Tugas gambar teknik ( materi proyeksi aksonometrik,proyeksi miring, proyeksi perspektif, dan ilustrasi industri)
Nama : Zulkifli
Nim : 561422005
Prodi : s-1 teknik industri
Kelas : A
Mata kuliah : Gambar teknik
A. Proteksi aksonometrik
Aksonometri adalah sebuh sebutan umum untuk pandangan yang dihasilkan oleh garis-garis proyeksi suatu benda. Dalam penggambaran ini garis-garis pemroyeksi ditarik tegak lurus terhadap bidang proyeksi. Aksonometri merupakan salah satu modifikasi penggambaran satu bentuk yang berskala. Gambar aksonometri berguna untuk dapat lebih menjelaskan bentuk suatu bangunan, baik itu bentuk bangunan seutuhnya, potongan bangunan yang memperlihatkan struktur atau interiornya, detai bagian bangunan atau sampai menunjukkan skema utilitas suatu bangunan.Proyeksi Aksonometri adalah proyeksi menggambar benda dengan ketentuan sudut proyeksi dan skala pemendekan yang telah ditetapkan meliputi proyeksi isometri, dimetri dan trimetri.
I. Proyeksi IsometriProyeksi isometric merupakan proyeksi aksonometri dimana pandangan yang dipilih dari objek diletakkan sedemikian rupa terhadap bidang proyeksi dimana masing – masing bidang membentuk sudut 30° dan skala yang digunakan pada setiap bidang adalah sama atau Sudut antara sumbu satu terhadap sumbu lainya 1200.
a. Proyeksi isometri lingkaranContoh gambar proyeksi isometri sebuah lingkaran berdiameter 50 satuan panjang. Sebuah lingkaran dapat digambarkan dalam proyeksi isometri dengan bantuan sebuah segiempat bujur-sangkar yang mengitarinya. Dengan offset method, dari sejumlah titik pada lingkaran dicari titik-titik bantu pada bujursangkar yang mengelilinginya.Dengan proyeksi isometri, sebuah lingkaran tampak sebagai sebuah ellips. Penggambaran ellips, apabila dilakukan dengan program aplikasi komputer semisal AutoCAD, bukan merupakan tugas yang sulit. Namun apabila dilakukan secara manual, penggambaran ellips tidak mudah dilakukan sehingga memerlukan suatu pendekatan
b. Proyeksi isometri bolaContoh gambar proyeksi isometri sebuah bola berdiameter 50 satuan panjang yang diletakkan di atas bidang horizontal. Bentuk potongan adalah lingkaran berdiameter sama dengan diameter bola. Proyeksi isometri lingkaran ini adalah ellips, yaitu ellips 2 dan 3 berpusat di titik P, yang masing-masing digambarkan pada dua bidang isometri vertikal yang berbeda. Panjang sumbu utama kedua ellips adalah sama dengan diameter lingkaran. Jarak dari pusat ellips P ke titik Q adalah sama dengan radius isometrik bola.
II. Proyeksi DimetriProyeksi Dimetri merupakan bagian dari proyeksi aksonometri. Untuk memperjelas ruang lingkup proyeksi isometri siswa harus memahami aturan yang ada misalnya sudut proyeksi dan skala pemendekan. Proyeksi Dimetri artinya skala pemendekan untuk kedua sumbu adalah sama, sedangkan sudut proyeksi boleh sama atau berbeda.
Aturan yang mendasar untuk Proyeksi Dimetri adalah terdapat skala pemendekan yang sama terhadap dua sumbu dan/atau dua sudut. Jadi untuk proyeksi Isometri bisa dikatakan proyeksi dimetri karena telah memenuhi syarat terdapat skala pemendekan yang sama untuk dua sumbu dan dua sudut proyeksi yang sama.
III. Proyeksi TrimetriProyeksi trimetri adalah proyeksi dengan skala pendekatan tiga sisi dan tiga sudut tidak sama.III. Proyeksi TrimetriProyeksi trimetri adalah proyeksi dengan skala pendekatan tiga sisi dan tiga sudut tidak sama.
