang manajer berkomunikasi, memandu, memotivasi, dan mendorong timnya bekerja mencapai tujuan akhir.Setiap pemimpin memiliki gaya kepemimpinannya masing-masing. Beberapa manajer memberikan arahan, yang lain meminta feedback dan pendapat setiap karyawan tentang cara melanjutkan dan mengambil keputusan.
5. PengendalianFungsi pengendalian adalah untuk memastikan bahwa pekerjaan dilakukan sesuai dengan prosedur dan rencana keseluruhan. Pemimpin harus terus memeriksa proses dan hasilnya apakah selaras dengan tujuan akhir yang ingin dicapai. Dalam prosesnya ia juga berhak mengambil tindakan tertentu untuk memastikan bahwa rencananya tetap berada di jalan yang benar. Sebagai contoh, manajer harus mengamati berapa lama waktu yang dibutuhkan atau berapa banyak uang yang harus dikeluarkan untuk mengerjakan suatu proyek. Jika ada satu saja aspek di lapangan berbeda dari rencana, manajer dapat memutuskan untuk beradaptasi dan merombak ulang rencana jika diperlukan.
6. KoordinasiFungsi kepemimpinan selanjutnya adalah koordinasi. Seorang pemimpin memiliki peran untuk membantu kelancaran kerja sama dan komunikasi antarkaryawan maupun antardepartemen. Pemimpin merupakan salah satu orang yang paling memahami tujuan atau visi yang ingin dicapai. Maka dari itu, ia juga harus mampu membantu karyawannya jika sewaktu-waktu mengalami hambatan. Kesulitan yang dialami oleh satu orang atau satu departemen dapat mempengaruhi kinerja yang lain. Jadi, fungsi kepemimpinan yang satu ini tidak boleh terlewatkan.
7. MotivasiKetika karyawan mulai menunjukkan penurunan kinerja, di situlah peran seorang pemimpin dibutuhkan. Kepemimpinan tak hanya berfungsi untuk mengontrol atau mengarahkan, tetapi juga membangkitkan kembali semangat yang mulai hilang di antara anggotanya. Menurut Article Library, sebagai leader, kamu bisa bantu mempengaruhi mereka baik dari cara berpikir maupun bersikap. Jika kepemimpinanmu justru membuat mereka demotivasi di kantor atau kehilangan motivasi, maka evaluasi ulanglah caramu memimpin para anggota.
8. KomunikasiKepemimpinan juga memiliki fungsi sebagai penengah yang menjembatani antara manajemen dan karyawan lainnya. Terkadang, mungkin ada beberapa kebijakan manajemen yang kurang memuaskan bagi karyawan. Jika kamu merupakan seorang team leader, kamu harus bisa menjembatani komunikasi antara keduanya. Tak hanya antara manajemen dan karyawan, fungsi kepemimpinan juga memastikan kelancaran komunikasi dengan seluruh lini organisasi untuk mencapai tujuan bersama.
9. RepresentasiSeorang pemimpin biasanya harus mewakili organisasi ketika harus bertemu dengan pihak eksternal. Baik itu dalam pertemuan rapat, konferensi, acara, dan lain sebagainya. Sebagai representasi atau perwakilan organisasi, leader harus tahu bagaimana caranya agar tidak mencoreng nama baik organisasi atau perusahaan.
10. EvaluasiFungsi kepemimpinan selanjutnya adalah mengadakan evaluasi untuk menilai kinerja seluruh tim. Pemimpin harus mampu menilai apakah tujuan dan perencanaan yang awalnya telah dibuat, sudah berjalan sesuai yang diharapkan. Namun, tak hanya harus pintar menilai, seorang pemimpin juga diharapkan bisa memberikan arahan yang lebih baik ke depannya harus seperti apa.Terutama jika kamu menerapkan kepemimpinan yang visioner, kamu pasti bisa membantu anggotamu untuk mencapai kesuksesan secara kolaboratif.
