Tugas Mata Kuliah Pengendalian dan Penjaminan Mutu

05 February 2024 22:35:09 Dibaca : 22

Nama   : Nia Rahma Faudila Harun

NIM    : 561422012

Kelas   : A

Prodi   : S1 - Teknik Industri

Tugas  : Pengendanlian dan Penjaminan Mutu

 

Kegiatan pembangunan dan renovasi bangunan-bangunan yang menjadi Keajaiban Dunia menggambarkan adanya kegiatan manajemen yang telah berlangsung jauh hari sebelum manajemen modern dicatatkan. Di era modern, kegiatan manajemen menjadi sesuatu yang ilmiah karena kegiatan tersebut dicatat dan catatan tersebut masih terpelihara (tidak rusak atau dirusak). Namun pada hakikatnya dibalik kegiatan pembangunan dan renovasi bangunan-bangunan yang menjadi Keajaiban Dunia terdapat kegiatan manajemen. Ini membuktikan bahwa teori manajemen mengalami perkembangan yang semakin maju meskipun secara perlahan, inilah yang disebut evolusi teori manajemen. Meskipun akhir-akhir ini di abad ke 21 ini, perkembangan teori manajemen melaju dengan pesat mengikuti perkembangan teknologi yang bersifat eksponensial. Beberapa perkembangan manajemen dari generasi 1 sampai generasi ke 5.

1.       Perkembangan Manajemen Ilmiah

Pada tahun 1800-an, ilmu manajemen mengalami perubahan paradigma sesuai dengan perkembangan yang terjadi pada masa itu berkaitan dengan revolusi industri di Eropa dan Amerika. Manajemen Ilmiah diprakarsai oleh Frederick Winslow Taylor, Henry Towne, Frederick A. Halsey, dan Harrington Emerson. Manajemen ilmiah, atau dalam bahasa Inggris disebut scientific management, dipopulerkan oleh Frederick Winslow Taylor dalam bukunya yang berjudul “Principles of Scientific Management“ pada tahun 1911. Taylor menjelaskan dalam bukunya bahwa manajemen adalah "Pemanfaatan cara-cara atau metode ilmiah untuk menyelesaikan suatu pekerjaan dengan cara terbaik (optimal)". Prinsip manajemen menurut Taylor  yaitu:

a.        Menghilangkan trial and error atau coba-coba dan menerapkan metode-metode ilmiah berdasar ilmu pengetahuan disetiap unsur-unsur kegiatan.

b.       Memilih pekerjaan terbaik untuk setiap tugas tertentu, selanjutnya memberikan latihan dan pendidikan kepada pekerja.

c.        Setiap petugas harus menerapkan hasil-hasil ilmu pengetahuan di dalam menjalankan tugasnya.

d.       Harus dijalin kerjasama yang baik antara pimpinan dengan pekerja.

Taylor juga memperkenalkan konsep analisis kerja dan sistem pembayaran diferensial, dengan tujuan untuk meningkatkan produktivitas. Dengan konsep ini Taylor banyak mendapatkan tantangan dikarenakan kekhawatiran pekerja yang akan kehilangan pekerjaannya apabila produktivitas naik.

Tokoh lain yang berperan dalam perkembangan ilmu manajemen ilmiah adalah adalah Frank (1868-1924) dan Lillian Gilberth (1878-1972) yaitu sepasang suami isteri yang mengembangkan ilmu manajemen dengan konsep promosi tiga tahap yang meliputi: 1) menyiapkan promosi, 2) melakukan pekerjaan, dan 3) melatih calon pengganti. Frank melakukan studi pekerjaan terhadap pekerja yang melakukan pekerjaannya, sementara sumbangan Lillian lebih focus pada psikologi industri dan manajemen personalia. Keluarga Gilbreth berhasil menciptakan micromotion yang dapat mencatat setiap gerakan yang dilakukan oleh pekerja dan lamanya waktu yang dihabiskan untuk melakukan setiap gerakan tersebut.

