BIOTEKNOLOGI TANAH
Mikoorganisme tanah memegang peranan penting didalam pembentukan tanah, pertumbuhan tanaman dan siklus C. Kemajuan dalam biologi molekuler memungkinkan untuk melakukan kajian terhadap banyak mikroba yang tidak tumbuh pada media di laboratorium. Hal ini memungkinkan untuk lebih memahami populasi mikroba tanah, yang selanjutanya mengelola m.o tersebut kearah yang lebih menguntungkan (Paul & Clark, 1996).
Populasi m.o tanah pada umumnya resisten terhadap perubahan dan mampu bertahan untuk jangka waktu yang lama. Sebaliknya m.o yang diintroduksi biasanya tidak dapat bertahan dalam persaingan yang sangat tinggi,yang terdiri dari bermacam-macam m.o dalam habitat dan lingkungan yang beragam didalam tanah.
Mikroorganisme merupakan penyumbang terbesar dari biomassa di dunia ini. Selain itu m.o melakukan paling banyak proses fisiologis mulai dari dekomposisi hingga berbagai reaksi yang berkaitan dengan N, P, K, S dan siklus unsur hara lainnya dalam suatu lingkungan yang lebih luas.
Sejarah perkembangan mikrobiologi
Definisi bioteknologi
“Mendefinisikan bioteknologi” agak sulit sebab istilah tersebut sangat luas sehingga dapat mencakup banyak pengertian dan kahlian. Berbagai definisi tentang bioteknologi telah dikemukakan oleh banyak ahli antara lain:
David Baltimore, bioteknologi adalah aplikasi prinsip-prinsip ilmu dan teknologi dalam memproses bahan dengan menggunakan agen biologis untuk menghasilkan barang dan jasa.
N. S. Subba Rao, bioteknologi adalah aplikasi ilmu dan teknologi untuk mempercepat atau meningkatkan proses-proses alami dalam menghasilkan pemenuhan kebutuhan manusia.
Ahli-ahli lain, bioteknologi adalah penggunaan prinsip-prinsip teknologi pada suatu sistem hidup untuk mengembangkan proses-proses untuk menghasilkan produk.
Berdasarkan pengertian tersebut di atas, maka bioteknologi tanah diarahkan untuk mempelajari bagaimana suatu m.o tanah dan proses metaboliknya dapat digunakan untuk optimalisasi produk tanaman.
http://wahyuaskari.wordpress.com