Selama belajar mata kuliah Statistik Multivariat saya mendapatkan banyak manfaat, terutama dalam era di mana data dan informasi memainkan peran penting dalam berbagai disiplin ilmu dan industri. Di Statistik Multivariat kita tidak hanya belajar mengenai angka, namun juga belajar programming. Selain itu, beberapa manfaat yang didapat selama belajar Statistik Multivariat adalah sebagai berikut:

  • Pemahaman terkait data: Dimana kita akan mengenali dan memahami struktur data yang tersembunyi, serta memahami bagaimana menangani data yang lebih kompleks dengan banyak variabel.
  • Penguasaan teknik analisis lanjutan: Dalam Statistik Multivariat kita banyak mempelajari metode-metode analisis multivariat yang terdiri dari metode dependence dan metode interdependence.
  • Pengambilan keterampilan analitis: Belajar Statistik melibatkan pengembangan keterampilan analitis yang kuat. Dimana kita belajar untuk menganalisis data, dan menginterpretasikan hasil analisis secara kritis.
  • Pengambilan keputusan: Statistik Multivariat membantu dalam mengevaluasi bukti dan generalisasi. Dengan menggunakan statistik untuk menguji hipotesis, dan mengambil keputusan berdasarkan bukti obyektif dan terukur.

Selain beberapa manfaat yang dipaparkan, saya juga mendapatkan pemahaman dalam menguasai konsep Statistik Multivariat, serta mendapatkan keterampilan public speaking. Keterampilan ini saya dapatkan selama mengikuti perkuliahan, dimana kami diberikan tugas untuk mencari data, menganalisis data dalam berbagai metode analisis multivariat, serta mempresentasikannya.

Menurut saya belajar Statistik sangat mudah jika kita memiliki minat dan kecintaan dalam mendalaminya. Belajar Statistik Multivariat memberikan kita fondasi yang kuat untuk melakukan analisis data yang mendalam dan menyeluruh, serta memungkinkan kita untuk membuat keputusan yang lebih baik berdasarkan data yang kompleks dan multidimensi.

Sejarah dan Perkembangan Ergonomi

14 September 2022 12:46:58 Dibaca : 67

DEFINISI ERGONOMI

Ergonomi berasal dari kata Yunani ergon (kerja) dan nomos (aturan), secara keseluruhan ergonomi berarti aturan yang berkaitan dengan kerja. Ergonomi adalah ''Ilmu" atau pendekatan multidispliner yang bertujuan mengoptimalkan sistem manusia-pekerjaannya, sehingga tercapai alat, cara dan lingkungan kerja yang sehat, aman, nyaman, dan efisien. Ergonomi adalah ilmu, seni, dan penerapan teknologi untuk menyeimbangkan antara segala fasilitas yang digunakan baik dalam beraktifitas maupun istirahat dengan kemampuan dan keterbatasan manusia baik fisik maupun mental sehingga kualitas hidup secara keseluruhan menjadi lebih baik. Ergonomi adalah ilmu tentang manusia dalam usaha untuk meningkatkan kenyamanan di lingkungan kerja.

 

SEJARAH ERGONOMI

Ergonomi dipopulerkan pertama kali pada tahun 1949 sebagai judul buku yang dikarang oleh Prof. Murrel. Istilah ergonomi digunakan secara luas di Eropa. Di Amerika Serikat dikenal istilah human factors atau human engineering. Kedua istilah tersebut (ergonomi dan human factor) hanya berbeda pada penekanannya. Intinya kedua kata tersebut sama-sama menekankan pada performansi dan perilaku manusia. Pengkajian hubungan manusia dengan lingkungan kerja sebenarnya sudah lama dilakukan oleh manusia, tetapi pengembangan yang lebih mendalam baru dilakukan setelah perang dunia kedua, tepatnya tanggal 12 Juli 1949 di Inggrisoleh sekelompok ilmuwan yang terdiri dari: ahli anatomi, ahli psikologi, dan insinyur. Hal itu dianggap sebagai hari lahirnya ergonomi. Pada hari itu diadakan pertemuan di British Admiralty yang membentuk suatu Human Resource Group untuk orangorang yang berminat terhadap masalah manusia dalam bekerja. Barupada tanggal 16 Februari 1950 terminologi ergonomi diadopsi dan ergonomi menjadi suatu disiplin ilmu (Oborne, 1995). Ergonomi telah menjadi bagian dari perkembangan budaya manusia sejak 4000 tahun yang lalu. Perkembangan ilmu ergonomi dimulai saat manusia merancang benda-benda sederhana, seperti batu untuk membantu tangan dalam melakukan pekerjaannya, sampai dilakukannya perbaikan atau perubahan pada alat bantu tersebut untuk memudahkan penggunanya. Pada awalnya perkembangan tersebut masih tidak teratur dan tidak terarah. Istilah "ergonomi" mulai dicetuskan pada tahun 1949, akan tetapi aktivitas yang berkenaan dengannya telah bermunculan puluhan tahun sebelumnya.

 

RUANG LINGKUP ERGONOMI

Ergonomi merupakan perpaduan antara beberapa bidang ilmu, antara lain ilmu faal, anatomi dan kedokteran, psikologi faal, ilmu fisika dan teknik. Ilmu faal dan anatomi memberikan gambaran bentuk tubuh manusia, kemampuan tubuh atau anggota gerak untuk mengangkat atau ketahanan terhadap suatu gaya yang diterimanya, serta satuan ukuran besaran panjangnya suatu anggota tubuh. Psikologi faal memberikan gambaran terhadap fungsi otak dan sistem persyaratandalam kaitannya dengan tingkah laku, sementara eksperimental mencoba memahami suatu cara bagaimana mengambil sikap, memahami, mempelajari, mengingat serta mengendalikan proses motorik. Sedangkan ilmu fisika dan teknik memberikan informasi yang sama untuk disain dan lingkungan dimana operator terlibat (Oborne, 1995).

Fokus ergonomi melibatkan tiga komponen utama yaitu manusia, mesin dan lingkungan yang saling berinteraksi antara satu dengan yang lainnya. Interaksi tersebut menghasilkan suatu sistem kerja yang tidak bisa dipisahkan antara yang satu dengan yang lainnya yang dikenal dengan istilah worksystem. (Bridger 2003)

Dalam ergonomi, manusia merupakan titik sentral. Sebagai titik sentral, maka keterbatasan manusia haruslah menjadi patokan dalam penataan suatu produk yang ergonomis. Keterbatasan itu dapat berasal dari dalam, maupun dari luar manusia. Faktor yang berasal dari dalam misalnya kekuatan otot, dan bentuk dan ukuran tubuh. Sedangkan faktor dari luar yaitu lingkungan kerja, penyakit, gizi, dan sosial ekonomi (Budiono, 2003). 

Kategori

  • Masih Kosong

Blogroll

  • Masih Kosong