11. InisiasiSejatinya, semua anggota tim haruslah memiliki inisiatif yang cukup baik.Namun, sebagai pemimpin, kamu memiliki tanggung jawab lebih untuk menginisiasi sesuatu. Inisiatif yang dimaksud bisa berupa hal apa pun, misalnya brainstorming ide, koordinasi dengan departemen lain, klarifikasi informasi kepada atasan, dan lain-lain. Jika insiatif pemimpin tidak bisa diandalkan, kinerja seluruh tim akhirnya menjadi lebih lambat dari yang seharusnya.
12. DominasiYang dimaksud fungsi dominasi di sini bukanlah untuk memanfaatkan kuasa demi kepentingan pribadi.Namun, ada waktu-waktu tertentu di mana ketegasan pemimpin diperlukan sebagai penengah atau pembuat keputusan. Meskipun memiliki fungsi dominasi, seorang pemimpin harus tetap bersikap demokratis.
13. Goal settingUntuk menetapkan tujuan, pemimpin bisa berunding bersama para anggota tim.Namun, secara umum, fungsi kepemimpinan salah satunya adalah untuk menentukan kemana arah tim selanjutnya. Banyak yang menyamakan pemimpin dengan nahkoda kapal. Hal tersebut karena perannya yang memang mirip, yaitu menentukan dan membawa anggotanya ke tujuan akhir dari suatu perjalanan.
14. Membuat visiSedikit berbeda dengan poin sebelumnya, visi merupakan tujuan yang lebih besar dibandingkan dengan goal. Meskipun dibuat secara bersama-sama, pemimpin harus mampu menentukan visi mana yang akan dipilih dan alasan rasional dibaliknya. Hal ini sangat penting karena setiap kegiatan perusahaan nantinya akan dilakukan demi mencapai visi tersebut. Visi memang sewaktu-waktu bisa diubah. Namun, jangan sampai pemimpin melakukan ini hanya karena ikut-ikutan atau dipengaruhi seseorang tanpa alasan yang kuat dibalik keputusannya.
15. Policy-makingFungsi kepemimpinan selanjutnya adalah memastikan bahwa seluruh kegiatan perusahaan bisa berjalan dengan efektif dan efisien. Untuk melakukannya, diperlukan susunan kebijakan dan regulasi yang optimal agar seluruh bagian dapat bekerja sama dengan baik. Regulasi juga berkaitan erat dengan kinerja dan mempengaruhi performa tim secara keseluruhan. Contohnya regulasi mengenai benefit tambahan karyawan, sistem kerja, dan lain sebagainya.
16. Rencana strategiTerlepas dari apa gaya kepemimpinan atasan, fungsi memimpin melibatkan pembagian tugas (pendelegasian) dan menentukan siapa yang melakukan apa (pemberian wewenang). Hal inilah yang termasuk kedalam penyusunan strategi terbaik, termasuk strategi meningkatkan kinerja anggotanya. Seorang pemimpin yang baik menggunakan cara-cara positif untuk mendongkrak kepercayaan diri karyawan sehingga biasanya turut meningkatkan kinerja.
17. Role modelFungsi kepemimpinan selanjutnya adalah menjadi role model untuk anggotanya. Role model adalah seseorang yang menginspirasi dan menjadi contoh bagi orang lain. Seseorang dipilih menjadi pemimpin biasanya karena mereka dinilai bisa menjadi contoh yang baik. Jika pemimpinnya saja sering terlambat, jangan heran jika anggota yang lainnya pun ikut-ikutan tidak disiplin.
18. PengamatSebagai orang yang paling memahami tujuan, kamu juga harus bisa mengobservasi apa yang terjadi di dalam tim. Sebelum ada kesalahan besar yang fatal, pemimpin yang baik biasanya mampu mengidentifikasi gejala krisis lebih awal. Dengan begitu, mereka akan lebih cekatan melakukan tindakan pencegahan dan penyelesaian agar permasalahan tidak menjadi lebih besar.
19. PenasihatKaryawan pasti akan menemukan kesulitan atau hambatan ditengah-tengah pekerjaannya. Selain itu, mereka juga kadang bingung dalam menghasilkan keputusan akhir terkait pekerjaannya. Misalnya dalam memikirkan ide promosi marketing bulan depan. Dalam situasi seperti itu, fungsi kepemimpinan selanjutnya adalah memberi nasihat atau arahan agar mereka bisa mengambil keputusan terbaik. Ada waktunya di mana pemimpin perlu berperan sebagai orang yang dominan dan langsung mengambil keputusan. Namun, ada juga saatnya di mana mereka hanya perlu berperan sebagai advisor atau penasihat.