B.proyeksi miring
Proyeksi miring adalah semacam proyeksi sejajar, tetapi dengan garis-garis proyeksinya miring terhadap bidang proyeksi. Gambar yang dihasilkan dengan cara ini disebut gambar proyeksi miring.Pada gambar proyeksi miring adalah gabungan dari gambar ortogonal dan gambar isometri, gambar ini caranya dengan menggambar lebih dahulu tampak depan dengan ukuran sebenarnya. Setelah itu garisgaris proyeksi dibuat miring membentuk sudut terhadap bidang proyeksi. Peletakan benda dapat dibuat sesukanya, tetapi biasanya yang memberikan keterangan paling banyak dibuat sejajar dengan bidang proyeksi vertikal (tampak depan). Dengan demikian satu sisi dibuat dengan ukuran sebenarnya seperti gambar ortogonal.Sudut yang menggambarkan kedalaman biasanya 30°, 45° dan 60° terhadap sumbu horisontal. Sudut-sudut ini dipakai karena sudah banyak garisan segitiga yang mempunyai sudut ini. Skala pemendekan ditentukan yaitu 1/3, ½ dan ¾ tergantung dari sudut yang dipergunakan.
c.proyeksi perspektif
Proyeksi perspektif adalah penggambaran pengubahan objek tiga dimensi menjadi objek dua dimensi, di mana setiap garis proyeksi menggambarkan lokasi yang jauh dan ukuran objek. Dalam tampilan perspektif, proyeksi diatur menurut panjang, lebar, dan kedalaman.
Manfaat proyeksi perspektif adalah membuat gambar lebih mudah dipahami dan memberikan kesan tiga dimensi untuk gambar teknis. Proyeksi perspektif mengasumsikan bahwa mata atau tatapan manusia benar-benar bertemu pada titik yang sama. Misalnya, gambar yang terlihat seperti kereta bertemu di bagian ujung.
Macam-macam proyeksi perspektif Dalam gambar teknik, yaitu :
1. Perspektif dengan satu titik hilang
Sistem perspektif ini digunakan untuk menggambar obyek (benda) yang terletak relatif dekat dengan mata. Karena letak obyek yang cukup dekat, akibatnya mata memiliki sudut pandang yang sempit, sehingga garis-garis batas benda akan menuju satu titik lenyap saja, kecuali bila sejajar dengan horizon dan tegak lurus terhadapnya.
2. Perspektif dengan dua titik hilang
Sistem gambar ini digunakan untuk menggambarkan benda-benda yang letaknya relatif jauh dan letaknya tidak sejajar (serong) terhadap mata pengamat. Karena posisi pengamat jauh dengan obyek maka sudut pandang mata melebar, akibatnya garis-garis batas benda akan menuju titik lenyap sebelah kiri dan kanan.
3. Perspektif dengan tiga titik hilang
Gambar perspektif ini muncul akibat benda/obyek yang diamati jauh di bawah atau ke atas horizon. Oleh karenanya sudut pandang mata melebar ke segala arah.
D.Ilustrasi industri
Ada banyak situasi lain dimana ilustrasi berperan penting. Alat bantu edukasi, packaging atau kemasan produk, advertising, kartu ucapan, artikel majalah dan koran, fashion, home decor, film, video game, bahkan sampai bidang medis dan sains.
Ilustrasi pada dasarnya adalah sebuah seni aplikasi. Profesi ini umurnya cukup lama dan mencapai puncak popularitasnya pada abad 18. Sebuah era yang disebut-sebut sebagai “Golden Age of Illustration” karena lahirnya banyak mahakarya seperti pada buku cerita Alice in Wonderland sampai Midsummer’s Night.
Di Asia sendiri, sejarah industri ini bisa ditarik lebih jauh ke belakang sampai ratusan tahun lamanya. Memang, keberadaan profesi ini bisa dibilang sempat “menghilang” dan dipandang sebelah mata, disebabkan oleh munculnya tren dan perkembangan teknologi manipulasi foto yang baru muncul di awal dekade 1990-an.
