ARSIP BULANAN : October 2022

Nama : Ariel Gerry SaputraNIM : 561422018Kelas : AProdi : S1-Teknik IndustriMata Kuliah : Menggambar Teknik  A.    PROYEKSI AKSONOMETRIAksonometri adalah sebuh sebutan umum untuk pandangan yang dihasilkan oleh garis-garis proyeksi suatu benda. Dalam penggambaran ini garis-garis pemroyeksi ditarik tegak lurus terhadap bidang proyeksi. Aksonometri merupakan salah satu modifikasi penggambaran satu bentuk yang berskala. Gambar aksonometri berguna untuk dapat lebih menjelaskan bentuk suatu bangunan, baik itu bentuk bangunan seutuhnya, potongan bangunan yang memperlihatkan struktur atau interiornya, detail bagian bangunan atau sampai menunjukkan skema utilitas suatu bangunan. Proyeksi Aksonometri adalah proyeksi menggambar benda dengan ketentuan sudut proyeksi dan skala pemendekan yang telah ditetapkan meliputi proyeksi isometri, dimetri dan trimetri.* Proyeksi IsometriProyeksi isometri merupakan proyeksi aksonometri dimana pandangan yang dipilih dari objek diletakkan sedemikian rupa terhadap bidang proyeksi dimana masing – masing bidang membentuk sudut 30° dan skala yang digunakan pada setiap bidang adalah sama atau Sudut antara sumbu satu terhadap sumbu lainya 1200.* Proyeksi DimetriProyeksi Dimetri merupakan bagian dari proyeksi aksonometri. Untuk memperjelas ruang lingkup proyeksi isometri siswa harus memahami aturan yang ada misalnya sudut proyeksi dan skala pemendekan. Proyeksi Dimetri artinya skala pemendekan untuk kedua sumbu adalah sama, sedangkan sudut proyeksi boleh sama atau berbeda.* Proyeksi TrimetriProyeksi trimetri adalah proyeksi dengan skala pendekatan tiga sisi dan tiga sudut tidak sama. Aturan yang mendasar untuk Proyeksi Trimetri adalah terdapat skala pemendekan yang boleh sama / tidak sama terhadap ketiga sumbu dan/atau dua sudut. Jadi untuk proyeksi Isometri bisa dikatakan proyeksi dimetri karena telah memenuhi syarat terdapat skala pemendekan yang sama untuk dua sumbu dan dua sudut proyeksi yang sama, dan juga bisa dikatakan Proyeksi Trimetri.B.    PROYEKSI MIRING / OBLIQUEProyeksi miring adalah semacam proyeksi sejajar, tetapi dengan garis-garis proyeksinya miring terhadap bidang proyeksi. Gambar yang dihasilkan dengan cara ini disebut gambar proyeksi miring. Pada gambar proyeksi miring adalah gabungan dari gambar ortogonal dan gambar isometri, gambar ini caranya dengan menggambar lebih dahulu tampak depan dengan ukuran sebenarnya. Setelah itu garis­garis proyeksi dibuat miring membentuk sudut terhadap bidang proyeksi. Peletakan benda dapat dibuat sesukanya, tetapi biasanya yang memberikan keterangan paling banyak dibuat sejajar dengan bidang proyeksi vertikal (tampak depan). Dengan demikian satu sisi dibuat dengan ukuran sebenarnya seperti gambar ortogonal. Sudut yang menggambarkan kedalaman biasanya 30 derajat, 45 derajat dan 60 derajat terhadap sumbu horisontal. Sudut-sudut ini dipakai karena sudah banyak garisan segitiga yang mempunyai sudut ini. Skala pemendekan ditentukan yaitu 1/3, ½ dan ¾ tergantung dari sudut yang dipergunakan.C.    