TUGAS PENGENDALIAN DAN PENJAMINAN MUTU

05 February 2024 23:09:30 Dibaca : 17

Nama : Siti Nurul Farhani Saleh

NIM : 561422022

Kelas : A

PERKEMBANGAN MANAJEMEN YANG BERPENGARUH TERHADAP ORGANISASI

Manajemen adalah proses merencanakan, mengorganisir, mengarahkan, dan mengendalikan sumber daya organisasi untuk mencapai tujuan secara efektif dan efisien. Manajemen organisasi, di sisi lain, adalah proses perencanaan, pengorganisasian, pelaksanaan, dan pengawasan sumber daya organisasi. Ini melibatkan fungsi-fungsi seperti perencanaan, pengorganisasian, pengarahan, dan pengawasan. Manajemen organisasi diperlukan untuk memastikan bahwa sumber daya organisasi digunakan secara efektif dalam mencapai tujuan yang telah ditetapkan. Perkembangan manajemen yang berpengaruh pada Organisasi yang terbagi menjadi beberapa generasi, yaitu :

1. Generasi I (Jungle Management) 

Pada generasi I, pekerjaan lebih banyak dikerjakan sendiri tidak ada kegiatan catat mencatat tentang apa yang telah, sedang, dan akan dikerjakan semua kegiatan dicatat dalam ingatan orang-orang yang menjalankan manajemen, pekerjaan dijalankan secara naluriah serta mengalir bersama-sama orang yang saling bekerjasama atau yang dapat kita sebut dengan prinsip "Doing Thing by Oursel". 

2. Generasi Manajemen II (Management by direction)

Pada generasi kedua Manajemen sudah mulai kokoh sebagai sebuah ilmu, pelopornya adalah Frederick Winslow Taylor (1856-1915) bapak manajemen ilmiah. Ciri Manajemen generasi kedua ini di tandai dengan penggunaan wewenang untuk mengarahkan anggota organisasi mencapai tujuan, sering disertai penggunaan paksaan anggota organisasi kurang memiliki kebebasan untuk berkreasi belum memperhitungkan kepuasaan pelanggan maupun kepuasan anggota organisasi mulai berkembang teori-teori kepemimpinan dinamakan management by direction prinsip doing thing through by the other people. 

3. Generasi Manajemen III (Management by Objective)

“Management by Objective” dengan tokoh utamanya Peter F. Drucker. Lima langkah dalam manajemen berdasarkan sasaran menurut Drucker adalah sebagai berikut :

  • Determine or revise the organizational objectives;
  • Translating the organizational objectives to employees;
  • Stimulate the participation of employees in determining of the objectives;
  • Monitoring of progress;
  • Evaluate and reward achievement

Setiap anggota organisasi diberi kebebasan agar memiliki daya inovasi dan kreativitas, kebebasan diimbangi dengan pemenuhan target-target pekerjaan yang ditetapkan secara kuantitatif untuk mencapai tujuan organisasi. Dalam kenyataan target pekerjaan terlampau berat akhirnya membelenggu anggota organisasi kemudian menimbulkan stress, pelopor Peter F. Drucker mengutamakan nilai produktivitas. Ciri utama manajemen generasi ketiga adalah mengutamakan hasil (kuantitas), tetapi belum memberi perhatian pada kualitas. 

4. Generasi IV (Value Creative Management)

Tokoh dari generasi ini adalah Brian L. Joiner,  memadukan antara kualitas, pendekatan ilmiah serta kerja tim dalam suatu segitiga yang dimanakan "Joiner Triangle", berfokus pada kualitas produk yang dihasilkan dalam rangka memberikan kepuasan pada pelanggan (customer satisfaction) disertai kepuasan dari para anggota organisasi. Kualitas yang dimaksud adalah sebagaimana yang didefenisikan oleh para pelanggan, pencapai kualitas dilakukan melalui berbagai pendekatan ilmiah yang berbasis pada penelitian, pendekatan ilmiah merupakan suatu proses pelajar mengajar mengelola organisasi sebagai suatu sistem, pengembangan proses berpikir serta mengambil keputusan berdasarkan data, berangkat dari rasa percaya pada setiap orang dengan meperlakukan manusia berdasarkan harga dirinya, kepercayaan dan rasa hormat serta bekerja atas dasar pendekatan menang-menang (win-win approach) termasuk manajemen kualitas total (total quality management atau TQM). Tokoh selanjutnya, adalah Von Neumann yang dikenal dengan  teorinya yaitu "The Game Theory", dalam teori ini menkaji tentang tingkat outcome yang bias diprediksi dari perhitungan akitivitas secara kolektif dari perilaku dan perhitungan dampak dari berbagai kesempatan yang ada. 