Namun belakangan, gengsi profesi ilustrator kembali naik. Kebanyakan pelaku industri kreatif kini adalah mereka yang besar di era 1980-an dan dekat dengan budaya komik dan video game. Budaya yang dahulu hanya dianggap sebagai sebuah subkultur ini terangkat karena kini pelakunya memegang posisi penting dalam industri. Kedekatan mereka dengan budaya komik dan video game ini sedikit banyak mempengaruhi pergeseran tren manipulasi foto yang kini mulai melirik kembali peran ilustrasi ketika memasuki dekade 2000-an.
Tugas gambar teknik ( potongan dan proyeksi)
Nama :ZulkifliNim :561422005Prodi :s1- teknik industriKelas : ATugas : potongan dan proyeksi
MATERI
1.POTONGAN Dalam Menggambar teknik, kita sering menemukan benda-benda yang mempunyai rongga. untuk mengetahui bentuk rongga dan ukuran dalam rongga tersebut dibutuhkan potongan pada gambar yang berfungsi untuk melihat bagian rongga tersebut. Dalam penggambarannya kita menggunakan garis gores, dimana garis ini menyatakan garis yang tersembunyi. Jika dalam gambar kita mematuhi aturan ini maka gambar yang kita hasilkan akan tampak rumit, dikarenakan garis gores yang bertumpuk-tumpuk dengan garis nyata. oleh karena itu untuk mengurangi kerumitan gambar dan membuatnya lebih mudah kita menggunakan gambar potongan.JENIS-JENIS GAMBAR POTONGANPada tampilan gambar ortografik apabila dicermati dapat menampilkan bagian luar secara teliti hingga bagian yang paling rumit sekalipun. Namun, terdapat beberapa benda yang terdapat bagian dalam yang komplek dan rumit jika digambarkan dengan garis tidak terlihat tidak dapat digambarkan secara efektif sehingga akan sulit untuk dibaca.Maka dari itu pada dalam gambar teknik untuk menampilkan dari bentuk penting yang tidak terlihat dan sulit dicerma dibuat dalam bentuk gambar potongan.Berikut ini macam-macam jenis gambar potongan pada gambar teknik:
1. Potongan Dalam Satu Bidang Potongan yang melalui garis sumbu utama
Potongan yang melalui garis sumbu utama
Pada gambar potongan dengan potongan yang melalui garis sumbu utamanya maka gambar potongannya tidak perlu diberikan simbol atau penjelasan pada garis potongannya.
Potongan yang tidak melalui garis sumbu utama
Pada gambar potongan yang tidak melalui garis sumbu utama, maka letak garis potongannya dinyatakan dengan simbol potongan yang terdapat pada garis potongnya.
2. Potongan Lebih dari Satu Bidang
Potongan Meloncat
Dalam menyederhanakan gambar dan penghematan waktu potongan, pada beberapa bidang sejajar dapat disatukan, dengan kata lain gambar yang harusnya dipotong oleh 2 bidang dapat disatukan menjadi 1 bidang.
Pada gambar potongan meloncat, bidang potong terdiri atas dua bidang yang disatukan.
Potongan Dua Bidang yang Berpotongan
Dimana pada bagian-bagian yang simetrik dapat digambar pada dua bidang potong yang berpotongan. Satu bidang potongan merupakan potongan utama dan potongan yang dibentuk bidang lain membentuk sudut terhadap potongan utama.
Proyeksi yang menyudut tersebut diputar hingga berimpit dengan bidang pada proyeksi utama.
Potongan Bidang yang Berdampingan
Pada potongan ini biasanya digunakan dalam membuat potongan pada benda seperti pipa. Dibuat dengan membuat bidang potong yang berdampingan melalui garis sumbunya.
3. Potongan Setempat
Dalam menggambar potongan seringkali hanya memerlukan bagian kecil dari benda atau tersembunyi maka dapat menggunakan potongan setempat. Untuk menampakan pada bagian kecil yang tersembunyi, dibutuhkan suatu potongan yang hanya menunjukan bagian kecil yang diinginkan tersebut. Kita dapat menggunakan potongan setempat/ potongan sebagian kecil bidang.
