Potensi Pertanian Kalimantan Timur Menarik Perhatian Delegasi Brunei

22 February 2013 14:49:39 Dibaca : 657 Kategori : AGRICULTURE

Alam Indonesia selalu dapat memberikan kesan alami, berbagai tempat di Indonesia masih menyuguhkan keindahan alam yang belum terjamah oleh tangan manusia yang tidak bertanggung jawab. Dari mulai tempat wisata, perkebunan, dan hasil alam lainnya. Kekayaan alam Indonesia memang tidak diragukan lagi hanya saja sang pemilik (masyarakat) tidak dapat menyadari potensi yang dimiliki alam Indonesia. Kesadaran itu justru timbul dari masyarakat asing. Contohnya yang terjadi di Kalmantan Timur.Hasil pertanian di Kalimantan Timur, berhasil menarik perhatian dari negara tetangga. Brunei dapat melihat dengan jelas potensi yang dimiliki Kalimantan timur terutama dalam bidang pertanian. Sehingga Gubernur Kaltim Dr H Awang Faroek Ishak didampingi Kepala BPPMD HM Yadi Sabianoor, Kepala Dinas Kelautan dan Perikanan, H Iwan Mulyanan dan Kepala Dinas Peternakan, H Ibrahim melakukan pertemuan dengan delegasi Brunei Darussalam, di sela acara The 10th BIMP-EAGA Natural Resources Development (NRD) Cluster Meeting, di Hotel Grand Jatra, Balikpapan.

Dalam pertemuan tersebut delegasi Brunei yang terdiri dari Pangeran Yang Mulia Kesteria Yusuf, bersama dua pengusaha Brunei, yaitu Mahmud Mohd Daud dan Haji Abdul Saman dari Abdul Saman Ahmad Freight Forwarding Sdn Bhd (ASAFF) menyatakan ketertarikan mereka atas potensi pertanian dalam arti luas di Kaltim.Awang Faroek bersama SKPD terkait menyambut baik ketertarikan delegasi Brunei terhadap potensi pertanian di Kaltim. Untuk itu, ia menginginkan adanya tindak lanjut dari pertemuan ini.”Jika perlu dalam waktu dekat kita akan tindak lanjuti dengan penandatanganan memorandum of understanding (MoU) antara kedua belah pihak, dan setelah itu kerjasama dijalankan,” kata Awang.Menurutnya, selama ini Brunei banyak membeli komoditas dari Kaltim, tetapi melalui Malaysia. Ia mencontohkan beras Adan dari Krayan yang banyak dikonsumsi warga Brunei, namun beras tersebut sudah dikemas dan dijual oleh Malaysia kepada Brunei. Kemudian, sapi-sapi dari daerah Kaltim bagian utara yang dibeli oleh Malaysia untuk dijual kembali di Brunei.

“Jika bisa langsung, untuk apa melalui perantara lewat negara lain. Kerjasama ini nantinya harus bisa dimanfaatkan secara maksimal,” tegasnya.

Untuk mendukung kerjasama tersebut, kedua belah pihak juga berencana akan membuka rute penerbangan Balikpapan-Bandar Seri Begawan dan Berau-Bandar Seri Begawan.

“Kita akan menjajaki untuk membuka rute penerbangan langsung Kaltim-Brunei. Dengan itu, kita bisa mengembangkan potensi perdagangan, pariwisata dan sektor lainnya, baik di Kaltim maupun Brunei,” katanya.

Selepas pertemuan tersebut, delegasi Brunei didampingi Pemkot Balikpapan, meninjau pembangunan Bandara Sepinggan sebagai salah satu sarana penunjang kerjasama kedua belah pihak.

Dengan adanya kerja sama antar kedua negara ini dapat memberi nilai positif untuk Indonesia dan dapat meningkatkan kesadaran masyarakat bahwa potensi yang dimiliki oleh alam Indonesia sangatlah besar.