Tipe Kepemimpinan dan Lingkungan
Seorang pemimpin memegang peranan penting dalam kesuksesan sebuah organisasi karena keberhasilannya dipengaruhi oleh pimpinannya sendiri. Kepemimpinan merupakan proses untuk memengaruhi orang lain untuk melakukan kegiatan untuk memenuhi tujuan bersama. Ada banyak tugas yang dijalani oleh seorang pemimpin, yaitu memimpin organisasi, merencanakan, menyusun staf dan yang lainnya untuk memberikan kontribusi yang positif kepada perusahaan. Dengan banyaknya tugas tersebut, pemimpin memiliki tipe yang berbeda-beda saat menjalankan tugasnya. Tipe kepemimpinan yang beragam bahkan unik dipengaruhi oleh kepribadian seseorang dan lingkungannya. Lebih lengkapnya, simak berbagai macam tipe kepemimpian, fungsi, dan contoh kepemimpinan yang baik berikut ini.
- Kepemimpinan Karismatik yaitu Para pemimpin yang memiliki kepribadian karismatik adalah sosok yang memiliki kepribadian yang kuat, menghargai nilai-nilai positif, dan mampu mengubah arah pandang karyawannya untuk menjadi lebih baik lagi.
- Kepemimpinan Otoriter yaitu Saat terciptanya kepemimpinan otoriter, bos sebagai pemegang kekuasaan tertinggi akan membuat keputusan, peraturan, dan prosedur berdasarkan pemikirannya. Lingkungan kerja dengan kepemimpinan otoriter sangat bisa diandalkan saat mengambil keputusan namun tidak memberikan keleluasaan kepada para karyawannya, Toppers.
- Kepemimpinan Demokratis yaitu Kepemimpinan demokratis akan melibatkan banyak kontribusi karyawan dalam mengambil keputusan. Tipe kepemimpinan ini akan menawarkan komunikasi aktif dua arah antara pimpinan dan karyawannya. Untuk menciptakan kepemimpinan yang demokratis, dibutuhkan keberanian, kejujuran, kreativitas, dan keadilan bagi seluruh aspek yang ada di perusahaan.
- Kepemimpinan Delegatif yaitu Dengan kepemimpinan delegatif, para pemimpin memberikan wewenang bagi anggotanya dalam mengambil keputusan. Namun, tipe kepemimpinan ini memiliki kelemahan, yaitu kecenderungan antar anggota untuk saling menyalahkan keputusan yang telah dibuat.
- Kepemimpinan Transformasional yaitu Tipe kepemimpinan transformasional berkaitan erat dengan perubahan dalam diri pemimpin maupun para anggotanya. Kepemimpinan ini mampu memotivasi anggotanya untuk mengerjakan sesuatu melebihi apa yang ditargetkan. Kepemimpinan transformasional ini biasanya memiliki anggota yang berkomitmen dengan pimpinan yang memberdayakan para karyawannya dengan baik melalui visi misi yang serupa.
- Kepemimpinan Visioner yaitu Visioner memiliki arti orang yang memiliki pandangan atau wawasan ke masa depan. Dengan kepemimpinan visioner, para pemimpin selalu berusaha mewujudkan visi misi yang dibuat oleh perusahaan. Selain itu, pemimpin ini selalu berinovasi dalam mencapai target yang telah ditentukan. Pemimpin visioner akan mendorong para anggota untuk mencoba hal-hal baru dan terus berinovasi untuk perkembangan perusahaan yang lebih baik lagi.
- Kepemimpinan Liberal yaitu Para pemimpin akan memberikan kebebasan kepada anggotanya untuk menyelesaikan semua tugasnya demi kenyamanan anggota. Hal ini dilakukan agar segala tugas yang diberikan bisa cepat selesai. Seorang pemimpin liberal tidak akan menuntut banyak kepada para karyawannya namun tetap mengawasi jalannya kerja sehari-hari.
- Kepemimpinan Pembinaan yaitu Pemimpin akan mengawasi dan mengajari para anggotanya dengan penuh dan mengatur hasil yang akan dicapai perusahaan. Seorang pemimpin yang membina anggotanya juga akan memberikan motivasi untuk mendorong para karyawannya mencapai tujuan perusahaan dengan keahlian mereka.
