Tugas Gambar Teknik
Nama : Ariel Gerry Saputra Nim: 561422018 Kelas: A (Teknik Industri) Prodi: S1 Teknik Industri Tugas: Gambar Teknik MATERI POTONGAN DAN PROYEKSI A. Potongan Pada gambar teknik sering kita temui beberapa objek tertentu seringkali terdapat rongga atau bagian yang tertutup sehingga kita tidak dapat melihat pada bagian tersebut. Untuk mengatasi permasalahan tersebut guna menampilkan gambar pada bagian tertutup atau tersembunyi, maka pada bagian objek yang menutupi dapat dilakukan potong atau juga dapat disebut dengan irisan jika diperlukan yang berfungsi untuk mengetahui objek tertutup secara lebih jelas. Jadi yang dimaksud dengan gambar potongan adalah letak gambar yang tersembunyi atau menutupi pada bagian gambar tersebut. Misalkan apabila kita ingin menggambar sebuah komponen mesin, alangkah rumitnya jika menggambar pada bagian dalam komponen tersebut.
FUNGSI GAMBAR POTONGAN Fungsi dari gambar potongan (irisan) adalah memperihatkan bagian-bagian dalam gambar tersebut agar dapat ditampilkan dengan jelas. Sehingga pada bagian yang sulit apabila kita lihat secara langsung dapat terlihat dengan jelas dengan menggunakan gambar potongan (irisan).
PENYAJIAN POTONGAN Secara umum bidang potong dibuat melalui sumbu dasar, dan potongannya disebut dengan potongan utama. Tetapi dalam keadaan tertentu terkadang pada bagian yang dipotong tidak harus mengikuti atau melalui sumbu dasar, namun bisa dibuat diluar sumbu dasar. Dalam penerapan ini harus disertai dengan informasi atau pemberian tanda jelas yang menandakan bahwa potongan tadi diluar sumbu utama.
LETAK POTONGAN DAN GARIS POTONG Apabila letak bidang potong tampak jelas pada gambar, maka dalam penjelasan lebih lanjut tidak diperlukan. Sedangkan, jika letak bidang potong belum jelas, maka harus diterangkan dalam gambar bidang potongnya. Letak dari garis potong harus terdapat informasi dengan cara menaruh tanda dengan huruf besar dan diberi anak panah yang menunjukan arah penglihatan potongan.
JENIS-JENIS GAMBAR POTONGAN Pada tampilan gambar ortografik apabila dicermati dapat menampilkan bagian luar secara teliti hingga bagian yang paling rumit sekalipun. Namun, terdapat beberapa benda yang terdapat bagian dalam yang komplek dan rumit jika digambarkan dengan garis tidak terlihat tidak dapat digambarkan secara efektif sehingga akan sulit untuk dibaca.
1. Potongan Dalam Satu Bidang • Potongan yang melalui garis sumbu utama Pada gambar potongan dengan potongan yang melalui garis sumbu utamanya maka gambar potongannya tidak perlu diberikan simbol atau penjelasan pada garis potongannya. •Potongan yang tidak melalui garis sumbu utama Pada gambar potongan yang tidak melalui garis sumbu utama, maka letak garis potongannya dinyatakan dengan simbol potongan yang terdapat pada garis potongnya.
2. Potongan Lebih dari Satu Bidang • Potongan Meloncat Dalam menyerdehanakan gambar dan penghematan waktu potongan, pada beberapa bidang sejajar dapat disatukan, dengan kata lain gambar yang harusnya dipotong oleh 2 bidang dapat disatukan menjadi 1 bidang. Pada gambar potongan meloncat, bidang potong terdiri atas dua bidang yang disatukan. •Potongan Dua Bidang yang Berpotongan Dimana pada bagian-bagian yang simetrik dapat digambar pada dua bidang potong yang berpotongan. Satu bidang potongan merupakan potongan utama dan potongan yang dibentuk bidang lain membentuk sudut terhadap potongan utama. Proyeksi yang menyudut tersebut diputar hingga berimpit dengan bidang pada proyeksi utama. • Potongan Bidang yang Berdampingan Pada beberapa komponen atau benda tertentu seperti contoh tuas, velg, kait, rusuk penguat, dan lain sebagainya, maka bentuk potongan penampang dapat digambar setempat atau setelah potongannya diputar lalu dipindahkan.
