Selamat datang di pasar Komoditi Nasional
Mayoritas penduduk Indonesia hidup dari sektor pertanian, karena itu diperlukan berbagai pemikiran dan aktivitas untuk mendukung usaha petani sehingga dapat meningkatkan kesejahteraannya. Selain membantu dalam usaha produksi, yang tidak kalah penting adalah membantu mereka dalam hal memasarkan hasil produksinya. Secara agronomis, Indonesia memiliki daerah yang luas dan masing-masing memiliki potensi sebagai penghasil komoditas agro yang spesifik, yang secara geografis tersebar di berbagai wilayah kabupaten/kota. Untuk itu perlu diupayakan pembangunan pertanian dalam arti luas mulai dari hulu sampai hilir dalam rangka peningkatan kesejahteraan rakyat di setiap kabupaten/kota itu.
Masalah yang saat ini sering terjadi dan belum dapat teratasi dalam proses pembangunan ekonomi berbasis pertanian itu adalah sering terjadinya harga “anjlog” pada saat panen raya, dan harga melambung tinggi di saat “paceklik”. Selain jumlah panen yang tidak teratur, naik-turunnya harga secara tajam itu juga disebabkan oleh mutu produksi yang kurang baik, pelaku dan penyelenggaraan pasar yang belum terorganisasi, sehingga harga yang diterima petani tidak menguntungkan.
Untuk mengatasi masalah tersebut, banyak hal yang harus dilakukan dan salah satu solusi yang memiliki pengaruh paling besar terhadap penyelesaian masalah itu adalah dengan membenahi dan mengembangkan institusi pasar induk, pasar penunjang, jaringan informasi dan merevitalisasi pasar tradisional.
Pasar induk yang posisinya berada di kota besar, berfungsi sebagai media paling berpengaruh dalam pembentukan harga secara nasional.
Empat hal yang perlu dibenahi dalam penyelenggaraan jaringan pasar induk:
- Pertama adalah membangun jaringan antar pasar induk di kota-kota besar yang potensial mempengaruhi terbentuknya harga secara nasional.