- Kepemimpinan Situasional yaitu Kepemimpinan situasional adalah suatu kondisi ketika pemimpin bertindak berdasarkan lingkungan dan situasi kerja. Ada beberapa cara yang dilakukan oleh seorang pemimpin situasional, yaitu mengarahkan langsung, memberikan pelatihan kepada karyawan, mendukung karyawan, dan melakukan delegasi.
- Kepemimpinan Transaksional yaitu Ibarat seorang pembeli, seorang pemimpin transaksional akan memberikan tugas kepada karyawannya. Imbalan karyawan kepada pemimpinnya adalah tugas-tugas yang sudah diselesaikan. Garis komando sudah jelas diberikan dan harus diselesaikan dengan baik.
- Kepemimpinan Tim yaitu Pimpinan yang satu ini dibentuk dari hasil diskusi bersama dalam sebuah tim. Seorang pemimpin mampu untuk bekerja sama dengan tim untuk mencapai visi dan misi yang telah disepakati
Manusia adalah mahluk social yang tidak dapat hidup sendiri. Dalam hidup, manusia selalu berinteraksi dengan sesama serta lingkungan. Manusia hidup berkelompok baik dalam kelompok besar maupun berkelompok kecil. Tidak hanya lingkungan yang perlu dikelola dengan baik, kehidupan social manusiapun perlu dikelola dengan baik. Untuk itulah dibutuhkan sumber daya manusia yang berkualitas. Sumber daya yang berjiwa pemimpin, paling tidak untuk memimpin untuk dirinya sendiri. Dengan berjiwa pemimpin manusia akan dapat mengelola diri, kelompok dan lingkungan dengan baik. Khususnya dalam penanggulangan maslah yang relative pelik dan sulit. Disinilah dituntut kerifan seseorang pemimpin dalam mengambil keputusan agar masalah dapat terselesaikan dengan baik. Kebanyakan orang masih cenderung mengatakan bahwa pemimipin yang efektif mempunyai sifat atau ciri-ciri tertentu yang sangat penting misalnya, kharisma, pandangan ke depan, daya persuasi, dan intensitas. Dan memang, apabila kita berpikir tentang pemimpin yang heroik seperti Napoleon, Washington, Lincoln, Churcill, Sukarno, Jenderal Sudirman, dan sebagainya kita harus mengakui bahwa sifat-sifat seperti itu melekat pada diri mereka dan telah mereka manfaatkan untuk mencapai tujuan yang mereka inginkan.
Dalam kehidupan sehari-hari di lingkungan masyarakat, kepemimpinan sangat berperan penting dan hal ini muncul karena kepempinan ini muncul sebagai suatu sifat tertentu dari seseorang yang membedakan mereka dari kebanyakan orang dan dipandang sebagai kemampuan khusus yang tidak dimiliki orang biasa dan berdasarkan hal ini seseorang dianggap sebagai seorang pemimpin. Pada kehidupan bermasyarakat biasanya hal yang sering dilakukan sebagai seseorang yang berjiwa kepemimpinan ialah mampu memberikan pendapat yang berdampak baik atayu manjadi solusi pada bermasalahan di lingkungan masyarakat tersebut dan masyarakat merasa terbantu dengan solusi tersebut, maka dari itu keputusan seorang pemimpin sangat berpengaruh penting bagi kelangsungan hidup bermasyarakat. Kepemimpinan membicarakan mengenai bagaimana seseorang menjadi pemimpin, atau bagaimana timbulnya seorang pemimpin, dan teori tentang kepemimpinan itu diantaranya adalah teori kelebihan, teori sifat, teori keturunan, teori kharismatis, teori bakat dan teori sosial Tipe kepemimpinan adalah gaya atau corak kepemimpinan yang dibawakan oleh seorang pemimpin dalam mempengaruhi para pengikutnya. Gaya seorang pemimpin dalam menjalankan kepemimpinan dipengaruhi oleh berbagai faktor antara lain faktor pendidikan, pengalaman, usia, karakter tabiat atau sifat yang ada pada diri pemimpin tersebut.
