Studi Biologi Tanah
Biologi tanah merupakan studi tentang biota (organisme) yang hidup dan beraktivitas di dalam tanah, yang melalui aktivitas metaboliknya, peranannya dalam aliran energi dan siklus hara berkaitan erat dengan produksi bahan organik primer (tanaman).
Dalam perluasan cakrawalanya, terutama di aspek mekanistis, mikrobiologi tanah disuplai oleh biokimia tanah. Kedua disiplin ilmu ini pada awalnya menitiberatkan pada jasad mikroskopis (perlu bantuan mikroskop untuk melihatnya) dalam tanah, namun kemudian berkembang mencakup pula jasad makroskopis (kasat mata) yang hidup dan beraktivitas di sekitar tanah serta berpartisipasi dalam menentukan dinamika tanah.
Pada tahun 1676 seorang ahli lensa grinder belanda Antonius van Leeuwenhoek melaporkan adanya hewan-hewan kecil dalam air alamiah dan di dalam air cabai. Selama pengamatannya, mikrobia ini timbul dari bahan-bahan tanaman yang sedang membusuk. Atas penemuannya ini, beliau dapat dianggap sebagai bapak mikrobiologi tanah. Namun, gelar ini dapat dibenarkan jika diberikan kepada Sergei Winorgradsky (1856-1953) sehubungan dengan banyaknya kontribusi beliau dalam menaikkan pamor ilmu baru yang hampir tenggelam ini.
Diantara masa Leeuwenhoek dan Winorgradsky, Pasteur dan yang lainnya, berkembang beberapa temuan yaitu :
Pembuktian ketidakbenaran teori generasi spontaneous,
Adanya keterkaitan mikroorganisme dengan penyakit tanaman dan hewan,
Perkembangan yang pesat dalam deskripsi Taksonomi Organisme (biota) tanah.
Pada awal abad ke-20, beberapa penemuan baru telah lebih mempertegas eksistensi mikrobiologi tanah dengan penekanan pada tiga bidang kajian utama, yaitu
Fiksasi N-simbiotik
Pengikatan secara simbiotik dilakukan oleh bakteri rhizobium yang pada umumnya dikenal sebagai strain yang tergantung dari tanaman inangnya.
Misalnya : Rhizobium leguminosarum ——- kacang-kacangan
Dekomposisi Bahan Organik
Bahan organik dalam tanah terdiri dari bahan organik kasar dan bahan organik halus yang berpengaruh terhadap sifat dan pertumbuhan tanaman antara lain sebagai granulator, sumber unsur hara, dan sebagai sumber energi bagi mikro-organisme.
Transformasi N mineral.
Kemudian, mulai sekitar pertengahan abad ke-20, ruang lingkup mikrobiologi tanah secara gradual telah diperluas dari focus utama N dan bahan organic ke bidang-bidang garapan baru, yang antara lain meliputi :
Enzim-enzim tanah
Mikroflora rhizosfir,
partisipasi microbial dalam formasi struktur tanah
Degradasi pestisida buatan dan rekalsitran lainnya
Ekologi microbial
Transformasi logam-logam berat, dan
dampak microbial terhadap lingkungan.
http://wahyuaskari.wordpress.com