perkembangan ergonomi
A. Sejarah Perkembangan Ergonomi Ergonomi adalah suatu ilmu yang mengkaji tentang interaksi antara manusia dan mesin, serta faktor-faktor yang mempengaruhinya dengan tujuan untuk meningkatkan kinerja system secara keseluruhan (Bridger, 2009). Kata ergonomi sendiri berasal dari bahasa Yunani, yaitu ergon dan nomos. Ergon berarti bekerja dan nomos berarti aturan, prinsip, atau kaidah. Di negara-negara Eropa, kata ergonomi populer digunakan sedangkan di Amerika Serikat, kata human factor digunakan untuk menggantikan kata ergonomi. kedua kata ini sama-sama menitikneratkan pembahasannya pada performansi dan perilaku manusia, hanya berbeda pada penekanannya saja. Ergonomi pertama kali dipopulerkan oleh Profesor Murrel pada tahun 1949 sebagai judul buku karangannya. Pemikiran tentang ergonomi sendiri sebenarnya sudah ada sejak zaman purba ketika manusia mulai membuat alat-alat untuk membantu pekerjaan tangan mereka untuk bertahan hidup. Akan tetapi, perkembangan ergonomi di kala itu tidak berkembang pesat. Seiring dengan perkembangan ilmu pengetahuan, ilmu ergonomi mulai dikembangkan dan digunakan lebih luas. Berikut adalah sejarah perkembangan ilmu ergonomi. Menurut Dan Mac Leod (1995), penerapan ergonomic sudah dimulai sejak 4000 tahun yang lalu, yaitu ketika manusia mulai membuat alat-alat sederhana dari batu untuk memudahkan pekerjaan tangan mereka. Seiring dengan perkembangan budaya, maka dilakukan perbaikan dan erubahan pada alat-alat bantu tersebut sehingga selain bertujuan untuk memudahkan pekerjaan tangan manusia tetapi juga memudahkan penggunanya untuk menggunakan alat tersebut. Contohnya adalah perubahan rancangan peralatan-peralatan yang dipakai oleh manusia purba. Mula-mula, kebanyakan alat yang dipakai berasal dari batu yang tidak berbentuk, kemudian batu tak berbentuk tersebut diubah menjadi batu runcing dengan meruncingkan sisi-sisi tertentu dari batu tersebut. Kemudian, batu-batu runcing tersebut dipahat bagian atasnya sebesar kepalan tangan sehingga mudah dipegang dan digunakan oleh manusia. Perkembangan ergonomi pada zaman ini juga menandakan perkembangan budaya manusia pada masa itu. Akan tetapi, perkembangan ergonomic tersebut terjadi secara tidak teratur dan tidak terarah, bahkan kadang-kadang terjadi secara kebetulan. Belum ada ilmu khusus yang mengembangkan ergonomi ini secara lebih luas dan terstruktur. Baru diabad 20, orang mulai mengembangkan ilmu ergonomi ini secara lebih sistematis dan terstruktur. Perkembangan ergonomi modern dimulai ketika Taylor(1880-an) dan Gilberth (1890-an) melakukan studi waktu dan gerakan secara terpisah. Kemudian, pada saat Perang Dunia I, prinsip ergonomi mulai digunakan secara nyata. Percobaan ergonomi juga dilakukan pada tahun 1924 sampai 1930 di Hawthorne Works of Wertern Electric (Amerika) dan menghasilkan apa yang kita kenal sekarang sebagai Hawthorne Effect. Efek Hawthorne ini memberikan konsep baru tentang motivasi di tempat kerja dan menunjukan hubungan fisik dan langsung antara manusia dan mesin. Ergonomi sendiri mulai berkembang pesat setelah Perang Dunia II, dimana ergonomi menunjukkan bahwa penggunaan alat yang sesuai dapat meningkatkan kemauan manusia untuk bekerja secara efektif. Setelah Perang Dunia II, prinsip ergonomi mulai banyak digunakan di perusahan-perusahaan senjata perang. Terdapat beberapa tokoh dan lembaga yang berperan dalam perkembangan ilmu ergonomi (Nurmianto,2003), yaitu:
a. C.T. Thackrah, Inggris, 1831 Thackrah mempelajari postur tubuh pada saat bekerja merupakan bagian dari masalah kesehatan.b. F.W. Taylor, USA, 1898 Taylor merupakan salah satu orang yang mencetuskan konsep ergonomi dalm metode-metode yang digunakannya.c. F.B. Gilberth, USA, 1911 Gilberth mengamati dan mengoptimasi metode kerja yang lebih mendetail dalam hal analisa gerakan.d. Badan Penelitian untuk Kelelahan Industri (Industrial Fatique Research Board), Inggris, 1918 Badan ini menunjukkan bagaimana output setiap harinya meningkat dengan jam kerja per harinya yang menurun dan mengamati waktu siklus optimum untuk sistem kerja berulang (repetitive work system), serta menyarankan adanya variasi dan rotasi pekerjaan.e. Mayo dan teman-teman, USA, 1933 Mayo melakukan percobaan yang bertujuan untuk mengkuantifikasi pengaruh dari variable fisik seperti misalnya pencahayaan dan lamanya waktu istirahat terhadap faktor efisiensi dari para operator kerja pada unit perakitan.f. Kelompok Ergonomi (The International Ergonomic Association) Kelompok ini menghasilkan jurnal (majalah ilmiah) pertama dalam bidang ergonomi pada November 1957.
Istilah Ergonomi berasal dari bahasa Latin yaitu Ergos (kerja) dan Nomos (hukum alam) dan dapatdidefenisikan sebagai studi tentang aspek-aspek manusia dalam lingkungan kerjanya yang ditinjausecara anatomi, fisiologi, psikologi, engineering, manajemen dan perancangan/desain. Ergonomi secarakhusus mempelajari keterbatasan dan kemampuan manusia dalam berinteraksi dengan teknologi danproduk-produk buatannya. Ilmu ini berangkat dari kenyataan bahwa manusia memiliki batas-bataskemampuan baik jangka pendek maupun jangka panjang, pada saat berhadapan dengan lingkungansistem kerja yang berupa perangkat keras/hardware (mesin, peralatan kerja, dll) dan perangkatlunak/software (metode kerja, sistem, dll).Ergonomi adalah satu ilmu yang peduli akan adanya keserasian manusia dan pekerjaannya. Ilmu inimenempatkan manusia sebagai unsur pertama, terutama kemampuan, kebolehan, dan batasannya.Ergonomi bertujuan membuat pekerjaan, peralatan, informasi, dan lingkungan yang serasi satu samalainnya. Metodenya dengan menganalisis hubungan fisik antara manusia dengan fasilitas kerja. Manfaatdan tujuan ilmu ini adalah untuk mengurangi ketidaknyamanan pada saat bekerja. Dengan demikian Egonomi berguna sebagai media pencegahan terhadap kelelahan kerja sedini mungkin sebelumberakibat kronis dan fatal.
Aplikasi ergonomi dalam desain sistem kerja memberikan peranan penting dalam meningkatkan faktorkeselamatan dan kesehatan kerja, misalnya: desain sistem kerja untuk mengurangi rasa nyeri dan ngilupada sistem kerangka dan otot manusia. Desain stasiun kerja untuk alat peraga visual display, untuk mengurangi ketidak nyamanan visual dan postur kerja. Desain perkakas kerja untuk mengurangikelelahan kerja. Desain peletakan instrumen dan sistem pengendali agar didapat optimasi dalam prosestransfer informasi sehingga dihasilkan suatu respon yang cepat dengan meminimumkan resikokesalahan, dan meningkatkan efisiensi kerja dan hilangnya resiko kesehatan akibat metode kerja yang kurang tepat.
Peran ergonomi dalam kehidupan sehari-hari dapat dikelompokkan menjadi 3, yaitu:
1. Perancangan produk.
2. Meningkatkan keselamatan dan higiene kerja.
3. Meningkatkan produktivitas kerja