Tipe Kepemimpinan dan Struktur Organisasi
A. Tipe Kepemimpinan
Untuk memiliki tipe kepemimpinan yang ideal, seseorang biasanya perlu melalui beberapa tahapan. Tahapan-tahapan tersebut dipengaruhi oleh pengalaman bekerja serta kepribadian yang dimiliki. Tahap pertama untuk menemukan tipe kepemimpinan adalah dengan cara percobaan. Kamu bisa melakukan pendekatan dan mengaplikasikan tipe kepemimpinan yang dirasa cocok dengan kepribadianmu. Setelah itu, lihat dampaknya pada lingkungan sekitar dan anggota tim terhadap gaya kepemimpinan tersebut. Diharapkan kamu bisa fleksibel dan menyesuaikan respon dari gaya kepemimpinan yang dijalankan. Lanjutkan hal-hal yang dirasa berdampak positif, dan tinggalkan apabila negatif. Cara lain yang bisa dilakukan adalah dengan mencari mentor terkait gaya kepemimpinan. Dengan memiliki mentor, kamu bisa berkonsultasi secara langsung dan menambah wawasan bagaimana menjadi pemimpin ideal dari yang sudah memiliki pengalaman. Tipe tipe kepemimpinan dapat diartikan sebagai cara seseorang dalam memimpin orang lain. Cara memimpin yang paling tepat bergantung pada fungsi sang pemimpin, orang-orang yang dipimpinnya, serta situasi dalam lingkungan kerja.
B. Struktur Organisasi
Struktur organisasi adalah sistem yang digunakan untuk mendefinisikan hierarki dalam sebuah organisasi dengan tujuan menetapkan cara sebuah organisasi dapat beroperasi, dan membantu organisasi tersebut dalam mencapai tujuan yang telah ditetapkan di masa depan.Struktur organisasi sebagai suatu garis hirarki yang mendeskripsikan berbagai komponen yang menyusun perusahaan, dimana setiap individu atau Sumber Daya Manusia pada lingkup perusahaan tersebut kemudian memiliki posisi dan fungsinya masing-masing. Struktur organisasi sendiri dibuat untuk kepentingan perusahaan dengan sebelumnya menempatkan orang-orang yang kompeten sesuai dengan bidang dan keahliannya. Bagi HRD sendiri, dengan adanya struktur organisasi, kita dapat mengetahui peran dan tanggung jawab karyawan-karyawannya. Dengan menempatkan seseorang ke dalam sebuah posisi dalam struktur sesuai dengan kemampuannya juga bisa menjadi patokan HRD dalam menentukan jumlah gaji karyawan bersangkutan.
Setiap orang memiliki deskripsi pekerjaan yang menguraikan tugas, dan setiap pekerjaan menempati posisinya sendiri di bagan organisasi perusahaan. Berikut adalah beberapa fungsi struktur organisasi bagi bisnis:
1. Struktur Memungkinkan Komunikasi Lebih Baik
2. Hubungan Pelaporan yang Jelas
3. Pertumbuhan dan Ekspansi
4. Penyelesaian Tugas yang Efisien
5. Menyesuaikan Kebutuhan Perusahaan
6. Mengetahui Apa yang Salah
Tipe Kepemimpinan Serta Perilaku Individu & kelompok
Tipe - Tipe Kepemimpinan
kepemimpinan secara ilmiah berkembang bersamaan dengan pertumbuhan ilmu tentang memimpin. hal ini dapat dilihat dari banyaknya literatur yang mengkaji mengenai kepemimpinan dengan berbagai sudut pandang atau perspektifnya. Kepemimpinan tidak hanya dilihat dari buku saja, akan tetapi dapat dilihat dari penyiapan sesuatu secara berencana dan dapat melatih calon-calon pemimpin. Pemimpin biasanya memilki kemampuan verbal yang luar biasa, sehingga dapat mengkomunikasikan apa yang diinginkannya kepada para pengikutnya. Dorongan yang luar biasa dalam dirinya untuk memenuhi keinginan-keinginannya. Sehingga menimbulkan keinginan untuk memimpin orang agar semua keinginannya dapat terpenuhi. Seorang pemimpin mengerti pentingnya kerja sama. Mereka mencapai sukses dalam peranan kepemimpinan adalah mereka berhasil menggerakkan pengikut mereka untuk bekerja sama.
Berikut ini macam-macam tipe Kepemimpinan, yaitu.
- Tipe Kepemimpinan Kharismatis
Tipe kepemimpinan karismatis mempunyai kekuatan daya tarik dan pembawaan yang luar biasa untuk mempengaruhi orang lain, sehingga ia mempunyai pengikut yang sangat besar jumlahnya dan pengawal-pengawal yang bisa dipercaya. Kepemimpinan kharismatik dianggap memiliki kekuatan (supernatural power) dan kemampuan-kemampuan yang superhuman, yang diperolehnya sebagai karunia Yang Maha Kuasa. Kepemimpinan yang kharismatik memiliki inspirasi, keberanian, dan berkeyakinan teguh pada pendirian sendiri.