20. MediatorKonflik di tempat kerja merupakan hal yang tak bisa dihindari. Jika tidak diselesaikan menggunakan resolusi konflik yang tepat, konflik yang belum terselesaikan secara tuntas justru dapat meledak di kemudian hari. Untuk mencegah hal ini terjadi, dibutuhkan pemimpin yang mampu menjadi mediator antara pihak-pihak yang sedang berkonflik. Mereka harus mampu melihat akar masalah dan mengomunikasikan alternatif solusi yang objektif.
Setiap manajer di semua tingkatan di setiap organisasi idealnya memiliki lima fungsi kepemimpinan di atas. Akan tetapi, porsi waktu yang dihabiskan untuk menjalani setiap fungsi tergantung pada tingkat kepemimpinan seseorang dalam organisasi.
Apa Saja Fungsi Kepemimpinan?Selain itu, fungsi kepemimpinan dalam manajemen adalah suatu cara yang dilakukan oleh seorang pemimpin agar dapat menambah nilai pada suatu kelompok. Suatu kepemimpinan akan mampu menjalankan fungsinya dengan baik, jika pemimpin di dalamnya memiliki dominasi yang kuat terhadap kelompok sosial lainnya. Menurut website simplicable.com, ada 15 fungsi kepemimpinan yang perlu kita ketahui dalam bidang kepemimpinan dengan penjelasan sebagai berikut
1. Menyusun Strategi yang Tepat. Salah satu fungsi kepemimpinan yang paling penting dan utama adalah menyusun strategi yang tepat. Kepemimpinan yang baik akan membantu grup atau anggota tim dalam menyusun tujuan-tujuan apa saja yang menjadi prioritas penting. Strategi juga berperan penting dalam menyusun langkah-langkah apa saja yang harus kita ambil agar bisa lebih mudah meraih tujuan kepemimpinan yang diinginkan. 2. Merancang Taktik. Kepemimpinan sangat identik dengan peluang dan risiko. Nah, disinilah fungsi kepemimpinan memainkan perannya. Salah satu fungsi kepemimpinan akan memudahkan kita untuk merancang taktik yang tepat dalam meraih peluang baru dan mengendalikan risiko yang datang. 3. Penyelesaian Masalah (Problem Solving). Setiap kepemimpinan dalam organisasi atau perusahaan memang tidak akan pernah terlepas dari masalah, masalah dan masalah. Masalah datang untuk dihadapi dan diselesaikan, bukan untuk dihindari. Nah inilah salah satu fungsi kepemimpinan yaitu, menyelesaikan permasalahan dengan solusi yang cepat dan tepat. 4. Pengambilan Keputusan yang Tepat. Fungsi kepemimpinan keempat adalah membantu dalam pengambilan keputusan yang tepat. Seringkali, keputusan yang diambil secara konsensus malah mengarahkan kita pada keputusan yang tidak optimal dan kurang bijak. Dalam hal ini, peran kepemimpinan benar-benar harus bekerja dengan sangat baik, sehingga kepemimpinan berfungsi untuk bersikap adil antara otoritas dan akuntabilitas keputusan. Jika kita berhasil melakukannya, maka kita akan mendapatkan peluang yang lebih besar untuk meraih keputusan yang bijak, optimal dan rasional. 5. Melakukan Pengorganisasian dengan Teratur. Selain itu, kepemimpinan juga berfungsi untuk melakukan pengorganisasian secara teratur. Maksudnya, kepemimpinan berupaya untuk mengatur sumber daya manusia (SDM) agar mampu menyelesaikan tugas-tugas kerjanya dengan hasil yang baik. Pengorganisasian mengatur bagaimana anggota tim harus menggunakan waktu dengan seefisien mungkin dengan menghasilkan karya atau hasil kerja yang lebih banyak. Dengan menerapkan pengorganisasian yang baik, maka semua hal akan menjadi sangat teratur. 