Teringat ketika aku masih berada di taman kanak-kanak, banyak dari keluargaku yang bertanya "apakah cita-citaku?". Bahkan guru pun tanya seperti itu. kelak, saat aku dewasa akan jadi apakah aku? Di usiaku yang masih kecil, jawaban berbagai cita-cita aku ucapkan begitu saja tanpa memahami artinya.

     Hari berganti mengiringi pertambahan usiaku. Saat aku pertama duduk di bangku sekolah dasar, pertanyaan itu masih saja ditanyakan kepadaku. Terkadang ibu, ketika menyambut aku pulang dari sekolah. Di tengah kesibukannya mengurus pekerjaan rumah tangga, beliau menyempatkan bertanya "bagaimana sekolahmu? sulitkah pelajaranmu?"

     Tak jarang, seperti itu pula dengan ayah. Meski terlihat letih dari kerja, beliau menanyakan hal serupa. Tak sekali beliau memberiku nasehat "jika kamu ingin cita-citamu tersampaikan, giatlah belajar". Aku hanya bertanya dalam hati "apa sebenarnya cita-citaku?"

     Melalui berbagai media, aku mencari arti dari cita-cita. Baru kutahu bahwa cita-cita adalah sebuah keinginan, suatu harapan dan tujuan yang selalu ada dalam pikiran. Dan mulai saat itu aku menggantungkan cita-cita, bahwa suatu hari aku ingin menjadi seorang pilot tapi karna sesuatu dan lain hal tertunda bahkan tidak dapat di capai.

     Saya adalah seorang pria yang lahir pada tanggal 11 Maret 2003, saya diberi nama Huud Sebastian. Saya dilahirkan di rumah sakit yang terletak di kota palu yang begitu penuh pesona. Nama Bapak saya Hendrianto, dan nama Ibu saya Roswati. Sejak lahir saya melalui banyak perjalanan, memulai pendidikan Sekolah Dasar di Sekolah Dasar 1 Ampana. Ketika menempuh belajar di SDN 1 Ampana saya sering sekali melakukan hal yang menyenangkan. Tak lama kemudian, ibu saya mendapatkan tugas untuk mengajar di tolitoli sebagai seorang guru. Jadi pada saat itu, kami sekeluarga memutuskan untuk pindah dan melanjutkan pendidikan di SDN 2 Tambun.

     Setelah usai menamatkan Sekolah Dasar, saya melanjutkan Sekolah Menengah Pertama di MTsN dan harus mengikuti banyak belajar tentang agama. Saya belajar tentang agama bukan sampai di sini saja, selanjutnya saya melanjutkan sekolah menegah atas di palu tepatnya di MAN IC KOPA.

     Karena saya dari lahir selalu mengikuti kata orang tua untuk sekolah sesuai keinginan mereka, maka saya melanjutkan studi ke perguruan tinggi sesuai keinginanku seorang dan orang tuaku pun setuju. Saya kuliah di Universitas Negeri Gorontalo Fakultas Teknik Jurusan Teknik industri Prodi S1 teknik industri. Sekarang saya masih maba di sini. Inilah biografi diri saya, semoga bisa menjadi inspirasi bagi siapapun yang membaca.

     Siapa pun dan apaun profesi kita, kita harus perhatikan sifat dan jangan mudah untuk berkata menyerah. Karena harus disadari bahwa di dalam setiap perjalanan hidup pasti akan dihadapkan dengan beragam masalah yang terkadang memanga begitu berat. Tapi yakin bahwa di dalam sebuah masalah yang berat pasti ada hikmah yang dapat kita petik.

     Jadi hadapilah masalah itu dengan lapang dada dan penuh semangat, jangan jadi orange yang mudah mengatakan menyerah. Jangan menjadi orang yang manja seperti anak kecil, contohnya saat menjadi seorang pedagang dan mendapat barang dagangan tidak laku terjual dalam beberapa hari kemudian memutuskan untuk berhenti menjadi pedagang begitu saja.

     Itu merupakan sikap yang mudah menyerah, lebih baik apabila melalukan evaluasi terlebih dahulu, mana yang kurung dari danganan, atau jika ada cara yang mungkin salah di dalam strategi, atau yang lainnya.