Selanjutnya pada akhir 1800-an Henry L. Grant (1861-1919) juga turut memberikan kontribusi dalam perkembangan teori manajemen dengan memperbaiki metode penggajian diferensial dari Taylor. Sumbangan pendekatan klasik dalam efisiensi produksi seperti produksi masal, mendorong pendekatan rasional dalam manajemen. Sumbangan Grant yang lain adalah konsep bagan Gant (Gant Chart) yang biasa digunakan untuk alat penjadwalan mesin.

Buku-buku Taylor yang terkenal adalah "Shop management (1930)", Principles Of Scientific Management (1911)", dan "Testimory Before Special House Comittee (1912)". Dan pada tahun 1947, ketiga buku tersebut digabungkan dalam 1 buku dengan judul "Scientific Management". 

2.       Perkembangan Manajemen Administrasi

Henry Fayol mengarang buku "General and Industrial management". Pada tahun 1916, dengan sebutan teori manajemen klasik yang sangat memperhatikan produktivitas pabrik dan pekerja, disamping memperhatikan manajemen bagi satu organisasi yang kompleks, sehingga beliau menampilkan satu metode ajaran manajemen yang lebih utuh dalam bentuk cetak biru. Fayol berkeyakinan keberhasilan para manajer tidak hanya ditentukan oleh mutu pribadinya, tetapi karena adanya penggunaan metode manajemen yang tepat. Sumbangan terbesar dari Fayol berupa pandangannya tentang manajemen yang bukanlah semata kecerdasan pribadi, tetapi lebih merupakan satu keterampilan yang dapat diajarkan dari dipahami prinsip-prinsip pokok dan teori umumnya yang telah dirumuskan. Fayol membagi kegiatan dan operasi perusahaan ke dalam 6 macam kegiatan : 

1.       Teknis (produksi) yaitu berusaha menghasilkan dan membuat barang barang produksi.

2.       Dagang (Beli, Jual, Pertukaran) dengan tara mengadakan pembelian bahan mentah dan menjual hasil produksi.

3.       Keuangan (pencarian dan penggunaan optimum atas modal) berusaha mendapatkan dan menggunakan modal.

4.       Keamanan (perlindungan harga milik dan manusia) berupa melindungi pekerja dan barang-barang kekayaan perusahaan.

5.       Akuntansi dengan adanya pencatatan dan pembukuan biaya, utang, keuntungan dan neraca, serta berbagai data statistik.

6.       Manajerial yang terdiri dari 5 fungsi :

-  Perencanaan (planning) berupa penentuan langkah-langkah yang memungkinkan organisasi mencapai tujuan-tujuannya.

-  Pengorganisasian dan (organizing), dalam arti mobilisasi bahan material dan sumber daya manusia guna melaksanakan rencana.

-  Memerintah (Commanding) dengan memberi arahan kepada karyawan agar dapat menunaikan tugas pekerjaan mereka.

-  Pengkoordinasian (Coordinating) dengan memastikan sumber-sumber daya dan kegiatan organisasi berlangsung secara harmonis dalam mencapai tujuannya.

-  Pengendalian (Controlling) dengan memantau rencana untuk membuktikan apakah rencana itu sudah dilaskanakan sebagaimana mestinya.

Max Weber juga memperkenalkan konsep birokrasi. Mary Parker Follett menekankan pentingnya kerjasama dalam manajemen, sementara Chester Barnard membahas teori koordinasi dan komunikasi dalam organisasi.