6. Manajemen yang Baik. Fungsi kepemimpinan keenam ini hampir sama dengan fungsi kepemimpinan sebelumnya yaitu, pengorganisasian yang teratur. Namun, fungsi kepemimpinan yang keenam ini lebih mengarah pada manajemen yang baik. Dalam manajemen, prinsip kepemimpinan harus mengarahkan dan mengendalikan para anggota timnya ke arah yang benar. Maksudnya, seorang pemimpin harus tahu kemana arah yang benar untuk para anggotanya agar bisa mengejar tujuan bersama. Jika seorang pemimpin tidak bisa menjalankan sistem manajemennya dengan baik, maka bisa dikatakan bahwa kepemimpinannya tidak menerapkan fungsinya dengan baik. 7. Manajemen yang Baik dengan Para Pemangku Kepentingan (Stakeholder). Kepemimpinan berfungsi untuk menghubungkan kita dengan para pemangku kepentingan (stakeholder) lainnya. Sehingga ketika kita melaksanakan peran kepemimpinan, kita bisa meminta input atau pengaruh dari pihak-pihak eksternal yang memiliki pengaruh besar pada kepemimpinan kita. Misalnya, memiliki hubungan manajemen yang baik dengan para mitra bisnis. 8. Membangun Relasi yang Luas. Fungsi kepemimpinan lain adalah membantu para pemimpin dalam membangun relasi yang kuat, memperluas network, membina hubungan yang baik, serta menghubungkan satu grup dengan grup lainnya. 9. Memberikan Pengaruh & Motivasi yang Kuat. Kepemimpinan berfungsi untuk memberikan pengaruh kepada para anggota timnya, serta menularkan motivasi yang kuat kepada mereka, sehingga anggota tim selalu bersemangat dan berambisi dalam mengejar cita-cita bersama. Pengaruh dan motivasi yang kuat dapat diterapkan ke dalam strategi penjualan, taktik dan strategi yang dapat mengajak seluruh lapisan anggota untuk bergerak maju ke arah yang sama dengan memiliki komitmen dan energi yang tinggi. 10. Manajemen Waktu yang Baik. Fungsi kepemimpinan yang kesepuluh akan memudahkan kita dalam memanfaatkan waktu dengan sebijak mungkin. Kepemimpinan berperan untuk mengarahkan kita pada tugas-tugas yang menjadi prioritas, sehingga kita bisa menyelesaikan tugas-tugas penting tersebut dengan tepat waktu. Dalam hal ini, fungsi kepemimpinan dapat membantu kita dalam meningkatkan produktivitas. 11. Membantu Mengembangkan Orang LainKepemimpinan berfungsi untuk membantu para pemimpin dalam mengembangkan wawasan, pengetahuan, pengalaman, dan kemampuan para anggota timnya. Selain itu, pemimpin juga dapat membentuk karakter anggota timnya menjadi lebih baik daripada sebelumnya. Misalnya, mungkin pada sebelumnya, karyawan bekerja dengan sangat lama dan tidak dapat menentukan tugas mana yang harus diprioritaskan. Namun setelah pemimpin menjalankan fungsinya dengan baik, karyawan tersebut bekerja dengan lebih cepat tanpa melewati tenggat waktu dan selalu mengutamakan tugas-tugas penting yang harus didahulukan. 12. Beradaptasi dengan Perubahan yang Ada. Salah satu fungsi kepemimpinan lainnya adalah siap dalam menerima perubahan yang ada. Kepemimpinan yang baik berfungsi untuk beradaptasi dalam perubahan secara cepat, sehingga para pemimpin dapat memberdayakan para agen perubahan dengan sangat baik. 13. Memimpin dengan Memberi Contoh yang Baik. Para pemimpin adalah orang-orang terdepan yang akan diikuti oleh para pengikutnya, sehingga salah satu fungsi kepemimpinan adalah bertindak sebagai contoh yang baik bagi para anggota timnya, terutama dengan menginspirasi mereka menjadi seorang yang beretos kerja tinggi, rajin, berkomitmen dan tangguh. 14. Membentuk dan Menerapkan Budaya yang Positif. Fungsi kepemimpinan lainnya adalah membentuk dan menerapkan budaya organisasi atau perusahaan yang positif kepada para anggota tim atau karyawan, sehingga setiap orang menganut budaya dan pemikiran yang tepat dan positif. Dalam kepemimpinan, fungsi seperti ini sangatlah diperlukan untuk membangun norma-norma produktif, harapan, dan makna kehidupan yang dijunjung bersama. 15. Membentuk Ketangguhan. Terakhir, kepemimpinan berfungsi untuk memimpin para anggota tim atau karyawan dengan bersikap tangguh dalam menghadapi segala tekanan, masalah dan kegagalan yang hadir dalam kehidupan. Hal ini bertujuan agar semua motivasi, fokus dan semangat yang kita miliki tidak mudah hilang begitu saja.
