Tugas gambar teknik ( potongan dan proyeksi)

06 October 2022 09:25:02 Dibaca : 1483

Nama :ZulkifliNim :561422005Prodi :s1- teknik industriKelas : ATugas : potongan dan proyeksi                             

                                MATERI

1.POTONGAN   Dalam Menggambar teknik, kita sering menemukan benda-benda yang mempunyai rongga. untuk mengetahui bentuk rongga dan ukuran dalam rongga tersebut dibutuhkan potongan pada gambar yang berfungsi untuk melihat bagian rongga tersebut. Dalam penggambarannya kita menggunakan garis gores, dimana garis ini menyatakan garis yang tersembunyi. Jika dalam gambar kita mematuhi aturan ini maka gambar yang kita hasilkan akan tampak rumit, dikarenakan garis gores yang bertumpuk-tumpuk dengan garis nyata. oleh karena itu untuk mengurangi kerumitan gambar dan membuatnya lebih mudah kita menggunakan gambar potongan.JENIS-JENIS GAMBAR POTONGANPada tampilan gambar ortografik apabila dicermati dapat menampilkan bagian luar secara teliti hingga bagian yang paling rumit sekalipun. Namun, terdapat beberapa benda yang terdapat bagian dalam yang komplek dan rumit jika digambarkan dengan garis tidak terlihat tidak dapat digambarkan secara efektif sehingga akan sulit untuk dibaca.Maka dari itu pada dalam gambar teknik untuk menampilkan dari bentuk penting yang tidak terlihat dan sulit dicerma dibuat dalam bentuk gambar potongan.Berikut ini macam-macam jenis gambar potongan pada gambar teknik:

1. Potongan Dalam Satu Bidang       Potongan yang melalui garis sumbu utama

Potongan yang melalui garis sumbu utama

Pada gambar potongan dengan potongan yang melalui garis sumbu utamanya maka gambar potongannya tidak perlu diberikan simbol atau penjelasan pada garis potongannya.

Potongan yang tidak melalui garis sumbu utama 

 

Pada gambar potongan yang tidak melalui garis sumbu utama, maka letak garis potongannya dinyatakan dengan simbol potongan yang terdapat pada garis potongnya.

 

2. Potongan Lebih dari Satu Bidang 

Potongan Meloncat 

 

Dalam menyederhanakan gambar dan penghematan waktu potongan, pada beberapa bidang sejajar dapat disatukan, dengan kata lain gambar yang harusnya dipotong oleh 2 bidang dapat disatukan menjadi 1 bidang.

 

Pada gambar potongan meloncat, bidang potong terdiri atas dua bidang yang disatukan. 

Potongan Dua Bidang yang Berpotongan 

 

Dimana pada bagian-bagian yang simetrik dapat digambar pada dua bidang potong yang berpotongan. Satu bidang potongan merupakan potongan utama dan potongan yang dibentuk bidang lain membentuk sudut terhadap potongan utama.

Proyeksi yang menyudut tersebut diputar hingga berimpit dengan bidang pada proyeksi utama. 

Potongan Bidang yang Berdampingan 

Pada potongan ini biasanya digunakan dalam membuat potongan pada benda seperti pipa. Dibuat dengan membuat bidang potong yang berdampingan melalui garis sumbunya.

3. Potongan Setempat 

Dalam menggambar potongan seringkali hanya memerlukan bagian kecil dari benda atau tersembunyi maka dapat menggunakan potongan setempat. Untuk menampakan pada bagian kecil yang tersembunyi, dibutuhkan suatu potongan yang hanya menunjukan bagian kecil yang diinginkan tersebut. Kita dapat menggunakan potongan setempat/ potongan sebagian kecil bidang.

4. Potongan Separuh

Pada bagian benda berbentuk simetris (sama kedua sisinya) dapat digambar potongan separuh dimana sparuhhnya berupa gambar pandangan dan separuh lainnya berupa gabar potongan. Pada gambar potongan separuh, garis-garis tersembunyi tidak perlu digambar dengan garis gores karena sudah terlihat jelas pada gambar potongannya. 