3.       Teori Organisasi Klasik

Pada dasarnya teori atau pendekatan ini lebih memfokuskan pada upaya mensistematisasi pengelolaan organisasi yang semakin kompleks. Tokoh pendekatan ini adalah Henry Fayol (1841-1925) dan Max Weber (1864-1920). Fayol memperkenalkan fungsi manajemen dan 14 prinsip manajemen, yang kemudian dipublikasikan dalam buku yang berjudul “General and Industrial Management”. 14 prinsip manajemen menurut Henry Fayol yaitu:

a.      Pembagian Pekerjaan (division of work).

b.     Kewenangan dan Tanggung Jawab (authority and responsibility).

c.      Disiplin (discipline).

d.     Kesatuan Komando (unity of command).

e.      Kesatuan Arah (unity of direction).

f.      Kepentingan Individu Harus Tunduk Pada Kepentingan Umum (subordination of individual interest to general interest).

g.     Gaji (remuneration of personel).

h.     Sentralisasi atau Pemusatan Wewenang (centralization).

i.       Berjenjang (hierarchy).

j.       Ketertiban (order).

k.     Keadilan (equity).

l.       Stabilitas Jabatan Pegawai (stability of tenure of personel).

m.    Prakarsa (inisiative).

n.     Kesatuan (esprit de corps).

Tokoh lain yang memberikan sumbangan pada perkembangan organisasi klasik yaitu Max Webber yang terkenal dengan konsep organisasi birokrasi. Max Webber merupakan ahli sosilogi yang berasal dari Jerman. Webber menggambarkan suatu tipe ideal organisasi yang disebut sebagai birokrasi-bentuk organisasi yang dicirikan oleh pembagian kerja, hierarki yang didefinisikan dengan jelas, peraturan dan ketetapan yang rinci, dan sejumlah hubungan yang impersonal. Namun, Weber menyadari bahwa bentuk "birokrasi yang ideal" itu tidak ada dalam realita. Dia menggambarkan tipe organisasi tersebut dengan maksud menjadikannya sebagai landasan untuk berteori tentang bagaimana pekerjaan dapat dilakukan dalam kelompok besar. Teorinya tersebut menjadi contoh desain struktural bagi banyak organisasi besar sekarang ini.

Mary Parker Follet (1868-1933) Memperkenalkan model pengendalian organisasi yang utuh, dimana faktor lingkungan (politik, ekonomi, dsb) juga ikut berperan dalam pengendalian organisasi selain individu atau kelompok individu yang ada didalam organisasi. Chester I Barnard (1886-1961) menekankan konsep berkerjasama dalam organisasi untuk mencapai tujuan. Tanpa adanya kerjasama tujuan organisasi tidak akan tercapai. Tetapi mereka harus memuaskan kebutuhan masing- masing individu. Sebuah organisasi dapat bertahan dan bekerja secara efisien jika tujuan organisasi dibuat seimbang dengan kebutuhan individual yg ada didalam organisasi. Semakin banyak aktivitas pekerja dalam zona tidak penting (zone indifference) atau aktivitas tanpa ijin atasan, maka organisasi tersebut semakin lancar dan semakin kooperatif.

4.       Aliran Manajemen Manusiawi

Pendekatan aliran perilaku dalam manajemen muncul, karena dengan pendekatan klasik tidak dapat dicapai efisiensi produksi dan keserasian kerja. Untuk itu para tokoh manajemen pada jaman itu berupaya untuk mengatasi masalah organisasi dengan melihat dari sisi pola tingkah laku pekerja, terutama hubungan antar manusia (human relations). Manajemen menjadi perhatian tidak hanya oleh ahli ekonomi bisnis saja, melainkan juga didukung oleh para ahli dalam bidang ilmu sosial dan psikologi.

Pendekatan manajemen yang melibatkan pendekatan manusia dimulai dari studi Hawthorne yang dilakukan oleh Elton Mayo (1880-1949) dan teman-temannya. Berdasarkan pendekatan ini, hubungan manusia memainkan peranan yang sangat penting dalam organisasi. Pekerja akan bekerja lebih keras apabila mereka percaya bahwa pihak manajemen memperhatikan kesejahteraan mereka (efek Hawthorne). Pendapat ini dihasilkan dari hasil eksperimen yang disebut eksperimen Hawthorne, pada perusahaan Western Electric Co. Elton Mayo mengemukakan konsep “Manusia Sosial” yang termotivasi oleh pemenuhan kebutuhan sosial melalui hubungan kerja. Sumbangan pendekatan ini adalah penekanan pada pentingnya kebutuhan sosial.