- Tipe Kepemimpinan Paternalistis/Materialistis
Kepemimpinan paternalistis lebih diidentikkan dengan kepemimpinan yang kebapakan dengan sifat-sifat sebagai berikut: (1) mereka menganggap bawahannya sebagai manusia yang tidak/belum dewasa, atau anak sendiri yang perlu dikembangkan, (2) mereka bersikap terlalu melindungi, (3) mereka jarang memberikan kesempatan kepada bawahan untuk mengambil keputusan sendiri, (4) mereka hampir tidak pernah memberikan kesempatan kepada bawahan untuk berinisiatif, (5) mereka memberikan atau hampir tidak pernah memberikan kesempatan pada pengikut atau bawahan untuk mengembangkan imajinasi dan daya kreativitas mereka sendiri, (6) selalu bersikap maha tahu dan maha benar.
- Tipe Kepemimpinan Militeristik
kepemimpinan militeristik sangat mirip dgn kepemimpinan otoriter. Adapun sifat-sifat dari tipe kepemimpinan militeristik adalah: (I) lebih banyak menggunakan sistem perintah/komando, keras dan sangat otoriter, kaku dan sering kali kurang bijaksana, (2) menghendaki kepatuhan mutlak dari bawahan, (3) sangat menyenangi formalitas, seperti upacara-upacara ritual dan tanda-tanda kebesaran yang berlebihan, (4) menuntut adanya disiplin yang keras dan kaku dari bawahannya, (5) tidak menghendaki saran, usul, sugesti, dan kritikan-kritikan dari bawahannya, (6) komunikasi hanya berlangsung searah.
- Tipe Kepemimpinan Otokratis (Outhoritative, Dominator)
Kepemimpinan otokratis memiliki ciri-ciri antara lain: (I) mendasarkan diri pada kekuasaan dan paksaan mutlak yang harus dipatuhi, (2) pemimpinnya selalu berperan sebagai pemain tunggal, (3) berambisi untuk merajai situasi, (4) setiap perintah dan kebijakan selalu ditetapkan sendiri, (5) bawahan tidak pernah diberi informasi yang mendetail tentang rencana dan tindakan yang akan dilakukan, (6) semua pujian dan kritik terhadap segenap anak buah diberikan sesuai pertimbangan pribadi, (7) adanya sikap eksklusivisme, (8) selalu ingin berkuasa secara absolut, (9) sikap dan prinsipnya sangat konservatif, kuno, ketat dan kaku, (10) pemimpin ini akan bersikap baik pada bawahan apabila mereka patuh.
- Tipe Kepemimpinan Laissez Faire
Pada kepemimpinan tipe ini praktis pemimpin tidak memimpin, dia membiarkan kelompoknya dan setiap orang berbuat semaunya sendiri. Pemimpin tidak berpartisipasi sedikit pun dalam kegiatan kelompoknya. Semua pekerjaan dan tanggung jawab harus dilakukan oleh bawahannya sendiri. Pemimpin hanya berfungsi sebagai suatu simbol, tidak memiliki keterampilan teknis, tidak mempunyai wibawa, tidak bisa mengontrol anak buah, tidak mampu melaksanakan koordinasi kerja, tidak mampu menciptakan suasana kerja yang kooperatif. Kedudukannya sebagai pemimpin biasanya diperoleh dengan cara penyogokan, suapan atau karena nepotisme. Oleh karenanya organisasi yang dipimpinnya biasanya morat marit dan kacau balau.
- Tipe Kepemimpinan Populistis
Kepemimpinan populis berpegang teguh pada nilai-nilai masyarakat yang tradisional, tidak mempercayai dukungan kekuatan serta bantuan hutang luar negeri. Kepemimpinan jenis ini mengutamakan penghidupan kembali sikap nasionalisme.