PROYEKSI PERSPEKTIFProyeksi perspektif adalah penggambaran pengubahan objek tiga dimensi menjadi objek dua dimensi, di mana setiap garis proyeksi menggambarkan lokasi yang jauh dan ukuran objek. Dalam tampilan perspektif, proyeksi diatur menurut panjang, lebar, dan kedalaman. Proyeksi perspektif ini dibuat karena kesalahan mata manusia saat memproyeksikan gambar. Gambar atau objek yang berukuran lebih besar perlu divisualisasikan ke dalam bentuk yang lebih kecil agar terlihat seperti gambar aslinya. Manfaat proyeksi perspektif adalah membuat gambar lebih mudah dipahami dan memberikan kesan tiga dimensi untuk gambar teknis. Proyeksi perspektif mengasumsikan bahwa mata atau tatapan manusia benar-benar bertemu pada titik yang sama. Misalnya, gambar yang terlihat seperti kereta bertemu di bagian ujung.Macam-macam proyeksi perspektif Dalam gambar teknik, yaitu : * Perspektif dengan satu titik hilangSistem perspektif ini digunakan untuk menggambar obyek (benda) yang terletak relatif dekat dengan mata. Karena letak obyek yang cukup dekat, akibatnya mata memiliki sudut pandang yang sempit, sehingga garis-garis batas benda akan menuju satu titik lenyap saja, kecuali bila sejajar dengan horizon dan tegak lurus terhadapnya. Gambar yang demikian sering disebut dengan paralel perspective sebab banyak menggunakan garis-garis bantu yang sejajar horizon dan vertikal. Perspektif satu titik hilang merupakan cara menggambar perspektif yang paling mudah, karena keseluruhan objek pada bidang gambar dapat diukur dengan skala. Walaupun cara ini yang termudah, gambar perspektif satu titik hilang dapat terlihat alami namun juga sangat mudah terdistorsi. Konstruksi perspektif satu titik hilang didasari oleh kenyataan bahwa garis vertikal digambarkan secara vertikal, garis horisontal digambarkan secara horisontal, dan hanya garis-garis yang menunjukkan kedalaman perspektif yang bertemu pada satu titik hilang (kecuali garis-garis melintang yang memiliki sudut selain 0 derajad dan 90 derajad terhadap garis normal/cakrawala). Perspektif satu titik hilang menggambarkan sebuah objek dengan satu titik pedoman yang menghubungkan dengan bidang gambar. Metode ini menggunakan hanya satu titik hilang di mana semua garis perspektif tersebut akan tertuju, serta satu titik ukur yang berperan pula sebagai titik diagonal.* Perspektif dengan dua titik hilangSistem gambar ini digunakan untuk menggambarkan benda-benda yang letaknya relatif jauh dan letaknya tidak sejajar (serong) terhadap mata pengamat. Karena posisi pengamat jauh dengan obyek maka sudut pandang mata melebar, akibatnya garis-garis batas benda akan menuju titik lenyap sebelah kiri dan kanan. Gambar ini banyak digunakan untuk desain eksterior. Perspektif dua titik hilang menggambarkan objek dengan menggunakan dua titik hilang yang terletak berjauhan di sebelah kanan dan kiri pada garis cakrawala. Perspektif dua titik hilang memberikan kesempatan untuk menggambarkan sudut terdekat atau terjauh dari sebuah objek atau ruangan. Dalam perspektif dua titik hilang, sudut ruangan atau tepi sebuah objek digambar terlebih dahulu dan dapat digunakan sebagai skala secara horisontal dan vertikal, untuk kemudian ditarik garis dari titik hilang. Seperti dalam perspektif satu titik hilang, garis cakrawala digambarkan secara horisontal dan ditentukan oleh tinggi mata pengamat. Berbeda dari garis cakrawala dan elemen-elemen yang terletak di garis cakrawala, tidak ada garis horisontal yang ditemukan pada perspektif dua titik hilang – kecuali pada objek-objek yang