Antropometri

13 September 2022 22:06:12 Dibaca : 144

A. Antropometri

        Antropometri berasal dari kata antropos yang artinya manusiadan metri yang berarti ukuran. Jadi antropometri diartikan sebagai suatu ilmu yang secara khusus berkaitan dengan pengukuran tubuh manusia yang digunakan untuk menentukan perbedaan pada individu, kelompok, dan sebagainya. 

        Antropometri menurut Stevenson ( 1989 ) dan Nurmianto ( 1991 ) adalah suatu kumpulan data secara numerik yang berhubungan dengan karakteristik fisik tubuh manusia ukuran, bentuk dan kekuatan serta penerapan dari data tersebut untuk penanganan masalah desain. Penerapan data antropometri ini akan dapat dilakukan jika tersedia nilai mean ( rata-rata ) dan standar deviasinya dari satu distribusi normal        Antropometri mengkaji masalah tubuh manusia. Informasi ini diperlukan untuk merancang suatu sistem kerja agar menunjang kemudahan pemakaian, keamanan dan kenyamanan dari suatu pekerjaan, sehingga antropometri dapat juga diartikan sebagai suatu ilmu yang mempelajari hubungan antara struktur dan fungsi tubuh ( termasuk bentuk dan ukuran tubuh ) dengan disain alat – alat yang digunakan manusia.        Antropometri berperan penting dalam bidang perancangan industri, perancangan pakaian, ergonomik, dan arsitektur. Dalam bidang-bidang tersebut, data statistik tentang distribusi dimensi tubuh dari suatu populasi diperlukan untuk menghasilkan produk yang optimal. Perubahan dalam gaya kehidupan sehari-hari, nutrisi, dan komposisi etnis dari masyarakat dapat membuat perubahan dalam distribusi ukuran tubuh (misalnya dalam bentuk epidemik kegemukan), dan membuat perlunya penyesuaian berkala dari koleksi data antropometri.

Secara umum deskripsi dari pengukuran data antropometrik terdiri dari setidaknya tiga buah tipe terminology dasar yaitu :1. Locator yang mengidentifikasikan suatu titik atau daerah    dari tubuh yang menjadi dasar pengukuran titik atau    bidang.2. Orientator yang mengidentifikasikan arah atau tujuan dari    suatu dimensi tubuh.3. Potensioner yang menandakan asumsi dari posisi tubuh    subyek dalam pengukuran, seperti posisi duduk.

Dimensi tubuh manusia untuk perancangan produk terdiri dari dua jenis, yaitu struktural dan fungsional. Dimensi tubuh struktural yaitu pengukuran tubuh manusia dalam keadaan tidak bergerak. Sedangkan dimensi tubuh fungsional adalah pengukuran tubuh manusia dalam keadaan bergerak. Secara umum data antropometri yang sering digunakan untuk merancang produk dan stasiun kerja adalah :

• Antropometri StrukturalPengukuran manusia pada posisi diam dan linier pada permukaan tubuh. Ada beberapa metode pengukuran tertentu agar hasilnya representative. Disebut juga pengukuran dimensistruktur tubuh dimana tubuh diukur dalam berbagai posisi standar dan tidak bergerak (tetap tegak sempurna). Dimensi tubuh yang diukur dengan posisi tetap antara lain meliputi berat badan,tinggi tubuh dalam posisi berdiri maupun duduk, ukuran kepala, tinggi atau panjang lutut pada saat berdiri atau duduk, panjang lengan, dan sebagainya. Antropometri struktural ini diantaranya:tinggi selangkang, tinggi siku, tinggi mata, rentang bahu, tinggi pertengahan pundak pada posisi duduk, jarak pantat-ibu jari kaki, dan tinggi mata pada posisi duduk• Antropometri FungsionalAntropometri fungsional adalah pengukuran keadaan dan ciri-ciri fisik manusia dalam keadaan bergerak atau memperhatikan gerakan-gerakan yang mungkin terjadi saat pekerja tersebutmelaksanakan kegiatannya. Hasil yang diperoleh merupakan ukuran tubuh yang nantinya akan berkaitan erat dengan gerakan-gerakan nyata yang diperlukan tubuh untuk melaksanakan kegiatankegiatan tertentu. Antropometri dalam posisi tubuh melaksanakan fungsinya yang dinamis akan banyak diaplikasikan dalam proses perancangan fasilitas ataupun ruang kerja.• PersentilPersentil adalah suatu nilai yang menunjukkan persentase tertentu dari orang yang memiliki ukuran pada atau dibawah nilai tersebut. Sebagai contoh, persentil ke-95 akan menunjukkan 95% populasi akan berada pada atau dibawah ukuran tersebut, sedangkan persentil ke-5 akan menunjukkan 5% populasi akan berada pada atau dibawah ukuran itu. Dalam antropometri, angkapersentil ke-95 akan menggambarkan ukuran manusia yang “terbesar” dan persentil ke-5 sebaliknya akan menunjukkan ukuran “terkecil”. Bilamana diharapkan ukuran yang mampu mengakomodasikan 95% dari populasi yang ada, maka diambil rentang 2.5-th dan 97.5-th persentil sebagai batas-batasnya. Pemakaian nilai-nilai persentil yang umum diaplikasikan dalam perhitungan data antropometri ada pada tabel berikut.