B. Proyeksi Gambar proyeksi adalah suatu gambar bayangan-bayangan dari sebuah benda nyata atau imajiner yang di sajikan dalam bentuk gambar menurut aturan-aturan tertentu. Bila sebuah benda dilihat dari berbagai sisi (kanan-kiri-atas-bawah), maka benda tersebut akan memiliki berbagai macam bentuk bayangan yang berbeda-beda. Gambar tampak sisi inilah yang digambar menurut aturan-aturan gambar tertentu. Pada gambar proyeksi terdapat garis proyeksi yang sejajar dengan bidang gambar, akan menghasilkan gambar proyeksi orthogonal. Jika gambar proyeksinya sejajar tapi miring dengan bidang gambar, akan menghasilkan gambar proyeksi oblik (miring). Jika garis proyeksinya memusat pada suatu titik, akan menghasilkan gambar perspektif. Nanti akan kita jabarkan satu-persatu ketiga jenis gambar proyeksi di atas.Proyeksi gambar digunakan agar mempermudah orang dalam membaca dan memahami suatu rancangan gambar yang disajikan. 1. Proyeksi Piktorial Pengertian dari proyeksi piktorial adalah suatu teknik yang digunakan untuk menampilkan gambar tiga dimensi (3D) pada bidang dua dimensi (2D). Dalam penggunaan proyeksi piktorial, kita dapat melakukan dengan beberapa cara penggambaran. Keempat cara penggambaran pada proyeksi piktorial adalah sebagai berikut: a. Proyeksi Isometri Pengertian proyeksi isometrik adalah gambar proyeksi tiga dimensi dengan kemiringan sumbu x dan sumbu y sebesar 30o terhadap garis mendatar. Untuk menggambarnya perlu diperhatikan ketentuan-ketentuan yang digunakan dalam proyeksi isometrik. Berikut ini adalah ciri-ciri dari gambar proyeksi isometri: Sumbu x dan sumbu y mempunyai lebar sudut 30o terhadap garis mendatar Besar sudut antar sumbu satu dengan sumbu lainnya sebesar 120 o Perbandingan skala ukuran garis sumbu x = 1:1, sumbu y = 1:1, dan sumbu z = 1:1 Dalam menyajikan gambar isometrik, dapat disajikan dalam kedudukan yang normal, horizontal, maupun terbalik. Untuk jelasnya silahkan perhatikan kedudukan gambar di bawah ini. • Proyeksi Isometri Normal • Proyeksi Isometri Terbalik • Proyeksi Isometri Horizontal
b. Proyeksi Dimetri Pengertian royeksi dimetri merupakan suatu gambar proyeksi dengan ketentuan membentuk sudut sebesar 7 o pada sumbu x dan 40 o pada sumbu y. Ciri-ciri dari gambar proyeksi dimetri adalah: Sumbu x dan sumbu y mempunyai lebar sudut 7o dan 40o terhadap garis mendatar Besar sudut antar sumbu satu dengan sumbu lainnya sebesar 133 o Perbandingan skala ukuran garis sumbu x = 1:1, sumbu y = 1:2, dan sumbu z = 1:1
c. Proyeksi Miring (Oblik) Pengertian proyeksi oblik atau miring adalah proyeksi piktorial dengan sudut miring sebesar 45o dari garis sumbu. Ciri-ciri dari proyeksi miring atau oblik adalah: Sumbu x dan sumbu y mempunyai lebar sudut 0o dan 45o terhadap garis mendatar Besar sudut antar sumbu satu dengan sumbu lainnya sebesar 135 o Perbandingan skala ukuran garis sumbu x = 1:1, sumbu y = 1:2, dan sumbu z = 1:1
d. Proyeksi Perspektif Pengertian proyeksi perspektif jarang dipakai untuk menggambar teknik. Proyeksi perspektif adalah proyeksi piktorial yang menggunakan titik hilang (vanishing point) guna mendapatkan pandangan visual berdasarkan sifat spasial, dimensi, dan sudut pandang terhadap objek. • Proyeksi Perspektif terdiri dari tiga jenis, yaitu: • Proyeksi perspektif 1 titik hilang • Proyeksi perspektif 2 titik hilang • Proyeksi perspektif 3 titik hilang
Kategori
- Masih Kosong
Blogroll
- Masih Kosong