memiliki kemiringan 45 derajad, semua garis yang secara nyata terlihat sejajar horisontal akan terlihat miring menuju ke dua titik hilang. Hanya ada satu garis horisontal dan vertikal yang digunakan sebagai skala pengukuran, yaitu garis horisontal dan vertikal pada sudut terdekat atau terjauh dari objek tersebut (dianjurkan menggunakan garis pada sudut terjauh dari objek tersebut). Perspektif dua titik hilang sangat sulit untuk digambar secara terukur. Bagaimanapun, perspektif dua titik hilang menampilkan gambar yang terlihat lebih alami dengan sedikit distorsi dibanding metode perspektif yang lainnya.* Perspektif dengan tiga titik hilangGambar perspektif ini muncul akibat benda/obyek yang diamati jauh di bawah atau ke atas horizon. Oleh karenanya sudut pandang mata melebar ke segala arah. Perspektif ini banyak digunakan untuk menggambar arsitektur bangunan yang serba tinggi. Perspektif tiga titik hilang sangat tidak biasa untuk digunakan pada ilustrasi atau presentasi desain interior. Secara umum, perspektif tiga titik hilang terbentuk dari dua titik hilang yang terletak di garis cakrawala dan satu titik hilang tambahan yang terletak di atas atau di bawah garis cakrawala, segaris lurus secara vertikal dengan titik diagonal, sehingga bila ditarik garis berurutan dari ketiga titik hilang tersebut akan membentuk segitiga sama sisi, yaitu segitiga yang memiliki sudut yang sama, yaitu 60 derajat. Perspektif 3 titik hilang Penggunaan metode tiga titik hilang dapat menyebabkan distorsi yang berlebihan karena hampir semua garis tertuju pada titik hilang-titik hilang. Ini berarti dalam menggambarkan perspektif tiga titik hilang membutuhkan kemampuan visualisasi yang sangat baik. Walaupun begitu, perspektif tiga titik hilang masih dapat diukur, yaitu dengan menggunakan titik diagonal yang berjumlah tiga buah yang terletak di antara ketiga titik hilang. Perspektif tiga titik hilang biasanya digunakan pada benda-benda arsitektural yang berukuran sangat besar, seperti gedung-gedung bertingkat. Hasil yang ditampilkan perspektif tiga titik hilang biasa disebut ‘penglihatan mata burung’ bila titik hilang berada di bawah garis cakrawala, dan ‘penglihatan mata semut’ atau ‘penglihatan mata kodok’ bila titik hilang berada di atas garis cakrawala.D. ILUSTRASI INDUSTRIIlustrasi sebagai seni aplikasi adalah sebuah bidang yang tidak berdiri sendiri, selalu terkait dengan industri lain yang membutuhkannya. Ketika ia mencoba untuk berdiri sendiri, ia akan masuk ke ranah seni rupa murni (fine art). Dan seni rupa murni memiliki dunianya sendiri, dengan distribusi dan pasar yang berlangsung di dalam galeri-galeri seni. Hal ini sepertinya agak kurang disadari oleh para pelakunya sendiri. Dalam konteks ini, pada dasarnya ada dua garis besar tipe artis. Pertama, artis yang sangat lihai dalam merespon sebuah project brief sebagai titik mulai dan mencari solusi visual yang tak terduga. Inilah yang sering disebut sebagai ilustrator. Kedua, artis yang cenderung merasa kebebasannya terkekang jika diberikan brief dan merasa lebih nyaman untuk bisa memulai sebuah karya dari titik mulai mana pun yang ia pilih sendiri. Mereka ini biasanya disebut sebagai seniman murni (fine artist). Berkarya untuk seni itu sendiri (for the sake of art) dan bukan untuk hal lain.