5. Potongan Berurutan (Bersusun) 

Pada suatu gambar tertentu dapat dilakukan dengan penggambaran potongan secara berurutan dalam memberi ukuran yang lebih detail atau karena alasan tertentu. Pada potongan berurutan diperlukan untuk memberi ukuran atau alasan lain, dimana pada semua potongannya terletak disumbu utama, dan masing-masing terletak dibawah garis potongnya.

6. Potongan yang Diputar Ditempat (Dipindahkan) 

 

Pada beberapa komponen atau benda tertentu seperti contoh tuas, velg, kait, rusuk penguat, dan lain sebagainya, maka bentuk potongan penampang dapat digambar setempat atau setelah potongannya diputar lalu dipindahkan. 

Terdapat perbedaan antar kedua kasus tersebut, yaitu pada kasus pertama dapat digambar dengan garis tipis namun pada kasus kedua digambar menggunakan garis tebal normal. 

PENAMPANG-PENAMPANG PADA BENDA TIPIS

 

Penampang-penampang tipis, misalnya benda-benda yang terbuat dari plat, contohnya baja profil atau paking, dapat digambar dengan garis tebal dan bukan dengan pemberian arsiran, atau dapat juga seluruhnya dihitamkan. Jika bagian-bagian yang dipotong berbatasan maka batas-batasnya dibiarkan berwarna putih.  

 

BAGIAN BENDA YANG TIDAK BOLEH DIPOTONG

Terdapat beberapa benda seperti pada penguat yang tidak boleh dipotong dalam arah memanjang. Seperti benda baut, paku, pasak ,dan sebagainya tidak boleh dipotong dalam arah memanjang. 

Berikut ini adalah contoh gambar dimana benda tersebut dipotong namun terdapat beberapa benda yang tidak ikut terpotong. 

 ARSIRAN

Digunakan dalam menandakan sebuah bidang yang terkena potongan. Pada garis arsir umumnya berorientasi ke arah kanan dengan membentuk sudut 45° terhadap garis sumbunya atau garis gambarnya.  

Berikut ini adalah beberapa aturan-aturan arsiran yang lain:

·        Arsiran dari bagian-bagian benda yang berdampingan harus dibedakan arah orientasinya 

·        Penampang-penampang yang luas dapat diarsir terbatas yaitu hanya pada sekelilingnya saja. 

·        Potongan sejajar dari benda yang sama dapat diarsir dengan arsiran serupa atau bisa juga digeser. 

·        Garis-garis arsir dapat dihilangkan untuk menulis huruf atau angka sebuah informasi gamba, jika pemberian angka maupun huruf ini tidak dapat dilakukan pada bagian luar arsiran.

2.PROYEKSI GAMBAR TEKNIKP

 royeksi adalah cara pandang terhadap benda dan itu dicantumkan dalam gambar ,agar sipembaca atau pengguna gambar teknik paham akan arah dan paham dengan detail setiap maksud gambar teknik tersebut. Sehingga ini dijadikan alasan utama bahwa setiap gambar teknik pasti diberi simbol pengerjaan yaitu Simbol proyeksi.

Proyeksi adalah gambar dari benda nyata atau khayalan, yang dikemas/digambarkan dengan garis-garis pandangan pengamat terhadap suatu bidang datar/ bidang gambar tersebut. Proyeksi juga berfungsi untuk menampilkan wujud benda ke dalam bentuk gambar yang diinginkan. Proyeksi ini sendiri dapat dikelompokkan/diklasifikasi menjadi 2 yaitu proyeksi piktorial dan proyeksi ortogonal.