5. Generasi V (Knowledge and Human Networking Management) 

Charles M. Savage merupakan tokoh dalam generasi kelima perkembangan manajemen organisasi lewat bukunya yang berjudul "Fith Generation Management  Integrating Enterprises Through Human Networking" menerangkan bahwa mengutamakan kualitas melalui kepuasan individu (pelanggan maupun anggota organisasi), ciri utamanya adalah bagaimana mengintegrasikan perusahaan melalui jaringan manusia, unsur manusia di dalam organisasi dihargai sangat tinggi sebagai individu yang memiliki keahlian-keahlian tertentu, individu anggota organisasi bukan hanya sekedar alat produksi.

 

Nama : Siti Nurul Farhani Saleh

NIM : 561422022

Prodi : S1 Teknik Industri

Kelas : A

Mata Kuliah : Menggambar Teknik

 

 

A. Proyeksi Aksonometri

Proyeksi Aksonometri adalah proyeksi menggambar benda dengan ketentuan sudut proyeksi dan skala pemendekan yang telah ditetapkan meliputi proyeksi isometri, dimetri dan trimetri. Gambar yang disajikan dalam proyeksi ortogonal hanya dapat dilihat dari satu pandangan saja, seperti yang dilihat pada gambar di bawah (gambar a). jika benda tiga dimensi dimiringkan maka akan terlihat tiga muka secara bersamaan, gambar yang demikian akan menyerupai bentuk aslinya (lihat gambar b). Gambar yang dapat dilihat tiga muka disebut gambar aksonometri. Tiga bentuk gambar aksonometri adalah isometri, dimetri dan trimetri.

Proyeksi aksonometri ada tiga bentuk, yaitu gambar isometri, dimetri dan Trimetri.

1) IsometriProyeksi isometri adalah salah satu jenis proyeksi yang secara akurat menampilkan objek dalam gambar dengan panjang sumbu yang menggambarkan ukuran objek sebenarnya. 

  • Ciri pada sumbunya :

- Sumbu x dan sumbu y mempunyai sudut 30 derejat terhadap garis mendatar- Sudut antara sumbu yang satu dengan sumbu lainnya 120 derajat

  • Ciri pada ukurannya :

Panjang gambar pada masing-masing sumbu sama dengan panjang benda yang digambarnya.

 

2) DimetriProyeksi dimetri adalah perbaikan dan penyempurnaan dari proyeksi isometri di mana garis yang tumpang tindih menjadi tidak terlihat dalam proyeksi isometri. 

  • Ciri pada sumbunya :

Pada sumbu X mempunyai sudut 10 derejat, sedangkan pada sumbu Y mempunyaisudut 40 derejat.

  • Ciri pada ukurannya :

Perbandingan skala ukuran pada sumbu x = 1:1, dan skala pada sumbu y=1:2,sedangkan pada sumbu z = 1:1

 

3) TrimetriProyeksi trimetri adalah proyeksi dengan skala pendekatan tiga sisi dan tiga sudut tidak sama. Proyeksi trimetri merupakan proyeksi yang berpatokan kepada besarnya sudut antara sumbu-sumbu (x,y,z) dan panjang garis sumbu - sumbu tersebut. -dan merupakan modifikasi lebih jauh lagi dari proyeksi Isometri. 

Ukuran panjang, lebar dan tingginya ketiganya disesuaikan. Biasanya menggunakan perbandingan 10:9:5 atau 6:5:4. Dalam proyeksi Trimetri terdapat masing-masing tiga macam skala dan sudut kemiringan.