5.       Manajemen Strategis

Pencetus : Alfred Chandler, Igor Ansoff, Michael Porter

Tokoh-tokoh yang terlibat : Gary Hamel, C.K. Prahalad

Karya yang dihasilkan : "Strategy and Structure" oleh Alfred Chandler, "Corporate Strategy" oleh Igor Ansoff, "Competitive Strategy" oleh Michael Porter, "Competing for the Future" oleh Gary Hamel dan C.K. Prahalad

Perkembangan ini memfokuskan pada perencanaan dan implementasi strategi untuk mencapai keunggulan kompetitif. Alfred Chandler mempelajari hubungan antara strategi dan struktur organisasi. Igor Ansoff memperkenalkan konsep pengembangan produk dan pasar dalam strategi korporat. Michael Porter mengembangkan konsep keunggulan kompetitif dan analisis lima kekuatan industri. Gary Hamel dan C.K. Prahalad menyoroti pentingnya inovasi dan kemampuan beradaptasi dalam persaingan bisnis.

 

 

 

Tugas Menggambar Teknik

21 October 2022 16:41:12 Dibaca : 52

Nama            :Nia Rahma Faudila Harun

NIM              : 561422012

Kelas             : A (Teknik Industri)

Prodi             : S1-Teknik Industri

Mata Kuliah  : Menggambar Teknik

 

A.    Proyeksi Aksonometri

    Proyeksi Aksonometri adalah proyeksi menggambar benda dengan ketentuan sudut proyeksi dan skala pemendekan yang telah ditetapkan melalui proyeksi isometri, dimetri dan trimetri. Dalam penggambaran ini garis-garis pemroyeksi ditarik tegak lurus terhadap bidang proyeksi. 3 dimensi, terukur dan berskala.

Ciri gambar dari Proyeksi Aksonometri adalah sebagai berikut :

1)      Garis yang dalam kenyataannya memang sejajar, tetapi digambar dengan sejajar pula

2)      Garis yang vertikal secara alamiah, digambar dengan vertikal dan sejajar

Ada tiga bentuk proyeksi aksonometri yaitu isometri, dimetri dan trimetri

1)      Proyeksi Isometri

Sebagai contoh diambil sebuah kubus seperti pada Gambar berikut. Kemudian kubus ini dimiringkan sehingga diagonal bendanya berdiri tegak lurus pada bidang vertikal, atau bidang proyeksi. Sudut antara bidang bawah kubus dan bidang horizontal menjadi 35o16'. Jika kubus ini diproyeksikan pada bidang proyeksi P proyeksinya akan menunjukkan ketiga bidang dari kubus. Dalam gambar proyeksi ini sisi-sisi AB, AD dan AE ketiga-tiganya sama panjang, dan saling berpotongan pada sudut yang sama pula, yaitu 120o.

Proyeksi demikian disebut proyeksi isometri. Ketiga garis lurus AB, AD dan AE adalah sumbu-sumbu isometri. Panjang masing-masing sisi lebih pendek dari pada panjang sisi sebenarnya. Panjang garis-garis dapat diukur pada sumbu-sumbu ini dengan skala yang sama.

2)      Proyeksi Dimetri

Proyeksi Dimetri adalah kemiringan gambar dengan dua sudut yang sama. Proyeksi pada Gambar berikut di mana skala perpendekan dari dua sisi dan dua sudut dengan garis horizontal sama, disebut proyeksi dimetri.

3)      Proyeksi Trimetri

Proyeksi Trimetri adalah kemiringan gambar dengan tiga sudut yang berbeda. Proyeksi pada Gambar berikut di mana skala perpendekan dari tiga sisi dan tiga sudut tidak sama, disebut proyeksi trimetri.