- Tipe Kepemimpinan Administratif/Eksekutif
Kepemimpinan administratif adalah kepemimpinan yang mampu menyelenggarakan tugas-tugas administrasi secara efektif. Pemimpin ini biasanya terdiri dari teknokrat-teknokrat dan administratur-administratur yang mampu menggerakkan dinamika modernisasi dan pembangunan. Oleh karena itu dapat tercipta suatu sistem administrasi dan birokrasi yang efisien dalam pemerintahan. Pada tipe kepemimpinan ini diharapkan adanya perkembangan teknis yaitu teknologi, industri, manajemen modem dan perkembangan sosial di tengah masyarakat.
Perilaku Individu dan Kelompok
Perilaku individu dan kelompok dapat dipengaruhi oleh suatu usaha, kemampuan dan kondisi lingkungan, dan doa. Jika semua itu dijalankan dengan baik maka terciptanya suatu tujuan.
- Effort atau usaha seorang individu yang berupa motivasi. Motivasi adalah mendorong dan membangkitkan semangat tingkah laku seorang individu maupun kelompok untuk memenuhi kebutuhan dan mencapai suatu tujuan bersama.
- Ability yaitu Seorang individu memiliki kemampuan, pengetahuan dan keahlian yang berbeda-beda. Sejak lahir setiap individu dianugerahi Tuhan dengan kemampuan, bakat adalah sebuah kecerdasan yang alami yang bersifat bawaan dari lahir.
Teori Kepemimpinan
Teori dengan Pengaruh KepemimpinanTeori yang dikemukakan oleh French dan Raven (1959) ini menyatakan bahwa kepemimpinan bersumber pada kekuasaan dalam satu kelompok atau organisasi. Dengan perkataan lain, orang atau orang-orang yang memiliki akses terhadap sumber kekuasaan dalam suatu kelompok atau organisasi tertentu akan mengendalikan atau memimpin kelompok atau organisasi itu. Adapun sumber kekuasaan itu sendiri ada tiga macam, yaitu (1) kedudukan, (2) kepribadian, dan (3) politik.
Kekuasaan yang bersumber pada kedudukan
Kekuasaan yang bersumber pada kedudukan terbagi lagi ke dalam beberapa jenis:
- Kekuasaan Formal atau legal (French & Raven, 1959) termasuk dalam jenis ini adalah komandan tentara, kepala dinas, presiden atau perdana mentri dan sebagainya yang mendapat kekuasaan karena ditunjuk dan/atau diperkuat dengan peraturan atau perundangan yang resmi.
- Kendali atas Sumber dan Ganjaran (French & raven, 1959) Majikan yang menggaji karyawan, majikan yang mengupah buruh, kepala suku atau kepala kantor yang dapat member ganjaran kepada bawahannya, dan sebagainya, memimpin berdasarkan sumber kekuasaan seperti ini.
- Kendali atas Hukum (French & Raven, 1959) ganjaran biasanya terkait dengan hukuman sehingga kendali atas ganjaran biasa juga kendali atas hukuman. Walaupun demikian, ada kepemimpinan yang yang sumbernya hanya kendali atas hukuman saja, ini merupakan kepemimpinan yang didasarkan pada rasa takut. Contoh para preman yang memungut pajak kepada pedagang, pedagang akan tunduk kepada preman karena takut akan mendapat perlakuan kasar.
- Kendali atas Informasi (French & Raven, 1959) informasi adalah ganjaran positif bagi orang yang memerlukannya, sehingga siapa pun yang menguasai informasi dapat menjadipemimpin. Misal adalah orang yang paling tahu arah jalan maka otomatis dia akan menjadi pimpinan rombingan.
- Kendali Ekologi (lingkungan) sumber kekuasaan ini dinamakan juga perekayasa situasi (situational sengineering). Contoh adalah kendali atas penempatan jabatan (Oldham, 1975). Seorang atasan, manager, atau kepala bagian personality mempunyai kekuasaan atas bawahannya, karena ia boleh menentukan posisi anggotanya.
Kekuasaan yang Bersumber pada Kepribadian
Berbeda dari kepemimpinan kekuasaan, kekuasaan yang bersumber pada kepribadian berawal dari sifat-sifat pribadi, yaitu sebagai berikut;
- Keahlian atau Ketrampilan (French & Raven, 1959) Dalam agama Islam, orang yang menjadi imam adalah orang yang paling fasih membaca ayat Al-Qur’an. Demikian pula dalam pesawat atau kapal, orang yang paling ahli dalam mengemudilah yang akan menjadi pemimpin.