KONSEP KEPEMIMPINAN BERDASARKAN HASTA BRATA
Hasta Brata Konsep Kepemimpinan Jawa
Ilmu Hasta Brata tergolong ajaran yang sangat tua, mulai diperkenalkan melalui lakon pewayangan Wahyu Makutha Rama. Hasta artinya delapan dan Brata yaitu perilaku atau tindakan pengendalian diri. Hasta Brata melambangkan kepemimpinan dalam delapan unsur alam, yakni bumi, air, angin, api, samudra, gunung, rembulan dan matahari. Tiap unsur Hasta Brata mengartikan tiap karakteristik ideal dari seorang pemimpin.
Istilah Hasta Brata berasal dari bahasa Sansekerta Manawa Dharma Sastra. Konsep Hasta Brata dalam kitab tersebut menyiratkan bahwa pemimpin bertindak sesuai dengan karakter para Dewa. Hasta Brata pun menjadi tolak ukur sebuah kepemimpinan di masa itu.
Yasadipura I (1729-1803 M), pujangga keraton Surakarta menuliskan Hasta Brata sebagai delapan prinsip kepemimpinan sosial yang meniru filosofi atau sifat alam.
Konon, pemimpin yang menguasai ilmu Hasta Brata ini akan mampu melakukan internalisasi diri (pengejawantahan) ke dalam delapan sifat agung tersebut. Dalam beberapa literatur juga disebutkan bahwa delapan sifat alam ini mewakili simbol kearifan dan kebesaran Sang Pencipta.
Hasta Brata : Delapan Sifat Unggul Pemimpin
1. Mahambeg Mring Kismo (meniru sifat bumi)
Bumi diibaratkan sebagai ibu pertiwi. Sebagai ibu pertiwi, bumi memiliki peran sebagai ibu, yang memiliki sifat keibuan, yang harus memelihara dan menjadi pengasuh, pemomong, dan pengayom bagi makhluk yang hidup di bumi. Implementasinya adalah, kalau sanggup menjadi pemimpin, maka ia harus mampu mengayomi dan melindungi anak buahnya. Ada juga yang menerjemahkan sifat Bumi sebagai sifat seorang yang suka memberikan perhatian kepada fakir miskin, dan kaum lemah. Seorang pemimpin yang menguasai sifat Bumi akan mengarahkan kekuasaannya untuk mensejahterakan rakyat dan mengentaskan kemiskinan.
2. Mahambeg Mring Warih (meniru sifat air)
Seorang pemimpin harus mempunyai kemampuan untuk menyesuaikan diri dengan siapapun termasuk pengikutnya (adaptif). Air selalu mengalir ke bawah, artinya pemimpin harus memperhatikan potensi, kebutuhan dan kepentingan pengikutnya, bukan mengikuti kebutuhan atasannya. Pemimpin juga harus menjadi sosok yang membuka mata dan pikiran secara luas. Seorang pemimpin harus bersedia menerima pendapat dari bawahan dan memikirkan baik-baik semua pendapat yang ada.
