Sejarah Teknik Industri dan Tokoh-tokoh yang Berperan dalam Teknik Industri
Sejarah Teknik Industri dan Tokoh-tokoh yang Berperan dalam Teknik Industri
Sejarah Teknik Industri berawal dari upaya manusia untuk meningkatkan efisiensi dan produktivitas dalam pekerjaan, terutama sejak Revolusi Industri pada abad ke-18. Pada masa ini, penggunaan mesin-mesin uap dan teknologi baru memungkinkan produksi dalam skala besar, menggantikan metode manual yang sebelumnya mendominasi. Konsep pembagian kerja juga mulai diperkenalkan oleh ekonom seperti Adam Smith, yang menggarisbawahi pentingnya spesialisasi untuk meningkatkan produktivitas.
Sejarah teknik industri juga berawal pada zaman Pra Yunani kuno, ketika manusia menggunakan batu dan tulang sebagai peralatan kerja. Teknik industri kemudian berakar kuat pada masa revolusi industri di Inggris pada 1750-an, ketika proses manufaktur mengalami perubahan dramatis. Teknik industri berkembang ketika beberapa individu berusaha mencari cara untuk meningkatkan produktivitas kerja. Frederic W. Taylor, yang dikenal sebagai Bapak Teknik Industri, mengemukakan konsep teknik industri, termasuk perancangan, pengukuran, perencanaan, penjadwalan, dan pengendalian kerja.
Teknik industri adalah jurusan kuliah yang menggabungkan ilmu teknik dengan ilmu manajemen. Mahasiswa belajar tentang manajemen operasi, perancangan, rekayasa industri, analisis data, dan kebijakan perusahaan. Teknik industri memiliki ruang lingkup yang luas dan dapat dibagi dalam tiga bidang keahlian: Sistem Manufaktur, Manajemen Industri, serta Sistem Industri dan Teknik Ekonomi.
Tokoh-tokoh yang Berkontribusi dalam Teknik Industri sebagai berikut :
1. Frederick Winslow Taylor (1856-1915)Kontribusi:
Dikenal sebagai "Bapak Manajemen Ilmiah," Taylor memperkenalkan prinsip-prinsip scientific management untuk meningkatkan efisiensi produksi. Melalui studi waktu dan gerak, ia mengembangkan metode untuk mengoptimalkan produktivitas pekerja dan menciptakan standar kerja yang lebih efisien. Salah satu kontribusi utamanya adalah pengembangan studi waktu kerja (time study) di mana Taylor mengukur waktu yang dibutuhkan untuk setiap tugas dan mengidentifikasi cara paling efisien untuk melakukannya. Metode ini mengarah pada standarisasi kerja dan penentuan upah berdasarkan produktivitas. Karyanya, "The Principles of Scientific Management," menjadi dasar bagi perkembangan manajemen modern.
2. Henry Ford (1863-1947)Kontribusi:
Pendiri Ford Motor Company, Ford mengembangkan lini perakitan bergerak yang merevolusi produksi massal. Pendekatannya memungkinkan produksi kendaraan dalam jumlah besar dengan biaya yang lebih rendah, yang juga meningkatkan aksesibilitas kendaraan bermotor bagi masyarakat umum.Salah satu kontribusi utamanya adalah pengembangan studi waktu kerja (time study) di mana Taylor mengukur waktu yang dibutuhkan untuk setiap tugas dan mengidentifikasi cara paling efisien untuk melakukannya. Metode ini mengarah pada standarisasi kerja dan penentuan upah berdasarkan produktivitas. Karyanya, "The Principles of Scientific Management," menjadi dasar bagi perkembangan manajemen modern.
3. Frank Bunker Gilbreth (1868-1924) dan Lillian Moller Gilbreth (1878-1972)Kontribusi:
Pasangan suami istri ini adalah pelopor dalam studi waktu dan gerak, serta ergonomi. Frank Gilbreth mengembangkan teknik motion study yang bertujuan untuk mengurangi gerakan yang tidak perlu dalam proses kerja, sementara Lillian Gilbreth, yang juga seorang psikolog, memperkenalkan pendekatan yang lebih humanis dalam manajemen kerja.
4. Elton Mayo (1880-1949)Kontribusi:
Mayo adalah seorang psikolog dan sosiolog yang dikenal karena eksperimen Hawthorne, yang menemukan bahwa faktor sosial dan lingkungan kerja berpengaruh signifikan terhadap produktivitas pekerja Temuannya mengarah pada pengakuan pentingnya faktor manusia dalam manajemen industri.
5. W. Edwards Deming (1900-1993)Kontribusi:
Seorang tokoh kunci dalam pengembangan manajemen kualitas total (Total Quality Management - TQM). Deming mempromosikan konsep PDCA (Plan-Do-Check-Act) dan 14 poin untuk manajemen, yang menekankan pentingnya kualitas dan perbaikan berkelanjutan dalam proses produksi.
6. Joseph Juran (1904-2008)Kontribusi:
Juran adalah seorang ahli kualitas yang, bersama dengan Deming, mempengaruhi revolusi kualitas di Jepang. Ia mengembangkan konsep "triade kualitas," yang mencakup perencanaan kualitas, pengendalian kualitas, dan peningkatan kualitas. Bukunya, "Juran's Quality Handbook," menjadi referensi utama dalam manajemen kualitas.
7. Henry Gantt (1861-1919)Kontribusi:
Gantt dikenal karena pengembangan Gantt Chart, sebuah alat manajemen proyek yang membantu dalam perencanaan, penjadwalan, dan pengendalian tugas-tugas dalam proyek. Gantt Chart masih digunakan secara luas dalam manajemen proyek modern
8. Taiichi Ohno (1912-1990)Kontribusi:
Seorang insinyur Toyota, Ohno adalah pelopor dalam pengembangan sistem produksi Toyota yang melahirkan konsep Lean Manufacturing dan Just-In-Time (JIT). Ia memperkenalkan metode untuk mengurangi pemborosan dalam proses produksi dan meningkatkan efisiensi secara keseluruhan.
9, Peter F. Drucker (1909-2005)Kontribusi:
Drucker adalah seorang pemikir manajemen yang sangat berpengaruh, yang memperkenalkan konsep-konsep penting seperti "management by objectives" (MBO) dan "knowledge worker." Ia membantu mengarahkan manajemen ke arah yang lebih strategis dan berbasis pengetahuan.
10. Charles Babbage (1791-1871)Kontribusi:
Babbage, selain dikenal sebagai "Bapak Komputer" untuk karyanya di bidang komputasi, juga membuat kontribusi awal dalam teknik industri. Dalam bukunya On the Economy of Machinery and Manufactures (1832), ia menganalisis operasi pabrik dan memperkenalkan ide-ide tentang pembagian kerja, efisiensi tenaga kerja, dan penghematan biaya produksi.
Nama : MAYANTI
Nim : 561423048