- Persahabatan atau Kesetiaan (French & Raven, 1959) Sifat dapat bergaul, setia kawan atau setia kepada kelompok dapat merupakan sumber kekuasaan, sehingga seseorang dianggap sebagai pemimpin.
- Karisma (House, 1977) Ciri kepribadian yang menyebabkan timulnya kewibawaan pribadi dari pemimpin juga merupakan salah satu sumber kekuasaan dalam proses kepemimpinan. Mengenai hal ini dibicarakan tersendiri dalam teori bakat.
Kekuasaan yang Bersumber pada Politik
Kekuasaan yang bersumber pada politik terdiri atas beberapa jenis (Pfeffer, 1981)
- Kendali atas Proses Pembuatan Keputusan (Pfeffer & Salanick, 1974) dalam organisasi, ketua menetukan apakah suatu keputusan akan dibuat dan dilaksanakan atau tidak. Dan sebagainya.
- Koalisi (Stevenson, Perace & Porter, 1985) kepemimpinan atas dasar sumber kekuasaan politik ditentukan juga atas hak atau kewenangan untuk membuat kerja sama denga kelompok lain.
- Partisipasi (Pfeffer, 1981) pemimpin mengatur partisipasi anggotanya, siapa yang boleh berpartisipasi, dalam bentuk apa tiap anggota berpartisipasi, dan sebagainya.
- Institusionalisasi Pemimpin agama menikahkan pasangan suami istri, menentukan terbentuknya keluarga baru. Notaris atau hakim menetukan berdirinya suatu yayasan atau perusahaan baru. Dan sebagainya.
Tokoh KepemimpinanBarack Obama adalah Presiden ke-44 Amerika Serikat, setelah memenangkan kampanye pemilu melawan John McCain. Ia juga Afrika Amerika pertama yang telah menjadi Presiden di Amerika Serikat.
Sejarah SingkatBarack Obama lahir di Hawaii pada tahun 1961. Dia memiliki keturunan multiras, dengan ibunya dari Jerman dan Irlandia, dan ayahnya dari Kenya. Pada usia 3 tahun, orang tua Obama bercerai, dan ibunya menikah lagi dengan seorang mahasiswa Indonesia. Tiga tahun kemudian, keluarganya harus pindah ke Jakarta karena pemerintah Indonesia menarik semua warga Indonesia di luar negeri. Ia kembali ke Honolulu pada tahun 1971 untuk tinggal bersama kakek-nenek pihak ibu. Dari sana ia menyelesaikan pendidikannya di Columbia University dan bekerja selama satu tahun. Ia aktif membantu komunitas Illinois dengan partisipasi aktifnya dalam pekerjaan sukarela dan berkecimpung ke dalam dunia politik pada tahun 1996, di mana ia terpilih ke Senat Illinois. Pada tahun 2004. Di senat ia memenangkan secara menyolok dengan 70% suara dan pada tahun 2005, ia dilantik sebagai senator pada 4 Januari 2005, menjadi anggota Senat hanya dari Kongres Kaukus Hitam.Pada tanggal 10 Februari 2007, Obama mengumumkan pencalonannya untuk Presiden Amerika Serikat. Dia menang atas Hillary Clinton dalam Partai Demokrat, yang kemudian disahkan pada dirinya dan mendukung kampanye melawan John McCain dari Partai Republik.Pada tanggal 4 November 2008, ia menjadi orang Afrika Amerika pertama yang terpilih sebagai presiden dan menyampaikan pidato kemenangan di hadapan ratusan ribu orang.