perkembangan ergonomi

02 September 2022 23:11:30 Dibaca : 156

A. Sejarah Perkembangan Ergonomi         Ergonomi adalah suatu ilmu yang mengkaji tentang interaksi antara manusia dan mesin, serta faktor-faktor yang mempengaruhinya dengan tujuan untuk meningkatkan kinerja system secara keseluruhan (Bridger, 2009). Kata ergonomi sendiri berasal dari bahasa Yunani, yaitu ergon dan nomos. Ergon berarti bekerja dan nomos berarti aturan, prinsip, atau kaidah. Di negara-negara Eropa, kata ergonomi populer digunakan sedangkan di Amerika Serikat, kata human factor digunakan untuk menggantikan kata ergonomi. kedua kata ini sama-sama menitikneratkan pembahasannya pada performansi dan perilaku manusia, hanya berbeda pada penekanannya saja. Ergonomi pertama kali dipopulerkan oleh Profesor Murrel pada tahun 1949 sebagai judul buku karangannya. Pemikiran tentang ergonomi sendiri sebenarnya sudah ada sejak zaman purba ketika manusia mulai membuat alat-alat untuk membantu pekerjaan tangan mereka untuk bertahan hidup. Akan tetapi, perkembangan ergonomi di kala itu tidak berkembang pesat. Seiring dengan perkembangan ilmu pengetahuan, ilmu ergonomi mulai dikembangkan dan digunakan lebih luas. Berikut adalah sejarah perkembangan ilmu ergonomi. Menurut Dan Mac Leod (1995), penerapan ergonomic sudah dimulai sejak 4000 tahun yang lalu, yaitu ketika manusia mulai membuat alat-alat sederhana dari batu untuk memudahkan pekerjaan tangan mereka. Seiring dengan perkembangan budaya, maka dilakukan perbaikan dan erubahan pada alat-alat bantu tersebut sehingga selain bertujuan untuk memudahkan pekerjaan tangan manusia tetapi juga memudahkan penggunanya untuk menggunakan alat tersebut. Contohnya adalah perubahan rancangan peralatan-peralatan yang dipakai oleh manusia purba. Mula-mula, kebanyakan alat yang dipakai berasal dari batu yang tidak berbentuk, kemudian batu tak berbentuk tersebut diubah menjadi batu runcing dengan meruncingkan sisi-sisi tertentu dari batu tersebut. Kemudian, batu-batu runcing tersebut dipahat bagian atasnya sebesar kepalan tangan sehingga mudah dipegang dan digunakan oleh manusia. Perkembangan ergonomi pada zaman ini juga menandakan perkembangan budaya manusia pada masa itu. Akan tetapi, perkembangan ergonomic tersebut terjadi secara tidak teratur dan tidak terarah, bahkan kadang-kadang terjadi secara kebetulan. Belum ada ilmu khusus yang mengembangkan ergonomi ini secara lebih luas dan terstruktur. Baru diabad 20, orang mulai mengembangkan ilmu ergonomi ini secara lebih sistematis dan terstruktur. Perkembangan ergonomi modern dimulai ketika Taylor(1880-an) dan Gilberth (1890-an) melakukan studi waktu dan gerakan secara terpisah. Kemudian, pada saat Perang Dunia I, prinsip ergonomi mulai digunakan secara nyata. Percobaan ergonomi juga dilakukan pada tahun 1924 sampai 1930 di Hawthorne Works of Wertern Electric (Amerika) dan menghasilkan apa yang kita kenal sekarang sebagai Hawthorne Effect. Efek Hawthorne ini memberikan konsep baru tentang motivasi di tempat kerja dan menunjukan hubungan fisik dan langsung antara manusia dan mesin. Ergonomi sendiri mulai berkembang pesat setelah Perang Dunia II, dimana ergonomi menunjukkan bahwa penggunaan alat yang sesuai dapat meningkatkan kemauan manusia untuk bekerja secara efektif.          Setelah Perang Dunia II, prinsip ergonomi mulai banyak digunakan di perusahan-perusahaan senjata perang. Terdapat beberapa tokoh dan lembaga yang berperan dalam perkembangan ilmu ergonomi (Nurmianto,2003), yaitu:

a. C.T. Thackrah, Inggris, 1831 Thackrah mempelajari postur tubuh pada saat bekerja merupakan bagian dari masalah kesehatan.b. F.W. Taylor, USA, 1898 Taylor merupakan salah satu orang yang mencetuskan konsep ergonomi dalm metode-metode yang digunakannya.c. F.B. Gilberth, USA, 1911 Gilberth mengamati dan mengoptimasi metode kerja yang lebih mendetail dalam hal analisa gerakan.d. Badan Penelitian untuk Kelelahan Industri (Industrial Fatique Research Board), Inggris, 1918 Badan ini menunjukkan bagaimana output setiap harinya meningkat dengan jam kerja per harinya        yang menurun dan mengamati waktu siklus optimum untuk sistem kerja berulang (repetitive work system), serta menyarankan adanya variasi dan rotasi pekerjaan.e. Mayo dan teman-teman, USA, 1933 Mayo melakukan percobaan yang bertujuan untuk mengkuantifikasi pengaruh dari variable fisik seperti misalnya pencahayaan dan lamanya waktu istirahat      terhadap faktor efisiensi dari para operator kerja pada unit perakitan.f. Kelompok Ergonomi (The International Ergonomic Association) Kelompok ini menghasilkan jurnal (majalah ilmiah) pertama dalam bidang ergonomi pada November 1957.

          Istilah Ergonomi berasal dari bahasa Latin yaitu Ergos (kerja) dan Nomos (hukum alam) dan dapatdidefenisikan sebagai studi tentang aspek-aspek manusia dalam lingkungan kerjanya yang ditinjausecara anatomi, fisiologi, psikologi, engineering, manajemen dan perancangan/desain. Ergonomi secarakhusus mempelajari keterbatasan dan kemampuan manusia dalam berinteraksi dengan teknologi danproduk-produk buatannya. Ilmu ini berangkat dari kenyataan bahwa manusia memiliki batas-bataskemampuan baik jangka pendek maupun jangka panjang, pada saat berhadapan dengan lingkungansistem kerja yang berupa perangkat keras/hardware (mesin, peralatan kerja, dll) dan perangkatlunak/software (metode kerja, sistem, dll).Ergonomi adalah satu ilmu yang peduli akan adanya keserasian manusia dan pekerjaannya. Ilmu inimenempatkan manusia sebagai unsur pertama, terutama kemampuan, kebolehan, dan batasannya.Ergonomi bertujuan membuat pekerjaan, peralatan, informasi, dan lingkungan yang serasi satu samalainnya. Metodenya dengan menganalisis hubungan fisik antara manusia dengan fasilitas kerja. Manfaatdan tujuan ilmu ini adalah untuk mengurangi ketidaknyamanan pada saat bekerja. Dengan demikian Egonomi berguna sebagai media pencegahan terhadap kelelahan kerja sedini mungkin sebelumberakibat kronis dan fatal.

          Aplikasi ergonomi dalam desain sistem kerja memberikan peranan penting dalam meningkatkan faktorkeselamatan dan kesehatan kerja, misalnya: desain sistem kerja untuk mengurangi rasa nyeri dan ngilupada sistem kerangka dan otot manusia. Desain stasiun kerja untuk alat peraga visual display, untuk mengurangi ketidak nyamanan visual dan postur kerja. Desain perkakas kerja untuk mengurangikelelahan kerja. Desain peletakan instrumen dan sistem pengendali agar didapat optimasi dalam prosestransfer informasi sehingga dihasilkan suatu respon yang cepat dengan meminimumkan resikokesalahan, dan meningkatkan efisiensi kerja dan hilangnya resiko kesehatan akibat metode kerja yang kurang tepat.

Peran ergonomi dalam kehidupan sehari-hari dapat dikelompokkan menjadi 3, yaitu:

1. Perancangan produk.

2. Meningkatkan keselamatan dan higiene kerja.

3. Meningkatkan produktivitas kerja

 

Pandangan mengenai cita-cita

07 August 2021 16:56:23 Dibaca : 16

Cita-cita adalah hal penting yang harus di kejar

Cita-cita itu perasaan hati yang merupakan suatu keinginan yang ada dalam hati 

Cita-citaku merupakan pandangan hidup manusia

Visi kedepannya saat masuk UNG

07 August 2021 16:52:42 Dibaca : 11

Menjadi mahasiswa yang berpendidikan unggul, kreatif, dan inovatif berlandaskan ketaqwaan, kemandirian dan kecendikiaan

Sekilas mengenai Universitas Negeri Gorontalo

07 August 2021 16:48:27 Dibaca : 9
  1. Universitas Negeri Gorontalo (UNG) adalah perguruan tinggi negeri gorontalo yang berdiri pada 1 September 1963.
  2. Kalau kamu memilih UNG sebagai tempat studi, kamu akan di bekali kapasitas keilmuan, jiwa kepemmimpinan, kewirausahaan  dan tentunya softskill  yg mumpuni.
  3. Quipperian yang kuliah di UNG akan di mudahkan dengan kehadiran Sistem Informasi Akademik Terpadu (SIAT) dan Sistem Informasi Tata Usaha (SITU).

Kategori

Blogroll

  • Masih Kosong