 

B. Proyeksi Miring (Oblique)

Proyeksi miring adalah proyeksi gambar dimana garis pada proyeksi tidak tegak lurus terhadap bidang proyeksi namun membentuk sudut miring. Permukaan depan objek pada gambar ditempatkan dengan bidang kerja proyeksi sehingga bentuk permukaan depan objek tergambar seperti sebenarnya. Apabila panjang objek pada proyeksi sama dengan panjang sebenarnya maka disebut proyeksi miring cavalier, sedangkan untuk panjang objek pada proyeksi yang diperpendek disebut dengan proyeksi miring cabinet. Gambar pada proyeksi miring memiliki basis sumbu 0, 45 dan 90 derajat.

Ada banyak jenis proyeksi miring, seperti proyeksi dimetri yang dibahas sebelumnya. Akan tetapi, merupakan hal yang umum untuk menemukan proyeksi dalam gambar teknik yang rasio sumbu x y dan z sama dengan proyeksi dimetri. Rasio sumbu x, y, dan z dalam proyeksi miring adalah 1: 1/2: 1. Perbedaannya adalah sudut antara sumbu x dan garis horizontal adalah 0 derajat, dan sudut antara sumbu x dan garis horizontal adalah 45 derajat.

 

CIRI-CIRI PROYEKSI MIRING

Untuk mengetahui apakah suatu gambar menggunakan proyeksi miring dalam teknik gambarnya, maka perlu dipelajari lebih lanjut tentang proyeksi miring lebih jauh. Untuk lebih detailnya, berikut ciri-ciri proyeksi miring:

1. Sumbu

Dalam proyeksi miring, sumbu membentuk banyak sudut. Pada proyeksi miring, sudut yang terbentuk antara sumbu x dan garis horizontal adalah 0 derajat (a = 0 derajat). Sedangkan sudut yang terbentuk antara sumbu y dan garis horizontal adalah 45 derajat.

2. Panjang Garis Sumbu

Pada proyeksi miring memiliki perbandingan garis sumbu x, y, dan z adalah 1:1/2:1. Artinya sama seperti proyeksi dimetri terdapat skala pemendekan pada sumbu y sementara untuk sumbu lain sesuai dengan ukuran yang terdapat pada obyek gambar. 

Sebagai contoh pada obyek gambar ukuran sumbu x, y, dan z adalah 2:6:8maka ukuran pada gambar yaitu 2:3:8. Namun untuk tipe lain terdapat variasi perbandingan garis sumbu. Hal ini disesuaikan dengan sudut yang dibentuk pada sumbu y dengan garis horisontal serta kebutuhan dari pembuat gambar teknik. 

 

C. Proyeksi Perspektif

Proyeksi perspektif adalah penggambaran pengubahan objek tiga dimensi menjadi objek dua dimensi, di mana setiap garis proyeksi menggambarkan lokasi yang jauh dan ukuran objek. Dalam tampilan perspektif, proyeksi diatur menurut panjang, lebar, dan kedalaman. Proyeksi perspektif ini dibuat karena kesalahan mata manusia saat memproyeksikan gambar. Gambar atau objek yang berukuran lebih besar perlu divisualisasikan ke dalam bentuk yang lebih kecil agar terlihat seperti gambar aslinya.  Manfaat proyeksi perspektif adalah membuat gambar lebih mudah dipahami dan memberikan kesan tiga dimensi untuk gambar teknis. Proyeksi perspektif mengasumsikan bahwa mata atau tatapan manusia benar-benar bertemu pada titik yang sama. Misalnya, gambar yang terlihat seperti kereta bertemu di bagian ujung.

Macam-macam proyeksi perspektif Dalam gambar teknik, yaitu :

1. Perspektif Satu Titik Hilang (one point perspective)

Sistem perspektif ini digunakan untuk menggambar obyek (benda) yang terletak relatif dekat dengan mata. Karena letak obyek yang cukup dekat, akibatnya mata memiliki sudut pandang yang sempit, sehingga garis-garis batas benda akan menuju satu titik lenyap saja, kecuali bila sejajar dengan horizon dan tegak lurus terhadapnya. Gambar yang demikian sering disebut dengan paralel perspective sebab banyak menggunakan garis-garis bantu yang sejajar horizon dan vertikal. Perspektif satu titik hilang merupakan cara menggambar perspektif yang paling mudah, karena keseluruhan objek pada bidang gambar dapat diukur dengan skala. Walaupun cara ini yang termudah, gambar perspektif satu titik hilang dapat terlihat alami namun juga sangat mudah terdistorsi. Konstruksi perspektif satu titik hilang didasari oleh kenyataan bahwa garis vertikal digambarkan secara vertikal, garis horisontal digambarkan secara horisontal, dan hanya garis-garis yang menunjukkan kedalaman perspektif yang bertemu pada satu titik hilang (kecuali garis-garis melintang yang memiliki sudut selain 0 derajad dan 90 derajad terhadap garis normal/cakrawala). Perspektif satu titik hilang menggambarkan sebuah objek dengan satu titik pedoman yang menghubungkan dengan bidang gambar. Metode ini menggunakan hanya satu titik hilang di mana semua garis perspektif tersebut akan tertuju, serta satu titik ukur yang berperan pula sebagai titik diagonal.