Tugas Gambar Teknik

05 October 2022 17:05:48 Dibaca : 478

Nama : Ariel Gerry Saputra Nim: 561422018 Kelas: A (Teknik Industri) Prodi: S1 Teknik Industri Tugas: Gambar Teknik     MATERI POTONGAN DAN PROYEKSI A. Potongan Pada gambar teknik sering kita temui beberapa objek tertentu seringkali terdapat rongga atau bagian yang tertutup sehingga kita tidak dapat melihat pada bagian tersebut. Untuk mengatasi permasalahan tersebut guna menampilkan gambar pada bagian tertutup atau tersembunyi, maka pada bagian objek yang menutupi dapat dilakukan potong atau juga dapat disebut dengan irisan jika diperlukan yang berfungsi untuk mengetahui objek tertutup secara lebih jelas. Jadi yang dimaksud dengan gambar potongan adalah letak gambar yang tersembunyi atau menutupi pada bagian gambar tersebut. Misalkan apabila kita ingin menggambar sebuah komponen mesin, alangkah rumitnya jika menggambar pada bagian dalam komponen tersebut.

   FUNGSI GAMBAR POTONGAN Fungsi dari gambar potongan (irisan) adalah memperihatkan bagian-bagian dalam gambar tersebut agar dapat ditampilkan dengan jelas. Sehingga pada bagian yang sulit  apabila kita lihat secara langsung dapat terlihat dengan jelas dengan menggunakan gambar potongan (irisan).

   PENYAJIAN POTONGAN Secara umum bidang potong dibuat melalui sumbu dasar, dan potongannya disebut dengan potongan utama. Tetapi dalam keadaan tertentu terkadang pada bagian yang dipotong tidak harus mengikuti atau melalui sumbu dasar, namun bisa dibuat diluar sumbu dasar. Dalam penerapan ini harus disertai dengan informasi atau pemberian tanda jelas yang menandakan bahwa potongan tadi diluar sumbu utama.

   LETAK POTONGAN DAN GARIS POTONG Apabila letak bidang potong tampak jelas pada gambar, maka dalam penjelasan lebih lanjut tidak diperlukan. Sedangkan, jika letak bidang potong belum jelas, maka harus diterangkan dalam gambar bidang potongnya. Letak dari garis potong harus terdapat informasi dengan cara menaruh tanda dengan huruf besar dan diberi anak panah yang menunjukan arah penglihatan potongan.

   JENIS-JENIS GAMBAR POTONGAN Pada tampilan gambar ortografik  apabila dicermati dapat menampilkan bagian luar secara teliti hingga bagian yang paling rumit sekalipun. Namun, terdapat beberapa benda yang terdapat bagian dalam yang komplek dan rumit jika digambarkan dengan garis tidak terlihat tidak dapat digambarkan secara efektif sehingga akan sulit untuk dibaca.

1. Potongan Dalam Satu Bidang   • Potongan yang melalui garis sumbu utama Pada gambar potongan dengan potongan yang melalui garis sumbu utamanya maka gambar potongannya tidak perlu diberikan simbol atau penjelasan pada garis potongannya.   •Potongan yang tidak melalui garis sumbu utama Pada gambar potongan yang tidak melalui garis sumbu utama, maka letak garis potongannya dinyatakan dengan simbol potongan yang terdapat pada garis potongnya.

2. Potongan Lebih dari Satu Bidang    • Potongan Meloncat Dalam menyerdehanakan gambar dan penghematan waktu potongan, pada beberapa bidang sejajar dapat disatukan, dengan kata lain gambar yang harusnya dipotong oleh 2 bidang dapat disatukan menjadi 1 bidang. Pada gambar potongan meloncat, bidang potong terdiri atas dua bidang yang disatukan.  •Potongan Dua Bidang yang Berpotongan  Dimana pada bagian-bagian yang simetrik dapat digambar pada dua bidang potong yang berpotongan. Satu bidang potongan merupakan potongan utama dan potongan yang dibentuk bidang lain membentuk sudut terhadap potongan utama. Proyeksi yang menyudut tersebut diputar hingga berimpit dengan bidang pada proyeksi utama. • Potongan Bidang yang Berdampingan  Pada beberapa komponen atau benda tertentu seperti contoh tuas, velg, kait, rusuk penguat, dan lain sebagainya, maka bentuk potongan penampang dapat digambar setempat atau setelah potongannya diputar lalu dipindahkan.