Amerika … masih percaya pada Amerika di mana semuanya mungkin – mereka hanya tidak berpikir para pemimpin mereka lakukan. Tapi apa yang bisa kita lakukan, seperti cacat kita, masih melihat Allah pada orang lain, dan melakukan yang terbaik untuk membantu mereka menemukan kasih karunia mereka sendiri.Itulah yang saya berusaha lakukan, itulah yang saya doakan untuk dilakukan setiap hari. Perubahan tidak akan datang jika kita menunggu untuk beberapa orang lain atau lain waktu. Kami adalah yang kami tunggu-tunggu. Kami adalah perubahan yang kita cari. Perguruan tinggi memainkan peran penting dalam membantu transisi orang antara karir dengan menyediakan retooling yang mereka butuhkan untuk mengambil karir baru.Berlawanan dengan klaim dari beberapa kritikus saya dan beberapa halaman editorial, Saya seorang beriman bersemangat di pasar bebas. Fokus hidup Anda yang hanya pada membuat uang menunjukkan kemiskinan ambisi tertentu. Ini meminta terlalu sedikit dari diri sendiri. Karena itu hanya ketika halangan gerobak Anda untuk sesuatu yang lebih besar dari diri Anda bahwa Anda menyadari potensi sejati Anda.Saya tidak menentang semua perang. Apa yang saya tentang adalah perang bodoh. Apa yang saya tentang adalah perang ruam.Saya pikir ketika Anda menyebarkan kekayaan sekitar itu baik untuk semua orang.Aku punya dua putri. 9 tahun dan 6 tahun. Saya akan mengajar mereka pertama-tama tentang nilai-nilai dan moral.Tetapi jika mereka melakukan kesalahan, saya tidak ingin mereka dihukum oleh seorang bayi.Jika Anda berjalan di jalan yang benar dan Anda bersedia untuk terus berjalan, akhirnya Anda akan membuat kemajuan.
Pendekatan Kepemimpinan
Sejak nenek moyang dahulu kala, kerjasama dan saling melindungi telah muncul bersama-sama dengan peradapan manusia. Kerjasama tersebut muncul pada tata kehidupan sosial masyarakat atau kelompok-kelompok manusia dalamrangka untuk mempertahankan hidupnya menentang kebuasan binatang dan menghadapi alam sekitarnya.Berangkat dari kebutuhan bersama tersebut, terjadi kerjasama antar manusia dan mulai unsur-unsur kepemimpinan. Orang yang ditunjuk sebagai pemimpin dari kelompok tersebut ialah orang-orang yang paling kuat dan pemberani, sehingga ada aturan yang disepakati secara bersama-sama misalnya seorang pemimpin harus lahir dari keturunan bangsawan, sehat, kuat, berani, ulet, pandai, mempunyai pengaruh dan lain-lain. Hingga sampai sekarang seorang pemimpin harus memiliki syarat-syarat yang tidak ringan, karena pemimpin sebagai ujung tombak kelompok.
Zaman sekarang berbeda kalau dibandingkan dengan zaman dahulu. Pemimpin sekarang tidak mungkin mampu menyelesaikan seluruh pekerjaan. Sekarang yang dibutuhkan bukan lagi pemimpin yang mampu menyelesaikan tugas itu, tetapi seorang pemimpin harus mempunyai kemampuan membuat rencana, melaksanakan rencana dan memutuskan segala sesuatu yang perlu. Walaupun demikian pandangan kepemimpinan kuno dan modern terhadap pemimpin tetap sama, yaitu :
- Pemimpin berkewajiban untuk melayani dan memenuhi kebutuhan kelompok. Bila kebutuhan kelompok tidak terpenuhi maka pemimpintidak lagi dipandang sebagai pemimpin dan akan mencari pemimpin yang baru.
- Pemimpin harus dapat menggerakkan dan mempengaruhi anak buah/anggota kelompok sehingga mereka bersedia melakukan perintah.
- Pemimpin memberi petunjuk jalan cara kerja anggota kelompok
- Pemimpin tidak mementingkan diri sendiri, segala tindakan untuk kepentingan kelompok
Adapun Pendekatan dalam kepemimpinan adalah sebagai berikut :
- Pendekatan Sifat yaitu Dalam pendekatan sifat timbul pemikiran bahwa pemimpin itu dilahirkan, pemimpin bukan dibuat. Pemikiran semacam itu dinamakan pemikiran “Hereditary”(turun temurun). Pendekatan secara turun temurun bahwa pemimpin dilahirkan bukan dibuat, pemimpin tidak dapat memperoleh kemampuan denganbelajar/latihan tetapi dari menerimawarisan, sehingga menjamin kepemimpinan dalam garis turun temurun dilakukan antar anggota keluarga. Dengan demikian kekuasaan dankesejahteraan dapat dilangsungkan pada generasi berikutnya yang termasuk dalam garis keturunan keluarga yang saat itu berkuasa
- Pendekatan Perilaku yaitu Pendekatan perilaku adalah keberhasilan dan kegagalan seorang pemimpin itu dilakukan oleh gaya bersikap dan bertindak pemimpin yang bersangkutan. Gaya bersikap dan bertindak akan tampak dari cara memberi perintah, memberi tugas, cara berkomunikasi, cara membuat keputusan, cara mendorong semangat kerja bawahan, cara menegakkan disiplin, cara pengawasan dan lain-lain. Bila dalam melakukan tindakan dengan cara lugas, keras, sepihak yang penting tugas selesai dengan baik, dan yang bersalah langsung dihukum, gaya kepemimpinan itu cenderung bergayaotoriter. Sebaliknya jika dalam melakukan kegiatan tersebut pemimpindengan cara halus, simpatik, interaksi timbal balik, menghargai pendapatdan lain-lalin. Maka gaya kepemimpinan ini bergaya kepemimpinan demokratis.