2. Perspektif Dua Titik Hilang (two point perspective)

Sistem gambar ini digunakan untuk menggambarkan benda-benda yang letaknya relatif jauh dan letaknya tidak sejajar (serong) terhadap mata pengamat. Karena posisi pengamat jauh dengan obyek maka sudut pandang mata melebar, akibatnya garis-garis batas benda akan menuju titik lenyap sebelah kiri dan kanan. Gambar ini banyak digunakan untuk desain eksterior. Perspektif dua titik hilang menggambarkan objek dengan menggunakan dua titik hilang yang terletak berjauhan di sebelah kanan dan kiri pada garis cakrawala. Perspektif dua titik hilang memberikan kesempatan untuk menggambarkan sudut terdekat atau terjauh dari sebuah objek atau ruangan. Dalam perspektif dua titik hilang, sudut ruangan atau tepi sebuah objek digambar terlebih dahulu dan dapat digunakan sebagai skala secara horisontal dan vertikal, untuk kemudian ditarik garis dari titik hilang. Seperti dalam perspektif satu titik hilang, garis cakrawala digambarkan secara horisontal dan ditentukan oleh tinggi mata pengamat. Berbeda dari garis cakrawala dan elemen-elemen yang terletak di garis cakrawala, tidak ada garis horisontal yang ditemukan pada perspektif dua titik hilang – kecuali pada objek-objek yang memiliki kemiringan 45 derajad, semua garis yang secara nyata terlihat sejajar horisontal akan terlihat miring menuju ke dua titik hilang. Hanya ada satu garis horisontal dan vertikal yang digunakan sebagai skala pengukuran, yaitu garis horisontal dan vertikal pada sudut terdekat atau terjauh dari objek tersebut (dianjurkan menggunakan garis pada sudut terjauh dari objek tersebut). Perspektif dua titik hilang sangat sulit untuk digambar secara terukur. Bagaimanapun, perspektif dua titik hilang menampilkan gambar yang terlihat lebih alami dengan sedikit distorsi dibanding metode perspektif yang lainnya.

3. Perspektif Tiga Titik Hilang (three point perspective)

Gambar perspektif ini muncul akibat benda/obyek yang diamati jauh di bawah atau ke atas horizon. Oleh karenanya sudut pandang mata melebar ke segala arah. Perspektif ini banyak digunakan untuk menggambar arsitektur bangunan yang serba tinggi. Perspektif tiga titik hilang sangat tidak biasa untuk digunakan pada ilustrasi atau presentasi desain interior. Secara umum, perspektif tiga titik hilang terbentuk dari dua titik hilang yang terletak di garis cakrawala dan satu titik hilang tambahan yang terletak di atas atau di bawah garis cakrawala, segaris lurus secara vertikal dengan titik diagonal, sehingga bila ditarik garis berurutan dari ketiga titik hilang tersebut akan membentuk segitiga sama sisi, yaitu segitiga yang memiliki sudut yang sama, yaitu 60 derajat. Perspektif 3 titik hilang Penggunaan metode tiga titik hilang dapat menyebabkan distorsi yang berlebihan karena hampir semua garis tertuju pada titik hilang-titik hilang. Ini berarti dalam menggambarkan perspektif tiga titik hilang membutuhkan kemampuan visualisasi yang sangat baik. Walaupun begitu, perspektif tiga titik hilang masih dapat diukur, yaitu dengan menggunakan titik diagonal yang berjumlah tiga buah yang terletak di antara ketiga titik hilang. Perspektif tiga titik hilang biasanya digunakan pada benda-benda arsitektural yang berukuran sangat besar, seperti gedung-gedung bertingkat. Hasil yang ditampilkan perspektif tiga titik hilang biasa disebut ‘penglihatan mata burung’ bila titik hilang berada di bawah garis cakrawala, dan ‘penglihatan mata semut’ atau ‘penglihatan mata kodok’ bila titik hilang berada di atas garis cakrawala.

