TUGAS MENGGAMBAR TEKNIK (POTONGAN DAN PROYEKSI)
Nama : Siti Nurul Farhani Saleh
NIM : 561422022
Prodi : S1 Teknik Industri
Kelas : A
Mata Kuliah : Menggambar Teknik
A. POTONGAN
Yang dimaksud dengan potongan adalah gambar yang menampilkan bagian-bagian yang tersembunyi atau membuang bagian yang menghalangi (menutupi). Fungsi dari potongan ialah memperlihatkan bagian-bagian dalam dari benda yang berbentuk rumit dan berongga untuk ditampilkan dengan jelas, sehingga bagian yang berongga atau bagian yang tersembunyi dapat terlihat dengan jelas.
Pada gambar teknik terdapat beberapa jenis gambar potongan. Jenis gambar potongan sebagai berikut :
1. Gambar Potongan Dalam Satu Bidang
Dalam membuat potongan pada suatu bidang terdapat dua cara yaitu sebagai berikut :
- Potongan oleh bidang potong melalui garis sumbu dasar, pada umumnya bidang potong dibuat melalui sumbu dasar. Jika bidang potong melalui garis sumbu maka tidak perlu diberikan tanda-tanda pada gambar potongannya.
- Potongan yang tidak melalui sumbu dasar, untuk membuat potongan pada suatu benda yang rumit atau yang tidak simetris maka untuk pemotongannya tidak bisa dilakukan segaris dengan sumbu dasar. Dalam hal ini maka dalam pembuatan potongan disesuaikan dengan bentuk benda yang akan dipotong, pada bagian mana yang akan diperlihatkan. Oleh karena itu, diperlukan tanda dan arah penglihatannya disesuaikan dengan arah panah.
2. Potongan Lebih Dari Satu Bidang
Ada beberapa macam cara membuat gambar potongan lebih dari satu bidang. Potongan lebih dari satu bidang merupakan cara menggambar potongan benda dengan menyederhanakan gambar dan penghematan waktu dalam beberapa bidang sejajar yang tidak dalam satu bidang. Ada beberapa macam cara untuk membuat gambar potongan lebih dari satu bidang sebagai berikut :
- Potongan Meloncat, merupakan salah satu teknik menggambar potongan yang banyak digunakan pada gambar teknik. Potongan meloncat merupakan sebagai bentuk penyederhanaan gambar dan penghematan waktu potongan-potongan dalam beberapa bidang sejajar yang dapat disatukan.
- Potongan Dua Bidang Berpotongan, pada suatu benda simetris atau sama maka untuk proses penggambarannya dapat melalui dua bidang potong yang saling berpotongan Pada potongan dua bidang berpotongan maka satu bidang merupakan potongan utama dan bidang lain menyudut dengan bidang pertama.
- Potongan pada Bidang Berdampingan, pada gambar potongan bidang berdampingan,dapat dibuat atau digambar melalui garis sumbunya. Pada umumnya bidang-bidang yang berdampingan mengikuti lekukan-lekukan pada garis sumbu. Hal ini menyebabkan pandangan pada potongan terlihat jelas sehingga mudah diintepretasikan.
3. Potongan Setengah
Pada gambar potongan setengah atau separuh merupakan gambaran mengenai suatu benda yang simetris dan dipotong setengah bagiannya. Pada bagian ini hanya diperlihatkan setengah bagian dari benda karena sama dengan setengah bagian yang sudah diperlihatkan.
4. Potongan Setempat
Setiap benda yang dibuat gambar potongannya akan berbeda-beda satu dengan yang lainnya tergantung dari tingkat kesulitan benda yang akan digambar potongannya. Dalam gambar teknik terkadang diperlukan gambaran yang lebih jelas mengenai sebagian benda. Oleh karena itu, diperlukan potongan setempat yang digunakan untuk menggambar benda kerja yang dipergunakan dari bagian kecil suatu benda yang tersembunyi. Untuk mendapatkan benda yanhg tersembunyi tersebut maka diperlukan penggambaran benda secara penuh kemudian dipotong pada sebagian sisinya untuk mendapatkan potongan pada bagian yang ingin diperjelas.
5. Potongan yang di Putar
Dalam proses pemnbuatan potongan yang diputar, ada beberapa jenis proses yang harus dilalui. Selain itu pada potongan yang diputar juga harus melibatkan gambar potongan yang lain. Namun, untuk gambar-gambar tertentu seperti pelek, ruji, dan lain sebagainya dapat digambar melalui gambar setempat. Namun nantinya, potongan setempat yang sudah jadi harus dipindahkan dan diputar pada tempat lain.