- Pendekatan Kontingensi yaitu Dalam pandangan ini dikenal dengan sebutan “One Best Way” (Satu yang terbaik), artinya untuk mengurus suatu organisasi dapat dilakukan dengan paralek tunggal untuk segala situasi. Padahal kenyataannya tiap-tiap organisasi memiliki cirri khusus bahkan organisasi yang sejenis akan menghadapi masalah berbeda lingkungan yang berbeda, pejabat dengan watak dan perilaku yang berbeda. Oleh karena itu tidak dapat dipimpin dengan perilaku tunggal untuk segala situasi. Situasi yang berbeda harus dihadapi dengan perilaku kepepimpinan yang berbeda. Fromont E. Kast, mengatakan bahwa organisasi adalah suatu system yang terdiri dari sub sisteem dengan batas lingkungan supra system. Pandangan kontingensi menunjukkan pendekatan dalam organisasi adanya natar hubungan dalam sub system yang terdiri daari sub sistem maupun organisasi dengan lingkungannya. Kontingensi berpandangan bahwa azas-azsa organisasi bersifat universal. Apabila dikaitkan dengan kepemimpinan maka dapat dikatakan bahwa tiap-tiap organisasi adalah unik dan tiap situsi harus dihadapi dengan gaya kepemimpinan tersendiri.
- Pendekatan Terpadu menurut Sersley dan Blanchard, memadukan berbagai teori kedalam pendekatan kepemimpinan situasional dengan maksud menunjukkan kesamaan dari pada perbedaan diantara teori-teori tersebut. Teori-teori yang dipadukan adalah: Perpeduan antara teori motivasi jenjang kebutuhan teori tingkat
- kematangan bawahan dengan pendekatan kepemimpinan situasional.
- Perpaduan teori motivasi 2 faktor teori tingkat kematangan bawahan, dengan pendekatan situasional.
- Perpaduan antar 4 sistem manajemen, teori tingkat kematangan bawahan dengan pendekatan situasional
- Perpaduan antara teori x dan y, teori tingkat kematangan bawahan dengan kematangan situasional
- Perpaduan antara pola perilaku A dan B, tori tingkat kematangan bawahan dengan pendekatan kepemimpinan situasional
- Perpaduan antara 4 anggapan tentang orang, teori kematangan bawahan dengan kepemimpinan situasional
- Perpaduan antara teori “Ego State”, teori tingkat kematangan bawahan dengan pendekatan kepemimpinan situasional
- Perpaduan antara teori”Life Position” , teori tingkat kematangan bawahan dengan pendekatan kepemimpinan situasional
- Perpaduan antara teori system control, teori tingkat kematangan bawahan dengan pendekatan kepemimpinan situasional.
- Perpaduan antara teori dasar daya, teori tingkat kamatangan bawahan dengan pendekatan kepemikmpinan situasional.
- Perpaduan antara teori “Parent effektiviness training”, teori tingkat kematangan bawahan dengan pendekatan kepemimpinan situasional
- Perpaduan antara teori pertumbuhan organisasi dengan pendekatan kepemimpinan situasional.
- Perpaduan antara teori proses pertumbuhan organisasi, teori tingkat kematangan bawahan dengan pendekatan kepemimpinan situasional.
- Perpaduan antara teori siklus perubahan, teori tingkat kematangan bawahan dengan pendekatan kepemimpinan situasional.
- Perpaduan antara teori modivikasi perilaku, teori tingkat kematangan bawahan dengan pendekatan kepemimpinan situasional
- Perpaduan antara teori “Force field analysis”, teori tingkat kematangan bawahan dengan pendekatan kepemimpinan situasional.
Kategori
- Masih Kosong
Blogroll
- Masih Kosong