Teknologi Laser: Sinar Laser Kini Dapat Dibelokkan

23 February 2013 11:51:39 Dibaca : 1243 Kategori : TECHNOLOGY

 

 
Seperti yang sudah lama diketahui, cahaya laser adalah cahaya yang pola gelombangnya bersifat seragam yang terdiri dari berkas-berkas sinar yang berukuran lebih halus dan secara normal hanya bisa terpancar secara lurus, namun sudah sejak beberapa lama para ahli mengetahui bahwa pola superimpos pada laser dapat membuat laser tersebut berbelok. Pola tersebut dapat di disain dengan cara tertentu sehingga sejumlah garis pancaran cahaya yang menyusun sebuah sorotan laser dapat saling mempengaruhi satu sama lain sehingga tembakan laser tersebut berbelok. "Tetapi belokan tersebut tidak dapat membentuk sudut lebih dari 10 derajat, karena jika sudut belokan tersebut lebih dari 10 derajat maka cahaya terbut akan terdistorsi dan bentuknya berubah", demikian menurut Mordechai Sergev dari Technion-Israel Institute of Technology di Haifa. 
 
 Dia bersama sejumlah rekannya sedang terus berusaha meneliti lebih jauh tentang hal ini dengan mempelajari Maxwell's Equations yang merupakan hukum dasar tingkah laku gelombang elektromagnetik. Secara perhitungan teoritik, mereka menyimpulkan bahwa adalah sangat mungkin untuk membuat pola dasar agar dapat membelokkan cahaya laser lebih dari 180 derajat tanpa terjadi distorsi. Hasil ini telah dipublikasikan di Physical Review Letter dengan nomer dokumentasi DOI: 10.1103/PhysRevLett.108.163901. Tetapi ini masih berupa teori. 
 
 Sementara itu, tanpa mereka ketahui, sebuah tim peneliti yang dipimpin oleh John Dudley di University of Franche-Comte' Besancon Perancis telah melkukan uji praktek terhadap hal ini. 
 
 Sebuah tembakan cahaya laser yang mampu berbelok sendiri dengan membentuk sudut seperti bumerang berhasil dipancarkan di sebuah laboratorium optik di Perancis. Cahaya dengan ukuran diameter hanya beberapa mikrometer tersebut mampu merubah cara mengukir materi dalam ukuran mikroskopik dan diharapkan nantinya akan dapat membantu para ahli bedah dalam membuat sayatan yang sangat tipis di area yang harus dioperasi tetapi sulit dijangkau dengan sinar laser lurus pada tubuh pasien. 
 
 Tim peneliti Dudley berhasil menemukan cara agar sudut belokan laser tersebut bisa melampaui batas sudut 10 derajat. "Hal ini memeberikan ide kepada kami, bahwa kami akan bisa membuat kurva yang bersudut lebih besar lagi" ucap seorang rekan Dudley dari Francois Courvoisier. 
 
 Tim peneliti Dudley menembakkan cahaya berukuran beberapa mikrometer membentuk sudut lebih dari 60 derajat dengan menggunakan alat yang disebut dengan istilah "Spatial Light Modulator" untuk melakukan "superimpose" terhadap pola interferensi cahaya