 

D. Ilustrasi Industri

Ilustrasi sebagai seni aplikasi adalah sebuah bidang yang tidak berdiri sendiri, selalu terkait dengan industri lain yang membutuhkannya. Ketika ia mencoba untuk berdiri sendiri, ia akan masuk ke ranah seni rupa murni (fine art). Dan seni rupa murni memiliki dunianya sendiri, dengan distribusi dan pasar yang berlangsung di dalam galeri-galeri seni. Hal ini sepertinya agak kurang disadari oleh para pelakunya sendiri. Dalam konteks ini, pada dasarnya ada dua garis besar tipe artis. Pertama, artis yang sangat lihai dalam merespon sebuah project brief sebagai titik mulai dan mencari solusi visual yang tak terduga. Inilah yang sering disebut sebagai ilustrator. Kedua, artis yang cenderung merasa kebebasannya terkekang jika diberikan brief dan merasa lebih nyaman untuk bisa memulai sebuah karya dari titik mulai mana pun yang ia pilih sendiri. Mereka ini biasanya disebut sebagai seniman murni (fine artist). Berkarya untuk seni itu sendiri (for the sake of art) dan bukan untuk hal lain.

 

 

TUGAS MENGGAMBAR TEKNIK (POTONGAN DAN PROYEKSI)

05 October 2022 20:23:49 Dibaca : 966

Nama : Siti Nurul Farhani Saleh

NIM : 561422022

Prodi : S1 Teknik Industri

Kelas : A

Mata Kuliah : Menggambar Teknik

 

A. POTONGAN

Yang dimaksud dengan potongan adalah gambar yang menampilkan bagian-bagian yang tersembunyi atau membuang bagian yang menghalangi (menutupi). Fungsi dari potongan ialah memperlihatkan bagian-bagian dalam dari benda yang berbentuk rumit dan berongga untuk ditampilkan dengan jelas, sehingga bagian yang berongga atau bagian yang tersembunyi dapat terlihat dengan jelas.

Pada gambar teknik terdapat beberapa jenis gambar potongan. Jenis gambar potongan sebagai berikut :

1. Gambar Potongan Dalam Satu Bidang

Dalam membuat potongan pada suatu bidang terdapat dua cara yaitu sebagai berikut :

  • Potongan oleh bidang potong melalui garis sumbu dasar, pada umumnya bidang potong dibuat melalui sumbu dasar. Jika bidang potong melalui garis sumbu maka tidak perlu diberikan tanda-tanda pada gambar potongannya.
  • Potongan yang tidak melalui sumbu dasar, untuk membuat potongan pada suatu benda yang rumit atau yang tidak simetris maka untuk pemotongannya tidak bisa dilakukan segaris dengan sumbu dasar. Dalam hal ini maka dalam pembuatan potongan disesuaikan dengan bentuk benda yang akan dipotong, pada bagian mana yang akan diperlihatkan. Oleh karena itu, diperlukan tanda dan arah penglihatannya disesuaikan dengan arah panah.

2. Potongan Lebih Dari Satu Bidang

Ada beberapa macam cara membuat gambar potongan lebih dari satu bidang. Potongan lebih dari satu bidang merupakan cara menggambar potongan benda dengan menyederhanakan gambar dan penghematan waktu dalam beberapa bidang sejajar yang tidak dalam satu bidang. Ada beberapa macam cara untuk membuat gambar potongan lebih dari satu bidang sebagai berikut :

  • Potongan Meloncat, merupakan salah satu teknik menggambar potongan yang banyak digunakan pada gambar teknik. Potongan meloncat merupakan sebagai bentuk penyederhanaan gambar dan penghematan waktu potongan-potongan dalam beberapa bidang sejajar yang dapat disatukan.
  • Potongan Dua Bidang Berpotongan, pada suatu benda simetris atau sama maka untuk proses penggambarannya dapat melalui dua bidang potong yang saling berpotongan Pada potongan dua bidang berpotongan maka satu bidang merupakan potongan utama dan bidang lain menyudut dengan bidang pertama.
  • Potongan pada Bidang Berdampingan, pada gambar potongan bidang berdampingan,dapat dibuat atau digambar melalui garis sumbunya. Pada umumnya bidang-bidang yang berdampingan mengikuti lekukan-lekukan pada garis sumbu. Hal ini menyebabkan pandangan pada potongan terlihat jelas sehingga mudah diintepretasikan.