B.     Proyeksi Miring

    Proyeksi miring adalah proyeksi gambar dimana garis pada proyeksi tidak tegak lurus terhadap bidang proyeksi namun membentuk sudut miring. Permukaan depan objek pada gambar ditempatkan dengan bidang kerja proyeksi sehingga bentuk permukaan depan objek tergambar seperti sebenarnya. Apabila panjang objek pada proyeksi sama dengan panjang sebenarnya maka disebut proyeksi miring cavalier, sedangkan untuk panjang objek pada proyeksi yang diperpendek disebut dengan proyeksi miring cabinet. Gambar pada proyeksi miring memiliki basis sumbu 0, 45 dan 90 derajat.

    Proyeksi miring adalah semacam proyeksi sejajar, tetapi dengan garis-garis proyeksinya miring terhadap bidang proyeksi. Gambar yang dihasilkan oleh cara proyeksi ini disebut gambar proyeksi miring. Pada proyeksi ini bendanya dapat diletakkan sesukanya, tetapi biasanya permukaan depan dari benda diletakkan sejajar dengan bidang proyeksi vertikal. Dengan demikian bentuk permukaan depan tergambar seperti sebenarnya, yang juga terdapat pada gambar proyeksi ortogonal.

    Sudut yang menggambarkan kedalamannya biasanya 30°, 45° atau 60° terhadap sumbu horizontal. Sudut-sudut ini disesuaikan dengan segi tiga yang dipakai mem- punyai sudut-sudut 30°, 45° dan 60°.

    Dalamnya dapat ditentukan sembarang, seperti tampak pada Gambar. Jika panjang ke dalam sama dengan panjang sebenarnya, gambar demikian disebut gambar Cavalier. Pada proyeksi ini skala yang sama dapat dipergunakan pada sumbu-sumbu yang lain.

    Oleh karena itu sering kali dipergunakan skala perpendekan pada sumbu ke dalam, misalnya 3/4, 1/2, atau 1/3. Skala perpendekan 1/2 memberikan gambar yang tidak berobah, dan penggambarannya agak mudah. Gambar demikian disebut gambar Cabinet. Gambar Cabinet dengan sudut 45° banyak dipakai di beberapa negara.

    Ciri-ciri proyeksi miring :

1)      Sumbu

Dalam proyeksi miring, sumbu membentuk banyak sudut. Pada proyeksi miring, sudut yang terbentuk antara sumbu x dan garis horizontal adalah 0 derajat (alfa= 0 derajat). Sedangkan sudut yang terbentuk antara sumbu y dan garis horizontal adalah 45 derajat (beta = 45 derajat)

2)      Panjang Garis Sumbu

Pada proyeksi miring memiliki perbandingan garis sumbu x, y, dan z adalah 1:1/2:1. Artinya sama seperti proyeksi dimetri terdapat skala pemendekan pada sumbu y sementara untuk sumbu lain sesuai dengan ukuran yang terdapat pada obyek gambar.

    Sebagai contoh pada obyek gambar ukuran sumbu x, y, dan z adalah 2:6:8maka ukuran pada gambar yaitu 2:3:8. Namun untuk tipe lain terdapat variasi perbandingan garis sumbu. Hal ini disesuaikan dengan sudut yang dibentuk pada sumbu y dengan garis horisontal serta kebutuhan dari pembuat gambar teknik.

C.     Proyeksi Perspektif

    Proyeksi perspektif adalah penggambaran pengubahan objek tiga dimensi menjadi objek dua dimensi, di mana setiap garis proyeksi menggambarkan lokasi yang jauh dan ukuran objek. Dalam tampilan perspektif, proyeksi diatur menurut panjang, lebar, dan kedalaman.

