harga jagung naik di gorontalo
Meskipun belum ada penetapan dari Pemerintah Provinsi Gorontalo terhadap harga dasar jagung, sejak beberapa hari terakhir ini harga komoditas tersebut mulai mengalami kenaikkan di pasaran. Aluwi, salah seorang petani jagung di Kabupaten Gorontalo, Kamis (16/2), mengatakan, beberapa waktu lalu harga jagung hanya berkisar antara Rp1.900 hingga Rp2.000 per kilogram. Namun saat ini mengalami kenaikkan menjadi Rp2.150 hingga Rp2.200 per kg.
Dia menjelaskan, biasanya jika musim panen berhasil, harga jagung turun. Namun untuk kali ini justru berbalik. Ini kemungkinan besar disebabkan panen di daerah Jawa banyak yang gagal akibat banjir. "Musim panen jagung kali ini di sejumlah daerah di Provinsi Gorontalo, dapat dikatakan berhasil dengan baik," Kata Aluwi. Firman, salah seorang Ketua kelompok Tani di Kabupaten Bone Bolango mengatakan, hasil panen para petani mengalami kenaikan. Sebab, masa tanam saat itu berbarengan dengan musim hujan. Namun tidak menyebutkan secara rinci kenaikkan hasil panen tersebut. "Musim tanam kali ini, areal pertanian milik petani tidak mengalami gangguan alam seperti banjir dan kemarau," kata Firman.
Dia menjelaskan, meskipun hasil panen meningkat dan harga naik, pemerintah tetap harus mengeluarkan patokan harga. Sebab, tidak menutupkan kemungkinan harga akan turun. "Jika ada patokan resmi dari pemerintah daerah tentang harga jagung, maka jika komoditi tersebut harganya turun, tidak terpengaruh pada petani," kata Firman.
Para petani juga mengharapkan, agar Pemerintah Provinsi Gorontalo di bawah kepemipinan Gubernur yang baru, untuk tetap mempertahankan komoditi jagung sebagai program unggulan.(Ant/BEY)