B. Proyeksi Gambar proyeksi adalah suatu gambar bayangan-bayangan dari sebuah benda nyata atau imajiner yang di sajikan dalam bentuk gambar menurut aturan-aturan tertentu. Bila sebuah benda dilihat dari berbagai sisi (kanan-kiri-atas-bawah), maka benda tersebut akan memiliki berbagai macam bentuk bayangan yang berbeda-beda. Gambar tampak sisi inilah yang digambar menurut aturan-aturan gambar tertentu. Pada gambar proyeksi terdapat garis proyeksi yang sejajar dengan bidang gambar, akan menghasilkan gambar proyeksi orthogonal. Jika gambar proyeksinya sejajar tapi miring dengan bidang gambar, akan menghasilkan gambar proyeksi oblik (miring). Jika garis proyeksinya memusat pada suatu titik, akan menghasilkan gambar perspektif. Nanti akan kita jabarkan satu-persatu ketiga jenis gambar proyeksi di atas.Proyeksi gambar digunakan agar mempermudah orang dalam membaca dan memahami suatu rancangan gambar yang disajikan. 1. Proyeksi Piktorial Pengertian dari proyeksi piktorial adalah suatu teknik yang digunakan untuk menampilkan gambar tiga dimensi (3D) pada bidang dua dimensi (2D). Dalam penggunaan proyeksi piktorial, kita dapat melakukan dengan beberapa cara penggambaran. Keempat cara penggambaran pada proyeksi piktorial adalah sebagai berikut: a. Proyeksi Isometri Pengertian proyeksi isometrik adalah gambar proyeksi tiga dimensi dengan kemiringan sumbu x dan sumbu y sebesar 30o terhadap garis mendatar. Untuk menggambarnya perlu diperhatikan ketentuan-ketentuan yang digunakan dalam proyeksi isometrik. Berikut ini adalah ciri-ciri dari gambar proyeksi isometri: Sumbu x dan sumbu y mempunyai lebar sudut 30o terhadap garis mendatar Besar sudut antar sumbu satu dengan sumbu lainnya sebesar 120 o Perbandingan skala ukuran garis sumbu x = 1:1, sumbu y = 1:1, dan sumbu z = 1:1 Dalam menyajikan gambar isometrik, dapat disajikan dalam kedudukan yang normal, horizontal, maupun terbalik. Untuk jelasnya silahkan perhatikan kedudukan gambar di bawah ini. • Proyeksi Isometri Normal • Proyeksi Isometri Terbalik • Proyeksi Isometri Horizontal

b. Proyeksi Dimetri   Pengertian royeksi dimetri merupakan suatu gambar proyeksi dengan ketentuan membentuk sudut sebesar 7 o pada sumbu x dan 40 o pada sumbu y. Ciri-ciri dari gambar proyeksi dimetri adalah: Sumbu x dan sumbu y mempunyai lebar sudut 7o dan 40o terhadap garis mendatar Besar sudut antar sumbu satu dengan sumbu lainnya sebesar 133 o Perbandingan skala ukuran garis sumbu x = 1:1, sumbu y = 1:2, dan sumbu z = 1:1

c. Proyeksi Miring (Oblik)   Pengertian proyeksi oblik atau miring adalah proyeksi piktorial dengan sudut miring sebesar 45o dari garis sumbu. Ciri-ciri dari proyeksi miring atau oblik adalah: Sumbu x dan sumbu y mempunyai lebar sudut 0o dan 45o terhadap garis mendatar Besar sudut antar sumbu satu dengan sumbu lainnya sebesar 135 o Perbandingan skala ukuran garis sumbu x = 1:1, sumbu y = 1:2, dan sumbu z = 1:1

d. Proyeksi Perspektif   Pengertian proyeksi perspektif jarang dipakai untuk menggambar teknik. Proyeksi perspektif adalah proyeksi piktorial yang menggunakan titik hilang (vanishing point) guna mendapatkan pandangan visual berdasarkan sifat spasial, dimensi, dan sudut pandang terhadap objek. • Proyeksi Perspektif terdiri dari tiga jenis, yaitu: • Proyeksi perspektif 1 titik hilang • Proyeksi perspektif 2 titik hilang • Proyeksi perspektif 3 titik hilang

Kategori

  • Masih Kosong

Blogroll

  • Masih Kosong