    Proyeksi perspektif ini dibuat karena kesalahan mata manusia saat memproyeksikan gambar. Gambar atau objek yang berukuran lebih besar perlu divisualisasikan ke dalam bentuk yang lebih kecil agar terlihat seperti gambar aslinya.

    Jika antara benda dan titik penglihatan tetap diletakkan sebuah bidang vertikal atau bidang gambar, maka pada bidang gambar ini akan terbentuk bayangan dari benda. (Gambar dibawah ini). Bayangan ini disebut gambar perspektif. Gambar perspektif adalah gambar yang serupa dengan gambar benda yang dilihat dengan mata biasa, dan banyak dipergunakan dalam bidang arsitektur. Ini merupakan gambar pandangan tunggal yang terbaik, tetapi cara penggambarannya sangat sulit dan rumit dari pada cara-cara gambar yang lain. Untuk gambar teknik dengan bagian-bagian yang rumit dan kecil tidak menguntungkan, oleh karenanya jarang sekali dipakai dalam gambar teknik mesin.

    Dalam gambar perspektif garis-garis sejajar pada benda bertemu di satu titik dalam ruang, yang dinamakan titik hilang. Ada tiga macam gambar perspektif, seperti perspektif satu titik (perspektif sejajar), perspektif dua titik (perspektif sudut) dan perspektif tiga titik (perspektif miring), sesuai dengan jumlah titik hilang yang dipakai.

D.    ILUSTRASI INDUSTRI

    Ilustrasi sebagai seni aplikasi adalah sebuah bidang yang tidak berdiri sendiri, selalu terkait dengan industri lain yang membutuhkannya. Ketika ia mencoba untuk berdiri sendiri, ia akan masuk ke ranah seni rupa murni (fine art). Dan seni rupa murni memiliki dunianya sendiri, dengan distribusi dan pasar yang berlangsung di dalam galeri-galeri seni.

    Hal ini sepertinya agak kurang disadari oleh para pelakunya sendiri. Dalam konteks ini, pada dasarnya ada dua garis besar tipe artis. Pertama, hasil yang sangat lihai dalam merespon sebuah project brief sebagai titik mulai dan mencari solusi visual yang tak terduga. Inilah yang disebut sebagai Ilustrator. Kedua, artis yang cenderung merasa kebebasannya terkekang jika diberikan brief dan merasa lebih nyaman untuk bisa memulai sebuah karya dari titik mulai manapun yang ia pilih sendiri mereka ini biasanya disebut sebagai seniman murni (fine artist). Berkarya untuk seni itu sendiri (for the sake of art) dan bukan untuk hal lain.

Tugas Menggambar Teknik (Potongan dan Proyeksi)

06 October 2022 11:04:20 Dibaca : 60

POTONGANA. Potongan Pada Gambar TeknikPotongan dalam gambar teknik merupakan sebuah cara untuk memperjelas tampilan suatu obyek gambar. Dengan fungsi untuk melihat spesifikasi di dalam isi tubuh gambar. Sehingga mampu di baca dari sisi bagian gambar yang sulit kita lihat.B. Jenis-Jenis Potongan1. Potongan MeloncatPotongan meloncat merupakan jenis potongan yang difungsikan untuk menyederhanakan gambar dalam bentuk potongan, dimana potongan tersebut terdiri dari dua bidang. 2. Potongan PenuhPotongan yang digunakan untuk menampilkan obyek dengan membagi bidang potongan seutuhnya, agar obyek akan tampak lebih detail dan efektif untuk dibaca. 3. Potongan Separuh Pemotongan separuh di fungsikan untuk menampilkan gambar dengan pandangan luar (out side). Biasanya garis yang tidak tampak (tersembunyi) tidak di gambar karena detail bagia dalam telah tampak pada bagian yang terpotong. 4. Potongan PutarPotongan putar adalah metode pemotongan (irisan) sebuah obyek secara penuh tetapi pada saat penyajiannya diputar dan ditempatkan pada area lain, agar tidak terjadi persepsi dalam membacanya.Benda-benda tertentu seperti ruji roda, engkol, poly, gear rantai, dan sebagainya adalah beberapa obyek yang paling sering mengalami proses potongan putar. 5. Potongan Sobekan Potongan sobekan (broken-out section) berfungsi untuk menampilkan gambar dengan beberapa bagian saja yang dipotong sehingga gambar tampak detail bagian dalam obyek gambar tersebut. Pada umumnya garis yang digunakan dalam potongan ini berupa garis tidak beraturan. 6. Potongan BerurutanPotongan berurutan ini merupakan type yang digunakan untuk menunjukkan gambar secara berurutan dengan susunan gambar yang saling berhubungan satu sama lain.