3. Mahambeg Mring Samirono (meniru sifat angin)
Pemimpin yang menguasai sifat Angin adalah ia yang selalu terukur bicaranya (tidak asal ngomong), setiap perkataannya selalu disertai argumentasi serta dilengkapi data dan fakta. Dengan demikian, pemimpin yang menguasai sifat Angin ini akan selalu melakukan check and recheck sebelum berbicara atau mengambil keputusan.
4. Mahambeg Mring Candra (meniru sifat bulan)
Sifat Bulan adalah menjadi sumber cahaya bila malam tiba, dengan demikian Bulan adalah sang penerang mahluk hidup dari kegelapan (akal & budi) di bumi. Dalam memperlakukan anak buahnya, seorang pemimpin harus dilandasi oleh aspek-aspek sosio-emosional. Pemimpin harus memperhatikan harkat dan martabat pengikutnya sebagai sesama, atau nguwongke. Ia juga harus menjadi penuntun dan memberikan pencerahan kepada rakyatnya. Oleh karena itu pemimpin seperti ini memahami dan mengamalkan ajaran luhur yang terkandung dalam a-gama dan menjunjung tinggi moralitas.
5. Mahambeg Mring Suryo (meniru sifat matahari)
Seorang pemimpin yang menguasai sifat Matahari harus mampu memberikan inspirasi dan semangat kepada rakyatnya untuk menyelesaikan segala persoalan yang dihadapi. Energi positif seorang pemimpin dapat memberi petunjuk dan solusi atas masalah yang dihadapi rakyatnya.
6. Mahambeg Mring Samodra (meniru sifat laut/samudra)
Seorang pemimpin hendaknya mempunyai keluasan hati dan pandangan, dapat menampung semua aspirasi dari siapa saja, dengan penuh kesabaran, kasih sayang, dan pengertian terhadap rakyatnya. Pemimpin harus memiliki wawasan yang luas dan dalam, seluas dan sedalam Samudra.
7. Mahambeg Mring Wukir (meniru sifat gunung)
Layaknya sifat Gunung yang teguh dan kokoh, seorang pemimpin harus memiliki keteguhan-kekuatan fisik dan psikis serta tidak mudah menyerah untuk membela kebenaran maupun membela rakyatnya.
8. Mahambeg Mring Dahono (meniru sifat api)
Seorang pemimpin yang menguasai sifat Api adalah ia yang cekatan dan tuntas dalam menyelesaikan persoalan. Juga selalu konsisten dan objektif dalam menegakkan aturan, tegas, tidak pandang bulu dan objektif, serta tidak memihak.
Kedelapan ajaran luhur ini sudah semestinya menjadi pepeling para pemimpin untuk selalu eling dan waspada. Apabila seluruh elemen alam mampu dikuasai seorang pemimpin, negeri yang gemah ripah loh jinawi pun tak pelak akan seutuhnya tercapai.
FILOSOFI DAN KONSEP DASAR KEPEMIMPINAN
FILOSOFI DAN KONSEP DASAR KEPEMIMPINAN
A. FILOSOFI KEPEMIMPINAN
Ada 2 pendapat mengenai asal-usul kepemimpinan :
- Leaders are born
Seseorang hanya akan menjadi pimpinan yang efektif karena dilahirkan dengan bakat-bakat kepemimpinan. Pandangan ini diwarnai filsafat hidup yang deterministik dalam arti bahwa adanya keyakinan diantara penganutnya bahwa jika seseorang memang sudah ditakdirkan menjadi pemimpin. , terlepas dari perjalanan hidup bersangkutan tampil pada panggung kepemimpinan dan akan efektif dalam menjalankan fungsi-fungsi kepemimpinannya.
- Leaders are made
Efektivitas kepemimpinan dibentuk dan ditempa. Kepemimpinan seseorang dapat dibentuk dan bahwa efektivitas kepemimpinan seseorang dapat dipelajari, dengan pendidikan dan latihan yang terarah dan intensif.
B. DEFINISI PEMIMPIN DAN KEPEMIMPINAN
1. DEFINISI KEPEMIMPINAN
- Kepemimpinan adalah aktivitas mempengaruhi orang-orang agar mau bekerjasama untuk mencapai beberapa tujuan yang mereka inginkan. (Ordway Tead).