 

1. Proyeksi Piktorial 

Proyeksi piktorial adalah penampilan gambar benda mendekati objek sebenarnya yang digambar secara tiga dimensi dengan

pandangan tunggal. Gambar pada proyeksi piktorial biasa disebut dengan gambar ilustrasi, namun tidak semua gambar ilustrasi termasuk kedalam proyeksi piktorial.

Berikut ini merupakan jenis-jenis proyeksi piktorial :

 

a). Proyeksi Aksonometri

Proyeksi aksonometri adalah proyeksi dengan bidang atau objek yang dimiringkan terhadap bidang proyeksi, sehingga tiga sisi atau muka dari objek tersebut akan terlihat seragam dan memberikan gambaran bentuk objek terlihat seperti sebenarnya.

 

b) Proyeksi Isometri

Proyeksi isometri adalah proyeksi yang menampilkan objek pada gambar secara tepat dengan panjang garis sumbu yang menggambarkan ukuran sebenarnya. Pada proyeksi isometri tidak ada skala pengecilan pada ukuran gambar dengan perbandingan sumbu X : Y : Z yaitu 1:1:1 dengan jarak antar sumbu 120 derajat.

c) Proyeksi Dimetri

Proyeksi dimetri adalah penyempurnaan garis tumpang tindih pada proyeksi isometri menjadi tidak terlihat. Perbandingan panjang sumbu X : Y : Z pada proyeksi dimetri yaitu 1 : 1/2 : 1. dengan kemiringan sisi 7 derajat terhadap sumbu X dan 40 derajat terhadap sumbu Y.

 

d) Proyeksi Trimetri

Proyeksi trimetri adalah proyeksi yang memiliki perbedaan panjang dan besar sudut pada sumbu X, Y dan Z. Dengan perbandingan panjang sumbu X : Y :Z yaitu 9/10a : 1/2a : a.

e) Proyeksi Miring (Oblique)

Proyeksi miring adalah proyeksi gambar dimana garis pada proyeksi tidak tegak lurus terhadap bidang proyeksi namun membentuk sudut miring. Permukaan depan objek pada gambar ditempatkan dengan bidang kerja proyeksi sehingga bentuk permukaan depan objek tergambar seperti sebenarnya. Apabila panjang objek pada proyeksi sama dengan panjang sebenarnya maka disebut proyeksi miring cavalier, sedangkan untuk panjang objek pada proyeksi yang diperpendek disebut dengan proyeksi miring cabinet. Gambar pada proyeksi miring memiliki basis sumbu 0, 45 dan 90 derajat.

 

 

f) Proyeksi Persepektif

Proyeksi perspektif adalah proyeksi piktorial dengan kesan visual yang menyerupai gambar sebenarnya, namun cara menggambar proyeksi perspektif cukup rumit rumit, khususnya pada bagian yang kecil. Pada gambar perspektif garis proyeksi terpusat pada satu atau beberapa titik tertentu.

2. Proyeksi Ortogonal 

Proyeksi ortogonal adalah gambar proyeksi dengan bidang proyeksi yang tegak lurus terhadap proyektornya. Proyektor adalah garis yang memproyeksikan suatu objek terhadap bidang proyeksi. Pada proyeksi ortogonal terdapat beberapa sudut pandang yaitu pandangan depan, pandangan atas, pandangan samping dan proyeksi piktorial. Seacara umum proyeksi ortogonal terbagi menjadi dua jenis yaitu proyeksi Eropa dan proyeksi Amerika.

a) Proyeksi Amerika

Proyeksi Amerika adalah proyeksi dengan letak bidang yang sama dengan arah pandang. Proyeksi Amerika sering juga dikenal dengan istilah proyeksi kwadran III atau proyeksi sudut ketiga.

 

 b) Proyeksi Eropa

Proyeksi Eropa adalah proyeksi dengan letak bidang yang terbalik dengan arah pandang. Proyeksi Eropa sering juga dikenal dengan istilah proyeksi kwadran I atau proyeksi sudut pertama.

Kategori

  • Masih Kosong

Blogroll

  • Masih Kosong