SEJARAH DAN TOKOH TOKOH BERPENGARUH TEKNIK INDUSTRI
SEJARAH TEKNIK INDUSTRI
Sejarah Teknik Industri adalah kisah evolusi yang panjang, dimulai dari upaya manusia untuk meningkatkan efisiensi dan produktivitas kerja, hingga menjadi sebuah disiplin ilmu yang mengintegrasikan teknik, manajemen, dan ilmu sosial untuk mengoptimalkan sistem dan proses produksi. Berikut adalah sejarah tentang perkembangan Teknik Industri dari masa ke masa:
Awal Mula: Pra-Revolusi Industri
-Era Pra-Industri: Sebelum Revolusi Industri, produksi barang biasanya dilakukan dengan tangan di bengkel kecil atau di rumah. Sistem ini dikenal sebagai "cottage industry" atau "domestic system". Produksi berskala kecil ini tidak memerlukan manajemen yang kompleks.
-Perubahan dalam Produksi: Seiring dengan meningkatnya permintaan akan barang-barang di Eropa pada abad ke-16 dan ke-17, muncul kebutuhan untuk meningkatkan skala produksi. Namun, metode manual tidak cukup efisien untuk memenuhi permintaan yang meningkat.
Revolusi Industri (Pertengahan Abad ke-18 hingga Awal Abad ke-19)
-Lahirnya Pabrik dan Mesin Uap: Revolusi Industri yang dimulai di Inggris pada pertengahan abad ke-18 membawa perubahan drastis dalam produksi. Mesin uap yang ditemukan oleh James Watt (1769) menjadi salah satu pendorong utama revolusi ini. Mesin uap memungkinkan mekanisasi pabrik dan menggantikan tenaga manusia dan hewan dengan mesin.
-Awal dari Produksi Massal: Pabrik-pabrik mulai berkembang, dan produksi massal menjadi mungkin. Sistem produksi massal ini memerlukan koordinasi dan pengelolaan yang lebih kompleks, membuka jalan bagi kebutuhan akan teknik manajemen yang lebih baik.
Manajemen Ilmiah dan Frederick Winslow Taylor (Akhir Abad ke-19 hingga Awal Abad ke-20)
-Frederick Winslow Taylor: Taylor adalah tokoh penting yang dikenal sebagai "Bapak Manajemen Ilmiah". Dia mengembangkan pendekatan sistematis untuk meningkatkan efisiensi kerja melalui analisis ilmiah terhadap pekerjaan. Taylor memperkenalkan konsep "time and motion study", yang bertujuan untuk menemukan cara terbaik dalam melakukan pekerjaan tertentu.
-Prinsip-Prinsip Manajemen Ilmiah: Taylor memperkenalkan beberapa prinsip dasar, termasuk:
-Seleksi Ilmiah Pekerja: Memilih pekerja yang paling cocok untuk tugas tertentu berdasarkan kemampuan mereka.
-Pelatihan Sistematis: Memberikan pelatihan yang tepat kepada pekerja untuk meningkatkan efisiensi.
-Pembagian Tugas yang Jelas: Memisahkan perencanaan dan pelaksanaan, di mana manajer bertanggung jawab atas perencanaan dan pekerja bertanggung jawab atas pelaksanaan.
-Kerja Sama antara Manajemen dan Pekerja: Meningkatkan kerja sama antara manajer dan pekerja untuk mencapai efisiensi yang lebih tinggi.
-Dampak: Prinsip-prinsip Taylor meletakkan dasar bagi disiplin Teknik Industri, yang kemudian dikembangkan lebih lanjut oleh banyak ahli lain.
Perkembangan Teknik Industri di Abad ke-20
-Frank Bunker Gilbreth dan Lillian Moller Gilbreth:
-Studi Gerakan: Frank Gilbreth mengembangkan metode studi gerakan untuk mengidentifikasi gerakan yang tidak efisien dalam pekerjaan. Bersama istrinya, Lillian Gilbreth, mereka juga mempelajari aspek psikologis dari pekerjaan, memperkenalkan konsep ergonomi dan interaksi manusia-mesin.