6. Potongan Berurutan
Pada gambar potongan berurutan, tipe pemotongan hampir sama dengan potongan benda yang diputar. Perbedaanya hanya terletak pada proses penggambaran potongannya yang dilakukan pada luar benda. Kemudian potongan-potongan yang dibuat disusun secara berurutan untuk pemberian ukuran dan keperluan lainnya. Sebagai contoh pada penggambaran pasak bertingkat yang berbeda-beda agar lebih jelas kedudukannya maka potongannya disusun secara berurutan.
B. PROYEKSI
Proyeksi adalah gambar dari suatu objek nyata ataupun rancangan, yang dibuat dalam garis-garis pada bidang datar. Proyeksi dalam gambar teknik berfungsi untuk menampilkan wujud suatu objek dalam bentuk gambar utnuk suatu tujuan tertentu.
Jenis Proyeksi Pada Gambar Teknik :
Secara garis besar Proyeksi pada gambar teknik diklasifikasikan menjadi 2 proyeksi utama yaitu proyeksi piktorial dan proyeksi ortogonal.
1. Proyeksi Piktorial
Proyeksi piktorial adalah penampilan gambar benda mendekati objek sebenarnya yang digambar secara tiga dimensi denganpandangan tunggal. Gambar pada proyeksi piktorial biasa disebut dengan gambar ilustrasi, namun tidak semua gambar ilustrasi termasuk kedalam proyeksi piktorial.
Berikut ini merupakan jenis-jenis proyeksi piktorial :
a). Proyeksi Aksonometri
Proyeksi aksonometri adalah proyeksi dengan bidang atau objek yang dimiringkan terhadap bidang proyeksi, sehingga tiga sisi atau muka dari objek tersebut akan terlihat seragam dan memberikan gambaran bentuk objek terlihat seperti sebenarnya.
b). Proyeksi Isometri
Proyeksi isometri adalah proyeksi yang menampilkan objek pada gambar secara tepat dengan panjang garis sumbu yang menggambarkan ukuran sebenarnya. Pada proyeksi isometri tidak ada skala pengecilan pada ukuran gambar dengan perbandingan sumbu X : Y : Z yaitu 1:1:1 dengan jarak antar sumbu 120 derajat.
c). Proyeksi Dimetri
Proyeksi dimetri adalah penyempurnaan garis tumpang tindih pada proyeksi isometri menjadi tidak terlihat. Perbandingan panjang sumbu X : Y : Z pada proyeksi dimetri yaitu 1 : 1/2 : 1. dengan kemiringan sisi 7 derajat terhadap sumbu X dan 40 derajat terhadap sumbu Y.
d). Proyeksi Trimetri
Proyeksi trimetri adalah proyeksi yang memiliki perbedaan panjang dan besar sudut pada sumbu X, Y dan Z. Dengan perbandingan panjang sumbu X : Y :Z yaitu 9/10a : 1/2a : a.
e). Proyeksi Miring (Oblique)
Proyeksi miring adalah proyeksi gambar dimana garis pada proyeksi tidak tegak lurus terhadap bidang proyeksi namun membentuk sudut miring. Permukaan depan objek pada gambar ditempatkan dengan bidang kerja proyeksi sehingga bentuk permukaan depan objek tergambar seperti sebenarnya. Apabila panjang objek pada proyeksi sama dengan panjang sebenarnya maka disebut proyeksi miring cavalier, sedangkan untuk panjang objek pada proyeksi yang diperpendek disebut dengan proyeksi miring cabinet. Gambar pada proyeksi miring memiliki basis sumbu 0, 45 dan 90 derajat.
f). Proyeksi Persepektif
Proyeksi perspektif adalah proyeksi piktorial dengan kesan visual yang menyerupai gambar sebenarnya, namun cara menggambar proyeksi perspektif cukup rumit rumit, khususnya pada bagian yang kecil. Pada gambar perspektif garis proyeksi terpusat pada satu atau beberapa titik tertentu.
2. Proyeksi Ortogonal
Proyeksi ortogonal adalah gambar proyeksi dengan bidang proyeksi yang tegak lurus terhadap proyektornya. Proyektor adalah garis yang memproyeksikan suatu objek terhadap bidang proyeksi. Pada proyeksi ortogonal terdapat beberapa sudut pandang yaitu pandangan depan, pandangan atas, pandangan samping dan proyeksi piktorial. Seacara umum proyeksi ortogonal terbagi menjadi dua jenis yaitu proyeksi Eropa dan proyeksi Amerika.
a). Proyeksi Amerika
Proyeksi Amerika adalah proyeksi dengan letak bidang yang sama dengan arah pandang. Proyeksi Amerika sering juga dikenal dengan istilah proyeksi kwadran III atau proyeksi sudut ketiga.
b). Proyeksi Eropa
Proyeksi Eropa adalah proyeksi dengan letak bidang yang terbalik dengan arah pandang. Proyeksi Eropa sering juga dikenal dengan istilah proyeksi kwadran I atau proyeksi sudut pertama.
Kategori
- Masih Kosong
Blogroll
- Masih Kosong