- Kepemimpinan adalah kemampuan mengajak atau mengarahkan orang tanpa memakai perbawa atau kekuatan formal jabatan atau keadaan luar. (Reuter)
- Kepemimpinan adalah perilaku individu apabila dia mengarahkan kegiatan -kegiatan kelompok untuk mencapai tujuan bersama. (J. K. Hemphill & Coons)
- Kepemimpinan adalah hubungan yang ada dalam diri seorang pemimpin, mempengaruhi orang lain untuk bekerja sama secara sadar dalam hubungan tugas untuk mencapai yang diinginkan pemimpin. (G. R. Terry)
- Kepemimpinan adalah proses mempengaruhi aktivitas kelompok untuk menetapkan tujuan dan mencapai tujuan. (Fred E. Fiedler)
- Kepemimpinan adalah seni membujuk bawahan untuk menyelesaikan pekerjaan-pekerjaan mereka dengan semangat keyakinan. (Harold Koontz & Cyril O”Donnel)
- Kepemimpinan adalah satu bentuk dari kekuasaan dalam hal mana pengikut banyak tidaknya mengharuskan menerima pengarahan dan pengawasan dari orang lain (James Donelly)
- Kepemimpinan adalah suatu proses pengarahan pengaruh menuju pencapaian tujuan tertentu. (John A. Pierce & Richard B. Robinson)
- Kepemimpinan merupakan pengaruh interpersonal yang terlatih dalam suatu situasi dan melalui proses komunikasi, diarahkan pada pencapaian tujuan khusus. ( Robert Tannebaum & Fred Massarik)
2. KONSEP DASAR KEPEMIMPINAN
- Konsep Kepemimpinan
Suatu konsep yang menganggap bahwa kepemimpinan merupakan suatu kemampuan yang berupa sifat-sifat yang dibawa sejak lahir yang ada pada diri seorang pemimpin. Menurut konsep ini kepemimpinan diartikan sebagai “traits within the individual leader”. Jadi, seorang dapat menajdi pemimpin karena memang dilahirkan sebagai pemimpin dan bukan karena dibuat/dididik untuk itu (leaders were borned and not made. Konsep ini merupakan konsep yang paling tua dan paling lama dianut orang.
Konsep kedua agak lebih maju lagi. Konsep ini memandang kepemimpinan sebagai fungsi kelompok (function of the group). Menurut konsep ini sukses tidaknya suatu keputusan tidak hanya dipengaruhi oleh kemampuan atau sifat-sifat yang ada pada seseorang tetapi justru yang lebih penting adalah dipengaruhi oleh sifat-sifat yang ada dan ciri-ciri kelompok yang dipimpinnya.
Kepemimpinan dipandang sebagai suatu fungsi dari situasi (function of the situation) konsep yang ketiga ini menunjukkan bahwa betapapun seorang pemimpin telah memiliki sifat-sifat kepemimpinan yang baik masih ditentukan pula oleh situasi yang selalu berubah yang mempengaruhi perubahan dan perkembangan kehidupan kelompok yang dipimpinnya.
- Definisi pemimpin
- Pemimpin adalah seorang pribadi yang memiliki kecakapan dan kelebihan khususnya kecakapan kelebihan di satu bidang, sehingga dia mampu mempengaruhi orang-orang lain untuk bersama-sama melakukan aktivitas-aktivitas tertentu, demi pencapaian satu atau beberapa tujuan.
- Pemimpin adalah seorang yang memimpin , dengan jalan memprakarsai tingkah laku sosial dengan mengatur, mengarahkan, mengorganisir atau mengontrol usaha/upaya orang lain atau melalui prestise, kekuasaan atau posisi (Henry Pratt Fairchild)
- Pemimpin adalah pemandu, penunjuk, penuntun, komandan. (John Gage Allee)
- Pemimpin adalah pribadi yang memiliki kecakapan khusus, dengan atau tanpa pengangkatan resmi dapat mempengaruhi kelompok yang dipimpinnya, untuk melaksanakan usaha bersama mengarah pada pencapaian sasaran-sasaran tertentu.
Kategori
- Masih Kosong
Blogroll
- Masih Kosong