-Pengaruh: Karya mereka membantu mengembangkan prinsip-prinsip ergonomi dan manajemen pekerja, yang menjadi elemen penting dalam Teknik Industri.
-Henry Gantt dan Gantt Chart:
-Perencanaan Proyek: Henry Gantt mengembangkan Gantt Chart, sebuah alat visual yang membantu dalam perencanaan dan pengendalian proyek. Alat ini menjadi sangat populer dan masih digunakan secara luas dalam manajemen proyek hingga hari ini.
-Kontribusi Lain: Gantt juga memperkenalkan konsep insentif bagi pekerja berdasarkan kinerja, yang kemudian diadopsi secara luas dalam manajemen produktivitas.
TOKOH BERPENGARUH
DI TEKNIK INDUSTRI
1. Frederick Winslow Taylor
Kontribusi :Taylor adalah pelopor Manajemen Ilmiah, yang memperkenalkan konsep time study untuk meningkatkan efisiensi di tempat kerja. Pendekatannya menekankan pentingnya analisis ilmiah terhadap setiap tugas kerja untuk menemukan metode paling efisien.
2. Frank dan Lillian Gilbreth
Kontribusi: Pasangan ini mengembangkan *motion study* untuk mengidentifikasi dan menghilangkan gerakan yang tidak perlu dalam pekerjaan, sehingga meningkatkan efisiensi. Lillian juga berperan penting dalam pengembangan ergonomi, mengintegrasikan psikologi dan teknik untuk menciptakan lingkungan kerja yang lebih efisien.
3. Henry Ford
Kontribusi: Ford memperkenalkan jalur perakitan, yang memungkinkan produksi massal dengan biaya rendah. Inovasi ini membuat mobil terjangkau bagi masyarakat luas dan merevolusi metode produksi di berbagai industri.
4. Harrington Emerson
Kontribusi: Emerson adalah salah satu pelopor dalam bidang efisiensi manajemen. Dia mengembangkan prinsip-prinsip efisiensi yang berfokus pada pengurangan pemborosan dan peningkatan produktivitas dalam organisasi. Karyanya berkontribusi pada pengembangan sistem manajemen yang lebih efisien.
5. Charles Babbage
Kontribusi: Babbage adalah seorang matematikawan dan ilmuwan komputer yang juga memberikan kontribusi penting pada Teknik Industri. Dalam bukunya "On the Economy of Machinery and Manufactures," dia menganalisis berbagai aspek produksi industri, termasuk pembagian kerja dan efisiensi mesin.
6. Elton Mayo
Kontribusi:Mayo adalah seorang psikolog dan sosiolog yang dikenal melalui Hawthorne Studies. Penelitiannya mengungkapkan pentingnya faktor sosial dan lingkungan dalam meningkatkan produktivitas kerja, yang akhirnya menjadi dasar bagi pendekatan *human relations* dalam manajemen.
7. W. Edwards Deming
Kontribusi: Deming mengembangkan konsep *Total Quality Management* (TQM) yang menekankan kualitas di setiap tahap produksi. Karyanya sangat berpengaruh di Jepang setelah Perang Dunia II dan berperan penting dalam kebangkitan industri Jepang.
8. Taiichi Ohno
Kontribusi:* Ohno mengembangkan Sistem Produksi Toyota, termasuk konsep *Just-in-Time* (JIT), yang mengurangi pemborosan dan meningkatkan efisiensi produksi. Sistem ini menjadi dasar bagi *Lean Manufacturing*, yang diterapkan di berbagai industri global.
9. Eliyahu M. Goldratt
Kontribusi:Goldratt adalah pengembang *Theory of Constraints* (TOC), sebuah metode manajemen yang membantu perusahaan mengidentifikasi dan mengatasi hambatan dalam proses produksi untuk meningkatkan efisiensi keseluruhan.
10. Walter A. Shewhart
Kontribusi: Shewhart adalah ahli statistik yang mengembangkan konsep *Statistical Process Control* (SPC). Metode ini digunakan untuk memantau dan mengontrol proses produksi guna memastikan bahwa produk memenuhi standar kualitas yang diinginkan. Karyanya menjadi dasar bagi banyak teknik pengendalian kualitas modern.