3. Potongan Setengah

Pada gambar potongan setengah atau separuh merupakan gambaran mengenai suatu benda yang simetris dan dipotong setengah bagiannya. Pada bagian ini hanya diperlihatkan setengah bagian dari benda karena sama dengan setengah bagian yang sudah diperlihatkan.

4. Potongan Setempat

Setiap benda yang dibuat gambar potongannya akan berbeda-beda satu dengan yang lainnya tergantung dari tingkat kesulitan benda yang akan digambar potongannya. Dalam gambar teknik terkadang diperlukan gambaran yang lebih jelas mengenai sebagian benda. Oleh karena itu, diperlukan potongan setempat yang digunakan untuk menggambar benda kerja yang dipergunakan dari bagian kecil suatu benda yang tersembunyi. Untuk mendapatkan benda yanhg tersembunyi tersebut maka diperlukan penggambaran benda secara penuh kemudian dipotong pada sebagian sisinya untuk mendapatkan potongan pada bagian yang ingin diperjelas.

5. Potongan yang di Putar

Dalam proses pemnbuatan potongan yang diputar, ada beberapa jenis proses yang harus dilalui. Selain itu pada potongan yang diputar juga harus melibatkan gambar potongan yang lain. Namun, untuk gambar-gambar tertentu seperti pelek, ruji, dan lain sebagainya dapat digambar melalui gambar setempat. Namun nantinya, potongan setempat yang sudah jadi harus dipindahkan dan diputar pada tempat lain.

6. Potongan Berurutan

Pada gambar potongan berurutan, tipe pemotongan hampir sama dengan potongan benda yang diputar. Perbedaanya hanya terletak pada proses penggambaran potongannya yang dilakukan pada luar benda. Kemudian potongan-potongan yang dibuat disusun secara berurutan untuk pemberian ukuran dan keperluan lainnya. Sebagai contoh pada penggambaran pasak bertingkat yang berbeda-beda agar lebih jelas kedudukannya maka potongannya disusun secara berurutan.

 

B. PROYEKSI

Proyeksi adalah gambar dari suatu objek nyata ataupun rancangan, yang dibuat dalam garis-garis pada bidang datar. Proyeksi dalam gambar teknik berfungsi untuk menampilkan wujud suatu objek dalam bentuk gambar utnuk suatu tujuan tertentu.

 

Jenis Proyeksi Pada Gambar Teknik :

Secara garis besar Proyeksi pada gambar teknik diklasifikasikan menjadi 2 proyeksi utama yaitu proyeksi piktorial dan proyeksi ortogonal.

1. Proyeksi Piktorial

Proyeksi piktorial adalah penampilan gambar benda mendekati objek sebenarnya yang digambar secara tiga dimensi denganpandangan tunggal. Gambar pada proyeksi piktorial biasa disebut dengan gambar ilustrasi, namun tidak semua gambar ilustrasi termasuk kedalam proyeksi piktorial.

Berikut ini merupakan jenis-jenis proyeksi piktorial :

a). Proyeksi Aksonometri

Proyeksi aksonometri adalah proyeksi dengan bidang atau objek yang dimiringkan terhadap bidang proyeksi, sehingga tiga sisi atau muka dari objek tersebut akan terlihat seragam dan memberikan gambaran bentuk objek terlihat seperti sebenarnya.

b). Proyeksi Isometri

Proyeksi isometri adalah proyeksi yang menampilkan objek pada gambar secara tepat dengan panjang garis sumbu yang menggambarkan ukuran sebenarnya. Pada proyeksi isometri tidak ada skala pengecilan pada ukuran gambar dengan perbandingan sumbu X : Y : Z yaitu 1:1:1 dengan jarak antar sumbu 120 derajat.

