tugas gamtek potongan dan proyeksi
NAMA : FITRI DARMALIA
NIM : 561422031
KELAS : A
PRODI : TEKNIK INDUSTRI
MATA KULIAH : GAMBAR TEKNIK
TUGAS : POTONGAN DAN PROYEKSI
PENGERTIAN POTONGAN
Suatu benda yang mempunyai rongga di dalamnya, tidaklah bisa langsung di berikan suatu pengukuran. Ini di sebabkan suatu pengukuran haruslah terlihat berupa garis gambar, dan bukan suatu garis penunjuk adanya lubang atau rongga yang tidak kelihatan. Untuk melihat salah satu bagian objek yang terdapat di dalam suatu rangkaian, maka di perlukan teknik untuk melihat secara jelas bagian-bagian yang tersembunyi, maka di gunakanlah suatu teknik yang disebut sebagai potongan. Pada bagian pejal yang di potong di beri arsir, yaitu garis-garis miring 45 drajat, sedangkan bagian lobang di kosongkan. Menggunakan tanda, yaitu garis tipis (bertitik) yang di pertebal pada ujung-ujungnya dan pada perubahan arahnya
Potongan atau irisan adalah suatu metode penggambaran suatu obyek gambar sedemikian rupa sehingga bagian dalam yang tidak jelas akan mudah di pahami bentuk maupun ukurannya.
· POTONGAN PENUH
potongan penuh ini seolah"olah benda dibelah menjadi dua sehingga kelihatanbagian dalam benda menjadi terlihat. )ila bidang potong melalui sepanjangpandangan yang dihasilkan dari proyeksi gambar pada bidang proyeksi maka potongan yang di lakukan di sebut potongan penuh.
· POTONGAN SETENGAH (SEPARUH)
Untuk objek gambar yang mempunyai bentuk simetri, di gunakan teknik potongan setengah, yaitu bidang potong akan melalui setengah dari pandangan asli proyeksi obyek gambar pada bidang proyeksi.
Potongan akan menghasilkan penampang setengah bagian dari setengah bagian lagi masih tetap utuh.
Gambar penuh dan potongan setengah
· POTONGAN ¼
Jenis potongan ini hampir sama dengan potongan setengah yaitu bidang potong akan melalui - dari pandangan hasil proyeksi obyek gambar padabidang proyeksi.
pemotongan akan menghasilkan penampang ¼ bagian dan ¼ bagian lagi masih tetap utuh sebagai pandangan
POTONGAN ¾
Potongan ¾ ini hampir sama dengan potongan ½ dan ¼ namun yang membedakan hanya pada hasilnya yaitu ¾ dari pandangan hasil proyeksi obyek gambar pada bidang proyeksi. Dan hanya ¼ bagian saja yang masih tetap utuh.
· POTONGAN SEBAGIAN (SETEMPAT)
Untuk menjelaskan bagian tertentu dari rongga atau yang tersembunyi. Bagian lubang yang akan diperlihatkan seolah di sobek sehingga kelihatan sebagian kecil dari lubang, tetapi dapat mewakili keseluruhan bagian lubang. Jenis potongan ini juga bias di gunakan pada bagian-bagian yang tidak boleh di potong.
· POTONGAN PUTARAN
Bagia-bagian simetrik dapat di gambar pada dua bidang potong yang saling berpotongan. Sedangkan bidang potong merupakan potongan utama, sedangkan bidang terakhir ini, setelah di selesaikan menurut aturan-aturan yang berlaku, di putar hingga berhimpit pada bidang proyeksi pertama.
Gambar potongan putaran dan potongan sirip.
· POTONGAN SIRIP
Pada potongan ini bagian sirip tidak terpotong. Dalam gambar sirip lain yang di lalui garis potong. Penampang yang berbentuk lingkaran, garis potongnya melalui penguat, kemudian belok melewati penguat yang lain. Maksud dari pemotongan tersebut agar dapat melihat lubang terdapat pada bagian atas. Dari arah potongan semacam ini bila ingin mengetahui penampang lain dapat dilihat pada gambar di atas. Garis potong tersebut memotong sirip secara melintang maka dapat dinyatakan bahwa sirip itu di potong.
· POTONGAN PENAMPANG TIPIS
Potongan ini digunakan untuk menunjukkan penampang-penampang tipis, seperti misalnya benda-benda yang terbuat dari plat, baja profil, dan lain sebagainya atau paking gambar dapat di gambar dengan garis tebal, atau seluruhnya dihitamkan. Jika bagian-bagian demikian terletak berdampingan, bagian yang berbatasan dibiarkan putih.
Potongan pada bagian potongan pada profil
PENGERTIAN PROYEKSI
Secara umum menggambar proyeksi terbagi dalam dua kelompok besar yaitu proyeksi Perspektif dan Proyeksi Paralel. Kemudian proyeksi Paralel, dibagi lagi menjadi:
Proyeksi Paralel
Proyeksi Paralel adalah apabila cara memproyeksikan objek dengan bantuan garis sejajar atau sinar sejajar, dengan demikian hasil gambarnya akan sama besar dengan bendanya
Proyeksi isometri
Proyeksi isometri ialah suatu proyeksi yang mempunyai perbandingan panjang antara ketiga sumbunya, yaitu x : y : z adalah 1 : 1 : 1, sedangkan jarak antar sumbu membentuk sudut sebesar 120 derajat. Pada proyeksi ini ciri yang paling mendasar adalah besar sudut antara sumbu x dan y terhadap garis mendatar adalah 30 derajat.
Menurut definisinya proyeksi isometri adalah proyeksi aksonometri dimana pandangan yang dipilih dari objek, diletakkan sedemikian rupa terhadap bidang proyeksi sehingga proyeksi panjang sisi-sisi objek tersebut memendek dengan skala yang sama ke arah ketiga koordinatnya.
Proyeksi ortogonal
Proyeksi orthogonal adalah proyeksi suatu titik, garis, bidang, dan benda terhadap suatu bidang proyektor yang tegak lurus terhadap bidang proyektornnya .
Proyeksi normal
Proyeksi Normal merupakan proyeksi paralel tegak dimana pandangan-pandangan utama yang dipilih dari suatu objek terletak paralel terhadap satu atau beberapa bidang proyeksi. Hal ini berarti titik pengamatan normal terhadap bidang proyeksinya dan terletak pada jarak yang tak terhingga dari objek. Bidang proyeksi dapat terletak didepan atau dibelakang objek. Jarak objek ke bidang proyeksi menjadi tidak penting karena objek akan diproyeksikan tegak lurus (normal) ke bidang proyeksinya.
Proyeksi Normal terdiri dari dua macam yaitu proyeksi eropa dan proyeksi amerika.
Proyeksi eropa disebut juga proyeksi sudut pertama atau proyeksi kwadran I. Proyeksi Eropa merupakan proyeksi yang letaknya terbalik dengan arah pandangnya.Proyeksi Amerika adalah benda yang akan digambar seolah-olah diletakkan di dalam peti yang sisi-sisinya tembus pandang sebagai bidang proyeksi seperti gambar di bawah.
Kategori
- Masih Kosong
Blogroll
- Masih Kosong