4. Potongan Separuh
Pada bagian benda berbentuk simetris (sama kedua sisinya) dapat digambar potongan separuh dimana sparuhhnya berupa gambar pandangan dan separuh lainnya berupa gabar potongan. Pada gambar potongan separuh, garis-garis tersembunyi tidak perlu digambar dengan garis gores karena sudah terlihat jelas pada gambar potongannya.
5. Potongan Berurutan (Bersusun)
Pada suatu gambar tertentu dapat dilakukan dengan penggambaran potongan secara berurutan dalam memberi ukuran yang lebih detail atau karena alasan tertentu. Pada potongan berurutan diperlukan untuk memberi ukuran atau alasan lain, dimana pada semua potongannya terletak disumbu utama, dan masing-masing terletak dibawah garis potongnya.
6. Potongan yang Diputar Ditempat (Dipindahkan)
Pada beberapa komponen atau benda tertentu seperti contoh tuas, velg, kait, rusuk penguat, dan lain sebagainya, maka bentuk potongan penampang dapat digambar setempat atau setelah potongannya diputar lalu dipindahkan.
Terdapat perbedaan antar kedua kasus tersebut, yaitu pada kasus pertama dapat digambar dengan garis tipis namun pada kasus kedua digambar menggunakan garis tebal normal.
PENAMPANG-PENAMPANG PADA BENDA TIPIS
Penampang-penampang tipis, misalnya benda-benda yang terbuat dari plat, contohnya baja profil atau paking, dapat digambar dengan garis tebal dan bukan dengan pemberian arsiran, atau dapat juga seluruhnya dihitamkan. Jika bagian-bagian yang dipotong berbatasan maka batas-batasnya dibiarkan berwarna putih.
BAGIAN BENDA YANG TIDAK BOLEH DIPOTONG
Terdapat beberapa benda seperti pada penguat yang tidak boleh dipotong dalam arah memanjang. Seperti benda baut, paku, pasak ,dan sebagainya tidak boleh dipotong dalam arah memanjang.
Berikut ini adalah contoh gambar dimana benda tersebut dipotong namun terdapat beberapa benda yang tidak ikut terpotong.
ARSIRAN
Digunakan dalam menandakan sebuah bidang yang terkena potongan. Pada garis arsir umumnya berorientasi ke arah kanan dengan membentuk sudut 45° terhadap garis sumbunya atau garis gambarnya.
Berikut ini adalah beberapa aturan-aturan arsiran yang lain:
· Arsiran dari bagian-bagian benda yang berdampingan harus dibedakan arah orientasinya
· Penampang-penampang yang luas dapat diarsir terbatas yaitu hanya pada sekelilingnya saja.
· Potongan sejajar dari benda yang sama dapat diarsir dengan arsiran serupa atau bisa juga digeser.
· Garis-garis arsir dapat dihilangkan untuk menulis huruf atau angka sebuah informasi gamba, jika pemberian angka maupun huruf ini tidak dapat dilakukan pada bagian luar arsiran.
2.PROYEKSI GAMBAR TEKNIKP
royeksi adalah cara pandang terhadap benda dan itu dicantumkan dalam gambar ,agar sipembaca atau pengguna gambar teknik paham akan arah dan paham dengan detail setiap maksud gambar teknik tersebut. Sehingga ini dijadikan alasan utama bahwa setiap gambar teknik pasti diberi simbol pengerjaan yaitu Simbol proyeksi.
Proyeksi adalah gambar dari benda nyata atau khayalan, yang dikemas/digambarkan dengan garis-garis pandangan pengamat terhadap suatu bidang datar/ bidang gambar tersebut. Proyeksi juga berfungsi untuk menampilkan wujud benda ke dalam bentuk gambar yang diinginkan. Proyeksi ini sendiri dapat dikelompokkan/diklasifikasi menjadi 2 yaitu proyeksi piktorial dan proyeksi ortogonal.