PROYEKSIA. Deskripsi ProyeksiProyeksi merupakan implementasi gambar rancangan dari sebuah obyek nyata, proyeksi ini dibuat dengan garis pada bidang datar. Secara fungsi proteksi ini digunakan untuk menampilkan sebuah obyek gambar nyata ke dalam bentuk gambar yang disesuaikan dengan tujuan gambar tersebut.Garis proyeksi terdiri dari berbagai tipe, hal tersebut tergantung pada jenis garis dari proyeksi tersebut. Berikut adalah tipe garis proyeksi :a. Tipe Amerikab. Tipe EropaPerbedaan dari tipe proyeksi tersebut adalah tata letaknya.B. Jenis-Jenis Proyeksi1. Proyeksi PiktorialProyeksi piktorial merupakan gambar yang semula dua dimensi dibuat dalam bentuk tampilan gambar dibuat secara tiga dimensi. Jenis proyeksi ini bisa dilakukan dengan berbagai macam cara di antaranya sebagai berikut :a. Proyeksi piktorial isometrisb. Proyeksi piktorial dimetrisc. Proyeksi piktorial miringd. Gambar perspektif atau pandangan2. Proyeksi OrthogonalProyeksi orthogonal merupakan jenis proyeksi yang menampilkan gambar secara dua dimensi. Fungsi dari proyeksi ini adalah menjelaskan gambar detail dari masing-masing sudut pandang. Proyeksi orthogonal dibagi menjadi dua jenis di antaranya sebagai berikut :a. Proyeksi kuadran I (proyeksi Eropa)b. Proteksi kuadran II (proyeksi Amerika)C. Proyeksi Eropa dan Proyeksi AmerikaPerbedaan proyeksi orthodal yang dikelompokkan dalam dua standart proyeksi tersebut adalah dalam bentuk penyajian pada gambar1. Proyeksi Standart EropaProyeksi Eropa (proyeksi kuadran I), peletakan view sisi kiri gambar sebagai view utama.

2. Proyeksi Standart AmerikaProyeksi Amerika (proyeksi kuadran II), peletakan view sisi kanan gambar sebagai view utama.Perbedaan yang umum dari kedua standar proyeksi tersebut adalah jenis lambang atau simbol.

Pengalaman PKKMB 2022

20 August 2022 11:16:04 Dibaca : 16

Pengalaman saya selama mengikuti PKKMB UNG 2022 sangat menyenangkan, di hari pertama dan hari ke 2 PKKMB dilaksanakan di kampus 1. Di hari pertama kita semua berkumpul di REKTORAT, banyak kegiatan yang dilakukan di hari pertama yaitu seperti bernyanyi bersama Pak Rektor lagu Tulus yang berjudul Manusia Kuat, melihat pertunjukan tari daerah, mendengarkan materi, dan bernyanyi bersama-sama. Di hari kedua hampir sama seperti hari pertama melihat pertunjukan tari daerah, mendengarkan materi, dan lain sebagainya. Di hari ketiga juga sama seperti hari pertama dan ke dua, tetapi keseruan hari ketiga yaitu ada didatangkan band yang menambah kemeriahan di hari ketiga.

Kategori

  • Masih Kosong

Blogroll

  • Masih Kosong