 

c). Proyeksi Dimetri

Proyeksi dimetri adalah penyempurnaan garis tumpang tindih pada proyeksi isometri menjadi tidak terlihat. Perbandingan panjang sumbu X : Y : Z pada proyeksi dimetri yaitu 1 : 1/2 : 1. dengan kemiringan sisi 7 derajat terhadap sumbu X dan 40 derajat terhadap sumbu Y.

d). Proyeksi Trimetri

Proyeksi trimetri adalah proyeksi yang memiliki perbedaan panjang dan besar sudut pada sumbu X, Y dan Z. Dengan perbandingan panjang sumbu X : Y :Z yaitu 9/10a : 1/2a : a.

e). Proyeksi Miring (Oblique)

Proyeksi miring adalah proyeksi gambar dimana garis pada proyeksi tidak tegak lurus terhadap bidang proyeksi namun membentuk sudut miring. Permukaan depan objek pada gambar ditempatkan dengan bidang kerja proyeksi sehingga bentuk permukaan depan objek tergambar seperti sebenarnya. Apabila panjang objek pada proyeksi sama dengan panjang sebenarnya maka disebut proyeksi miring cavalier, sedangkan untuk panjang objek pada proyeksi yang diperpendek disebut dengan proyeksi miring cabinet. Gambar pada proyeksi miring memiliki basis sumbu 0, 45 dan 90 derajat.

f). Proyeksi Persepektif

Proyeksi perspektif adalah proyeksi piktorial dengan kesan visual yang menyerupai gambar sebenarnya, namun cara menggambar proyeksi perspektif cukup rumit rumit, khususnya pada bagian yang kecil. Pada gambar perspektif garis proyeksi terpusat pada satu atau beberapa titik tertentu.

 

2. Proyeksi Ortogonal

Proyeksi ortogonal adalah gambar proyeksi dengan bidang proyeksi yang tegak lurus terhadap proyektornya. Proyektor adalah garis yang memproyeksikan suatu objek terhadap bidang proyeksi. Pada proyeksi ortogonal terdapat beberapa sudut pandang yaitu pandangan depan, pandangan atas, pandangan samping dan proyeksi piktorial. Seacara umum proyeksi ortogonal terbagi menjadi dua jenis yaitu proyeksi Eropa dan proyeksi Amerika.

a). Proyeksi Amerika

Proyeksi Amerika adalah proyeksi dengan letak bidang yang sama dengan arah pandang. Proyeksi Amerika sering juga dikenal dengan istilah proyeksi kwadran III atau proyeksi sudut ketiga.

b). Proyeksi Eropa

Proyeksi Eropa adalah proyeksi dengan letak bidang yang terbalik dengan arah pandang. Proyeksi Eropa sering juga dikenal dengan istilah proyeksi kwadran I atau proyeksi sudut pertama.

 

journey PKKMB 2022

20 August 2022 14:26:17 Dibaca : 9

assalamualaikum Wr. Wb. Hai, perkenalkan saya Siti Nurul Farhani Saleh disini saya akan menceritakan tentang pengalaman saya mengikuti PKKMB kemarin. Kemarin memang adalah hari yang melelahkan sekaligus menyenangkan bagi mahasiswa baru Universitas Negeri Gorontalo yang dimana adalah pelaksanaan PKKMB 2022. Saya sendiri merasa senang mengikuti kegiatan ini sekaligus merasa takut hehe. Kegiatan kemarin juga merupakan kegiatan yang tidak akan dilupakan oleh saya maupun teman-teman Mahasiswa Baru yang dimana kegiatan ini memiliki ajang-ajang yang keren-keren dari para panitia PKKMB tahun ini. Sejak hari pertama dimulai tidak ada kata bosan yang terlintas di benak saya selama mengikuti kegiatan ini, karena kegiatannya yang seruuu, tidak hanya menerima materi saja tetapi juga ada kuis-kuis yang membuat kita sebagai maba merasa semangattt. Tidak  hanya itu saya juga mendapatkan teman-teman baru dan juga beradaptasi dengan baik bersama mereka, berbagi makanan bersama, tawa & canda, dan masih banyak lagi. Sekian pengalaman saya setelah mengikuti PKKMB UNG 2022, Terima Kasih. Wassalamualaikum Wr. Wb. 

Kategori

  • Masih Kosong

Blogroll

  • Masih Kosong