1. Proyeksi Piktorial
Proyeksi piktorial adalah penampilan gambar benda mendekati objek sebenarnya yang digambar secara tiga dimensi dengan
pandangan tunggal. Gambar pada proyeksi piktorial biasa disebut dengan gambar ilustrasi, namun tidak semua gambar ilustrasi termasuk kedalam proyeksi piktorial.
Berikut ini merupakan jenis-jenis proyeksi piktorial :
a). Proyeksi Aksonometri
Proyeksi aksonometri adalah proyeksi dengan bidang atau objek yang dimiringkan terhadap bidang proyeksi, sehingga tiga sisi atau muka dari objek tersebut akan terlihat seragam dan memberikan gambaran bentuk objek terlihat seperti sebenarnya.
b) Proyeksi Isometri
Proyeksi isometri adalah proyeksi yang menampilkan objek pada gambar secara tepat dengan panjang garis sumbu yang menggambarkan ukuran sebenarnya. Pada proyeksi isometri tidak ada skala pengecilan pada ukuran gambar dengan perbandingan sumbu X : Y : Z yaitu 1:1:1 dengan jarak antar sumbu 120 derajat.
c) Proyeksi Dimetri
Proyeksi dimetri adalah penyempurnaan garis tumpang tindih pada proyeksi isometri menjadi tidak terlihat. Perbandingan panjang sumbu X : Y : Z pada proyeksi dimetri yaitu 1 : 1/2 : 1. dengan kemiringan sisi 7 derajat terhadap sumbu X dan 40 derajat terhadap sumbu Y.
d) Proyeksi Trimetri
Proyeksi trimetri adalah proyeksi yang memiliki perbedaan panjang dan besar sudut pada sumbu X, Y dan Z. Dengan perbandingan panjang sumbu X : Y :Z yaitu 9/10a : 1/2a : a.
e) Proyeksi Miring (Oblique)
Proyeksi miring adalah proyeksi gambar dimana garis pada proyeksi tidak tegak lurus terhadap bidang proyeksi namun membentuk sudut miring. Permukaan depan objek pada gambar ditempatkan dengan bidang kerja proyeksi sehingga bentuk permukaan depan objek tergambar seperti sebenarnya. Apabila panjang objek pada proyeksi sama dengan panjang sebenarnya maka disebut proyeksi miring cavalier, sedangkan untuk panjang objek pada proyeksi yang diperpendek disebut dengan proyeksi miring cabinet. Gambar pada proyeksi miring memiliki basis sumbu 0, 45 dan 90 derajat.
f) Proyeksi Persepektif
Proyeksi perspektif adalah proyeksi piktorial dengan kesan visual yang menyerupai gambar sebenarnya, namun cara menggambar proyeksi perspektif cukup rumit rumit, khususnya pada bagian yang kecil. Pada gambar perspektif garis proyeksi terpusat pada satu atau beberapa titik tertentu.
2. Proyeksi Ortogonal
Proyeksi ortogonal adalah gambar proyeksi dengan bidang proyeksi yang tegak lurus terhadap proyektornya. Proyektor adalah garis yang memproyeksikan suatu objek terhadap bidang proyeksi. Pada proyeksi ortogonal terdapat beberapa sudut pandang yaitu pandangan depan, pandangan atas, pandangan samping dan proyeksi piktorial. Seacara umum proyeksi ortogonal terbagi menjadi dua jenis yaitu proyeksi Eropa dan proyeksi Amerika.
a) Proyeksi Amerika
Proyeksi Amerika adalah proyeksi dengan letak bidang yang sama dengan arah pandang. Proyeksi Amerika sering juga dikenal dengan istilah proyeksi kwadran III atau proyeksi sudut ketiga.
b) Proyeksi Eropa
Proyeksi Eropa adalah proyeksi dengan letak bidang yang terbalik dengan arah pandang. Proyeksi Eropa sering juga dikenal dengan istilah proyeksi kwadran I atau proyeksi sudut pertama.